Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4977 | 07 Nov 2024
Klinis : hiperglikemi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh adalah kondisi di mana asupan nutrisi melampaui kebutuhan metabolik individu, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari manajemen hiperglikemia meliputi:
1. Kadar glukosa darah dalam rentang normal
2. Tidak ada tanda-tanda komplikasi akibat hiperglikemia
3. Pasien dan/atau keluarga dapat melakukan manajemen glukosa darah secara mandiri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk mengatasi hiperglikemia meliputi:
1. Pemantauan kadar glukosa darah secara berkala
2. Pemberian obat antihiperglikemia sesuai instruksi medis
3. Edukasi tentang diet dan aktivitas fisik yang sesuai untuk mengontrol glukosa darah
4. Kolaborasi dengan tim medis untuk mengoptimalkan pengelolaan hiperglikemia
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien dan tim kesehatan lainnya untuk memantau, mengelola, dan memperbaiki keseimbangan nutrisi dan kadar glukosa darah pasien. Tujuannya adalah mencapai hasil yang optimal dan mencegah komplikasi akibat hiperglikemia. -
Article No. 4978 | 07 Nov 2024
Klinis : pasien mengatakan ada sedikit sesak, dan kaki kanan dan kiri terasa kaku
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
- SDKI: Keterbatasan kemampuan fisik untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan energi.
- SLKI: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kapasitas dan toleransi.
- SIKI: Upaya perawat untuk membantu klien meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi dan kapasitas.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik
Penjelasan:
- SDKI: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain (saat berjalan, bergerak, berputar, atau mengubah posisi tubuh) yang memengaruhi kesehatan.
- SLKI: Kemampuan individu untuk bergerak secara bebas dan mudah.
- SIKI: Upaya perawat untuk membantu klien meningkatkan kemampuan bergerak secara bebas dan mudah.
Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluh sesak nafas dan kaki terasa kaku, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Aktivitas dan Gangguan Mobilitas Fisik. Perawat akan melakukan intervensi keperawatan yang berfokus pada membantu pasien meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi dan kapasitas, serta membantu meningkatkan kemampuan bergerak secara bebas dan mudah. -
Article No. 4979 | 07 Nov 2024
Klinis : Perawatan luka
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi "Perawatan Luka":
1. Kode ICD-10:
- Kode: T30.0
- Deskripsi: Luka terbuka, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.57
- Deskripsi: Perawatan luka dan penggantian perban pada pasien, tidak termasuk di bagian lain
Penjelasan:
Dalam klasifikasi ICD-10, kode T30.0 digunakan untuk menggambarkan luka terbuka yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Ini dapat meliputi berbagai jenis luka, termasuk luka perawatan, yang memerlukan perawatan, pengobatan, dan ganti perban.
Sementara itu, dalam klasifikasi ICD-9-CM, kode 93.57 digunakan untuk prosedur perawatan luka dan penggantian perban pada pasien, tidak termasuk di bagian lain. Kode ini mencakup berbagai tindakan perawatan luka, seperti pembersihan, pemberian obat, dan penggantian perban, yang dilakukan untuk mengelola dan merawat luka.
Perlu diperhatikan bahwa pemilihan kode yang tepat bergantung pada kondisi spesifik pasien, karakteristik luka, dan tindakan medis yang dilakukan dalam perawatan luka tersebut. Dokumentasi yang lengkap dan akurat sangat penting untuk memastikan pengkodean yang sesuai. -
Article No. 4846 | 07 Nov 2024
Klinis : seorang pasien laki-laki 76 tahun datang ke rumah sakit, dengan keluhan pusing serta demam flue sudah 2 hari, pasien di diagnosa medis menderita TIA dimana dalam kurun waktu 1 tahun pasien sudah pingsan 8 kali pasien juga mengalami pengapuran pada tulang kaki, untuk TTV pasien di dapatkan TD 119/81, N 65, S 38,5, RR 16, nah diagnosa keperawatan apa yang cocok untuk kasus di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda paparkan, serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan Transient Ischemic Attack (TIA) ditandai dengan episode pingsan berulang.
2. Risiko Jatuh berhubungan dengan Pengapuran Tulang Kaki.
3. Hipertermia berhubungan dengan Infeksi Saluran Pernapasan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan panduan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan diagnosa keperawatan yang tepat. Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Perfusi Jaringan Serebral, Risiko Jatuh, dan Hipertermia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah panduan yang berisi luaran atau outcome yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan. Pada kasus ini, luaran yang diharapkan adalah perbaikan perfusi serebral, pencegahan jatuh, dan penurunan suhu tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan panduan yang berisi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda vital, manajemen terapi oksigen, pencegahan risiko jatuh, dan pemberian antipiretik.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 4847 | 07 Nov 2024
Klinis : seorang pasien laki-laki 76 tahun datang ke rumah sakit, dengan keluhan pusing serta demam flue sudah 2 hari, pasien di diagnosa medis menderita TIA dimana dalam kurun waktu 1 tahun pasien sudah pingsan 8 kali pasien juga mengalami pengapuran pada tulang kaki, untuk TTV pasien di dapatkan TD 119/81, N 65, S 38,5, RR 16, nah diagnosa keperawatan apa yang cocok untuk kasus di atas adalah 1. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan Transient Ischemic Attack (TIA) ditandai dengan episode pingsan berulang. 2. Risiko Jatuh berhubungan dengan Pengapuran Tulang Kaki. Nah WOC atau Patofisiologi apa yang dapat di buat dari kasus dan diagnosa di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan analisis dan penjelasan diagnosa keperawatan serta patofisiologi yang sesuai dengan kasus pasien laki-laki berusia 76 tahun dengan riwayat TIA dan pengapuran tulang kaki yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan Transient Ischemic Attack (TIA) ditandai dengan episode pingsan berulang.
- Penjelasan: Transient Ischemic Attack (TIA) adalah gangguan sementara aliran darah ke otak yang menyebabkan gejala neurologis yang reversibel. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan perfusi jaringan serebral yang ditandai dengan episode pingsan berulang pada pasien.
2. Risiko Jatuh berhubungan dengan Pengapuran Tulang Kaki.
- Penjelasan: Pengapuran tulang kaki dapat menyebabkan penurunan mobilitas dan keseimbangan, meningkatkan risiko jatuh pada pasien lanjut usia.
Patofisiologi:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan Transient Ischemic Attack (TIA):
- Pasien mengalami TIA, yang merupakan gangguan sementara aliran darah ke otak yang menyebabkan gejala neurologis reversibel. Hal ini dapat disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah serebral, yang menghambat suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak.
- Kondisi ini menyebabkan gangguan perfusi jaringan serebral, yang ditandai dengan episode pingsan berulang pada pasien. Pingsan terjadi karena penurunan aliran darah dan oksigen ke otak, sehingga terjadi gangguan fungsi dan kesadaran.
- Faktor risiko TIA pada pasien ini antara lain usia lanjut, riwayat episode pingsan berulang, serta kemungkinan adanya faktor komorbiditas lain, seperti hipertensi atau diabetes.
2. Risiko Jatuh berhubungan dengan Pengapuran Tulang Kaki:
- Pengapuran tulang kaki pada pasien lanjut usia dapat menurunkan mobilitas dan keseimbangan, serta meningkatkan risiko jatuh.
- Pengapuran tulang menyebabkan kekakuan dan penurunan fleksibilitas sendi, sehingga mengganggu fungsi dan koordinasi gerak dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjatuh, terutama saat berjalan, berdiri, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan keseimbangan.
Sebagai perawat, saya akan mempertimbangkan diagnosa keperawatan dan patofisiologi ini dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, dengan tujuan mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 4848 | 07 Nov 2024
Klinis : pasien mengatakan sesak dan edema anarsaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer adalah kondisi di mana individu mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer, yang dapat menyebabkan perubahan pada fungsi dan integritas jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dalam kondisi ini adalah:
1. Perfusi jaringan perifer yang efektif
2. Tidak ada tanda-tanda edema
3. Tidak ada tanda-tanda sesak napas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Pemeriksaan sirkulasi perifer
3. Manajemen cairan
4. Terapi oksigen, jika diperlukan
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya manajemen cairan dan gejala-gejala yang harus dilaporkan
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan diagnosis keperawatan, merencanakan intervensi yang sesuai, dan memantau respons pasien terhadap intervensi tersebut. Tujuan utamanya adalah memulihkan perfusi jaringan perifer yang efektif, mengatasi edema, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 4849 | 07 Nov 2024
Klinis : pasien mengatakan sesak dan bengkak pada seluruh tubuh, kaki terasa kaku
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, yakni pasien mengeluhkan sesak dan bengkak di seluruh tubuh serta kaki yang terasa kaku, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Kelebihan Volume Cairan
Definisi: Kelebihan cairan yang ditandai dengan pembengkakan, penambahan berat badan, dan sesak nafas.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah yang mengakibatkan ketidakseimbangan oksigen/karbon dioksida.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Kelebihan Volume Cairan
- Faktor yang berhubungan: Penyakit ginjal, gagal jantung, asupan cairan berlebih
- Karakteristik definitif: Edema, peningkatan berat badan, sesak napas
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- Faktor yang berhubungan: Efusi pleura, edema paru, kelemahan otot pernapasan
- Karakteristik definitif: Perubahan frekuensi, irama, kedalaman napas; penggunaan otot tambahan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan
- Kriteria hasil: Tanda-tanda vital stabil, berat badan terkontrol, tidak ada edema.
2. Status Pernapasan
- Kriteria hasil: Frekuensi napas normal, irama napas teratur, tidak ada pernapasan dangkal atau dalam.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
- Intervensi: Pantau asupan dan output cairan, batasi asupan cairan, monitor tanda-tanda vital, timbang badan.
2. Manajemen Jalan Napas
- Intervensi: Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi, berikan oksigen, latih teknik pernapasan.
Dalam penanganan kasus ini, perawat perlu melakukan pemantauan yang ketat terhadap status cairan dan pernapasan pasien, serta menerapkan intervensi yang sesuai untuk mengatasi kelebihan volume cairan dan ketidakefektifan pola napas. -
Article No. 4850 | 07 Nov 2024
Klinis : mual muntah demam hipokalemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi mual muntah, demam, dan hipokalemia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Elektrolit: Hipokalemia
2. Intoleransi Aktivitas
3. Risiko Infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakseimbangan Elektrolit: Hipokalemia
- SDKI: Ketidakseimbangan Elektrolit
- SLKI: Stabilitas Cairan dan Elektrolit
- SIKI: Monitoring Elektrolit
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Pergerakan dan Koordinasi
- SIKI: Manajemen Aktivitas
3. Risiko Infeksi
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Pencegahan Infeksi
- SIKI: Manajemen Infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakseimbangan Elektrolit: Hipokalemia
- Penurunan kadar kalium dalam darah, dapat disebabkan oleh hilangnya elektrolit melalui muntah atau diare.
- Perlu dilakukan pemantauan elektrolit dan pemberian suplemen kalium.
2. Intoleransi Aktivitas
- Kondisi mual dan muntah dapat menyebabkan lemah dan tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
- Perlu dilakukan manajemen aktivitas untuk membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Risiko Infeksi
- Kondisi demam dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Perlu dilakukan tindakan pencegahan infeksi, seperti pemantauan tanda-tanda vital dan manajemen infeksi.
Harapnya penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, SIKI yang dapat diterapkan pada kondisi mual muntah, demam, dan hipokalemia. Silakan jika ada pertanyaan lebih lanjut. -
Article No. 4851 | 07 Nov 2024
Klinis : diagnosa keperawatan kolestrol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Hiperkolesterolemia
Penjelasan singkat:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Hiperkolesterolemia didefinisikan sebagai kondisi peningkatan kadar kolesterol darah yang melampaui nilai normal. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari pengelolaan hiperkolesterolemia adalah pasien dapat mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal, dapat mempertahankan berat badan ideal, dan dapat mencegah komplikasi penyakit kardiovaskular.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi edukasi tentang diet rendah kolesterol, pemantauan kadar kolesterol, manajemen berat badan, serta pemberian obat-obatan hipolipidemik sesuai resep dokter.
Sebagai perawat, saya akan membantu pasien mengelola hiperkolesterolemia dengan memberikan edukasi gaya hidup sehat, memantau parameter terkait, dan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mencapai luaran yang optimal bagi pasien. -
Article No. 4852 | 07 Nov 2024
Klinis : pasien mengatakan kaki sering kesemutan pada sata kolestrol naik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu pasien mengeluhkan kaki sering kesemutan saat kadar kolesterol naik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Perifer
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Perfusi Perifer adalah ketidakcukupan aliran darah ke bagian tubuh yang menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen dan nutrisi pada jaringan perifer.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Perifer Membaik: Pasien menunjukkan peningkatan aliran darah ke ekstremitas dan perbaikan tanda-tanda perfusi perifer yang adekuat.
2. Integritas Kulit Membaik: Pasien menunjukkan perbaikan pada integritas kulit ekstremitas.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Sirkulasi: Intervensi untuk memantau, menjaga, dan meningkatkan fungsi sirkulasi.
2. Terapi Nutrisi: Intervensi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
3. Edukasi Kesehatan: Intervensi untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga.
Dalam konteks ini, perawat dapat melakukan intervensi seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan ekstremitas, pemberian obat-obatan yang dapat memperbaiki sirkulasi, pengaturan diet, dan edukasi kepada pasien mengenai gaya hidup yang sehat untuk menjaga kadar kolesterol.