Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5711 | 14 Nov 2024
Klinis : Pasien mengeluh Sakit kepala, pusing, tegang belakang leher, dan dirasakan kayak mau muntah, riwayat hipertensi ada , malas makan, Tekanan darah 183/90, nadi 85 x/ menit, pernafasan 20× permenit, suhu 36 derajat celcius berikan saya diagnosa Keperawatan dengan gangguan kebutuhan aktivitas, Nutrisi, nyeri dan kenyamanan,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Penjelasan: Pasien mengeluh malas makan, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan berdampak pada pemulihan kondisi.
2. Nyeri Akut (00132)
Penjelasan: Pasien mengeluh sakit kepala, pusing, dan tegang di belakang leher, yang menunjukkan adanya nyeri akut yang perlu diatasi.
3. Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
Penjelasan: Meskipun tidak ada gangguan pada frekuensi pernapasan, pasien dapat merasakan keluhan seperti mau muntah, yang dapat mengindikasikan adanya ketidakefektifan pola napas.
4. Kecemasan (00146)
Penjelasan: Pasien dengan riwayat hipertensi dan gejala seperti sakit kepala, pusing, dan leher tegang dapat mengalami kecemasan, yang juga perlu diatasi.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah panduan yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memberikan acuan dalam praktik keperawatan di Indonesia. Diagnosa keperawatan di atas sesuai dengan kondisi pasien dan berfokus pada gangguan kebutuhan aktivitas, nutrisi, nyeri, dan kenyamanan. -
Article No. 5712 | 14 Nov 2024
Klinis : mata terasa nyut-nyutan, kunang-kunang, kepala sakit, mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Berhubungan dengan Gangguan Sirkulasi
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang Anda alami, yaitu mata terasa nyut-nyutan, kunang-kunang, kepala sakit, dan mual, maka dapat disimpulkan bahwa Anda mengalami nyeri kepala yang berhubungan dengan gangguan sirkulasi. Nyeri kepala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, dehidrasi, atau masalah pada sistem saraf.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah pedoman yang digunakan oleh perawat untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan merumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai. Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Kepala Berhubungan dengan Gangguan Sirkulasi".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah pedoman yang digunakan oleh perawat untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus ini, luaran yang diharapkan adalah penurunan atau hilangnya nyeri kepala, serta perbaikan tanda-tanda vital dan fungsi neurologis.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah pedoman yang digunakan oleh perawat untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan pasien. Dalam kasus ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemberian analgesik, relaksasi, manajemen stres, dan pemantauan tanda-tanda vital.
Dengan adanya standar-standar tersebut, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan sesuai dengan kebutuhan pasien. -
Article No. 5713 | 14 Nov 2024
Klinis : RESUME KEPERAWATAN Tanggal : 09/11/2024 jam 09.00 Diagnosa Medis : Hemorochizia (perdarahan per anum) + Hemorroid Latino + Anemia Klinis Tanggal Pengkajian : 11/11/2024 jam 09.00 I. IDENTITAS PASIEN 1) Nama Pasien : Ny Sugihartini 2) Umur : 77 tahun 3) Agama : Hindu 4) Pendidikan : Sarjana 5) Alamat : Surabaya II. PENGKAJIAN DATA FOKUS Pasien BAB darah 2 minggu terakhir. Sudah minum asam traneksamat 3x sehari, tapi perdarahan belum berhenti. Keadaan umum pasien lemah. Pusing + TD = 147/65 mmHg N = 60 x/mnt RR = 20 x/mnt GCS : E = 4 V = 5 M = 6 SpO2 99% Suhu tubuh = 36.2°C III. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan Darah Lengkap Mon, 28 Oct 2024 07:32 HEMATOLOGI LENGKAP Hemoglobin 9.5 11.7 - 15.5 g/dl Lekosit 4.32 6.0 - 12.0 10^3/µL Eritrosit 3.47 4.0 - 5.2 10^6/µL Hematokrit 28.1 35 - 47 % Trombosit 76 150 - 440 10^3/µL Mcv 81.0 80 - 100 fL Mch 27.4 26 - 34 pg Mchc 33.8 32 – 36 g/dl Rdw 18.3 11.5 – 14.5 % Mpv 9.8 6.8 – 10 fL Limfosit % 39.1 25 – 40 % Monosit% 6.0 2 – 8 % Eosinofil% 2.5 2 - 4 % Basofil% 0.2 0 - 1 % Neutrofil% 52.2 50 - 70 % PCT 0.07 0.2 - 0.36 % b. Terapi - on venflon - inj lansoprazole 1x30 mg - inj antrain 1 amp kp nyeri - PO candesartan 16mg -0-0 - Po asam folat 3x1
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan resume keperawatan yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Perdarahan (Hemorochizia)
- SDKI: Perdarahan
- Definisi: Keluarnya darah dari saluran gastrointestinal.
- Faktor-faktor Terkait: Hemorroid, Anemia.
- Karakteristik Definisi: Adanya perdarahan per anus, warna darah merah terang.
- Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Observasi: Observasi tanda-tanda vital, volume dan karakteristik perdarahan.
2. Terapi: Berikan obat-obatan untuk menghentikan perdarahan (misalnya, asam traneksamat).
3. Edukasi: Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyebab, tanda-tanda, dan pengelolaan perdarahan.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- Faktor-faktor Terkait: Anemia, Kelemahan.
- Karakteristik Definisi: Kelemahan, pusing, dan kelelahan saat melakukan aktivitas.
- Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Observasi: Observasi tanda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas.
2. Terapeutik: Bantu pasien dalam melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuannya.
3. Edukasi: Edukasi pasien dan keluarga tentang cara mengelola aktivitas sesuai toleransi.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Defisit Nutrisi
- SDKI: Risiko Defisit Nutrisi
- Definisi: Berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat.
- Faktor-faktor Terkait: Perdarahan, Anemia.
- Karakteristik Definisi: Asupan makanan yang kurang, adanya perdarahan, dan hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan anemia.
- Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Observasi: Observasi asupan nutrisi dan status gizi pasien.
2. Terapeutik: Berikan makanan dan cairan yang kaya nutrisi dan mudah dicerna.
3. Edukasi: Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
Catatan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) -
Article No. 5714 | 14 Nov 2024
Klinis : Ernita lajungku
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi "Ernita lajungku":
1. Kode ICD-10:
- Kode: R45.4
- Deskripsi: Kecemasan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 90801
- Deskripsi: Asesmen psikiatri komprehensif, termasuk riwayat, mental status, dan rekomendasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 R45.4 untuk "Kecemasan" sesuai dengan kondisi yang dideskripsikan sebagai "Ernita lajungku". Kecemasan adalah salah satu kondisi psikologis yang dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman, ketakutan, dan ketegangan.
Jika pasien memerlukan asesmen psikiatri komprehensif untuk mengevaluasi kondisi kecemasannya, kode ICD-9-CM 90801 dapat digunakan. Prosedur ini mencakup pengumpulan riwayat pasien, penilaian status mental, dan rekomendasi perawatan yang sesuai.
Perlu diperhatikan bahwa penggunaan kode ICD-10 dan ICD-9-CM harus disesuaikan dengan dokumentasi medis yang ada dan mempertimbangkan seluruh kondisi klinis pasien. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan yang kompeten untuk memastikan pengkodean yang akurat. -
Article No. 5715 | 14 Nov 2024
Klinis : Ernita lajungku
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, Ernita lajungku. Sebagai perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi
- Penjelasan singkat: Risiko infeksi adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu fungsi normal tubuh.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Penjelasan singkat: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
3. Gangguan Pola Tidur
- Penjelasan singkat: Gangguan Pola Tidur adalah perubahan dalam kualitas atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penjelasan singkat terkait dengan standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien dan potensi masalah yang dapat terjadi.
- SDKI memberikan kerangka kerja untuk mengembangkan diagnosa keperawatan yang akurat dan komprehensif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SLKI membantu perawat dalam memantau dan mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan klien.
- SIKI memberikan panduan bagi perawat dalam memilih intervensi yang tepat berdasarkan diagnosa keperawatan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI oleh perawat di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan dan memastikan kesinambungan perawatan yang berpusat pada klien. -
Article No. 5716 | 14 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, dengan kemungkinan diagnosis campak, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Virus Akut berhubungan dengan penyakit campak.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Virus Akut merupakan kondisi rentan terhadap serangan atau invasi agen infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit akut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan risiko infeksi virus akut adalah:
- Bebas dari tanda dan gejala infeksi virus akut
- Tidak terjadi komplikasi akibat infeksi virus akut
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko infeksi virus akut pada pasien antara lain:
- Isolasi pasien untuk mencegah penularan
- Monitoring tanda dan gejala infeksi virus akut
- Pemberian terapi simptomatik sesuai kondisi pasien
- Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pencegahan penularan
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan intervensi yang tepat untuk mengelola risiko infeksi virus akut pada pasien dengan kemungkinan diagnosis campak. -
Article No. 5717 | 14 Nov 2024
Klinis : DS: - Klien mengatakan sudah lama tidak melakukan pemeriksaan KB - Klien tidak tahu kalau KB IUD harus rutin kontrol per 6 bulan - Klien mengatakan terakhir memeriksakan KB pada bulan september 2023 DO: - Klien tampak tidak mengetahui jika KB yang dipakai sudah tidak ada di rahim - Klien tampak tidak mengetahui jika dirinya hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan data objektif yang Anda berikan, Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah:
1. Defisit Pengetahuan (SIKI: K.02)
Definisi: Kurangnya atau ketidakakuratan informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
Penjelasan:
- Pasien mengatakan sudah lama tidak melakukan pemeriksaan KB dan tidak mengetahui bahwa KB IUD harus dikontrol rutin setiap 6 bulan.
- Pasien tampak tidak mengetahui bahwa KB yang dipasang sudah tidak ada lagi di dalam rahim dan kemungkinan dirinya sedang hamil.
- Ini menunjukkan adanya defisit pengetahuan terkait perawatan dan pemantauan metode KB yang digunakan.
2. Risiko Kehamilan (SIKI: R.06)
Definisi: Kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
Penjelasan:
- Pasien tampak tidak mengetahui bahwa dirinya kemungkinan sedang hamil, yang mengindikasikan adanya risiko kehamilan.
- Hal ini dikarenakan pasien tidak melakukan pemeriksaan KB secara rutin sehingga tidak menyadari adanya perubahan pada alat kontrasepsi yang dipasang.
Rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diberikan:
1. Intervensi untuk Defisit Pengetahuan (K.02):
- Assess pengetahuan pasien tentang KB dan pentingnya pemeriksaan rutin (SIKI: K.02.1)
- Berikan edukasi tentang perawatan dan pemantauan metode KB yang digunakan (SIKI: K.02.3)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, bidan) untuk memastikan kondisi KB pasien (SIKI: K.02.6)
2. Intervensi untuk Risiko Kehamilan (R.06):
- Monitor tanda-tanda kehamilan pada pasien (SIKI: R.06.1)
- Berikan konseling tentang risiko kehamilan dan perlunya pemeriksaan lebih lanjut (SIKI: R.06.3)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, bidan) untuk pemeriksaan kehamilan dan perencanaan selanjutnya (SIKI: R.06.5)
Luaran yang diharapkan (SLKI):
1. Defisit Pengetahuan: Peningkatan Pengetahuan
2. Risiko Kehamilan: Pengendalian Risiko
Diharapkan dengan intervensi tersebut, pasien dapat meningkatkan pengetahuannya tentang perawatan dan pemantauan metode KB, serta dapat mengendalikan risiko kehamilan yang mungkin terjadi. -
Article No. 5718 | 14 Nov 2024
Klinis : DS: klien di fase kala 2 persalinan Klien mengeluh nyer mulas seperti inin melahirkan - Klien mengatakan perut bagian bawah terasa tertekan dan seperti ada dorongan DO: - Tampak meringis - Berposisi miring kanan miring kiri untuk meredakan mulas - TD 221/150 mmHg - SpO2 97% - RR 20 x/menit - HR 112 x/menit - T 36° C
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
Bersalin tidak efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersalin tidak efektif: Kemampuan ibu untuk mengejan yang tidak adekuat atau tidak terkoordinasi untuk mendorong janin melalui jalan lahir.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Proses persalinan yang lancar
- Ibu mampu mengejan secara efektif
- Ibu dan janin dalam kondisi stabil
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Persalinan
- Dukungan Emosional
- Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, klien berada dalam fase kala 2 persalinan dan mengalami bersalin tidak efektif. Klien mengeluh nyeri mulas seperti ingin melahirkan, perut bagian bawah terasa tertekan dan ada dorongan, serta tampak meringis. Tanda-tanda vital klien juga menunjukkan adanya tekanan darah tinggi yang perlu diwaspadai. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen persalinan, dukungan emosional, dan manajemen nyeri untuk membantu klien menjalani proses persalinan dengan lancar dan mencapai luaran yang diharapkan, yaitu proses persalinan yang lancar, ibu mampu mengejan secara efektif, serta ibu dan janin dalam kondisi stabil. -
Article No. 5719 | 14 Nov 2024
Klinis : DS: klien di fase kala 2 persalinan Klien mengeluh nyer mulas seperti inin melahirkan - Klien mengatakan perut bagian bawah terasa tertekan dan seperti ada dorongan DO: - klien tampak dapat bersalin efektif Tampak meringis - Berposisi miring kanan miring kiri untuk meredakan mulas - TD 221/150 mmHg - SpO2 97% - RR 20 x/menit - HR 112 x/menit - T 36° C
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, serta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus pada kala II persalinan, ditandai dengan klien mengeluh nyeri mulas seperti ingin melahirkan, tampak meringis, dan berposisi miring kanan-kiri untuk meredakan mulas.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SDKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk diagnosa keperawatan yang digunakan di Indonesia. Dalam kasus ini, "Nyeri akut" merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk hasil/luaran yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Dalam kasus ini, luaran yang diharapkan adalah klien dapat mengelola nyeri dengan efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan. Dalam kasus ini, intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, termasuk pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan posisi yang nyaman.
Berdasarkan data objektif yang Anda berikan, tampak klien berada dalam fase kala II persalinan dan dapat bersalin secara efektif. Namun, tekanan darah yang tinggi (221/150 mmHg) perlu mendapatkan perhatian khusus dan pemantauan yang ketat. Selain itu, tanda-tanda vital lain seperti SpO2, RR, dan HR berada dalam rentang normal. -
Article No. 5720 | 14 Nov 2024
Klinis : Paisen tidak sadar, serta ada nya luka
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kesadaran Berhubungan dengan Cedera Otak
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang tidak sadar, dapat diidentifikasi adanya diagnosa keperawatan "Penurunan Kesadaran Berhubungan dengan Cedera Otak". Pasien yang tidak sadar menunjukkan penurunan tingkat kesadaran yang disebabkan oleh adanya gangguan atau cedera pada otak.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan individu untuk merespons secara adekuat terhadap lingkungan dan dirinya sendiri.
- Karakteristik Definisi: Tidak responsif terhadap rangsangan eksternal, tidak dapat mempertahankan respons, dan tidak dapat mengikuti perintah sederhana.
- Faktor-Faktor yang Berhubungan: Cedera otak, gangguan sirkulasi otak, gangguan metabolik, dan gangguan neurologi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tingkat kesadaran membaik, respons terhadap rangsangan meningkat, dan mampu mengikuti perintah sederhana.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pencegahan komplikasi, manajemen terapi, dan rehabilitasi.
2. Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Adanya Luka
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang memiliki luka, dapat diidentifikasi adanya diagnosa keperawatan "Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Adanya Luka". Luka yang terjadi pada pasien menunjukkan adanya kerusakan atau gangguan pada integritas kulit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kerusakan pada kulit dan/atau jaringan yang menyertai.
- Karakteristik Definisi: Perubahan warna, tekstur, dan kontinuitas kulit.
- Faktor-Faktor yang Berhubungan: Cedera, prosedur invasif, dan penyakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas kulit membaik, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan penyembuhan luka yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, manajemen nyeri, pencegahan infeksi, dan edukasi pasien/keluarga.