Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5576 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai untuk kondisi Tuan M adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.1
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif menahun lain, dengan eksaserbasi akut - tidak ditentukan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 37.81
- Deskripsi: Pemasangan alat pacu jantung atau cardioverter-defibrillator, total sistem
Penjelasan:
- Kode ICD-10 J44.1 menunjukkan diagnosis penyakit paru obstruktif menahun (PPOM) dengan eksaserbasi akut. Hal ini sesuai dengan keluhan utama pasien berupa sesak napas yang memberat dalam 2 minggu terakhir, disertai batuk dengan sekret kental, serta riwayat merokok yang telah dihentikan.
- Kode ICD-9-CM 37.81 menunjukkan prosedur pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) yang telah dilakukan sebelumnya pada pasien.
- Temuan klinis lain yang mendukung diagnosis PPOM adalah retraksi iga dan cuping hidung saat bernapas, serta ketidakmampuan menarik napas dalam, yang merupakan tanda-tanda penyakit paru obstruktif.
- Riwayat nyeri dada pada pasien mungkin terkait dengan kondisi jantung yang telah terpasang pacemaker, namun informasi yang diberikan tidak cukup untuk mengkaitkannya dengan diagnosis utama. -
Article No. 5577 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung.riwayat penyakit terdahulu CHF, CAD dan PPOK. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai, suara nafas tambahan dijumpai wheezing dan ronchi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang relevan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.1
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronik dengan eksaserbasi akut, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 00.50
- Deskripsi: Implantasi alat bantu jantung, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode ICD-10 J44.1 (Penyakit paru obstruktif kronik dengan eksaserbasi akut, tidak diklasifikasikan di tempat lain) sesuai dengan kondisi Tuan M yang mengalami sesak napas yang memberat, batuk dengan sekret putih kental, dan riwayat penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Kode ICD-9-CM 00.50 (Implantasi alat bantu jantung, tidak diklasifikasikan di tempat lain) menggambarkan tindakan pemasangan alat pacu jantung (pace maker) yang telah dilakukan pada Tuan M. Hal ini sesuai dengan informasi bahwa Tuan M telah terpasang pace maker pada bagian jantungnya.
Berdasarkan riwayat penyakit Tuan M, yaitu CHF (Congestive Heart Failure), CAD (Coronary Artery Disease), dan PPOK, serta keluhan sesak napas, nyeri dada, dan tanda-tanda pernapasan seperti retraksi dinding dada, cuping hidung, dan suara napas tambahan (wheezing dan ronchi), diagnosis dan tatalaksana yang komprehensif akan sangat diperlukan untuk menangani kondisi Tuan M secara optimal. -
Article No. 5578 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung.riwayat penyakit terdahulu CHF, CAD dan PPOK. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai, suara nafas tambahan dijumpai wheezing dan ronchi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI - SLKI - SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tuan M:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menarik atau mengeluarkan napas secara efektif.
- Penyebab: Adanya keterbatasan ventilasi, perubahan mekanik dinding dada, dan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan oksigen.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan jalan napas terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- Penyebab: Adanya sekret yang berlebihan, kelemahan otot-otot pernapasan, dan inflamasi jalan napas.
3. Nyeri Dada
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di area dada.
- Penyebab: Adanya penyakit jantung, perubahan struktur dada, dan inflamasi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- SDKI merupakan standar yang digunakan dalam proses keperawatan untuk menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan data yang dikumpulkan.
- Dalam kasus Tuan M, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif, Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, dan Nyeri Dada.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan luaran keperawatan yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- Luaran keperawatan yang diharapkan dalam kasus Tuan M antara lain: Perbaikan pola napas, Bersihan jalan napas yang efektif, dan Pengurangan nyeri dada.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah keperawatan yang teridentifikasi.
- Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk Tuan M antara lain: Terapi oksigen, Perawatan jalan napas, Manajemen nyeri, dan Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 5579 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung.riwayat penyakit terdahulu CHF, CAD dan PPOK. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai, suara nafas tambahan dijumpai wheezing dan ronchi. SPO2 88 % RA dan 98 % nasal kanul 5 lpm. Hasil analisa gas darah pH 7.492. PCO2 26.1 mmHg, PO2 188.7 mmHg dan HCO3 20.2 mmHg.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala dan kondisi yang Anda uraikan, berikut diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Pola napas yang tidak dapat memenuhi kebutuhan ventilasi
- SLKI: Perbaikan ventilasi
- SIKI: Manajemen Jalan Napas, Terapi Oksigen
Penjelasan:
Pasien mengalami sesak nafas yang memberat, retraksi dinding dada, suara napas tambahan (wheezing dan ronki), dan penurunan saturasi oksigen, yang menunjukkan adanya pola napas tidak efektif.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin
- SLKI: Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Energi, Latihan Aktivitas
Penjelasan:
Pasien mengalami sesak nafas yang membatasi kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga memiliki intoleransi terhadap aktivitas.
3. Kecemasan
- SDKI: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya
- SLKI: Tingkat Kecemasan
- SIKI: Manajemen Kecemasan
Penjelasan:
Pasien mungkin mengalami kecemasan terkait kondisi penyakitnya yang semakin memburuk dan ketidakpastian akan kesembuhannya.
4. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membebaskan saluran napas dari sekret atau obstruksi
- SLKI: Bersihan Jalan Napas
- SIKI: Manajemen Jalan Napas, Terapi Batuk
Penjelasan:
Pasien mengalami kesulitan dalam mengeluarkan sekret yang tebal dan kental, yang dapat menghambat jalan napas.
Dalam menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi permasalahan yang dialami pasien. -
Article No. 5580 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung.riwayat penyakit terdahulu CHF, CAD dan PPOK. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai, suara nafas tambahan dijumpai wheezing dan ronchi. SPO2 88 % RA dan 98 % nasal kanul 5 lpm. Hasil analisa gas darah pH 7.492. PCO2 26.1 mmHg, PO2 188.7 mmHg dan HCO3 20.2 mmHg.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.1
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronik lainnya dengan eksaserbasi akut, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 37.80
- Deskripsi: Pemasangan atau pergantian alat pacu jantung, tidak lain tidak dijelaskan
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien Tuan M memiliki keluhan utama sesak napas yang memberat dalam 2 minggu terakhir. Pasien memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan penyakit jantung (CHF, CAD). Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya retraksi iga, cuping hidung, dan suara napas tambahan berupa wheezing dan ronki. Hasil analisis gas darah menunjukkan nilai pH yang normal, namun hiperkarbia (PCO2 rendah) dan hipoksemia (PO2 tinggi).
1. Kode ICD-10: J44.1 (Penyakit paru obstruktif kronik lainnya dengan eksaserbasi akut, tidak diklasifikasikan di tempat lain)
- Diagnosis ini sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami eksaserbasi akut PPOK, ditandai dengan sesak napas yang memberat dalam 2 minggu terakhir, serta adanya perubahan pemeriksaan fisik dan hasil analisis gas darah.
2. Kode ICD-9-CM Procedure: 37.80 (Pemasangan atau pergantian alat pacu jantung, tidak lain tidak dijelaskan)
- Pasien memiliki riwayat pemasangan alat pacu jantung, sehingga kode ini sesuai untuk mencatat tindakan medis yang telah dilakukan sebelumnya.
Kode-kode ini akan berguna dalam dokumentasi medis pasien dan untuk keperluan penagihan asuransi atau pembayaran terkait perawatan. -
Article No. 5581 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung.riwayat penyakit terdahulu CHF, CAD dan PPOK. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai, suara nafas tambahan dijumpai wheezing dan ronchi. SPO2 88 % RA dan 98 % nasal kanul 5 lpm. Hasil analisa gas darah pH 7.492. PCO2 26.1 mmHg, PO2 188.7 mmHg dan HCO3 20.2 mmHg.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif (SDKI)
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
Karakteristik: Sesak nafas, retraksi otot pernapasan, penggunaan otot tambahan, hipoksemia, dan hiperkarbonemia.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Karakteristik: Kelelahan, sesak napas, dan nyeri dada.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan.
Karakteristik: Batuk tidak efektif, produksi sekret berlebih, dan bunyi napas tambahan.
4. Manajemen Regimen Terapeutik Tidak Efektif (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan melakukan pengobatan yang diperlukan untuk kondisi kesehatan.
Karakteristik: Ketidakpatuhan terhadap pengobatan, perilaku kesehatan yang tidak sesuai, dan komplikasi akibat pengelolaan yang tidak efektif.
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan berdasarkan gejala dan tanda yang ditemukan pada pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Ketiga standar ini (SDKI-SLKI-SIKI) dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memberikan pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan terstandar. -
Article No. 5582 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung.riwayat penyakit terdahulu CHF, CAD dan PPOK. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai, suara nafas tambahan dijumpai wheezing dan ronchi. SPO2 88 % RA dan 98 % nasal kanul 5 lpm. Hasil analisa gas darah pH 7.492. PCO2 26.1 mmHg, PO2 188.7 mmHg dan HCO3 20.2 mmHg.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tuan M:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Intoleransi Aktivitas
3. Perubahan Perfusi Jaringan Kardiopulmonal
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi dan mempertahankan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas dan mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan toleransi aktivitas dan mengurangi kelelahan.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan toleransi aktivitas dan mengurangi kelelahan.
3. Perubahan Perfusi Jaringan Kardiopulmonal
- SDKI: Penurunan sirkulasi darah ke paru-paru dan jantung yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan dan meningkatkan perfusi jaringan kardiopulmonal.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan meningkatkan perfusi jaringan kardiopulmonal.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan ini mencerminkan kondisi Tuan M dengan sesak napas, batuk produktif, riwayat penyakit kardiopulmonal, dan penurunan oksigenasi. Intervensi keperawatan yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI akan berfokus pada memfasilitasi pembersihan jalan napas, meningkatkan toleransi aktivitas, dan mempertahankan perfusi jaringan kardiopulmonal. -
Article No. 5583 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung.riwayat penyakit terdahulu CHF, CAD dan PPOK. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai, suara nafas tambahan dijumpai wheezing dan ronchi. SPO2 88 % RA dan 98 % nasal kanul 5 lpm. Hasil analisa gas darah pH 7.492. PCO2 26.1 mmHg, PO2 188.7 mmHg dan HCO3 20.2 mmHg.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi klien yang anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif
2. Bersihan jalan napas tidak efektif
3. Intoleransi aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
SLKI: Intervensi keperawatan yang dibutuhkan adalah pemantauan respirasi, pemberian oksigen, dan manajemen jalan napas.
SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengatur posisi tidur, melakukan latihan pernapasan, dan memantau parameter-parameter respirasi.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI: Intervensi keperawatan yang dibutuhkan adalah suction, terapi inhalasi, dan manajemen jalan napas.
SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan nebulizer, melakukan fisioterapi dada, dan mengajarkan teknik batuk efektif.
3. Intoleransi Aktivitas
SDKI: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
SLKI: Intervensi keperawatan yang dibutuhkan adalah peningkatan aktivitas dan adaptasi aktivitas.
SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengatur aktivitas, memberikan latihan fisik yang sesuai, dan memantau tanda-tanda vital selama aktivitas.
Diharapkan penjelasan singkat ini dapat membantu anda memahami diagnosa keperawatan dan penjelasannya berdasarkan standar SDKI-SLKI-SIKI dari PPNI untuk kondisi klien yang anda deskripsikan. -
Article No. 5584 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung.riwayat penyakit terdahulu CHF, CAD dan PPOK. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai, suara nafas tambahan dijumpai wheezing dan ronchi. SPO2 88 % RA dan 98 % nasal kanul 5 lpm. Hasil analisa gas darah pH 7.492. PCO2 26.1 mmHg, PO2 188.7 mmHg dan HCO3 20.2 mmHg.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan kode terkait untuk kasus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.9
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronik, tidak ditentukan
Penjelasan:
- Kondisi pasien menunjukkan gejala sesak napas, batuk dengan ekspektorasi, dan riwayat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Kode ICD-10 J44.9 adalah untuk PPOK yang tidak ditentukan lebih lanjut, yang sesuai dengan presentasi klinis pasien.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 37.80
- Deskripsi: Pemasangan alat pacu jantung (pacemaker), tidak ditentukan
Penjelasan:
- Pasien memiliki riwayat pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) pada area jantung.
- Kode ICD-9-CM 37.80 adalah untuk pemasangan alat pacu jantung yang tidak ditentukan lebih lanjut, yang sesuai dengan informasi yang diberikan.
Secara keseluruhan, berdasarkan keluhan, riwayat medis, dan temuan klinis, diagnosis yang sesuai adalah PPOK, serta terdapat riwayat pemasangan alat pacu jantung pada pasien. -
Article No. 5585 | 14 Nov 2024
Klinis : Tuan m datang keluhan utama sesak nafas, sesak nafas dijumpai sejak 8 tahun ini dan memberat 2 minggu terakhir. sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca. batuk dijumpai dan sulit untuk dikeluarkan. sekret berwarna putih kental. klien adalah mantan perokok aktif sejak usia 15 tahun dan berhenti di usia 45 tahun dikarenakan sakit. nyeri dada dijumpai sejak 5 tahun ini, bersifat hilang timbul pada kedua area dada kiri dan kanan. klien sudah terpasang pitch maker dari bagian jantung.riwayat penyakit terdahulu CHF, CAD dan PPOK. pasien tidak mampu menarik nafas dalam, retraksi iga dijumpai, cuping hidung dijumpai, suara nafas tambahan dijumpai wheezing dan ronchi. SPO2 88 % RA dan 98 % nasal kanul 5 lpm. Hasil analisa gas darah pH 7.492. PCO2 26.1 mmHg, PO2 188.7 mmHg dan HCO3 20.2 mmHg.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.1
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronik dengan eksaserbasi akut, tidak ditentukan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 37.80
- Deskripsi: Pemasangan atau penggantian pacu jantung, tidak ditentukan
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J44.1 (Penyakit paru obstruktif kronik dengan eksaserbasi akut, tidak ditentukan):
- Pasien memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan mengalami sesak napas yang memburuk dalam 2 minggu terakhir, yang merupakan tanda eksaserbasi akut.
- Gejala lain yang mendukung diagnosis PPOK adalah batuk dengan sekret putih kental, serta ditemukan adanya wheezing dan ronki pada pemeriksaan fisik.
- Pasien juga merupakan mantan perokok, yang merupakan salah satu faktor risiko utama PPOK.
2. Kode ICD-9-CM Procedure 37.80 (Pemasangan atau penggantian pacu jantung, tidak ditentukan):
- Pasien memiliki riwayat pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) di bagian jantungnya, sesuai dengan informasi yang diberikan.
Secara keseluruhan, kondisi pasien ini menunjukkan adanya eksaserbasi akut dari PPOK, dan pasien telah memiliki riwayat pemasangan alat pacu jantung sebelumnya.