Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5641 | 14 Nov 2024
Klinis : sesak napas, nyeri ulu hati, riwayat tuberkulosis lama
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan: Pasien mengalami sesak napas, yang dapat disebabkan oleh riwayat tuberkulosis lama. Kondisi ini dapat mengganggu pola napas pasien dan mempengaruhi pertukaran gas yang efektif.
2. Nyeri Akut
Penjelasan: Pasien mengalami nyeri ulu hati, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti inflamasi, spasme, atau kondisi lain yang berkaitan dengan sistem gastrointestinal.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Faktor Terkait: Penyakit paru, riwayat tuberkulosis.
- Gejala dan Tanda: Sesak napas, penggunaan otot bantu pernapasan, irama napas tidak teratur.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor Terkait: Inflamasi, spasme, obstruksi.
- Gejala dan Tanda: Pasien melaporkan nyeri di ulu hati, ekspresi wajah menunjukkan kesakitan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Tidak Efektif
- Hasil yang Diharapkan: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif.
- Kriteria Hasil: Frekuensi napas dalam rentang normal, irama napas teratur, tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
2. Nyeri Akut
- Hasil yang Diharapkan: Pasien melaporkan nyeri terkontrol.
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, ekspresi wajah menunjukkan kenyamanan, aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pola Napas Tidak Efektif
- Intervensi: Monitor status pernapasan, berikan oksigen sesuai kebutuhan, ajarkan teknik pernapasan.
2. Nyeri Akut
- Intervensi: Lakukan pengkajian nyeri, berikan analgesik sesuai indikasi, ajarkan teknik manajemen nyeri. -
Article No. 5642 | 14 Nov 2024
Klinis : intervensi nebulizer
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan : Gangguan pola napas
Berdasarkan kondisi intervensi nebulizer, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Gangguan pola napas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit paru-paru, alergi, atau infeksi saluran pernapasan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Gangguan pola napas adalah ketidakmampuan untuk bernapas dengan ritme dan kedalaman yang optimal.
- Karakteristik Utama: Perubahan pada frekuensi, irama, kedalaman, atau usaha bernapas.
- Faktor Terkait: Penyakit paru-paru, infeksi saluran pernapasan, alergi, dll.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
- Kriteria Hasil: Frekuensi napas dalam rentang normal, irama napas teratur, serta tidak ada tanda-tanda distress pernapasan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen jalan napas, termasuk intervensi nebulizer.
- Tujuan: Mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Aktivitas Keperawatan:
- Observasi tanda-tanda vital, irama, dan usaha bernapas.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Lakukan nebulizer sesuai dengan prosedur dan evaluasi efektivitasnya.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan yang sesuai.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien, serta mengevaluasi hasil intervensi tersebut untuk memastikan perbaikan kondisi pernapasan pasien. -
Article No. 5643 | 14 Nov 2024
Klinis : pusing, mual, keringat dingin, demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pusing, mual, keringat dingin, dan demam.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh perasaan tidak mampu, tidak nyaman, atau tidak aman.
- Faktor yang berhubungan: Kondisi fisik yang memburuk, seperti pusing, mual, keringat dingin, dan demam.
2. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- Faktor yang berhubungan: Infeksi atau penyakit.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Toleransi aktivitas
- Kriteria hasil: Pasien dapat menyelesaikan aktivitas tanpa rasa lelah atau tidak nyaman.
2. Suhu tubuh dalam rentang normal
- Kriteria hasil: Pasien mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen aktivitas
- Tujuan: Memfasilitasi pasien untuk melakukan aktivitas sesuai dengan toleransinya.
- Contoh tindakan: Mengatur jadwal aktivitas, memberikan bantuan selama aktivitas, dan memantau tanda-tanda vital.
2. Manajemen hipertermia
- Tujuan: Mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Contoh tindakan: Pemberian obat penurun demam, kompres hangat-dingin, dan pengaturan lingkungan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi klinis pasien secara holistik dan melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 5644 | 14 Nov 2024
Klinis : pusing, mual, keringat dingin, demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik.
2. Mual
Penjelasan: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
3. Hipertermia
Penjelasan: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, yang dapat disebabkan oleh infeksi atau proses penyakit lainnya.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosa keperawatan di atas sesuai dengan SDKI yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. SDKI merupakan standar klasifikasi diagnosis keperawatan yang digunakan secara nasional di Indonesia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang diharapkan untuk kondisi ini antara lain: Toleransi Aktivitas Meningkat, Kontrol Mual Membaik, dan Suhu Tubuh Terkendali.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Aktivitas, Manajemen Mual, dan Manajemen Hipertermia. Intervensi tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pemulihan pasien dan mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang sistematis, terukur, dan sesuai dengan praktik keperawatan berbasis bukti di Indonesia. -
Article No. 5645 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan pasien yaitu sakit kepala, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, dan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kepala
Penjelasan Singkat:
Nyeri kepala adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat potensi atau aktual kerusakan jaringan di area kepala. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, ketegangan otot, dehidrasi, atau gangguan neurologi.
Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat potensi atau aktual kerusakan jaringan di area kepala.
- Faktor yang Berhubungan: Stres, ketegangan otot, dehidrasi, gangguan neurologi.
- Gejala dan Tanda: Nyeri di kepala, nyeri berdenyut, mual, fotofobia, fonofobia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Nyeri Kepala Terkendali
- Kriteria Hasil: Kemampuan mengontrol nyeri, intensitas nyeri menurun, durasi nyeri memendek.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Nyeri, Distraksi, Terapi Relaksasi, Kompres Hangat/Dingin.
- Aktivitas: Mengkaji nyeri, menggunakan pendekatan farmakologi dan non-farmakologi, mengajarkan teknik relaksasi, memberikan kompres hangat/dingin.
Diharapkan informasi ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai standar untuk pasien dengan keluhan sakit kepala. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika diperlukan. -
Article No. 5646 | 14 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 65 tahun, dengan keluhan kedua kaki lemah, kedua telapak kai terasa kaku, paha kanan nyeri. diagnosa medis Paraparese ekstremitas inferior
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien pria usia 65 tahun dengan keluhan kedua kaki lemah, kedua telapak kaki terasa kaku, dan paha kanan nyeri, serta diagnosa medis Paraparese ekstremitas inferior, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas fisik terganggu
Penjelasan:
Pasien mengalami penurunan kemampuan untuk bergerak secara independen di tempat tidur, berpindah, berjalan, atau melakukan pergerakan yang diinginkan akibat dari kondisi paraparese ekstremitas inferior.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI: Mobilitas fisik terganggu
SLKI: Peningkatan Mobilitas Fisik
SIKI: Perawatan Mobilitas Fisik
2. Nyeri akut
Penjelasan:
Pasien mengalami nyeri pada paha kanan yang dapat mengganggu aktivitas dan mobilitas.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI: Nyeri akut
SLKI: Penurunan Nyeri
SIKI: Manajemen Nyeri
3. Gangguan integritas kulit
Penjelasan:
Pasien berisiko mengalami gangguan integritas kulit, khususnya pada area telapak kaki yang terasa kaku, yang dapat menyebabkan luka atau kerusakan pada kulit.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI: Gangguan integritas kulit
SLKI: Peningkatan Integritas Kulit
SIKI: Perawatan Integritas Kulit
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk memastikan kualitas dan efektivitas tindakan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 5647 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit nyeri di bagian sendi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Persepsi Sensori
Penjelasan:
Nyeri Persepsi Sensori adalah diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), pasien yang datang dengan keluhan sakit nyeri di bagian sendi dapat diklasifikasikan sebagai Nyeri Persepsi Sensori.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat menunjukkan:
1. Ekspresi wajah yang relaks
2. Tidak ada perbedaan antara nyeri yang dirasakan dengan nyeri yang dilaporkan
3. Mampu mengontrol nyeri
4. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Nyeri Persepsi Sensori antara lain:
1. Manajemen Nyeri
- Mengkaji nyeri secara komprehensif
- Memberikan analgesik sesuai indikasi
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
2. Promosi Kenyamanan
- Mengatur posisi yang nyaman
- Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
3. Edukasi Kesehatan
- Menjelaskan penyebab dan proses nyeri
- Mengajarkan cara-cara untuk mengatasi nyeri
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mengatasi nyeri yang dirasakan dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 5648 | 14 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit nyeri di bagian sendi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit nyeri di bagian sendi.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang.
2. Pasien menggunakan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri.
3. Pasien mengenali faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
2. Berikan intervensi farmakologi dan non-farmakologi untuk mengurangi nyeri.
3. Ajarkan pasien teknik pengelolaan nyeri.
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi penyebab nyeri.
Penjelasan lebih lanjut:
Nyeri akut adalah pengalaman yang tidak menyenangkan yang dirasakan oleh pasien sebagai akibat dari kerusakan jaringan atau potensi kerusakan jaringan. Diagnosa ini membutuhkan pengkajian yang komprehensif untuk menentukan penyebab nyeri dan intervensi yang tepat, baik secara farmakologi maupun non-farmakologi, untuk mengurangi nyeri yang dirasakan pasien. Tujuan akhirnya adalah pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, menggunakan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri, dan mengenali faktor yang memperberat dan memperingan nyeri. -
Article No. 5649 | 14 Nov 2024
Klinis : Sering haus, mudah lelah, sering buang air kecil terutama malam hari gula darah sewaktu 220
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh merupakan kondisi di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status Nutrisi Membaik
2. Kadar Glukosa Darah Terkendali
3. Keseimbangan Cairan Terpelihara
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi
2. Pemantauan Kadar Glukosa Darah
3. Manajemen Cairan
Kondisi yang Anda berikan, yaitu sering haus, mudah lelah, sering buang air kecil terutama malam hari, dan gula darah sewaktu 220, mengarah pada kemungkinan adanya Diabetes Mellitus. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh, karena pada kondisi Diabetes Mellitus, terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi.
Perawat dapat melakukan intervensi keperawatan seperti manajemen nutrisi, pemantauan kadar glukosa darah, dan manajemen cairan untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu status nutrisi yang membaik, kadar glukosa darah yang terkendali, dan keseimbangan cairan yang terpelihara. -
Article No. 5650 | 14 Nov 2024
Klinis : sering melewatkan obat karena lupa. gula darah sewaktu 220
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu sering melewatkan obat karena lupa dan gula darah sewaktu 220 mg/dL, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Manajemen Pengobatan Tidak Efektif
Definisi: Kegagalan dalam mengatur pengobatan sesuai dengan resep.
Penyebab: Kurangnya pemahaman tentang regimen pengobatan, kurangnya strategi memonitor pengobatan, dan gangguan kognitif yang menyebabkan lupa.
2. Risiko Hiperglikemia
Definisi: Peningkatan kadar glukosa darah di atas batas normal.
Penyebab: Kurangnya pengendalian diabetes, konsumsi makanan dengan kadar karbohidrat tinggi, dan aktivitas fisik yang tidak adekuat.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Manajemen Pengobatan Tidak Efektif:
- Mengkaji pemahaman pasien tentang regimen pengobatan
- Mengidentifikasi hambatan dalam mengelola pengobatan
- Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan
- Mengevaluasi efektivitas strategi yang digunakan
2. Risiko Hiperglikemia:
- Mengkaji kadar glukosa darah secara berkala
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kadar glukosa darah
- Menganjurkan pengaturan diet dan aktivitas fisik yang sesuai
- Memantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia
- Mengajarkan pasien tentang manajemen diabetes yang efektif
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, serta memastikan bahwa pasien memahami dan dapat mengelola kondisinya secara efektif.