Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5160 | 10 Nov 2024
Klinis : diagnosa anak berkebutuhan khusus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi anak berkebutuhan khusus.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Tumbuh Kembang
Definisi: Perubahan dalam laju atau pola perkembangan fisik, kognitif, psikososial, dan/atau spiritual yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan yang diharapkan.
2. Risiko Gangguan Proses Keluarga
Definisi: Rentan mengalami perubahan dalam dinamika interaksi, peran, dan hubungan antara anggota keluarga yang dapat menghambat fungsi keluarga.
3. Risiko Ketidakberdayaan
Definisi: Rentan mengalami pengalaman atau perasaan tidak mampu mempengaruhi atau mengontrol situasi yang penting bagi individu.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan yang akurat dan komprehensif. Dalam kasus anak berkebutuhan khusus, diagnosa yang sesuai antara lain Gangguan Tumbuh Kembang, Risiko Gangguan Proses Keluarga, dan Risiko Ketidakberdayaan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan outcome atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk anak berkebutuhan khusus, luaran yang diharapkan antara lain Tumbuh Kembang Anak, Fungsi Keluarga, dan Pemberdayaan Individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan berbagai intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai outcome yang diharapkan. Beberapa intervensi yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus antara lain Pemantauan Tumbuh Kembang, Peningkatan Fungsi Keluarga, dan Pemberdayaan Individu.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, terukur, dan berpusat pada pasien, sehingga dapat meningkatkan kualitas perawatan bagi anak berkebutuhan khusus. -
Article No. 5161 | 10 Nov 2024
Klinis : diagnosa anak berkebutuhan khusus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi anak berkebutuhan khusus.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kesiapan Peningkatan Kemampuan Kognitif
Definisi: Kemampuan untuk belajar dan menyelesaikan masalah yang dapat ditingkatkan.
Faktor Terkait: Keterlambatan perkembangan kognitif, keterbatasan fisik, lingkungan yang kurang mendukung.
Karakteristik Mayor: Kemampuan belajar dan memecahkan masalah yang belum optimal.
2. Kesiapan Peningkatan Kemampuan Motorik
Definisi: Kemampuan untuk melakukan gerakan tubuh yang dapat ditingkatkan.
Faktor Terkait: Keterlambatan perkembangan motorik, keterbatasan fisik, lingkungan yang kurang mendukung.
Karakteristik Mayor: Kemampuan melakukan gerakan tubuh yang belum optimal.
3. Kesiapan Peningkatan Kemampuan Komunikasi
Definisi: Kemampuan untuk bertukar informasi secara efektif yang dapat ditingkatkan.
Faktor Terkait: Keterbatasan komunikasi, lingkungan yang kurang mendukung, keterampilan komunikasi yang belum optimal.
Karakteristik Mayor: Kemampuan berkomunikasi yang belum optimal.
Penjelasan Singkat:
SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memberikan panduan bagi perawat dalam praktik keperawatan. Standar ini membantu perawat dalam menentukan diagnosa keperawatan, mencapai luaran keperawatan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat.
Dalam kasus anak berkebutuhan khusus, diagnosa keperawatan yang muncul berfokus pada kesiapan peningkatan kemampuan kognitif, motorik, dan komunikasi. Hal ini dikarenakan anak berkebutuhan khusus seringkali mengalami keterlambatan atau keterbatasan dalam perkembangan tersebut, sehingga perawat perlu memfasilitasi peningkatan kemampuan anak melalui intervensi yang sesuai.
Perawat berperan penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada anak, dengan melibatkan keluarga dan lingkungan untuk mendukung perkembangan anak secara optimal. -
Article No. 5162 | 10 Nov 2024
Klinis : diagnosa anak berkebutuhan khusus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi anak berkebutuhan khusus.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Komunikasi Verbal
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima, memproses, atau mengungkapkan ide atau perasaan secara verbal.
- Penyebab: Gangguan sensori, kognitif, atau neuromuskular.
- Gejala: Kesulitan dalam menyampaikan pesan, memahami pesan, atau interaksi yang tidak efektif.
2. Gangguan Aktivitas Olahraga
- Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan untuk melakukan aktivitas olahraga atau rekreasi yang diinginkan.
- Penyebab: Keterbatasan fisik, kognitif, atau psikososial.
- Gejala: Kesulitan dalam berpartisipasi dalam aktivitas olahraga atau rekreasi.
3. Gangguan Perilaku
- Definisi: Pola perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial dan budaya.
- Penyebab: Faktor biologis, psikologis, atau lingkungan.
- Gejala: Perilaku agresif, impulsif, atau tidak sesuai dengan situasi.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat.
- Membantu perawat dalam menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan yang dilakukan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang efektif.
Dalam praktik keperawatan, penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, sistematis, dan sesuai dengan kebutuhan pasien anak berkebutuhan khusus. -
Article No. 5163 | 10 Nov 2024
Klinis : adhd
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perhatian (00131)
Penjelasan:
- SDKI: Keadaan di mana individu menunjukkan kesulitan memfokuskan, mempertahankan, atau mengalihkan perhatian secara konsisten.
- SLKI: Individu mampu fokus perhatian pada tugas atau aktivitas yang sedang dilakukan.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Aktivitas, Terapi Perilaku, Edukasi Kesehatan, dan Konseling.
Sebagai seorang pakar perawat, saya dapat menyampaikan bahwa ADHD merupakan kondisi yang kompleks dan memerlukan pendekatan multidisipliner. Diagnosa keperawatan di atas menggambarkan salah satu masalah utama yang sering dijumpai pada individu dengan ADHD, yaitu gangguan perhatian. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk membantu individu meningkatkan kemampuan fokus dan mempertahankan perhatian, serta mengelola gejala ADHD secara holistik.
Penting untuk memahami bahwa ADHD adalah kondisi yang kompleks dan memerlukan pendekatan komprehensif, dengan melibatkan tenaga kesehatan lain seperti psikolog, psikiater, dan ahli terapi okupasi. Peran perawat dalam konteks ini adalah sebagai bagian dari tim interdisipliner, memberikan asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, serta mendukung manajemen gejala dan peningkatan kualitas hidup individu dengan ADHD. -
Article No. 5164 | 10 Nov 2024
Klinis : Seorang remaja umur 21 tahun, sering bergumam, sering menggigit jari, kalau marah emosinya tidak terkendalikan, kalau meminta sesuatu harus dituruti, sifat seperti anak-anak, sulit berkomunikasi selayaknya orang normal. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI, sertakan pula SLKI, SIKI berserta kodenya, dan beritahukan obat-obatan yang harus diberikan kepada pasien.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dideskripsikan, diagnosis yang paling sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F84.5
- Deskripsi: Sindrom Asperger, suatu gangguan perkembangan neurobiologis yang mencakup kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi, serta pola perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas dan berulang.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode prosedur yang spesifik, karena kondisi ini umumnya ditangani melalui pendekatan non-farmakologis, seperti terapi perilaku dan intervensi edukasional.
3. Diagnosis SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Komunikasi Verbal Terganggu
- Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
- Gangguan Proses Berpikir
4. Intervensi SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan Komunikasi
- Pemberdayaan Keluarga
- Peningkatan Fungsi Kognitif
5. Tindakan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Terapi Bermain
- Edukasi Kesehatan
- Terapi Perilaku Kognitif
6. Penatalaksanaan:
- Obat-obatan: Tidak ada indikasi untuk pemberian obat-obatan dalam kasus ini. Penatalaksanaan utama adalah melalui intervensi non-farmakologis, seperti terapi perilaku, terapi wicara, dan modifikasi lingkungan.
- Terapi Perilaku: Untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikasi, membangun interaksi sosial, dan mengelola perilaku yang maladaptif.
- Terapi Wicara: Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi.
- Terapi Okupasi: Untuk mengembangkan keterampilan fungsional dan kemandirian.
- Edukasi Keluarga: Untuk membantu keluarga memahami kondisi pasien dan memberikan dukungan yang tepat.
Pasien dengan sindrom Asperger memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan tim multidisipliner, termasuk dokter, perawat, terapis, dan keluarga, untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 5165 | 10 Nov 2024
Klinis : Seorang remaja umur 21 tahun, sering bergumam, sering menggigit jari, kalau marah emosinya tidak terkendalikan, kalau meminta sesuatu harus dituruti, sifat seperti anak-anak, sulit berkomunikasi selayaknya orang normal. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI, sertakan pula SLKI, SIKI berserta kodenya, dan beritahukan obat-obatan yang harus diberikan kepada pasien.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan ICD:
- F84.5 Gangguan Spektrum Autisme
Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Komunikasi Verbal Terganggu (10021)
- Koping Tidak Efektif (10013)
- Perilaku Kekerasan (10033)
Penjelasan singkat:
1. Komunikasi Verbal Terganggu (10021):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menyampaikan atau menerima pesan verbal dengan efektif.
- Karakteristik: Sering bergumam, sulit berkomunikasi seperti orang normal.
2. Koping Tidak Efektif (10013):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan adaptasi psikologis dan/atau perilaku yang sesuai terhadap faktor-faktor stres.
- Karakteristik: Emosi tidak terkendali saat marah, sifat seperti anak-anak.
3. Perilaku Kekerasan (10033):
- Definisi: Perilaku yang bertujuan melukai orang lain secara fisik.
- Karakteristik: Sering menggigit jari, harus dituruti saat meminta sesuatu.
SLKI:
- Komunikasi: Komunikasi Efektif (20001)
- Koping: Koping Efektif (20009)
- Perilaku: Perilaku Adaptif (20027)
SIKI:
- Komunikasi: Terapi Komunikasi (3205)
- Koping: Terapi Perilaku Kognitif (3201)
- Perilaku: Pembatasan Lingkungan (3225)
Obat-obatan yang mungkin diberikan:
- Antipsikotik (misal Risperidone, Olanzapine)
- Antidepressan (misal Fluoxetine, Sertraline)
- Antikonvulsan (misal Valproate, Lamotrigine)
Dengan penanganan yang tepat melalui intervensi keperawatan dan pemberian obat-obatan, diharapkan pasien dapat menunjukkan perbaikan dalam hal komunikasi, koping, dan perilaku. -
Article No. 5166 | 10 Nov 2024
Klinis : Ibu Siti (62 tahun) telah didiagnosis Kanker Paru - paru Stadium IV dengan metastasis ke hati dan tulang dua bulan yang lalu setelah mengeluhkan sesak napas dan penurunan berat badan yang drastis. Meskipun telah menjalani beberapa sesi kemoterapi, kondisi Ibu Siti tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan. Dalam beberapa minggu terakhir, Ibu Siti mengalami mual yang terus - menerus terutama setelah makan yang semakin memperburuk kualitas hidupnya. Selain itu, Ibu Siti juga kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan serta kelelahan dan kesulitan tidur. Kondisi tersebut membuat Ibu Siti depresi dan mengalami kecemasan yang berlebih. Keluarga Ibu Siti kebingungan mengatasi keluhan - keluhan dari Ibu Siti karena ini merupakan kali pertama anggota keluarga mereka mengalami penyakit yang cukup serius serta butuh pengobatan yang intensif dan lebih lanjut. Selain itu, keluarga Ibu Siti juga memiliki keterbatasan finansial karena suami dari Ibu Siti juga sudah masuk ke usia lanjut dan harus segera pensiun dari pekerjaannya sehingga hal ini menjadi beban bagi keluarga karena kebingungan untuk keberlanjutan terapi serta pengobatan Ibu Siti.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi yang dialami Ibu Siti.
Diagnosa Keperawatan:
1. Anoreksia berhubungan dengan mual dan nyeri
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan kecemasan dan depresi
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan dan nyeri
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Anoreksia: Ketidakmampuan untuk makan atau mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mencari bantuan untuk memelihara kesehatan.
3. Gangguan pola tidur: Perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Anoreksia: Kemampuan untuk mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mencari bantuan untuk memelihara kesehatan.
3. Gangguan pola tidur: Perbaikan dalam jumlah dan kualitas tidur yang tidak mengganggu fungsi sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Anoreksia: Manajemen anoreksia, peningkatan nutrisi, dan dukungan psikologis.
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: Manajemen stres, konseling, dan edukasi kesehatan.
3. Gangguan pola tidur: Manajemen nyeri, relaksasi, dan intervensi lingkungan.
Dalam kondisi Ibu Siti, keluarga perlu mendapatkan dukungan dan edukasi untuk memahami penyakit yang dialami, mengelola gejala, dan memaksimalkan kualitas hidup Ibu Siti. Selain itu, perlu dipertimbangkan juga dukungan finansial dan sosial untuk memastikan keberlanjutan pengobatan dan perawatan Ibu Siti. -
Article No. 5167 | 10 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI: Tingkat kenyamanan fisik yang dapat diterima.
- SIKI: Manajemen Nyeri, Monitoring Tanda-Tanda Vital, Terapi Analgesik.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular
- SDKI: Pengurangan aliran darah oksigen ke sel-sel jantung yang mengancam kesehatan.
- SLKI: Tingkat perfusi jaringan jantung yang optimal.
- SIKI: Manajemen Kardiovaskular, Terapi Oksigen, Monitoring Hemodinamik.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal.
- SIKI: Manajemen Nutrisi, Edukasi Gizi, Terapi Cairan dan Elektrolit.
4. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan akibat keterbatasan fisik.
- SLKI: Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari yang diinginkan.
- SIKI: Manajemen Aktivitas, Terapi Latihan, Edukasi Aktivitas.
Penjelasan singkat:
Pasien wanita usia 60 tahun dengan gejala nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin menunjukkan tanda-tanda infark miokard akut. Riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Diagnosa keperawatan yang sesuai meliputi Nyeri Akut, Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular, Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, dan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, manajemen kardiovaskular, manajemen nutrisi, dan manajemen aktivitas. -
Article No. 5168 | 10 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri kepala dan demam 1 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri Akut
b. Risiko Infeksi
2. Penjelasan Singkat:
a. Nyeri Akut
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain, 1979).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri dan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nyeri, Observasi Tanda-Tanda Vital, Pemberian Analgetik.
b. Risiko Infeksi
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda infeksi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Infeksi, Pemantauan Tanda-Tanda Infeksi, Edukasi Pencegahan Infeksi.
Berdasarkan kondisi pasien, yaitu wanita usia 60 tahun dengan keluhan nyeri kepala dan demam, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut dan Risiko Infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, observasi tanda-tanda vital, pemberian analgetik, manajemen infeksi, pemantauan tanda-tanda infeksi, dan edukasi pencegahan infeksi. -
Article No. 5169 | 10 Nov 2024
Klinis : Bersihan jalan nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, atas kondisi "Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif" dengan menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, berikut adalah penjelasan singkatnya:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi (SDKI):
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Faktor Berhubungan (SDKI):
- Hipersekresi sekresi saluran napas
- Ketidakmampuan batuk efektif
- Letargi
- Penyakit neuromuskular
Gejala dan Tanda Klinik (SDKI):
- Sianosis
- Dispnea
- Pola napas tidak efektif
- Suara napas tambahan (ronki, wheezing, stridor)
- Batuk tidak efektif
Tujuan Keperawatan (SLKI):
- Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka
- Pasien dapat mengeluarkan sekret saluran napas dengan efektif
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen jalan napas
- Fisioterapi dada
- Perawatan trakeostomi
- Suction saluran napas
- Posisi semi-fowler
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif" menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas, sehingga jalan napas menjadi tidak terbuka. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti hipersekresi, ketidakmampuan batuk efektif, letargi, atau penyakit neuromuskular. Tujuan keperawatan adalah agar pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan mengeluarkan sekret saluran napas dengan efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen jalan napas, fisioterapi dada, perawatan trakeostomi, suction saluran napas, dan pengaturan posisi semi-fowler.