Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5661 | 14 Nov 2024
Klinis : gtg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Tidur (Insomnia)
Penjelasan:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Gangguan Tidur (Insomnia) didefinisikan sebagai keadaan di mana individu mengalami kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak restoratif, yang menyebabkan gangguan dalam fungsi sehari-hari.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Tidur (Insomnia) adalah pasien dapat tidur dengan nyenyak dan bangun segar, serta dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Tidur (Insomnia) meliputi:
1. Manajemen Tidur: Mengidentifikasi pola tidur, menerapkan teknik relaksasi, dan membuat lingkungan tidur yang nyaman.
2. Edukasi: Memberikan informasi tentang pola tidur yang sehat dan cara mengatasi insomnia.
3. Terapi Komplementer: Menggunakan terapi komplementer seperti aromaterapi, musik terapi, atau terapi lainnya untuk mempromosikan tidur.
Tujuan dari intervensi keperawatan ini adalah untuk membantu pasien memperoleh kualitas tidur yang baik dan dapat beraktivitas dengan optimal. -
Article No. 5662 | 14 Nov 2024
Klinis : Gangguan toleransi glukosa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berspesialisasi dalam bidang keperawatan, saya akan memberikan analisis menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Gangguan Toleransi Glukosa".
Diagnosa Keperawatan (SDKI):
Gangguan Toleransi Glukosa
Definisi:
Ketidakmampuan untuk mempertahankan kadar glukosa dalam rentang normal, yang dapat menimbulkan komplikasi.
Karakteristik Definisi:
1. Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dL atau 2 jam setelah makan ≥ 200 mg/dL.
2. Intoleransi glukosa (kadar glukosa darah 2 jam setelah makan 140-199 mg/dL).
3. Tingginya kadar glukosa sewaktu.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Pengendalian Kadar Glukosa Darah
2. Pengetahuan Perawatan Penyakit
3. Perilaku Perawatan Kesehatan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Edukasi Manajemen Diabetes
2. Pemantauan Kadar Glukosa Darah
3. Terapi Nutrisi: Diabetes
4. Fasilitasi Latihan Fisik
Penjelasan:
Diagnosis keperawatan "Gangguan Toleransi Glukosa" menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk mempertahankan kadar glukosa dalam rentang normal, yang dapat menimbulkan komplikasi. Tujuan luaran keperawatan yang ingin dicapai adalah pengendalian kadar glukosa darah, peningkatan pengetahuan perawatan penyakit, dan peningkatan perilaku perawatan kesehatan.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi edukasi manajemen diabetes, pemantauan kadar glukosa darah, terapi nutrisi yang sesuai dengan diabetes, serta fasilitasi latihan fisik. Tujuannya adalah membantu pasien memahami dan mengelola kondisinya sehingga dapat mencapai kadar glukosa darah yang terkendali. -
Article No. 5663 | 14 Nov 2024
Klinis : hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan kondisi hipertensi yang diderita pasien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular
Definisi: Penurunan aliran darah ke jantung dan organ-organ yang dapat mengancam kesehatan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskular adalah kondisi di mana ada penurunan aliran darah ke jantung dan organ-organ yang dapat mengancam kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Nyeri dada, dispnea, palpitasi, edema, perubahan tekanan darah, perubahan frekuensi nadi, perubahan warna kulit, perubahan suhu kulit.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan: Perfusi jaringan kardiovaskular membaik.
- Indikator: Tekanan darah dalam rentang normal, frekuensi nadi dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda gagal jantung, tidak ada nyeri dada, dispnea, atau edema.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen hipertensi, edukasi gaya hidup sehat, pemberian obat-obatan antihipertensi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dalam mengelola pasien dengan hipertensi, perawat harus berpedoman pada standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 5664 | 14 Nov 2024
Klinis : diabetes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi diabetes, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan: Pasien dengan diabetes mengalami gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi akibat penurunan asupan makanan atau peningkatan kebutuhan nutrisi yang tidak terpenuhi.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Pasien dengan diabetes dapat mengalami penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik akibat gejala seperti kelelahan, kelemahan, dan penurunan kebugaran.
3. Risiko Komplikasi
Penjelasan: Pasien dengan diabetes berisiko mengalami komplikasi jangka panjang, seperti neuropati, nefropati, retinopati, dan penyakit kardiovaskular, yang memerlukan pengawasan dan intervensi keperawatan yang tepat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan respons pasien terhadap masalah kesehatan. Dalam kasus diabetes, SDKI mencakup diagnosa-diagnosa yang terkait dengan gangguan metabolisme, perubahan nutrisi, risiko komplikasi, dan perubahan aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus diabetes, SLKI dapat mencakup luaran seperti tercapainya kadar glukosa darah yang stabil, peningkatan toleransi aktivitas, dan pencegahan komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Dalam kasus diabetes, SIKI dapat mencakup intervensi seperti edukasi manajemen diabetes, pemberian obat-obatan, pemantauan kadar glukosa, dan perawatan komplikasi.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk pasien dengan diabetes, sehingga tercapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 5665 | 14 Nov 2024
Klinis : penyakit jantung koroner
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi penyakit jantung koroner dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik berhubungan dengan penyakit jantung koroner.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik didefinisikan sebagai kerentanan terhadap perubahan yang merugikan dalam tekanan darah, frekuensi jantung, curah jantung, dan/atau resistensi perifer total.
- Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke otot jantung, sehingga berisiko menimbulkan ketidakstabilan hemodinamik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah Stabilitas Hemodinamik, yaitu kemampuan mempertahankan parameter hemodinamik dalam rentang normal.
- Indikator luaran meliputi stabilitas tekanan darah, frekuensi jantung, irama jantung, dan curah jantung.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pemantauan Hemodinamik, yaitu pengkajian dan pencatatan status kardiovaskular secara berkala.
- Tindakan keperawatan meliputi pengukuran tanda-tanda vital, pemantauan EKG, dan pemberian terapi sesuai kondisi pasien.
Dengan memahami SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar dalam mengelola risiko ketidakstabilan hemodinamik pada pasien dengan penyakit jantung koroner. -
Article No. 5666 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri perut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Penyebab: Adanya proses patologis, seperti infeksi, inflamasi, atau trauma pada organ dalam abdomen.
- Gejala: Keluhan nyeri perut dengan karakteristik yang khas, seperti lokasi, intensitas, durasi, dan faktor yang mempengaruhi.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
- Tujuan: Pasien dapat melaporkan penurunan nyeri.
- Intervensi:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan tindakan farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik yang tepat
- Ajarkan teknik manajemen nyeri kepada pasien dan keluarga
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri Akut
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan nyeri yang dirasakan pasien.
- Tujuan: Meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola nyeri akut.
- Aktivitas:
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, intensitas, kualitas)
- Berikan tindakan farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian analgesik
- Ajarkan teknik manajemen nyeri kepada pasien dan keluarga
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh PPNI. Ini memastikan bahwa asuhan keperawatan yang diberikan sesuai dengan praktik keperawatan yang berlandaskan pada evidence-based practice. -
Article No. 5667 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan asam lambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan asam lambung.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan ini mengacu pada SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah kondisi di mana asupan nutrisi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Asupan Nutrisi
2. Status Gizi
3. Integritas Mukosa Gastrointestinal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Alergi dan Intoleransi
2. Manajemen Gangguan Gastrointestinal
3. Manajemen Nutrisi
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan asam lambung memerlukan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen gangguan gastrointestinal dan nutrisi. Perawat harus melakukan pengkajian yang komprehensif, memberikan edukasi terkait diet yang sesuai, memantau asupan nutrisi, dan mengidentifikasi serta mengelola faktor-faktor yang berkontribusi terhadap asam lambung. Tujuannya adalah untuk memulihkan keseimbangan nutrisi dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 5668 | 14 Nov 2024
Klinis : Ny W usia 65 tahun dipindahkan ke ruang perawatan intensif. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: RR 35x/mnt, TD = 80/64 mmHg, HR = 150x/mnt, irama jantung tidak teratur, terlihat distensi vena jugularis, terdengar suara ronchi di area dasar paru-paru dan ada pitting edema di kedua ekstremitas. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, hiperlipidemia, atrial fibrilasi, dan gagal jantung dengan penurunan ejection fraction. Rontgen dada menunjukkan kongesti paru bilateral sedang dengan pembesaran baru pada siluet jantung yang menunjukkan kardiomegali sekunder atau efusi pericardial. Hasil Lab: WBC 8,9 x 109/L, Hb 9,5 g/dL, AST = 382U/L, ALT = 395U/L, dan troponin I 180 ng/ml.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, pasien Ny. W usia 65 tahun yang dipindahkan ke ruang perawatan intensif menunjukkan gejala-gejala klinik yang mengindikasikan kondisi gagal jantung yang disertai dekompensasi. Berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat diberikan beserta penjelasan singkat sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakefektifan Pola Napas
b. Penurunan Curah Jantung
c. Kelebihan Volume Cairan
2. Penjelasan Singkat:
a. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Pola napas yang tidak dapat memenuhi kebutuhan ventilasi
- SLKI: Intervensi untuk mempertahankan pola napas yang efektif
- SIKI: Intervensi untuk mengoptimalkan fungsi ventilasi paru dan pertukaran gas
b. Penurunan Curah Jantung
- SDKI: Kondisi di mana volume darah yang dipompa oleh jantung tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan jaringan
- SLKI: Intervensi untuk mempertahankan curah jantung yang adekuat
- SIKI: Intervensi untuk meningkatkan curah jantung dan meminimalkan komplikasi
c. Kelebihan Volume Cairan
- SDKI: Kondisi di mana terjadi akumulasi cairan dalam ruang interstisial dan/atau rongga tubuh
- SLKI: Intervensi untuk mengontrol keseimbangan cairan
- SIKI: Intervensi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Penjelasan singkat:
Pasien Ny. W menunjukkan gejala-gejala klinis yang khas pada kondisi gagal jantung, seperti dispnea, takikardia, irama jantung tidak teratur, distensi vena jugularis, ronki di paru-paru, dan edema. Hal ini didukung oleh hasil pemeriksaan radiologi dan laboratorium yang menunjukkan kongesti paru, kardiomegali, dan peningkatan enzim kardiak. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Pola Napas, Penurunan Curah Jantung, dan Kelebihan Volume Cairan, yang membutuhkan intervensi keperawatan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI untuk mengatasi kondisi tersebut. -
Article No. 5669 | 14 Nov 2024
Klinis : pusing berputar, telinga berdengung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda sebutkan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Persepsi Sensori: Vertigo
Penjelasan:
Gangguan Persepsi Sensori: Vertigo adalah diagnosa keperawatan yang tepat untuk kondisi pusing berputar dan telinga berdengung. Vertigo merupakan gangguan persepsi sensori berupa sensasi pusing yang menyebabkan persepsi palsu terhadap gerakan atau rotasi.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Definisi: Gangguan persepsi indera yang menyebabkan sensasi pusing atau rotasi.
Penyebab: Kondisi medis, gangguan keseimbangan, trauma, stres.
Gejala: Pusing, telinga berdengung, kehilangan keseimbangan, mual, muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mengenali penyebab vertigo, dapat melakukan manajemen gejala, dan dapat meningkatkan keseimbangan.
Intervensi keperawatan: Edukasi pasien, latihan keseimbangan, manajemen lingkungan, dan terapi farmakologis jika diperlukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi utama: Manajemen vertigo, yang mencakup pengkajian komprehensif, edukasi pasien, latihan keseimbangan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Intervensi pendukung: Manajemen nyeri, manajemen mual dan muntah, serta dukungan psikologis.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, dan standar SDKI-SLKI-SIKI telah saya sampaikan untuk kondisi pusing berputar dan telinga berdengung. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 5670 | 14 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki di bawa ke rumah sakit jiwa karena marah-marah selama 13 hari dirumah, membuang dan melempar baju ke tetangganya, dan ingin membakar motor, pasien sulit untuk tidur. Sebutkan diagnosa ICD dan SDKI. sertakan SLKI, SIKI dan kodenya. Sebutkan pemeriksaan penunjang untuk pasien, dan sebutkan obat-obatan yang sesuai untuk pasien.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan gejala yang Anda paparkan, berikut adalah informasi yang dapat saya berikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F23 - Gangguan psikotik akut dan sementara
- Deskripsi: Diagnosis yang sesuai adalah Gangguan psikotik akut dan sementara, yang ditandai dengan munculnya gejala psikotik seperti perilaku yang tidak terkontrol, halusinasi, dan delusi dalam waktu singkat.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.24 - Terapi psikiatri, individual
- Deskripsi: Prosedur yang mungkin dilakukan adalah terapi psikiatri individual, seperti psikoterapi untuk membantu pasien mengatasi masalah perilaku dan emosional yang muncul.
3. Diagnosis NANDA-I (Nursı̄ng Diagnosis International):
- Diagnosis 1: Risiko Perilaku Kekerasan (00149)
- Diagnosis 2: Gangguan Pola Tidur (00198)
4. Intervensi Keperawatan (NIC):
- Intervensi 1: Manajemen Perilaku (6510)
- Intervensi 2: Manajemen Insomnia (1850)
5. Hasil Keperawatan (NOC):
- Hasil 1: Kontrol Perilaku (1405)
- Hasil 2: Kualitas Tidur (0004)
6. Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan laboratorium: Profil darah lengkap, fungsi hati, dan fungsi ginjal
- Pemeriksaan pencitraan: Pencitraan otak (CT scan atau MRI) untuk mengecualikan kemungkinan adanya penyebab organik
7. Terapi Farmakologis:
- Antipsikotik (misalnya risperidon, olanzapin, atau haloperidol) untuk mengurangi gejala psikotik
- Anxiolitik (misalnya diazepam atau lorazepam) untuk membantu meningkatkan kualitas tidur
- Sedatif-hipnotik (misalnya zolpidem atau eszopiclone) untuk mengatasi masalah insomnia
Pemantauan dan evaluasi yang ketat terhadap efek terapi dan respons pasien sangat penting dalam penanganan kasus ini. Kolaborasi yang erat antara tim kesehatan mental, keluarga, dan pasien juga diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.