Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6042 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki usia 21 tahun masuk RSJ. Pasien dirawat yang pertama kalinya karena tidak mau bicara dengan orang lain dan mengurung diri di kamar. Hal ini terjadi sejak klien tidak diterima di perguruan tinggi yang diinginkan. Hasil pengkajian lebih lanjut klien kehilangan percaya diri, merasa tidak berguna, serta kontak mata kurang.Apakah rencana keperawatan yang tepat untuk klien sesuai kasus diatas? A. Beri arahan pada klien untuk tindakan yang bisa dilakukan di rumah sakit B. Pantau kegiatan yang dilakukan klien C. Bimbing klien untuk melaksanakan kegiatan di rumah sakit D. Buat daftar tentang aspek positif yang dimiliki E. Diskusikan bersama klien tentang kemampuan yang dimiliki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus di atas, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Isolasi Sosial
- SDKI: Isolasi Sosial adalah kondisi individu yang mengalami keterbatasan hubungan dan interaksi dengan orang lain.
- SLKI: Tujuan dari intervensi keperawatan adalah klien dapat berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Fasilitasi Hubungan Sosial, Terapi Kelompok, dan Dukungan Emosional.
2. Harga Diri Rendah
- SDKI: Harga Diri Rendah adalah evaluasi negatif individu terhadap dirinya sendiri.
- SLKI: Tujuan dari intervensi keperawatan adalah klien dapat menunjukkan harga diri yang positif.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah Klarifikasi Nilai, Terapi Perilaku Kognitif, dan Terapi Kelompok.
Rencana Keperawatan yang Tepat:
Berdasarkan diagnosa keperawatan di atas, rencana keperawatan yang tepat untuk klien adalah:
E. Diskusikan bersama klien tentang kemampuan yang dimiliki, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse.
Intervensi ini bertujuan untuk membantu klien meningkatkan harga diri dan kepercayaan dirinya dengan mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki. Perawat berperan sebagai pakar yang dapat memberikan edukasi dan bimbingan secara akademis untuk membantu klien mencapai tujuan terapeutik. -
Article No. 6043 | 16 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Faktor Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, hipersekresi, dan kelemahan batuk.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Faktor Berhubungan: Penyakit paru, kelelahan otot pernapasan, dan nyeri.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik.
- Faktor Berhubungan: Malnutrisi, kelemahan, dan dispnea.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk mengeluarkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Kriteria Hasil:
- Frekuensi batuk efektif
- Kelancaran pengeluaran sekret
- Tidak ada suara napas tambahan
2. Pola Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Kriteria Hasil:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Kedalaman napas dalam rentang normal
- Irama napas teratur
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Definisi: Kemampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin tanpa hambatan fisik.
- Kriteria Hasil:
- Tidak ada keluhan sesak napas saat beraktivitas
- Tidak ada penurunan tekanan darah saat beraktivitas
- Tidak ada peningkatan denyut jantung yang berlebihan saat beraktivitas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Manajemen Jalan Napas
- Fisioterapi Dada
- Suction
- Terapi Oksigen
2. Ketidakefektifan Pola Napas:
- Manajemen Jalan Napas
- Pengaturan Posisi
- Latihan Pernapasan
- Terapi Oksigen
3. Intoleransi Aktivitas:
- Manajemen Energi
- Peningkatan Aktivitas Fisik
- Pemberian Nutrisi
- Manajemen Gejala
Penjelasan rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Diagnosa yang dipilih sesuai dengan kondisi pasien, yaitu bersihan jalan napas tidak efektif, ketidakefektifan pola napas, dan intoleransi aktivitas. Setiap diagnosa memiliki definisi, faktor berhubungan, dan penyebab yang spesifik.
2. Luaran/Output SLKI:
- Luaran yang diharapkan adalah kemampuan pasien untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal, pola napas yang efektif, dan toleransi aktivitas yang meningkat. Setiap luaran memiliki definisi dan kriteria hasil yang jelas.
3. Intervensi Keperawatan SIKI:
- Intervensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran meliputi manajemen jalan napas, fisioterapi dada, suction, terapi oksigen, pengaturan posisi, latihan pernapasan, manajemen energi, peningkatan aktivitas fisik, pemberian nutrisi, dan manajemen gejala. Setiap intervensi memiliki tujuan dan aktivitas yang spesifik untuk mengatasi masalah keperawatan pasien.
Secara keseluruhan, pendekatan ini memberikan solusi komprehensif untuk menangani kondisi pasien dengan tuberkulosis paru, dengan mempertimbangkan aspek pemeliharaan jalan napas, pengaturan pola napas, dan peningkatan toleransi aktivitas. Asuhan keperawatan yang tepat dan terukur diharapkan dapat membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 6044 | 16 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Berhubungan dengan peningkatan produksi sekret pernapasan akibat infeksi paru
- Ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan suara napas bronkial di paru kanan atas
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Berhubungan dengan penurunan nafsu makan akibat infeksi paru
- Ditandai dengan penurunan berat badan dan asupan nutrisi yang tidak adekuat
3. Hipertermia
- Berhubungan dengan proses infeksi paru
- Ditandai dengan demam
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan panduan yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan NANDA-I. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan harus sesuai dengan SDKI untuk memastikan keakuratan dan konsistensi dalam praktik keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah panduan yang digunakan untuk menentukan hasil atau luaran yang diharapkan dari asuhan keperawatan. SLKI membantu perawat dalam mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah panduan yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan. SIKI membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan yang efektif dan efisien.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi akan memastikan kualitas asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar sesuai dengan praktik keperawatan terbaik di Indonesia. -
Article No. 6045 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki, usia 50 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS mengalami sirosis hepatis. Keluhan yang dirasakan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa penuh, sesak nafas, diare 5 kali sehari, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil lab, SGOT: 300 u/L, SGPT : 200 u/L. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 60 kali permenit, suhu 37,5 0 C, pernafasan 28 kali permenit.Apakah prioritas masalah keperawatan pada klien tersebut? A. Nausea B. Gangguan pola nafas C. Gangguan integritas kulit D. Ketidakseimbaangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh E. Defisit volume cairan kurang dari kebutuhaan tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, prioritas masalah keperawatan yang dapat ditegakkan pada klien tersebut adalah:
D. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik Mayor: Penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, mual, muntah.
- Faktor yang berhubungan: Gangguan saluran cerna (sirosis hepatis).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Status nutrisi membaik.
- Kriteria hasil: Berat badan stabil, nafsu makan meningkat, tidak ada mual dan muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen nutrisi, manajemen mual dan muntah, peningkatan nafsu makan.
Prioritas masalah keperawatan pada klien ini adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, karena klien mengalami penurunan nafsu makan, mual, muntah, dan diare yang dapat menyebabkan penurunan berat badan. Hal ini perlu segera diatasi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 6046 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang pria masuk rumah sakit dengan keluhan berak darah, mules, sudah 4 hari. Sebutkan obat-obatan yang sesuai untuk pasien tersebut,
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: K92.1
- Deskripsi: Melena (berak darah)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.23
- Deskripsi: Kolonoskopi
Untuk kondisi pasien ini, yaitu seorang pria yang masuk rumah sakit dengan keluhan berak darah, mules, dan sudah berlangsung selama 4 hari, obat-obatan yang dapat dipertimbangkan antara lain:
1. Antidiare:
- Loperamid, untuk mengurangi frekuensi dan konsistensi tinja
- Kaolin dan pectin, untuk menyerap cairan dan memadatkan tinja
2. Antispasmodik:
- Hioskina butilbromida, untuk mengurangi kram perut dan nyeri abdominal
3. Penghenti perdarahan:
- Sukralfat, untuk melapisi dan melindungi mukosa saluran cerna
- Asam traneksamat, untuk menghentikan perdarahan
4. Proton Pump Inhibitor (PPI):
- Omeprazol, untuk menurunkan produksi asam lambung dan melindungi mukosa
5. Antibiotik (jika terindikasi infeksi):
- Ciprofloksasin, untuk mengatasi infeksi bakteri
Pemberian obat-obatan ini disesuaikan dengan kondisi klinis pasien dan hasil pemeriksaan lebih lanjut, seperti kolonoskopi untuk mengetahui penyebab perdarahan gastrointestinal. Dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tanda dan gejala, riwayat medis, dan hasil pemeriksaan penunjang, untuk menentukan terapi yang paling sesuai. -
Article No. 6047 | 16 Nov 2024
Klinis : Bayi laki-laki berusia 4 hari, dirawat di inkubator ruang perinatal, lahir di RS pada umur kehamilan 32 minggu. Hasil pengkajian diperoleh data suhu 38 °C, BB 1310 gram, PB 42 cm, napas spontan inadekuat, terpasang oksigen 5 liter/menit, nadi: 169x/menit, pernapasan 75x/menit, reflek hisap lemah, sianosis pada ekstremitas bawah, sklera ikterik. Hasil AGD PH : 7,11, PCO2 : 38 mmHg, PO2 : 77 mmHg, HCO3 : 12,1, Base excess : -16,6..Masalah keperawatan yang utama pada kasus bayi tersebut? A. Gangguan pertukaran gas B. Hyperthermia C. Pola napas tidak efektif D. Ketidakseimbangan nutris E. Kecemasan orang tua
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan utama pada kasus bayi laki-laki berusia 4 hari tersebut adalah:
A. Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan:
- Bayi lahir prematur pada usia kehamilan 32 minggu, yang dapat menyebabkan immaturitas paru-paru dan gangguan pertukaran gas.
- Hasil pemeriksaan menunjukkan napas spontan yang inadekuat, sianosis pada ekstremitas bawah, dan hasil analisis gas darah (AGD) yang abnormal, dengan pH rendah, PCO2 dan PO2 yang tidak optimal.
- Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Pertukaran Gas" yang ditandai dengan penurunan/ketidakefektifan ventilasi dan oksigenasi.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) yang sesuai adalah:
- Perfusi Jaringan Perifer
- Oksigenasi
- Status Respirasi
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang sesuai adalah:
- Manajemen Oksigen
- Manajemen Ventilasi
- Stabilisasi Fungsi Respirasi
Jadi, masalah keperawatan utama pada kasus ini adalah Gangguan Pertukaran Gas. -
Article No. 6048 | 16 Nov 2024
Klinis : Bayi berusia 10 bulan dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan bintik-bintik merah di pantatnya. Hasil pengkajian didapatkan data bayi menggunakan popok disposible (diapers) seharian dan diganti saat mandi dan BAB.Apakah edukasi yang paling tepat diberikan kepada ibu untuk mengatasi masalah tersebut? A. Ganti diaper secara reguler sebelum penuh B. Taburi bedak sebelum dipasang diaper C. Cuci bokong bayi dengan menggunakan air sabun D. Gunakan tissue basah untuk membersihkan kotoran E. Segera bersihkan dan keringkan bokong bayi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi bayi berusia 10 bulan dengan keluhan bintik-bintik merah di pantatnya.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan penggunaan popok disposable seharian.
Penjelasan:
SDKI: Risiko Kerusakan Integritas Kulit adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan kondisi di mana individu berisiko mengalami perubahan struktur dan fungsi kulit yang tidak normal.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah integritas kulit bayi tetap utuh, tidak terjadi iritasi, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah edukasi kepada ibu tentang perawatan kulit bayi yang tepat, seperti mengganti popok secara reguler sebelum penuh, membersihkan dan mengeringkan kulit bayi dengan lembut setelah BAB/BAK, serta penggunaan bedak atau krim pelindung kulit.
Berdasarkan informasi yang diberikan, jawaban yang paling tepat adalah:
A. Ganti diaper secara reguler sebelum penuh
Penjelasan:
Mengganti popok secara reguler sebelum penuh merupakan intervensi yang paling sesuai untuk mencegah terjadinya iritasi kulit pada bayi. Terlalu lama menggunakan popok yang sudah penuh dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi pada kulit dan meningkatkan risiko terjadinya ruam popok. -
Article No. 6049 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki, umur 50 tahun, terkena penyakit hernia, tinggi badan 170cm, berapa ukuran selang untuk oprasi heenia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sesuai dengan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K40.9
- Deskripsi: Hernia inguinal, tidak diklasifikasi di tempat lain, tanpa obstruksi atau gangguan pembuluh darah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 53.0
- Deskripsi: Herniorafi inguinal
Dalam kasus seorang pria berusia 50 tahun dengan kondisi hernia inguinal, ukuran selang (diameter) yang biasanya digunakan untuk operasi hernia adalah sekitar 10-12 mm. Hal ini disesuaikan dengan ukuran tubuh pasien, dalam hal ini tinggi badan 170 cm. Ukuran selang yang lebih besar atau lebih kecil mungkin diperlukan tergantung pada kondisi anatomi pasien dan penilaian klinis oleh dokter bedah yang menangani.
Operasi hernia inguinal biasanya dilakukan dengan prosedur herniorafi inguinal, yang melibatkan perbaikan atau penguatan dinding abdominal di area inguinal untuk mencegah pelebaran atau pengeluaran usus atau jaringan lain melalui celah. Pemilihan teknik operasi dan ukuran selang yang digunakan akan ditentukan oleh dokter bedah berdasarkan evaluasi klinis dan pemeriksaan fisik pasien. -
Article No. 6050 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 56 tahun dalam suatu keluarga, mengalami sakit kulit sejak 3 hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan data : bercak putih dan bersisik pada bagian tubuh, tangan dan kaki terasa kesemutan, mengeluh sendi terasa kaku, rambut dan alis mudah rontok.Apakah tindakan yang dilakukan perawat? A. Memberikan penyuluhan kesehatan perawatan penyakit kulit B. Memberikan salep kulit sesuai petunjuk dokter C. Menganjurkan pada keluarga untuk hidup bersih dan sehat D. Jelaskan pada keluarga tentang kebersihan lingkungan E. Menganjurkan keluarga melakukan pemeriksaan di puskesmas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan infeksi jamur
Penjelasan singkat:
- SDKI adalah standar diagnosis keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia).
- Gangguan Integritas Kulit adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu bercak putih dan bersisik pada kulit, serta rambut dan alis mudah rontok.
- Hal ini menunjukkan adanya infeksi jamur pada kulit pasien.
2. Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI dan SIKI):
a. Memberikan penyuluhan kesehatan perawatan penyakit kulit (SIKI)
b. Menganjurkan keluarga melakukan pemeriksaan di puskesmas (SIKI)
Penjelasan singkat:
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang dikeluarkan oleh PPNI untuk memandu perawat dalam memberikan intervensi keperawatan.
- Penyuluhan kesehatan perawatan penyakit kulit dan menganjurkan keluarga melakukan pemeriksaan di puskesmas merupakan tindakan keperawatan yang sesuai untuk mengatasi gangguan integritas kulit akibat infeksi jamur.
- Memberikan salep kulit, anjuran hidup bersih dan sehat, serta penjelasan kebersihan lingkungan juga dapat dipertimbangkan sebagai tindakan tambahan.
Dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat, perawat dapat menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya pemeriksaan dan perawatan di puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan kulit yang dialami pasien. -
Article No. 6051 | 16 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 24 tahun G1usia kehamilan 28 minggu datang ke poli KIA. Pasien mengeluh nyeri punggung, badan terasa capai terutama pada sore hari setelah bekerjaApakah yang saudara anjurkan pada pasien diatas? A. Tidur di atas matras yang empuk B. Berjalan jinjit minimal sehari sekali C. Latihan kegel exercise sehari D. Menggunakan sepatu hak rendah E. Tidur posisi semi fowler
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan muskuloskeletal pada masa kehamilan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan intensitas nyeri berkurang, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan akibat nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, mobilisasi, terapi relaksasi.
Berdasarkan kondisi pasien, saran yang dapat diberikan adalah:
E. Tidur posisi semi fowler, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse.
Penjelasan:
- Posisi semi fowler dapat membantu mengurangi nyeri punggung dengan mengurangi tekanan pada punggung.
- Tone akademis, persona pakar, nurse memberikan pendekatan yang profesional dan berwibawa dalam memberikan edukasi dan saran kepada pasien.