Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4904 | 07 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, yaitu pasien datang dengan keluhan pilek, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, sekresi berlebih, kelemahan otot.
- Gejala: Nafas cuping hidung, suara napas berisik, produksi sputum berlebih.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan jalan napas terbuka, bebas dari sumbatan.
- Kriteria hasil: Irama napas normal, suara napas normal, sputum berkurang.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen jalan napas, suction, inhalasi, terapi oksigen.
- Tujuan: Mempertahankan jalan napas terbuka, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi pertukaran gas.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik, menggunakan pendekatan berbasis bukti, serta melibatkan pasien dan keluarga dalam proses pengambilan keputusan. Perawat juga harus bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif. -
Article No. 4905 | 07 Nov 2024
Klinis : mANAJEMEN MOBILITAS PADA KOLESTROL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Mobilitas Terganggu berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Manajemen Mobilitas Terganggu didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari secara mandiri akibat adanya hambatan fisik, psikologis, kognitif, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, serta mampu mengoptimalkan fungsi fisik, psikologis, dan kognitif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Aktivitas: Mengkaji kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, serta membantu pasien dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas yang sesuai dengan kondisinya.
2. Peningkatan Mobilitas: Mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas pasien, serta memberikan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan mobilitas.
3. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya manajemen kolesterol untuk menjaga mobilitas.
Sebagai pakar dan perawat, saya menekankan pentingnya kolaborasi antara pasien, keluarga, dan tim kesehatan untuk mencapai hasil yang optimal dalam mengelola manajemen mobilitas terkait dengan peningkatan kolesterol. -
Article No. 4906 | 07 Nov 2024
Klinis : kontrol kehamilan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi kontrol kehamilan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Fetus
Definisi: Berisiko mengalami penurunan pengiriman oksigen dan nutrisi ke fetus.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan tekanan darah ibu
- Perdarahan vagina
- Edema ekstremitas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perfusi jaringan fetus dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda gawat janin
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kaji tanda-tanda vital ibu dan janin
- Pantau kemajuan persalinan
- Berikan informasi mengenai tanda bahaya kehamilan
- Anjurkan istirahat yang cukup
2. Kecemasan
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
SDKI:
- Ekspresi verbal tentang ketakutan terhadap kondisi kehamilan
- Perilaku gelisah
- Peningkatan ketegangan otot
SLKI:
- Cemas dapat diatasi
- Koping efektif
- Pengetahuan meningkat
SIKI:
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Berikan dukungan emosional
- Ajarkan teknik relaksasi
- Berikan informasi yang akurat tentang kehamilan
Sebagai perawat, saya akan memantau kondisi ibu dan janin dengan cermat, memberikan edukasi dan dukungan yang dibutuhkan, serta melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk memastikan kehamilan yang sehat dan aman bagi ibu dan bayi. -
Article No. 4907 | 07 Nov 2024
Klinis : mANAJEMEN MOBILITAS PADA KOLESTROL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Manajemen Mobilitas pada Kolesterol dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Mobilitas Terganggu berhubungan dengan Hiperkolesterolemia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Manajemen Mobilitas Terganggu didefinisikan sebagai ketidakmampuan mandiri untuk merencanakan, memulai, dan mempertahankan pergerakan yang terkoordinasi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh hiperkolesterolemia yang dapat menyebabkan penimbunan kolesterol pada pembuluh darah, menghambat aliran darah, dan mengganggu mobilitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Mobilitas Fisik Membaik, yang ditandai dengan pasien mampu melakukan pergerakan secara mandiri, mempertahankan aktivitas sehari-hari, dan tidak mengeluhkan adanya hambatan dalam beraktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Aktivitas, Terapi Aktivitas, Manajemen Nutrisi, dan Edukasi Kesehatan. Tujuannya adalah membantu pasien merencanakan, memulai, dan mempertahankan aktivitas fisik sesuai kemampuan, serta mengontrol asupan kolesterol melalui manajemen diet yang tepat.
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan pasien dengan Manajemen Mobilitas Terganggu akibat Hiperkolesterolemia dapat meningkatkan mobilitas fisiknya secara optimal dan mencapai kemandirian dalam beraktivitas. -
Article No. 4908 | 07 Nov 2024
Klinis : terapeutik mANAJEMEN MOBILITAS PADA KOLESTROL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Terapeutik Manajemen Mobilitas pada Kolesterol" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Definisi:
Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mempertahankan perilaku kesehatan yang mendukung kesejahteraan.
Karakteristik Definisi:
1. Tidak mampu mengidentifikasi perilaku kesehatan yang sesuai
2. Tidak mampu mengelola perilaku kesehatan yang sesuai
3. Tidak mampu mempertahankan perilaku kesehatan yang sesuai
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Pemahaman tentang manajemen kesehatan rendah
2. Motivasi untuk mengubah perilaku rendah
3. Persepsi tentang kemampuan diri rendah
4. Dukungan keluarga/komunitas kurang
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perilaku manajemen kesehatan yang efektif
2. Motivasi untuk mengubah perilaku meningkat
3. Persepsi tentang kemampuan diri meningkat
4. Dukungan keluarga/komunitas meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Edukasi tentang manajemen kolesterol
2. Peningkatan motivasi untuk mengubah perilaku
3. Peningkatan persepsi tentang kemampuan diri
4. Peningkatan dukungan keluarga/komunitas
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan" menggambarkan masalah klien dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mempertahankan perilaku kesehatan yang mendukung kesejahteraan, khususnya dalam hal manajemen kolesterol. Standar SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan panduan dalam mengelola masalah ini, seperti meningkatkan pemahaman klien tentang manajemen kolesterol, motivasi untuk mengubah perilaku, persepsi kemampuan diri, serta dukungan keluarga/komunitas. -
Article No. 4909 | 07 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sesuai dengan permintaan Anda, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan pilek:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, obstruksi jalan napas, kelemahan otot pernapasan.
- Gejala dan Tanda: Irama napas tidak teratur, suara napas tidak normal, batuk tidak efektif, sianosis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien akan mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
- Indikator:
- Frekuensi napas dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda distres pernapasan
- Tidak ada sianosis
- Pasien dapat batuk secara efektif
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
- Monitor status pernapasan
- Auskultasi suara napas
- Lakukan tindakan batuk efektif
- Berikan posisi semifowler
- Kolaborasi pemberian oksigen, jika perlu
- Berikan humidifikasi, jika perlu
- Lakukan suction, jika perlu
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, saya berharap penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu Anda memahami kondisi pasien dengan keluhan pilek. Jika ada pertanyaan atau informasi lain yang dibutuhkan, silakan tanyakan. -
Article No. 4910 | 07 Nov 2024
Klinis : klien berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri karena ada benjolan seperti jerawat batu di bagian kepala, wajah, dada dan punggung. klien sedang menjalani pengobatan hepatitis b
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan adanya benjolan seperti jerawat batu di bagian kepala, wajah, dada, dan punggung.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Kronis adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol atau mengurangi pengalaman nyeri.
2. Kualitas Hidup: Persepsi individu terhadap posisi mereka dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai di mana mereka hidup dan dalam kaitannya dengan tujuan, harapan, standar, dan perhatian mereka.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengenali, mencegah, dan mengurangi atau menghilangkan nyeri.
2. Edukasi Kesehatan: Tindakan yang dilakukan untuk memberikan informasi dan meningkatkan pemahaman klien tentang kondisi, perawatan, dan proses penyembuhan.
Dengan kondisi klien yang sedang menjalani pengobatan hepatitis B, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen Nyeri: Memberikan obat pereda nyeri, kompres hangat, dan teknik distraksi.
2. Edukasi Kesehatan: Menjelaskan tentang penyebab, penatalaksanaan, dan pencegahan nyeri, serta pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan hepatitis B. -
Article No. 4911 | 07 Nov 2024
Klinis : klien berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri karena ada benjolan seperti jerawat batu di bagian kepala, wajah, dada dan punggung. klien sedang menjalani pengobatan hepatitis b
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya benjolan seperti jerawat batu pada bagian kepala, wajah, dada, dan punggung.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tingkat nyeri menurun, Arti hidup dengan nyeri meningkat, Kemampuan mengontrol nyeri meningkat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, Terapi modalitas nyeri, Edukasi manajemen nyeri.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan kondisi hepatitis B yang sedang dijalankan.
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Risiko infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel, jaringan, organ, dan sistem.
- SLKI: Tidak terjadi infeksi, Pengendalian infeksi efektif, Risiko infeksi menurun.
- SIKI: Manajemen infeksi, Pemantauan tanda-tanda infeksi, Edukasi pencegahan infeksi.
Dalam kondisi klien dengan keluhan nyeri dan benjolan serta sedang menjalani pengobatan hepatitis B, perawat harus melakukan penilaian komprehensif, intervensi keperawatan yang tepat, dan pemantauan yang intensif untuk mencegah komplikasi dan memaksimalkan pemulihan klien. -
Article No. 4912 | 07 Nov 2024
Klinis : klien berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri karena ada benjolan seperti jerawat batu di bagian kepala, wajah, dada dan punggung. klien sedang menjalani pengobatan hepatitis b
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keterangan yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L70.0
- Deskripsi: Acne vulgaris
Penjelasan:
- Acne vulgaris adalah kondisi kulit yang ditandai dengan adanya jerawat berupa benjolan atau nodul yang dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk kepala, wajah, dada, dan punggung.
- Kode ICD-10 L70.0 digunakan untuk mengklasifikasikan acne vulgaris sebagai diagnosis utama.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.3
- Deskripsi: Incision and drainage of skin and subcutaneous tissue
Penjelasan:
- Jika diperlukan, prosedur insisi dan drainase pada kulit dan jaringan subkutan (kode ICD-9-CM 86.3) dapat dilakukan untuk mengeluarkan cairan atau isi dari lesi acne vulgaris yang parah.
- Namun, informasi yang diberikan tidak cukup untuk menentukan apakah prosedur ini diperlukan dalam kasus ini.
Selain itu, informasi yang diberikan juga menunjukkan bahwa klien sedang menjalani pengobatan hepatitis B. Hal ini mungkin akan memerlukan pengkodean tambahan terkait dengan kondisi hepatitis B, tetapi informasi yang diberikan tidak cukup untuk menentukan kode yang spesifik. -
Article No. 4913 | 07 Nov 2024
Klinis : klien berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri karena ada benjolan seperti jerawat batu di bagian kepala, wajah, dada dan punggung. klien sedang menjalani pengobatan hepatitis b
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya benjolan seperti jerawat batu di bagian kepala, wajah, dada, dan punggung.
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Faktor yang berhubungan: Agen cedera biologis (benjolan seperti jerawat batu).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Klien melaporkan nyeri berkurang.
- Kriteria Hasil: Klien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri menurun, dan klien dapat beristirahat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Nyeri, yang meliputi:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang sesuai.
3. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri.
4. Observasi tanda-tanda vital dan efek samping pemberian analgesik.
5. Dokumentasikan respons klien terhadap intervensi.
Kondisi klien yang sedang menjalani pengobatan hepatitis B juga perlu dipertimbangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan, dengan memperhatikan interaksi obat dan efek samping yang mungkin terjadi.