Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7126 | 26 Nov 2024
Klinis : Ny. Luna, 29 tahun, G1P0A0, datang ke igd bersalin jam 08.00. Hasil pengkajian: HPL 4 September 2024. Vital sign dalam batas normal, kontraksi 4x/10 menit, lamanya 20 detik, pembukaan 6 cm, presentasi kepala, uuk kiri depan, ketuban sudah pecah jam 03.00 wib. Ibu tampak meringis kesakitan saat kontraksi timbul, terlihat sesekali mengedan.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat diidentifikasi diagnosis dan prosedur/tindakan medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O60.1
- Deskripsi: Persalinan spontan, onset persalinan prematur
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 73.1
- Deskripsi: Pemecahan selaput ketuban
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 O60.1 (Persalinan spontan, onset persalinan prematur) dipilih karena pasien (Ny. Luna) datang ke IGD bersalin pada usia kehamilan 38 minggu (HPL 4 September 2024), yang termasuk dalam kategori persalinan prematur.
2. Kode ICD-9-CM 73.1 (Pemecahan selaput ketuban) digunakan karena pasien telah mengalami pecah ketuban sebelum datang ke IGD, yaitu jam 03.00 WIB.
Perlu diperhatikan bahwa dalam kasus ini tidak ditemukan adanya prosedur/tindakan medis lain yang perlu dikodekan berdasarkan informasi yang diberikan. -
Article No. 7127 | 26 Nov 2024
Klinis : Ny. Luna, 29 tahun, G1P0A0, datang ke igd bersalin jam 08.00. Hasil pengkajian: HPL 4 September 2024. Vital sign dalam batas normal, kontraksi 4x/10 menit, lamanya 20 detik, pembukaan 6 cm, presentasi kepala, uuk kiri depan, ketuban sudah pecah jam 03.00 wib. Ibu tampak meringis kesakitan saat kontraksi timbul, terlihat sesekali mengedan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. Luna.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Persalinan (SDKI)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi serviks, dan tekanan pada panggul selama proses persalinan.
Faktor yang Berhubungan: Kontraksi uterus, dilatasi serviks, tekanan pada panggul.
Gejala dan Tanda: Ny. Luna tampak meringis kesakitan saat kontraksi timbul.
2. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Uterus (SDKI)
Definisi: Berisiko mengalami penurunan aliran darah ke uterus yang dapat mengganggu suplai oksigen dan nutrisi ke janin.
Faktor yang Berhubungan: Ketuban pecah dini (03.00 WIB), pembukaan serviks 6 cm.
Gejala dan Tanda: Kontraksi 4x/10 menit, lamanya 20 detik, presentasi kepala, uuk kiri depan.
3. Risiko Ketidakefektifan Proses Persalinan (SDKI)
Definisi: Berisiko mengalami penurunan atau penghambatan kemajuan proses persalinan.
Faktor yang Berhubungan: Ketuban pecah dini (03.00 WIB), pembukaan serviks 6 cm, Ny. Luna tampak sesekali mengedan.
Gejala dan Tanda: Kontraksi 4x/10 menit, lamanya 20 detik, presentasi kepala, uuk kiri depan.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang dialami oleh pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI ini bertujuan untuk menjamin kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 7128 | 26 Nov 2024
Klinis : Ny. Luna, 29 tahun, G1P0A0, datang ke igd bersalin jam 08.00. Hasil pengkajian: HPL 4 September 2024. Vital sign dalam batas normal, kontraksi 4x/10 menit, lamanya 20 detik, pembukaan 6 cm, presentasi kepala, uuk kiri depan, ketuban sudah pecah jam 03.00 wib. Ibu tampak meringis kesakitan saat kontraksi timbul, terlihat sesekali mengedan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. Luna, 29 tahun, G1P0A0 yang datang ke IGD bersalin.
Berdasarkan data pengkajian yang Anda berikan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan, ditandai dengan ibu tampak meringis kesakitan saat kontraksi timbul.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan nyeri berkurang, menunjukkan tanda-tanda nyeri berkurang, dan mampu mengendalikan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan dukungan emosional.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan rasa nyeri, ditandai dengan ibu tampak sesekali mengedan.
Penjelasan singkat:
SDKI: Ketidakefektifan pola napas adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
SLKI: Pasien menunjukkan pola napas efektif, tidak ada tanda-tanda distres pernapasan, dan mampu melakukan napas dalam.
SIKI: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen nyeri, latihan pernapasan, dan kolaborasi pemberian oksigen.
Diagnosa keperawatan ini dapat menjadi dasar bagi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berdasarkan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 7129 | 26 Nov 2024
Klinis : Ny. Luna, 29 tahun, G1P0A0, datang ke igd bersalin jam 08.00. Hasil pengkajian: HPL 4 September 2024. Vital sign dalam batas normal, kontraksi 4x/10 menit, lamanya 20 detik, pembukaan 6 cm, presentasi kepala, uuk kiri depan, ketuban sudah pecah jam 03.00 wib. Ibu tampak meringis kesakitan saat kontraksi timbul, terlihat sesekali mengedan.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri Bersalin
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi serviks, dan penurunan janin selama proses persalinan.
- Penyebab: Kontraksi uterus, dilatasi serviks, penurunan janin.
- Tanda dan Gejala: Klien mengeluhkan nyeri, mengerang, meringis, gelisah, tekanan darah meningkat, nadi cepat.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
- Definisi: Kemampuan individu untuk menggunakan teknik-teknik yang dapat mengurangi nyeri.
- Kriteria Hasil:
a. Mengidentifikasi faktor penyebab nyeri.
b. Menggunakan teknik farmakologi dan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri.
c. Melaporkan penurunan nyeri.
d. Mengevaluasi efektivitas penanganan nyeri.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu klien mengurangi nyeri yang dialami.
- Tindakan Keperawatan:
a. Kaji tipe, karakteristik, lokasi, durasi, frekuensi, dan intensitas nyeri.
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, seperti kontraksi uterus, dilatasi serviks, dan penurunan janin.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian analgetik sesuai indikasi.
e. Evaluasi efektivitas tindakan dalam mengurangi nyeri.
f. Dokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan.
Penjelasan Rinci:
Berdasarkan kondisi Ny. Luna, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Bersalin". Ny. Luna mengeluhkan nyeri yang timbul saat kontraksi, ditandai dengan meringis kesakitan. Tujuan asuhan keperawatan adalah agar Ny. Luna dapat mengontrol nyeri yang dirasakan, sehingga intervensi yang diberikan adalah Manajemen Nyeri. Pada intervensi ini, perawat akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, mengajarkan teknik nonfarmakologi, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian analgetik jika diperlukan. Evaluasi efektivitas tindakan dalam mengurangi nyeri juga dilakukan. Dokumentasi asuhan keperawatan yang diberikan penting untuk memantau perkembangan kondisi pasien. -
Article No. 7130 | 26 Nov 2024
Klinis : 1. Masalah Ginekologi Ny.N.R mengatakan tidak pernah menderita penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alat reproduksi. Ny. N.R mengatakan menstruasi pertama umur 12 tahun saat kelas 6 SD. Klien mengatakan siklus menstruasi teratur setiap 28 hari sekali dalam sebulan. Lama menstruasi klien berkisar 5-6 hari dengan warna merah gelap, tidak ada gumpalan. Klien mengganti pembalut 3-4x dalam sehari. Ny.N.R mengatakan biasanya di hari pertama menstruasi dirinya mengalami nyeri perut itu pun kadang-kadang. 2. Riwayat KB Ny. N.R mengatakan belum pernah mengikuti program KB sejak kehamilan pertama (abortus) sampai kehamilan sekarang ini
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan:
1. Masalah Ginekologi:
Diagnosa Keperawatan: Pola Menstruasi Tidak Efektif
Definisi (SDKI): Pola menstruasi yang tidak sesuai dengan normal.
Karakteristik Definisi (SDKI):
- Perubahan siklus menstruasi
- Perubahan durasi menstruasi
- Perubahan jumlah atau warna darah menstruasi
- Nyeri saat menstruasi
Tujuan (SLKI): Klien menunjukkan pola menstruasi yang efektif.
Intervensi (SIKI):
- Kaji pola menstruasi klien
- Identifikasi faktor risiko yang dapat menyebabkan pola menstruasi tidak efektif
- Berikan informasi tentang pola menstruasi normal
- Ajarkan teknik mengatasi nyeri menstruasi
2. Riwayat KB:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Kehamilan Tidak Diinginkan
Definisi (SDKI): Kondisi di mana individu/pasangan berisiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
Karakteristik Definisi (SDKI):
- Belum pernah menggunakan kontrasepsi
- Tidak memiliki rencana untuk melakukan kontrasepsi
- Aktif secara seksual tanpa menggunakan kontrasepsi
Tujuan (SLKI): Klien menunjukkan perilaku pencegahan kehamilan tidak diinginkan.
Intervensi (SIKI):
- Kaji riwayat penggunaan kontrasepsi klien
- Identifikasi faktor risiko yang dapat menyebabkan kehamilan tidak diinginkan
- Berikan informasi tentang metode kontrasepsi yang tersedia
- Dorong klien untuk memilih dan menggunakan metode kontrasepsi yang sesuai
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan dan intervensi yang sesuai, diharapkan dapat membantu Ny. N.R dalam mengatasi masalah ginekologi dan mencegah risiko kehamilan tidak diinginkan. -
Article No. 7131 | 26 Nov 2024
Klinis : Ds : Ny.E mengatakan mudah merasa lelah saat beraktivita, tenaganya berkurang dari biasanya saat sebelum hamil Ny.R juga mengatkan masih merasa lelah meskipun terkadang sudah beristirahat Do : TD : 100/80 mmHg Nadi : 92x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36,7 ⁰C Hb : 10,1 gr/dL Konjungtiva anemis Mukosa bibir kering Klien tampak lesu dan pucat Akral teraba dingin Crt >2 dtk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif (Ds) dan data objektif (Do) yang diberikan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (Fatigue) berhubungan dengan anemia
Penjelasan singkat menggunakan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kelelahan (Fatigue) adalah sensasi subjektif yang tidak menyenangkan akan kurangnya energi dan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental yang diinginkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Energi
2. Manajemen Kelelahan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kelelahan
- Identifikasi faktor penyebab kelelahan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk mengatasi penyebab kelelahan (misal: pemberian suplemen besi)
- Anjurkan istirahat yang cukup
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pengobatan anemia
2. Edukasi Kesehatan
- Edukasi mengenai gejala, penyebab, dan penanganan kelelahan
- Edukasi mengenai pentingnya asupan nutrisi yang seimbang
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan singkat diagnosa keperawatan di atas dapat disampaikan kepada klien atau keluarga untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai kondisi klien dan rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan. -
Article No. 7132 | 26 Nov 2024
Klinis : Ny.N.R mengatakan tidak pernah menderita penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alat reproduksi. Ny. N.R mengatakan menstruasi pertama umur 12 tahun saat kelas 6 SD. Klien mengatakan siklus menstruasi teratur setiap 28 hari sekali dalam sebulan. Lama menstruasi klien berkisar 5-6 hari dengan warna merah gelap, tidak ada gumpalan. Klien mengganti pembalut 3-4x dalam sehari. Ny.N.R mengatakan biasanya di hari pertama menstruasi dirinya mengalami nyeri perut itu pun kadang-kadang. Ny. N.R mengatakan belum pernah mengikuti program KB sejak kehamilan pertama (abortus) sampai kehamilan sekarang ini 1. HPHT : 9 Agustus 2024 2. Taksiran Partus : 19 Mei 2025 3. BB Sebelum Hamil : 77 Kg 4. TD Sebelum Hamil : 120/80 mmHg Ds : Ny.E mengatakan mudah merasa lelah saat beraktivita, tenaganya berkurang dari biasanya saat sebelum hamil Ny.R juga mengatkan masih merasa lelah meskipun terkadang sudah beristirahat Do : TD : 100/80 mmHg Nadi : 92x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36,7 ⁰C Hb : 10,1 gr/dL Konjungtiva anemis Mukosa bibir kering Klien tampak lesu dan pucat Akral teraba dingin Crt >2 dtk Ds : Ny.E mengatakan mengalami penurunan nafsu makan, malas mengkonsumsi sayur, lauk tidak bervariasi hanya mengkonsumsi telur dan ayam. Do : A : BB sebelum hamil 40 kg, BB saat ini : 49kg, TB : 162 cm, IMT : 18,7 B : Hb : 10,1 mg/dl C : mukosa bibir kering, tampak lemah, turgor kulit sedang D : makan nasi dan lauk pauk 3x per hari, porsi makan sedang, sering tidak habis Ds : Ny.E mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit anemia dalam kehamilan dan cara penangannya, Ny.E juga mengatakan sering lupa mengkonsumsi tablet Fe Do : Ny.E tidak paham saat ditanya terkait anemia Ny.E selalu bertanya apakah hb nya dapat normal kembali
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N92.0
- Deskripsi: Menstruasi berlebihan dan tidak teratur dengan siklus 28 hari
2. Kode ICD-9-CM Procedure (tidak ada tindakan medis yang dijelaskan):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang sesuai.
Penjelasan:
Berdasarkan anamnesis, Ny. N.R memiliki siklus menstruasi yang teratur setiap 28 hari, dengan lama menstruasi 5-6 hari dan warna merah gelap tanpa adanya gumpalan. Klien juga mengatakan bahwa terkadang mengalami nyeri perut di hari pertama menstruasi. Tidak ada informasi mengenai riwayat penyakit yang berhubungan dengan alat reproduksi. Hal ini sesuai dengan kode ICD-10 N92.0 untuk menstruasi berlebihan dan tidak teratur dengan siklus 28 hari.
Terkait kondisi kehamilan, berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis yang dijelaskan, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai. -
Article No. 7133 | 26 Nov 2024
Klinis : Ny.N.R mengatakan tidak pernah menderita penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alat reproduksi. Ny. N.R mengatakan menstruasi pertama umur 12 tahun saat kelas 6 SD. Klien mengatakan siklus menstruasi teratur setiap 28 hari sekali dalam sebulan. Lama menstruasi klien berkisar 5-6 hari dengan warna merah gelap, tidak ada gumpalan. Klien mengganti pembalut 3-4x dalam sehari. Ny.N.R mengatakan biasanya di hari pertama menstruasi dirinya mengalami nyeri perut itu pun kadang-kadang. Ny. N.R mengatakan belum pernah mengikuti program KB sejak kehamilan pertama (abortus) sampai kehamilan sekarang ini 1. HPHT : 9 Agustus 2024 2. Taksiran Partus : 19 Mei 2025 3. BB Sebelum Hamil : 77 Kg 4. TD Sebelum Hamil : 120/80 mmHg Ds : Ny.E mengatakan mudah merasa lelah saat beraktivita, tenaganya berkurang dari biasanya saat sebelum hamil Ny.R juga mengatkan masih merasa lelah meskipun terkadang sudah beristirahat Do : TD : 100/80 mmHg Nadi : 92x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36,7 ⁰C Hb : 10,1 gr/dL Konjungtiva anemis Mukosa bibir kering Klien tampak lesu dan pucat Akral teraba dingin Crt >2 dtk Ds : Ny.E mengatakan mengalami penurunan nafsu makan, malas mengkonsumsi sayur, lauk tidak bervariasi hanya mengkonsumsi telur dan ayam. Do : A : BB sebelum hamil 40 kg, BB saat ini : 49kg, TB : 162 cm, IMT : 18,7 B : Hb : 10,1 mg/dl C : mukosa bibir kering, tampak lemah, turgor kulit sedang D : makan nasi dan lauk pauk 3x per hari, porsi makan sedang, sering tidak habis Ds : Ny.E mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit anemia dalam kehamilan dan cara penangannya, Ny.E juga mengatakan sering lupa mengkonsumsi tablet Fe Do : Ny.E tidak paham saat ditanya terkait anemia Ny.E selalu bertanya apakah hb nya dapat normal kembali
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, dapat dievaluasi kondisi Ny. N.R sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Kelelahan
3. Ketidakadekuatan Pengetahuan Terkait Anemia pada Kehamilan
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memantau dan meningkatkan asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk menilai status gizi, memantau asupan nutrisi, dan memberikan edukasi terkait nutrisi yang sesuai.
2. Kelelahan
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami penurunan energi yang menetap dan mengurangi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mengatasi penyebab kelelahan dan membantu individu mempertahankan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk menilai penyebab kelelahan, memberikan dukungan, dan mengoptimalkan istirahat serta aktivitas.
3. Ketidakadekuatan Pengetahuan Terkait Anemia pada Kehamilan
- SDKI: Keadaan di mana individu menunjukkan kurangnya informasi atau pemahaman terkait anemia dalam kehamilan.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman individu mengenai anemia pada kehamilan.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memberikan edukasi dan konseling terkait anemia, pentingnya pemantauan Hb, dan manajemen anemia pada kehamilan.
Berdasarkan informasi yang diberikan, Ny. N.R memiliki risiko mengalami ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, kelelahan, dan ketidakadekuatan pengetahuan terkait anemia pada kehamilan. Oleh karena itu, intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah memantau status gizi, menyediakan edukasi dan konseling terkait nutrisi, serta memberikan informasi dan pemahaman yang komprehensif mengenai anemia pada kehamilan. -
Article No. 7134 | 26 Nov 2024
Klinis : Ny.N.R mengatakan tidak pernah menderita penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alat reproduksi. Ny. N.R mengatakan menstruasi pertama umur 12 tahun saat kelas 6 SD. Klien mengatakan siklus menstruasi teratur setiap 28 hari sekali dalam sebulan. Lama menstruasi klien berkisar 5-6 hari dengan warna merah gelap, tidak ada gumpalan. Klien mengganti pembalut 3-4x dalam sehari. Ny.N.R mengatakan biasanya di hari pertama menstruasi dirinya mengalami nyeri perut itu pun kadang-kadang. Ny. N.R mengatakan belum pernah mengikuti program KB sejak kehamilan pertama (abortus) sampai kehamilan sekarang ini 1. HPHT : 9 Agustus 2024 2. Taksiran Partus : 19 Mei 2025 3. BB Sebelum Hamil : 77 Kg 4. TD Sebelum Hamil : 120/80 mmHg Ds : Ny.E mengatakan mudah merasa lelah saat beraktivita, tenaganya berkurang dari biasanya saat sebelum hamil Ny.R juga mengatkan masih merasa lelah meskipun terkadang sudah beristirahat Do : TD : 100/80 mmHg Nadi : 92x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36,7 ⁰C Hb : 10,1 gr/dL Konjungtiva anemis Mukosa bibir kering Klien tampak lesu dan pucat Akral teraba dingin Crt >2 dtk Ds : Ny.E mengatakan mengalami penurunan nafsu makan, malas mengkonsumsi sayur, lauk tidak bervariasi hanya mengkonsumsi telur dan ayam. Do : A : BB sebelum hamil 40 kg, BB saat ini : 49kg, TB : 162 cm, IMT : 18,7 B : Hb : 10,1 mg/dl C : mukosa bibir kering, tampak lemah, turgor kulit sedang D : makan nasi dan lauk pauk 3x per hari, porsi makan sedang, sering tidak habis Ds : Ny.E mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit anemia dalam kehamilan dan cara penangannya, Ny.E juga mengatakan sering lupa mengkonsumsi tablet Fe Do : Ny.E tidak paham saat ditanya terkait anemia Ny.E selalu bertanya apakah hb nya dapat normal kembali
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Ny. N.R adalah:
1. Pola Menstruasi Tidak Efektif
- Definisi: Perubahan dalam siklus, durasi, jumlah, atau karakteristik menstruasi yang tidak sesuai dengan normal.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan hormonal, stres psikologis, riwayat penyakit, atau penyebab tidak diketahui.
- Gejala dan Tanda: Perubahan dalam siklus, durasi, jumlah, atau karakteristik menstruasi.
2. Risiko Infeksi
- Definisi: Peningkatan risiko terserang infeksi.
- Faktor yang berhubungan: Riwayat abortus, perilaku perawatan diri yang tidak tepat, atau kondisi yang memperbesar risiko infeksi.
- Gejala dan Tanda: Belum pernah mengikuti program KB, riwayat abortus, dan perilaku perawatan diri yang tidak tepat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pola Menstruasi Tidak Efektif
- Tujuan: Klien dapat menunjukkan pola menstruasi yang efektif.
- Kriteria Hasil:
a. Klien dapat menjelaskan siklus menstruasi normal.
b. Klien dapat menjelaskan karakteristik menstruasi normal.
c. Klien dapat menjelaskan cara mengatasi keluhan menstruasi.
2. Risiko Infeksi
- Tujuan: Klien dapat bebas dari infeksi.
- Kriteria Hasil:
a. Klien dapat menjelaskan faktor-faktor yang meningkatkan risiko infeksi.
b. Klien dapat menjelaskan tanda dan gejala infeksi.
c. Klien dapat menjelaskan cara mencegah infeksi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pola Menstruasi Tidak Efektif
- Manajemen Menstruasi
- Kaji pola menstruasi klien
- Jelaskan pola menstruasi normal
- Ajarkan cara mengatasi keluhan menstruasi
- Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi tentang menstruasi dan perawatan diri yang tepat
- Motivasi klien untuk menjaga kebersihan saat menstruasi
2. Risiko Infeksi
- Pencegahan Infeksi
- Kaji faktor-faktor yang meningkatkan risiko infeksi
- Ajarkan cara mencegah infeksi
- Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi tentang tanda dan gejala infeksi
- Dorong klien untuk segera melapor jika terjadi tanda dan gejala infeksi
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi klien secara holistik, memberikan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan klien, dan melibatkan klien dalam proses perawatan untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 7135 | 26 Nov 2024
Klinis : Aritresia ani
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah jawaban saya sebagai seorang perawat pakar:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Aritresia ani:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi Aritresia ani adalah "Gangguan Eliminasi Fekal" (Impaired Bowel Elimination). Aritresia ani merupakan kondisi dimana terdapat penyumbatan atau tidak adanya lubang anus pada bayi yang baru lahir. Hal ini menyebabkan gangguan dalam proses eliminasi fekal atau tinja.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Fungsi Eliminasi Fekal (Bowel Elimination Restoration)
- Bayi dapat buang air besar secara normal sesuai kebutuhan.
- Bayi tidak mengalami konstipasi atau diare akibat gangguan eliminasi fekal.
- Bayi menunjukkan tanda-tanda eliminasi fekal yang adekuat.
2. Perawatan Ostomi (Ostomy Care)
- Bayi dapat menjalani perawatan ostomi (kolostomi) dengan aman dan nyaman.
- Kulit di sekitar ostomi tetap sehat dan tidak terjadi komplikasi.
- Keluarga mampu melakukan perawatan ostomi secara mandiri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Eliminasi Fekal
- Lakukan pengkajian komprehensif terkait eliminasi fekal bayi.
- Identifikasi penyebab dan faktor-faktor yang memengaruhi gangguan eliminasi fekal.
- Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan medis yang diperlukan, seperti pembedahan rekonstruksi anus.
- Berikan edukasi dan dukungan kepada keluarga terkait manajemen eliminasi fekal.
- Pantau tanda-tanda vital, output urine, dan frekuensi/konsistensi eliminasi fekal.
- Fasilitasi upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan pola eliminasi fekal yang normal.
2. Perawatan Ostomi
- Lakukan pengkajian kondisi ostomi (kolostomi) dan kulit di sekitarnya.
- Ajarkan keluarga mengenai teknik perawatan ostomi yang tepat, termasuk penggantian perangkat ostomi.
- Berikan edukasi tentang manajemen output ostomi, pencegahan komplikasi, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
- Kolaborasi dengan dokter dan tim perawatan luka untuk memastikan perawatan ostomi yang optimal.
- Berikan dukungan emosional kepada keluarga dalam menyesuaikan diri dengan kondisi ostomi bayi.
Penjelasan rinci dan terperinci:
Aritresia ani merupakan kelainan kongenital di mana bayi dilahirkan tanpa lubang anus, sehingga terjadi gangguan dalam proses eliminasi fekal. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Eliminasi Fekal" karena bayi mengalami hambatan dalam buang air besar.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah pemulihan fungsi eliminasi fekal, di mana bayi dapat buang air besar secara normal tanpa keluhan konstipasi atau diare. Selain itu, perawatan ostomi (kolostomi) juga menjadi penting, sehingga bayi dapat menjalani perawatan ostomi dengan aman dan nyaman, serta keluarga mampu melakukan perawatan secara mandiri.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen eliminasi fekal, seperti pengkajian, identifikasi penyebab, kolaborasi dengan dokter, edukasi keluarga, dan pemantauan tanda-tanda vital serta eliminasi. Selain itu, perawatan ostomi juga menjadi fokus intervensi, termasuk pengkajian kondisi ostomi, edukasi keluarga, dan kolaborasi dengan tim perawatan luka untuk memastikan perawatan yang optimal.
Keberhasilan asuhan keperawatan pada bayi dengan aritresia ani akan sangat bergantung pada keterlibatan keluarga dan kolaborasi tim kesehatan yang tepat. Perawat memainkan peran penting dalam memfasilitasi pemulihan fungsi eliminasi fekal dan perawatan ostomi yang efektif.