Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5312 | 12 Nov 2024
Klinis : Ny. Puan adalah seorang perempuan berusia 80 tahun yang berbadan gemuk dan menderita ulkus stasis vena di maleolus medial kanannya saat masih tinggal di rumah. Dia dirawat di Unit Lansia Akut 3 hari yang lalu. Ny. Puan memiliki riwayat Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), insufisiensi vena kronis, dan Deep Vein Thrombosis (DVT). Putrinya mengaku khawatir dengan gangguan mobilisasi, pola makan yang tidak sehat, dan ketidakmampuan Ibunya untuk merawat dirinya sendiri secara memadai di rumah. Ny. Puan saat ini dalam kondisi sadar dan berorientasi normal, tapi kadang-kadang lupa dengan peristiwa yang baru-baru terjadi. Tanda-tanda vital dalam batas normal. Dia membutuhkan bantuan untuk perubahan posisi di tempat tidur dan bantuan untuk turun dari tempat tidur ke kursi atau ambulasi. Gaya berjalannya tidak stabil, dan dia mudah lelah. Skor Skala Bradennya adalah 16, dan kulitnya utuh kecuali untuk ulkus stasis vena pada maleolus medial kanan. Dia memiliki hiperpigmentasi coklat pada kedua kaki bagian bawah dengan edema +2. Ulkus stasis vena ditutupi dengan pembalut hidrokoloid, yang akan diganti. Sebagai persiapan untuk mengganti balutannya, dia diberi obat untuk penghilang rasa sakit setengah jam yang lalu.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi Ny. Puan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I83.0
- Deskripsi: Varises vena ekstremitas bawah dengan ulkus
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.57
- Deskripsi: Penggantian balutan luka atau perawatan ulkus pada ekstremitas bawah
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I83.0 (Varises vena ekstremitas bawah dengan ulkus) sesuai dengan kondisi Ny. Puan yang menderita ulkus stasis vena pada maleolus medial kanan kakinya.
2. Kode ICD-9-CM 93.57 (Penggantian balutan luka atau perawatan ulkus pada ekstremitas bawah) sesuai dengan tindakan perawatan ulkus stasis vena yang dilakukan pada Ny. Puan, di mana balut hidrokoloid akan diganti.
Selain itu, beberapa catatan tambahan terkait kondisi Ny. Puan:
- Ny. Puan memiliki riwayat PPOK, insufisiensi vena kronis, dan DVT, yang dapat dikodifikasi dengan kode ICD-10 masing-masing.
- Masalah terkait mobilitas, pola makan, dan ketidakmampuan merawat diri sendiri dapat dikaji lebih lanjut dan didokumentasikan dalam catatan medis.
- Kondisi kognitif Ny. Puan, seperti kadang-kadang lupa dengan peristiwa yang baru-baru terjadi, juga perlu dipertimbangkan dalam perencanaan perawatan. -
Article No. 5313 | 12 Nov 2024
Klinis : klien marah-marah, bicara tidak nyambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi klien yang marah-marah, bicara tidak nyambung dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko untuk melukai diri sendiri atau orang lain secara fisik, verbal, atau psikologis.
- Tanda dan Gejala: Marah-marah, bicara tidak nyambung, nada suara tinggi.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Risiko Perilaku Kekerasan adalah diagnosa keperawatan yang termasuk dalam domain Perilaku, kelas Risiko.
- Karakteristik utama: Individu berisiko untuk melukai diri sendiri atau orang lain secara fisik, verbal, atau psikologis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan untuk Risiko Perilaku Kekerasan adalah:
- Perilaku Maladaptif Terkontrol
- Agresi Terkontrol
- Stabilitas Psikologis
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi yang dapat dilakukan untuk Risiko Perilaku Kekerasan antara lain:
- Manajemen Marah
- Manajemen Agresi
- Terapi Perilaku Kognitif
Sebagai perawat, pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti manajemen marah, manajemen agresi, dan terapi perilaku kognitif, untuk membantu klien mengendalikan perilaku kekerasan dan mencapai stabilitas psikologis. -
Article No. 5314 | 12 Nov 2024
Klinis : Nona Ayunda adalah seorang polisi wanita berusia 26 tahun dengan paraplegia akibat cedera tulang belakang thorakal 8 (T8). Dia dipindahkan ke RSUI kemarin. Cedera tulang belakang lengkap disebabkan oleh luka tembak dengan kecepatan rendah di punggungnya di T8 saat dia mendatangi lokasi perampokan 8 hari yang lalu. Peluru menembus tulang belakang tanpa cedera pada organ visceral. Buang air besar terakhir kemarin pukul 19.00, dan luka tembak tampak sembuh. Status neurologis nya stabil. Dia terjaga dan berorientasi baik. Respon motorik ekstremitas atas bilateral adalah +4, namun tidak ada gerakan atau sensasi yang dirasakan pada ekstremitas bawah. Saat melakukan pemeriksaan abdomen, vesica urinaria teraba penuh.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus Nona Ayunda.
Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko Gangguan Integritas Kulit Berhubungan dengan Imobilisasi
2. Gangguan Eliminasi Urin Berhubungan dengan Penurunan Kontrol Vesika Urinaria
3. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Kerusakan Saraf
4. Risiko Gangguan Integritas Jaringan Berhubungan dengan Cedera Tulang Belakang
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Resiko Gangguan Integritas Kulit Berhubungan dengan Imobilisasi
- SDKI: Risiko terjadinya perubahan struktur dan fungsi kulit yang dapat menyebabkan luka.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengatasi risiko gangguan integritas kulit, seperti pengaturan posisi, perawatan kulit, dan penggunaan alat bantu.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti perawatan kulit, manajemen tekanan, dan pemberian edukasi.
2. Gangguan Eliminasi Urin Berhubungan dengan Penurunan Kontrol Vesika Urinaria
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi eliminasi urin, seperti kateterisasi, manajemen intake-output, dan edukasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti kateterisasi, monitor intake-output, dan pelatihan kontrol kandung kemih.
3. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Kerusakan Saraf
- SDKI: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi mobilitas, seperti latihan gerak, posisioning, dan penggunaan alat bantu.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti latihan rentang gerak, terapi posisi, dan latihan aktivitas sehari-hari.
4. Risiko Gangguan Integritas Jaringan Berhubungan dengan Cedera Tulang Belakang
- SDKI: Risiko terjadinya kerusakan pada struktur dan fungsi kulit dan jaringan pendukung.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan menangani risiko gangguan integritas jaringan, seperti perawatan luka, manajemen nyeri, dan edukasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan, seperti perawatan luka, manajemen nyeri, dan terapi komplementer.
Secara keseluruhan, diagnosa dan intervensi keperawatan yang tepat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul pada pasien Nona Ayunda dengan kondisi paraplegia akibat cedera tulang belakang. Pendekatan komprehensif berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu memberikan asuhan keperawatan yang optimal. -
Article No. 5315 | 12 Nov 2024
Klinis : Data subjektif : Mengalami kelelahan yang meningkat Tinja yang bercampur darah pasca operasi. Tn. Novel adalah seorang pria kulit putih berusia 43 tahun Klien telah menjalani reseksi perineum abdomen dengan kolostomi sigmoid permanen 3 hari yang lalu. Klien merasa sedikit nyeri dalam skala 1/10,setelah injeksi Tramadol 50mg yang diberikan satu jam yang lalu. Data Objektif : Klien memiliki tanda vital stabil dengan saturasi 94%-97% pada udara ruangan. Klien mengalami tanda tanda yang mengarah kepada diagnosis adenokarsinoma rektal. Pada kantong kolostomi yang terpasang pada abdomen kiri klien. Stoma berwarna merah dan lembab dengan keluaran feses berwarna coklat. Klien mengalami penurunan berat badan. Klien memiliki kondisi sadar penuh dan mampu melakukan ambulasi secara mandiri. Ada balutan bersih yang menutupi sayatan di daerah perineum.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai untuk kondisi Tn. Novel:
Diagnosis Keperawatan:
1. Kelelahan
2. Risiko Infeksi
Penjelasan singkat:
1. Kelelahan
- Definisi: Kondisi di mana individu mengalami penurunan kapasitas atau toleransi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- SDKI: Kelelahan
- SLKI: Manajemen Energi
- SIKI: Manajemen Energi
2. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh organisme patogen.
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Manajemen Infeksi
- SIKI: Manajemen Infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Kelelahan
- Gejala yang ditunjukkan oleh Tn. Novel adalah kelelahan yang meningkat setelah menjalani operasi reseksi perineum abdomen dengan kolostomi sigmoid permanen.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah menilai tingkat kelelahan, memantau tanda-tanda vital, mengatur aktivitas dan istirahat, serta memberikan edukasi tentang manajemen energi.
2. Risiko Infeksi
- Tn. Novel memiliki risiko infeksi yang tinggi setelah menjalani operasi, dengan adanya tanda-tanda infeksi pada stoma dan sayatan perineum.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda infeksi, merawat luka dan stoma, menjaga kebersihan, serta memberikan edukasi tentang pencegahan infeksi.
Catatan: Standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang digunakan adalah yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 5316 | 12 Nov 2024
Klinis : Post Operasi Ds : - Klien mengatakan bahwa dirinya baru selesai operasi Do : - Terdapat luka post operasi pada kaki kanan dengan panjang luka sekitar 9 cm
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam menentukan Diagnosa Keperawatan untuk kondisi pasien Post Operasi dengan data subjektif dan data objektif yang Anda berikan, saya akan mengacu pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi:
Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Karakteristik Definisi:
- Adanya luka post operasi pada kaki kanan dengan panjang sekitar 9 cm.
Faktor yang Berhubungan:
- Prosedur pembedahan
Tujuan (SLKI):
- Integritas kulit membaik
Intervensi (SIKI):
- Perawatan luka
- Manajemen nyeri
- Manajemen aktivitas
- Monitoring tanda-tanda vital
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Integritas Kulit Terganggu" tepat diterapkan pada pasien post operasi dengan adanya luka post operasi pada kaki kanan sepanjang 9 cm. Hal ini menunjukkan kerusakan pada epidermis dan/atau dermis yang disebabkan oleh prosedur pembedahan. Tujuan dari asuhan keperawatan adalah agar integritas kulit dapat membaik, yang dapat dicapai melalui intervensi perawatan luka, manajemen nyeri, manajemen aktivitas, dan monitoring tanda-tanda vital. -
Article No. 5317 | 12 Nov 2024
Klinis : Intervensi manajemen tekanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk intervensi manajemen tekanan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Manajemen Tekanan
Penjelasan:
Ketidakefektifan Manajemen Tekanan adalah diagnosa keperawatan yang mengacu pada ketidakmampuan pasien dalam mengelola stres atau tekanan yang dihadapi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah kesehatan, perubahan gaya hidup, atau masalah psikososial.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami ketidakmampuan untuk mengelola tekanan atau stres yang dihadapi.
Karakteristik Utama: Ketidakstabilan tanda-tanda vital, perubahan pola tidur, perubahan mood, dan strategi koping yang tidak efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mengelola tekanan atau stres dengan efektif.
Indikator: Pasien dapat mengidentifikasi sumber stres, menggunakan strategi koping yang efektif, dan menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan: Manajemen Tekanan
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam mengelola tekanan atau stres yang dihadapi.
Aktivitas Keperawatan:
1. Identifikasi sumber stres atau tekanan yang dialami pasien.
2. Ajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam, meditasi, atau terapi musik.
3. Dorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti psikolog atau konselor, jika diperlukan.
5. Evaluasi efektivitas intervensi yang diberikan dan lakukan modifikasi jika diperlukan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat mengelola tekanan atau stres yang dihadapi secara efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencapai hasil kesehatan yang optimal. -
Article No. 5318 | 12 Nov 2024
Klinis : Intervensi pemberian edukasi mengenai perawatan luka tembak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Terkait Luka Tembak
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Risiko Infeksi Terkait Luka Tembak" sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) karena pasien dengan luka tembak memiliki risiko tinggi terhadap infeksi. Luka tembak dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan, perdarahan, dan terbukanya akses masuknya mikroorganisme penyebab infeksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bebas Infeksi
2. Penyembuhan Luka Tembak
3. Pengetahuan Tentang Perawatan Luka Tembak
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka
2. Edukasi Kesehatan
3. Manajemen Risiko
Intervensi Keperawatan:
Pemberian edukasi mengenai perawatan luka tembak, dengan nada akademis dan persona pakar/perawat, dapat membantu pasien memahami pentingnya perawatan luka yang tepat untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Edukasi dapat mencakup informasi tentang:
- Pentingnya menjaga kebersihan luka
- Teknik perawatan luka yang benar
- Tanda-tanda infeksi dan komplikasi yang harus segera dilaporkan
- Pentingnya mengikuti instruksi tenaga kesehatan
Dengan edukasi yang komprehensif, pasien diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam perawatan luka tembaknya, sehingga dapat mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. -
Article No. 5319 | 12 Nov 2024
Klinis : Intervensi perawatan luka tembak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Intervensi perawatan luka tembak:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), pasien dengan luka tembak memiliki risiko tinggi terjadinya infeksi. Luka tembak dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme patogen. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi dapat terjadi dan menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa pasien.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Integritas Kulit: Luka Tembak
2. Respon Infeksi
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Perawatan Luka Tembak
2. Manajemen Infeksi
Penjelasan Singkat:
Perawatan luka tembak meliputi langkah-langkah seperti debridemen, irigasi, aplikasi dressing yang sesuai, dan pemantauan tanda-tanda infeksi. Manajemen infeksi bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi, termasuk pemberian terapi antibiotik sesuai indikasi, pemantauan tanda vital, dan edukasi pasien serta keluarga.
Sebagai perawat profesional, kita perlu menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memastikan perawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan luka tembak. Intervensi yang tepat dapat menurunkan risiko infeksi dan meningkatkan proses penyembuhan luka. -
Article No. 5320 | 12 Nov 2024
Klinis : implementasi Intervensi perawatan luka tembak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi implementasi intervensi perawatan luka tembak, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Resiko Infeksi berhubungan dengan Risiko Terpajan Patogen melalui Luka Tembak
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Resiko Infeksi adalah keadaan rentan yang dapat menyebabkan masuknya dan berkembangnya patogen di dalam tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah Bebas Infeksi, ditandai dengan tidak adanya tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, peningkatan suhu, nyeri, dan produksi eksudat pada luka.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah Perawatan Luka Tembak, yang meliputi:
1. Membersihkan luka dengan larutan garam fisiologis atau antiseptik yang sesuai.
2. Melakukan debridemen luka jika diperlukan untuk menghilangkan jaringan nekrotik.
3. Mengaplikasikan salep atau dressing yang sesuai untuk mencegah infeksi.
4. Memantau tanda-tanda infeksi dan melaporkan jika ditemukan.
5. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan luka dan pencegahan infeksi.
Dengan intervensi keperawatan yang tepat dan pemantauan yang ketat, diharapkan pasien dapat terhindar dari komplikasi infeksi dan mencapai penyembuhan luka yang optimal. -
Article No. 5321 | 12 Nov 2024
Klinis : Adiansyah berusia 18 tahun. Adiansyah didiagnosis dengan cystic fibrosis sejak kecil. Adiansyah sering dirawat di rumah sakit karena cystic fibrosis. Adiansyah tampak sadar dan responsif. Detak jantung dan ritme Adiansyah teratur, yaitu 80-85 denyut per menit. Suara nafas Adiansyah terdengar normal dengan frekuensi pernapasan 18 kali per menit. Warna kulit Adiansyah tampak agak pucat. Tekanan darah Adiansyah terukur 80/60 mm Hg. Perut Adiansyah rata dan tidak ada nyeri tekan. Bising usus Adiansyah terdengar normal.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Adiansyah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (SDKI)
3. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi gas-gas darah.
- Penyebab: Cystic fibrosis yang menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan.
- Karakteristik: Pernapasan dengan suara ronki, frekuensi pernapasan tidak normal, dan perubahan warna kulit.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (SDKI)
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- Penyebab: Cystic fibrosis yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular.
- Karakteristik: Tekanan darah rendah, nadi lemah, dan kulit pucat.
3. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari.
- Penyebab: Cystic fibrosis yang menyebabkan penurunan kapasitas fisik.
- Karakteristik: Kelelahan, dispnea, dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pertukaran Gas: Pernapasan teratur, tidak ada tanda-tanda distress pernapasan.
- Perfusi Jaringan: Tekanan darah dalam rentang normal, nadi teratur, dan warna kulit normal.
- Toleransi Aktivitas: Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan atau dispnea.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Perfusi
- Manajemen Energi
Dengan penanganan yang tepat, diharapkan Adiansyah dapat mencapai luaran keperawatan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidupnya.