Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5076 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan mengurung diri selama 4 hari dikamar. Tidak mau makan dan minum. Sering marah-marah tanpa sebab. Sering melamun dan menyendiri. Sebutkan diagnosa ICD, SDKI, lengkapi dengan SIKI dan SLKI
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F32.1
- Deskripsi: Gangguan depresi mayor, episode sedang
Pada kasus ini, pasien menunjukkan gejala-gejala depresi, seperti mengurung diri, tidak mau makan dan minum, sering marah-marah tanpa sebab, serta sering melamun dan menyendiri. Hal ini sesuai dengan kriteria diagnostik untuk episode depresi mayor, dengan tingkat keparahan sedang, sebagaimana tercantum dalam klasifikasi ICD-10.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.34
- Deskripsi: Perawatan psikiatri individual
Dalam kasus ini, kemungkinan diperlukan intervensi berupa perawatan psikiatri individual untuk menangani kondisi depresi pasien. Kode ICD-9-CM 94.34 mencakup layanan psikiatri individual, yang dapat mencakup konseling, psikoterapi, atau intervensi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Selain itu, diagnosis SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang dapat digunakan adalah:
- Isolasi sosial
- Gangguan proses berpikir
- Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Sementara itu, intervensi keperawatan yang sesuai (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dapat mencakup:
- Peningkatan sosialisasi
- Manajemen halusinasi
- Manajemen nutrisi
Adapun luaran yang diharapkan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dapat berupa:
- Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
- Pasien dapat berpikir secara logis dan realistis
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat
Dalam menangani kasus ini, pendekatan yang holistik dan multidisipliner sangat diperlukan, melibatkan kolaborasi antara dokter, perawat, dan tenaga kesehatan mental lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan efektif bagi pasien. -
Article No. 5077 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan mengurung diri selama 4 hari dikamar. Tidak mau makan dan minum. Sering marah-marah tanpa sebab. Sering melamun dan menyendiri. Sebutkan diagnosa ICD, SDKI, lengkapi dengan SIKI dan SLKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi yang Anda jelaskan, saya sebagai perawat profesional menyampaikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SIKI, dan SLKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa ICD: F32.0 Episode Depresi Ringan
Diagnosa SDKI: Isolasi Sosial
Definisi: Perilaku individu yang ditandai dengan pengurangan atau ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sosial yang diinginkan.
Diagnosa SIKI: Manajemen Kesehatan Mental
Definisi: Tindakan perawat dalam membantu individu untuk mengelola kesehatan mentalnya, termasuk mengatasi masalah psikologis, emosional, dan perilaku.
Diagnosa SLKI: Peningkatan Fungsi Sosial
Definisi: Kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial sesuai dengan peran dan tahapan perkembangannya.
Penjelasan singkat:
Kondisi yang dialami perempuan tersebut mengarah pada diagnosis isolasi sosial berdasarkan SDKI. Hal ini ditandai dengan perilaku mengurung diri di kamar, tidak mau makan dan minum, sering marah-marah tanpa sebab, serta sering melamun dan menyendiri. Kondisi ini membutuhkan intervensi keperawatan yang terfokus pada manajemen kesehatan mental (SIKI) untuk membantu individu mengelola masalah psikologis, emosional, dan perilaku. Tujuan akhirnya adalah tercapainya peningkatan fungsi sosial (SLKI) sehingga individu dapat berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial sesuai peran dan tahapan perkembangannya. -
Article No. 5078 | 08 Nov 2024
Klinis : gangguan pertukaran gas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi gangguan pertukaran gas:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J98.4
- Deskripsi: Gangguan pertukaran gas
Gangguan pertukaran gas, atau dysfungsi respiratorik, adalah kondisi di mana terjadi gangguan dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi patologis, seperti penyakit paru-paru, gangguan pada membran alveolo-kapiler, atau ketidakseimbangan ventilasi-perfusi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan dan evaluasi fungsi respirasi, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Jika pasien dengan gangguan pertukaran gas memerlukan prosedur medis, kemungkinan tindakan yang dilakukan adalah pemantauan dan evaluasi fungsi respirasi, seperti pengukuran gas darah, oksimetri, dan spirometri. Tindakan ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis, memantau, dan mengelola kondisi pasien secara tepat.
Kode ICD-9-CM 93.90 mencakup berbagai prosedur yang terkait dengan penilaian dan pengawasan fungsi pernapasan, namun tidak secara spesifik didefinisikan di tempat lain dalam klasifikasi ICD-9-CM. -
Article No. 5079 | 08 Nov 2024
Klinis : gangguan pertukaran gas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan pertukaran gas.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pertukaran Gas adalah ketidakmampuan tubuh untuk melakukan pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) yang optimal di alveoli dan cairan tubuh.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Ventilasi efektif
b. Oksigenasi adekuat
c. Toleransi aktivitas meningkat
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Pemantauan respirasi
b. Peningkatan ventilasi
c. Manajemen oksigen
d. Manajemen kelelahan
Dalam konteks kondisi gangguan pertukaran gas, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, seperti mengamati pola pernapasan, mengukur saturasi oksigen, dan memantau tanda-tanda vital. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemberian oksigen, latihan pernapasan, dan manajemen aktivitas untuk mencapai ventilasi dan oksigenasi yang optimal. Perawat juga perlu memantau respons pasien terhadap intervensi dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan tercapainya luaran yang diharapkan. -
Article No. 5080 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 57 tahun dirawat di RS Muhammad Husein dengan mengeluhkan nyeri pada paha kiri, pasien mengatakan nyeri akan bertambah saat malam hari, pasien merasakan sudah satu bulan ini ketika angkat beban terasa tidak kuat dan lemah, pasien juga merasakan nafsu makan menurun. Hasil dari pemeriksaan fisik oleh perawat didapatkan pasien tampak meringis dengan skala nyeri 7, TD: 130/90 mmHg, Frekuensi Nadi: 100 x/menit, Frekuensi Napas 24x/menit, dan Suhu: 38,5°C, BB: 65 kg, TB: 170 cm. Pertanyaan soal: Apakah keperawatan utama dalam kasus diatas? a. Gangguan mobilitas fisik b. Gangguan pola tidur c. Hipertermi d. Nyeri akut e. Defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan utama yang sesuai adalah:
d. Nyeri Akut
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan nyeri pada paha kiri, nyeri bertambah saat malam hari, serta tampak meringis dengan skala nyeri 7. Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang dialami pasien.
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain). Pasien juga mengalami gejala lain seperti penurunan nafsu makan dan kelemahan saat mengangkat beban, yang dapat terkait dengan nyeri akut yang dialaminya.
Diagnosis keperawatan lain yang mungkin muncul adalah Defisit Nutrisi, namun hal ini bisa menjadi masalah keperawatan sekunder yang terkait dengan Nyeri Akut yang dialami pasien. Kondisi lain seperti Gangguan Mobilitas Fisik, Gangguan Pola Tidur, dan Hipertermi tidak menjadi masalah utama berdasarkan data yang diberikan.
Jadi, diagnosis keperawatan utama pada kasus ini adalah Nyeri Akut. -
Article No. 5081 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki usia 28 tahun dirawat di perawatan pre-post operasi, pasien mengeluhkan nyeri pada tulang femur yang dipasang pen sampai tidak berani menggerakkan kaki yang sakit, pasien juga mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun sejak dirawat di RS, dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD: 130/80 mmHg, Frekuensi nadi: 90x/mnt, frekuensi napas: 26x/menit, TB: 170 cm dan BB: 49 kg. Pertanyaan soal Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Nyeri akut b. Defisit nutrisi c. Gangguan mobilitas fisik d. Resiko infeksi e. Resiko defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Selamat siang, saya adalah perawat profesional yang akan menjelaskan diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kasus yang Anda berikan.
Berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan utama pada kasus tersebut adalah:
a. Nyeri akut
Penjelasan:
- Pasien mengeluhkan nyeri pada tulang femur yang dipasang pen, sehingga tidak berani menggerakkan kaki yang sakit.
- Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Diagnosa keperawatan ini sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) dengan kode 00132.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, dan latihan mobilisasi yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Sedangkan diagnosa keperawatan lainnya yang mungkin muncul adalah:
b. Defisit nutrisi
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Risiko infeksi
e. Risiko defisit nutrisi
Standar SDKI-SLKI-SIKI yang dapat digunakan adalah:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar-standar tersebut untuk memastikan pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi bagi pasien.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 5082 | 08 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan, usia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan kusta, pasien mengatakan nyeri pada daerah kulit yang terkena kusta, skala nyeri 4, merasa khawatir dengan kondisinya dan tidak ada nafsu makan. Hasil pemeriksaan: didapatkan pasien gelisah, bercak-bercak putih pada kulit dan pasien berkeringat. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 95 x/menit, frekuensi napas 19 x/menit, suhu 37,3°C. Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? Defisit nutrisi. Kerusakan integritas kulit. Nyeri akut. Hipovolemia Ansietas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan utama pada kasus ini adalah:
Nyeri Akut
Penjelasan:
1. Nyeri Akut
- Berdasarkan pengkajian, pasien mengeluhkan nyeri pada daerah kulit yang terkena kusta dengan skala nyeri 4.
- Nyeri akut dapat disebabkan oleh proses penyakit (kusta) yang menyebabkan kerusakan pada kulit dan sistem saraf.
- Tanda-tanda yang mendukung nyeri akut pada pasien adalah pasien gelisah dan berkeringat.
Selain itu, beberapa masalah keperawatan lain yang dapat muncul pada kasus ini adalah:
1. Ansietas
- Pasien merasa khawatir dengan kondisinya.
2. Defisit Nutrisi
- Pasien mengalami penurunan nafsu makan.
3. Kerusakan Integritas Kulit
- Terlihat adanya bercak-bercak putih pada kulit pasien.
Dalam menerapkan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menggunakan diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" sebagai masalah utama dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai, seperti:
- Mengkaji karakteristik nyeri (SDKI)
- Melakukan manajemen nyeri (SLKI)
- Memberikan terapi farmakologi dan non-farmakologi untuk mengatasi nyeri (SIKI)
Selain itu, perawat juga dapat menangani masalah keperawatan lainnya sesuai dengan prioritas dan kondisi pasien. -
Article No. 5083 | 08 Nov 2024
Klinis : Tn K usia 70 tahun dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran setelah kecelakaan sepeda motor tunggal karena menabrak batu lalu jatuh dari motor. Hasil pengkajian menujukkan adanya suara gurgling serta terdapat sekret dan air liur pada mulut, klien terlihat sesak dengan RR 38 x/menit, cepat dan dangkal, terdapat retraksi intercosta, SpO2 70%. TD 210/120 mmHg, nadi 118 x/menit, T 36,3 C, akral dingin, GCS E2M3V2, terdapat jejas pada dada kanan, kepala dan leher. Klien terlihat gelisah. Hasil X ray menunjukkan fraktur clavicula dekstra, gambaran kontusio pulmonum, hemithorax kanan dan emfisema subcutis pada lateral hemithoraks kanan. Hasil CT Scan menunjukkan subdural dan subarachnoid hemorrhage, multiple fraktur pada sinus maksilaris kiri, curiga fraktur vertebrae C4C5. pH 7,398, PCO2 25.6 mmHg. PO2 177.9 mmHg. HCO3 16.1 mmol/L. BE -7.2. FiO2 52℅. AaDO2 166.5.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan ventilasi paru berhubungan dengan penurunan mekanika pernafasan dan kontusio pulmonum yang ditandai dengan sesak nafas, takipnea, retraksi intercosta, SpO2 70%, dan hasil laboratorium (pH 7,398, PCO2 25.6 mmHg, PO2 177.9 mmHg, HCO3 16.1 mmol/L, BE -7.2, dan AaDO2 166.5).
2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan jejas pada dada kanan, kepala, dan leher yang ditandai dengan fraktur clavicula dekstra, gambaran kontusio pulmonum, hemithorax kanan, dan emfisema subcutis pada lateral hemithoraks kanan.
3. Penurunan kesadaran berhubungan dengan subdural dan subarachnoid hemorrhage, serta curiga fraktur vertebrae C4C5 yang ditandai dengan GCS E2M3V2.
4. Kecemasan berhubungan dengan cedera yang dialami dan kondisi klinis yang mengancam jiwa yang ditandai dengan klien terlihat gelisah.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan ventilasi paru: Diagnosis keperawatan yang menggambarkan ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi dan ventilasi yang adekuat.
2. Kerusakan integritas jaringan: Diagnosis keperawatan yang menggambarkan kerusakan pada kulit dan struktur pendukung lainnya.
3. Penurunan kesadaran: Diagnosis keperawatan yang menggambarkan penurunan kemampuan merespon terhadap lingkungan.
4. Kecemasan: Diagnosis keperawatan yang menggambarkan perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang disertai dengan respons fisiologis, perilaku, dan kognitif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perbaikan ventilasi
- Penyembuhan luka
- Peningkatan tingkat kesadaran
- Pengurangan kecemasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen jalan nafas
- Perawatan luka
- Manajemen peningkatan kesadaran
- Manajemen kecemasan -
Article No. 5084 | 08 Nov 2024
Klinis : Nyeri perut bagian bawah saat menstruasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nyeri perut bagian bawah saat menstruasi.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan dismenorea (nyeri menstruasi)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah seperti itu (IASP, 1979).
- Karakteristik Mayor: Keluhan nyeri, Ekspresi wajah menunjukkan nyeri, Perilaku protektif, Gangguan pola tidur.
- Faktor Berhubungan: Dismenorea (nyeri menstruasi).
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran Keperawatan: Kontrol Nyeri
- Kriteria Hasil: Klien melaporkan nyeri berkurang, Klien mampu menggunakan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri, Klien menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri
- Aktivitas Keperawatan: Mengkaji nyeri klien, Mengajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri (misalnya kompres hangat, relaksasi, distraksi), Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan analgetik sesuai kebutuhan.
Kesimpulannya, klien dengan nyeri perut bagian bawah saat menstruasi (dismenorea) dapat didiagnosis dengan Nyeri Akut yang berhubungan dengan dismenorea. Perawat dapat memberikan intervensi Manajemen Nyeri untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kontrol nyeri pada klien.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 5085 | 08 Nov 2024
Klinis : Dina, seorang remaja perempuan berusia 16 tahun, menunjukkan perkembangan fisik dan emosional yang sehat. Ia memiliki tinggi badan 162 cm dan berat badan 53 kg, yang sesuai dengan perkembangan fisiknya. Orangtua Dina selalu memberinya makanan yang bergizi berupa sayur, lauk, dan susu. Dina juga aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah, seperti ikut dalam tim voli dan menjadi anggota OSIS. Ia juga memiliki banyak teman dekat dan hubungan sosial yang baik, sering berinteraksi dengan teman-temannya di luar jam sekolah. Secara emosional, Dina terlihat stabil, tidak menunjukkan gejala kecemasan atau depresi, dan mampu mengelola perasaan dengan baik. Dina menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi dan bisa berbicara terbuka tentang perasaannya dengan orang tua atau teman-temannya. Meskipun menghadapi tekanan akademik dan persiapan ujian, ia mampu menjaga keseimbangan antara tuntutan sekolah dan waktu untuk bersantai. Dalam keluarga, Dina memiliki hubungan yang hangat dengan orang tua dan saudara-saudaranya, serta merasa didukung dalam kegiatan sosial dan akademiknya. Dina juga terbuka terhadap pendidikan mengenai kesehatan reproduksi, dan mulai menyadari pentingnya menjaga keseimbangan emosional dan fisik. Dengan dukungan keluarga dan teman-teman, Dina tumbuh menjadi individu yang seimbang secara fisik, mental, dan sosial. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, tidak ditemukan adanya diagnosa keperawatan yang sesuai. Kondisi Dina menunjukkan perkembangan fisik, emosional, dan sosial yang sehat serta didukung oleh lingkungan keluarga dan teman-teman. Dina tidak menunjukkan adanya masalah atau kebutuhan khusus yang memerlukan intervensi keperawatan.
Namun, untuk mempertahankan kondisi yang positif ini, dapat digunakan salah satu diagnosa keperawatan berikut:
Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Konsep Diri
Definisi SDKI: Kemampuan individu untuk menerima dan menghargai dirinya secara positif yang ditunjukkan dengan kepercayaan diri, harga diri, dan penerimaan diri yang baik.
Definisi SLKI: Intervensi yang dilakukan untuk membantu individu meningkatkan pandangan positif terhadap dirinya, mempertahankan harga diri, dan menerima dirinya secara utuh.
Definisi SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk memfasilitasi individu dalam mengenali, menerima, dan menghargai dirinya secara positif.
Penjelasan Singkat:
Kondisi Dina saat ini menunjukkan konsep diri yang positif, dengan kepercayaan diri, harga diri, dan penerimaan diri yang baik. Diagnosa ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan konsep diri Dina yang sudah baik, sehingga ia dapat terus tumbuh menjadi individu yang seimbang secara fisik, mental, dan sosial. Intervensi keperawatan dapat difokuskan pada edukasi, konseling, dan pemberian dukungan untuk membantu Dina mempertahankan konsep diri positifnya.