Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7889 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan (luka pada kaki kiri yang tidak kunjung sembuh, tampak luas dengan eksudat purulen, dan kemerahan serta pembengkakan di sekitar luka).
2. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan (luka pada kaki kiri yang terus-menerus terasa sakit).
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan (mudah merasa lelah) dan gangguan pernafasan (sesak napas saat berjalan terlalu jauh).
4. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan peningkatan pengeluaran cairan (sering buang air kecil) dan peningkatan kebutuhan cairan (sering merasa haus).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Infeksi:
- Tidak terjadi tanda-tanda infeksi pada luka
- Luka menunjukkan proses penyembuhan yang adekuat
- Tidak ada komplikasi yang timbul akibat infeksi
2. Nyeri Akut:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat beristirahat dengan nyaman
- Pasien dapat beraktivitas tanpa mengalami peningkatan nyeri
3. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas perawatan diri secara mandiri
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami sesak napas
- Pasien dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas fisik
4. Defisit Volume Cairan:
- Pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Frekuensi buang air kecil menjadi normal
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Infeksi:
- Perawatan luka secara aseptik
- Pemantauan tanda-tanda infeksi
- Pemberian antibiotik sesuai indikasi
- Edukasi terkait perawatan luka yang benar
2. Nyeri Akut:
- Pemberian analgesik sesuai indikasi
- Manajemen nyeri non-farmakologi (kompres, distraksi, relaksasi)
- Evaluasi efektivitas penanganan nyeri
- Edukasi pasien dan keluarga terkait manajemen nyeri
3. Intoleransi Aktivitas:
- Pemberian oksigen sesuai indikasi
- Pengaturan aktivitas dan istirahat yang seimbang
- Evaluasi toleransi pasien terhadap aktivitas
- Edukasi pasien dan keluarga terkait manajemen aktivitas
4. Defisit Volume Cairan:
- Pemantauan intake dan output cairan
- Pemberian cairan intravena sesuai indikasi
- Edukasi pasien dan keluarga terkait kebutuhan cairan dan pengenalan tanda dehidrasi
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang ditegakkan didasarkan pada gejala dan kondisi yang dialami oleh Bapak Heru, yaitu luka pada kaki kiri yang tidak kunjung sembuh, adanya tanda-tanda infeksi, keluhan nyeri yang terus-menerus, serta intoleransi aktivitas dan defisit volume cairan. Masing-masing diagnosa ini memiliki hubungan masalah yang sesuai, yaitu kerusakan jaringan untuk risiko infeksi dan nyeri akut, serta kelemahan dan gangguan pernafasan untuk intoleransi aktivitas, serta peningkatan pengeluaran cairan dan kebutuhan cairan untuk defisit volume cairan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) dirancang untuk memantau kemajuan perbaikan kondisi pasien pada masing-masing diagnosa. Untuk risiko infeksi, luaran yang diharapkan adalah tidak terjadi tanda-tanda infeksi, luka menunjukkan penyembuhan yang adekuat, dan tidak ada komplikasi yang timbul. Untuk nyeri akut, luaran yang diharapkan adalah pasien melaporkan penurunan nyeri, dapat beristirahat dengan nyaman, dan dapat beraktivitas tanpa peningkatan nyeri. Untuk intoleransi aktivitas, luaran yang diharapkan adalah pasien dapat berpartisipasi dalam perawatan diri, melakukan aktivitas sehari-hari tanpa sesak napas, dan meningkatkan toleransi terhadap aktivitas fisik. Untuk defisit volume cairan, luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, dan frekuensi buang air kecil menjadi normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) mencakup tindakan-tindakan keperawatan yang ditujukan untuk mengatasi masing-masing diagnosa yang telah ditegakkan. Untuk risiko infeksi, intervensi mencakup perawatan luka secara aseptik, pemantauan tanda-tanda infeksi, pemberian antibiotik sesuai indikasi, dan edukasi terkait perawatan luka. Untuk nyeri akut, intervensi mencakup pemberian analgesik, manajemen nyeri non-farmakologi, evaluasi efektivitas penanganan nyeri, dan edukasi pasien dan keluarga. Untuk intoleransi aktivitas, intervensi mencakup pemberian oksigen, pengaturan aktivitas dan istirahat, evaluasi toleransi pasien, dan edukasi pasien dan keluarga. Untuk defisit volume cairan, intervensi mencakup pemantauan intake dan output cairan, pemberian cairan intravena sesuai indikasi, dan edukasi pasien dan keluarga.
Melalui penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan dapat membantu Bapak Heru mencapai luaran yang diharapkan, sehingga dapat meningkatkan kesembuhan dan kualitas hidup pasien. -
Article No. 7890 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Integritas Kulit Terganggu
- Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
- Karakteristik mayor: Adanya luka pada kaki kiri yang luas, eksudat purulen, kemerahan, dan pembengkakan.
- Faktor yang berhubungan: Proses penyembuhan yang terhambat.
2. Nyeri Kronis
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Karakteristik mayor: Keluhan rasa sakit yang terus-menerus pada kaki kiri.
- Faktor yang berhubungan: Proses penyembuhan yang terhambat.
3. Kelelahan
- Definisi: Pengalaman fisik dan/atau mental yang melemah dan berkurangnya kapasitas untuk melakukan aktivitas.
- Karakteristik mayor: Mudah merasa lelah.
- Faktor yang berhubungan: Proses penyembuhan yang terhambat, gangguan tidur.
4. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Karakteristik mayor: Sesak napas saat berjalan terlalu jauh, gejala semakin memberat.
- Faktor yang berhubungan: Kelemahan fisik akibat proses penyakit.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit Membaik
- Kriteria hasil: Luka mengecil, tidak ada tanda-tanda infeksi (tidak ada eksudat purulen, kemerahan, atau pembengkakan), proses penyembuhan berjalan optimal.
2. Kontrol Nyeri
- Kriteria hasil: Pasien dapat mengendalikan rasa sakit pada kaki kiri, skala nyeri menurun, dapat beraktivitas tanpa hambatan.
3. Pemulihan Energi
- Kriteria hasil: Pasien tidak lagi merasa mudah lelah, dapat beraktivitas tanpa hambatan, tidur dan istirahat yang cukup.
4. Toleransi Aktivitas Membaik
- Kriteria hasil: Pasien dapat berjalan tanpa sesak napas, gejala semakin membaik, dapat beraktivitas tanpa hambatan.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Perawatan Luka
- Observasi dan monitor luka secara berkala
- Debridemen luka jika perlu
- Pemberian balutan luka yang sesuai
- Manajemen infeksi (pemberian antibiotik jika perlu)
2. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai kebutuhan
- Teknik nonfarmakologis (kompres hangat, distraksi, relaksasi)
3. Manajemen Kelelahan
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan
- Pengaturan pola aktivitas dan istirahat yang seimbang
- Edukasi tentang manajemen energi
4. Peningkatan Toleransi Aktivitas
- Evaluasi toleransi aktivitas pasien
- Latihan fisik secara bertahap
- Edukasi dan konseling tentang manajemen aktivitas
Dengan pendekatan asuhan keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan kondisi Bapak Heru dapat membaik secara bertahap dan ia dapat kembali beraktivitas dengan baik. -
Article No. 7891 | 04 Dec 2024
Klinis : Kolaborasi keperawatan penyakit TB paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi kolaborasi keperawatan penyakit TB paru, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk menjaga jalan napas tetap terbuka.
- Faktor yang Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, penurunan refleks batuk, dan penyakit paru-paru.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan kapasitas fungsional, kelemahan, dan dispnea.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
- Faktor Risiko: Penyakit paru-paru, malnutrisi, dan gangguan sistem imun.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- SDKI menyediakan definisi, karakteristik utama, faktor yang berhubungan, dan batasan karakteristik untuk setiap diagnosa keperawatan.
- Diagnosa keperawatan di atas diambil dari SDKI, yang merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI menyediakan definisi, kriteria hasil, dan indikator untuk setiap luaran keperawatan.
- Luaran keperawatan yang terkait dengan diagnosa di atas antara lain: Bersihan Jalan Napas, Toleransi Aktivitas, dan Kontrol Infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI menyediakan definisi, tujuan, aktivitas, dan kriteria hasil untuk setiap intervensi keperawatan.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa di atas antara lain: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Aktivitas, dan Pencegahan Infeksi.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan komprehensif untuk pasien dengan penyakit TB paru. -
Article No. 7892 | 04 Dec 2024
Klinis : Kolaborasi keperawatan penyakit TB paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kolaborasi keperawatan penyakit TB paru, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Ketidakadekuatan nutrisi
3. Kelelahan
4. Ketidakpatuhan terhadap regimen terapeutik
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret/benda asing dari saluran napas untuk menjaga jalan napas terbuka.
- SLKI: Peningkatan kemampuan batuk efektif, pengeluaran sputum, dan mempertahankan jalan napas terbuka.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pengisapan lendir, fisioterapi dada, dan pemberian bronkodilator.
2. Ketidakadekuatan nutrisi
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Peningkatan berat badan, lingkar lengan atas, dan kadar albumin serum.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain edukasi nutrisi, pemberian suplemen nutrisi, dan kolaborasi dengan ahli gizi.
3. Kelelahan
- SDKI: Sensasi nyata dan menetap dari kekurangan energi fisik dan mental.
- SLKI: Peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan penurunan keluhan kelelahan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen energi, pemberian istirahat yang cukup, dan pemberian terapi relaksasi.
4. Ketidakpatuhan terhadap regimen terapeutik
- SDKI: Perilaku individu yang tidak sesuai dengan rekomendasi pemberi asuhan kesehatan.
- SLKI: Peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan, pemeriksaan, dan tindak lanjut kesehatan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain edukasi, pemberian motivasi, dan pengawasan terapi.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI terkait kolaborasi keperawatan penyakit TB paru. Semoga informasi ini bermanfaat. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 7893 | 04 Dec 2024
Klinis : Kolaborasi keperawatan penyakit TB paru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi kolaborasi keperawatan penyakit TB paru, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekresi, penurunan kemampuan untuk membersihkan sekresi, dan obstruksi jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas yang diinginkan atau dibutuhkan.
- Penyebab: Kelemahan fisik, kelelahan, dan perubahan pada fungsi kardiovaskular dan pernapasan.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Penyebab: Penurunan sistem pertahanan tubuh, paparan terhadap patogen, dan prosedur diagnostik atau terapeutik.
SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
- Definisi: Seperangkat pernyataan yang digunakan sebagai dasar dalam menetapkan diagnosis keperawatan.
- Contoh: Diagnosa keperawatan yang disebutkan di atas telah sesuai dengan SDKI.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
- Definisi: Seperangkat pernyataan yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan luaran keperawatan yang akan dicapai.
- Contoh: Luaran keperawatan yang sesuai dengan diagnosa di atas dapat meliputi peningkatan bersihan jalan napas, peningkatan toleransi aktivitas, dan tidak terjadi infeksi.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
- Definisi: Seperangkat pernyataan yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan intervensi keperawatan yang akan dilakukan.
- Contoh: Intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa di atas dapat meliputi manajemen jalan napas, manajemen aktivitas, dan pencegahan infeksi.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai organisasi profesi perawat di Indonesia telah mengembangkan dan menetapkan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai standar dalam praktik keperawatan di Indonesia. Penggunaannya bertujuan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 7894 | 04 Dec 2024
Klinis : Kolaborasi keperawatan penyakit TB paru
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan menyediakan informasi kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM yang sesuai untuk kondisi kolaborasi keperawatan penyakit TB paru.
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.92
- Deskripsi: Kolaborasi keperawatan
Dalam penanganan penyakit TB paru, kolaborasi keperawatan merupakan komponen penting dalam manajemen perawatan pasien. Kode ICD-10 A15.0 mengindikasikan diagnosis tuberkulosis paru yang telah dikonfirmasi secara bakteriologis dan histologis. Sementara kode ICD-9-CM 93.92 merujuk pada tindakan kolaborasi keperawatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, termasuk perawat, dalam memberikan perawatan komprehensif bagi pasien dengan TB paru. -
Article No. 7895 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan: Pasien dengan TB Paru dapat mengalami gangguan pada bersihan jalan napas akibat produksi sekret yang berlebih dan adanya inflamasi pada saluran pernapasan.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Pasien dengan TB Paru sering mengalami kelelahan dan sesak napas saat melakukan aktivitas, sehingga menunjukkan intoleransi aktivitas.
3. Risiko Infeksi
Penjelasan: Pasien dengan TB Paru memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi lebih lanjut, terutama dari berbagai komplikasi yang dapat timbul.
Standar Dokumentasi Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI merupakan panduan standar yang digunakan untuk mendokumentasikan diagnosa, intervensi, dan hasil keperawatan. Untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru, SDKI dapat digunakan untuk mendokumentasikan diagnosa-diagnosa keperawatan yang telah disebutkan sebelumnya.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI merupakan panduan standar untuk mengevaluasi hasil atau luaran dari asuhan keperawatan yang diberikan. Untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru, SLKI dapat digunakan untuk mengevaluasi capaian hasil keperawatan terkait bersihan jalan napas, toleransi aktivitas, dan pencegahan infeksi.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI merupakan panduan standar untuk merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan. Untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru, SIKI dapat digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan intervensi yang sesuai, seperti manajemen jalan napas, manajemen aktivitas, dan pencegahan infeksi. -
Article No. 7896 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), pasien dengan kolaborasi penyakit TB Paru dapat mengalami masalah keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas. Hal ini disebabkan oleh adanya peradangan dan produksi mukus yang berlebihan pada saluran pernapasan, serta gangguan mekanis paru-paru akibat infeksi TB.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
Pasien dengan TB Paru juga dapat mengalami Intoleransi Aktivitas, sesuai dengan SDKI. Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan kapasitas fungsional akibat penyakit paru dan gejala umum seperti kelelahan, dispnea, dan batuk.
3. Defisit Perawatan Diri
Penjelasan:
Selain itu, pasien dengan TB Paru dapat mengalami Defisit Perawatan Diri, berdasarkan SDKI. Keterbatasan fisik dan kelelahan dapat menyebabkan pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) digunakan sebagai panduan dalam menentukan tujuan dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah-masalah keperawatan tersebut pada pasien dengan kolaborasi penyakit TB Paru. -
Article No. 7897 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kolaborasi penyakit TB Paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan batuk, dan obstruksi jalan napas.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi atau kedalaman pernapasan yang menyebabkan ketidakadekuatan ventilasi.
- Penyebab: Kelelahan otot pernapasan, kekakuan dinding dada, dan penyakit paru.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Keterbatasan dalam toleransi untuk melakukan aktivitas fisik yang rutin.
- Penyebab: Penurunan kapasitas fungsional, kelemahan, dan dispnea.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) memberikan definisi dan kriteria diagnostik yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menyediakan daftar luaran yang dapat dicapai oleh pasien sebagai hasil intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menyediakan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus kolaborasi penyakit TB Paru, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mengidentifikasi masalah keperawatan, merencanakan intervensi yang sesuai, dan memantau hasil perawatan yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berbasis bukti ilmiah. -
Article No. 7898 | 04 Dec 2024
Klinis : KOLABORASI PENYAKIT TB PARU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi kolaborasi penyakit tuberkulosis (TB) paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
4. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
5. Risiko Infeksi
Penjelasan singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
- SDKI: Etiologi, tanda, dan gejala dari masalah ini dapat meliputi adanya sekret yang berlebihan, batuk yang tidak efektif, dan gangguan pertukaran gas.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menjalankan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari akibat keterbatasan energi.
- SDKI: Penyebab dapat meliputi penyakit pernapasan, malnutrisi, dan kelelahan. Tanda dan gejala dapat berupa sesak napas, kelemahan, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan dan mempertahankan jalan napas yang bebas.
- SDKI: Faktor yang dapat memengaruhi masalah ini adalah adanya obstruksi jalan napas, sekret yang berlebihan, dan ketidakmampuan batuk yang efektif.
4. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
- SDKI: Penyebab dapat berupa kurangnya pengetahuan tentang penyakit, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya motivasi untuk merawat diri.
5. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- SDKI: Faktor risiko dapat meliputi penurunan sistem imun, pajanan terhadap organisme patogen, dan riwayat infeksi sebelumnya.
Standar SLKI dan SIKI yang dapat digunakan dalam perawatan pasien dengan kolaborasi penyakit TB paru meliputi intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah pernapasan, meningkatkan toleransi aktivitas, memelihara kesehatan, dan mencegah infeksi.