Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18749 | 18 Jun 2025
Klinis : BATUK, DEMAM, PILEK
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Batuk, Demam, dan Pilek dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0075)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Hipertermia (D.0125)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (D.0150)
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0075)
Kode: D.0075
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Hipertermia (D.0125)
Kode: D.0125
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (D.0150)
Kode: D.0150
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas (L.0050)
Kode: L.0050
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
2. Suhu Tubuh (L.0420)
Kode: L.0420
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
3. Status Nutrisi (L.0390)
Kode: L.0390
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan asupan dan penggunaan nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (I.0170)
Kode: I.0170
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan dan memfasilitasi bersihan jalan napas yang efektif.
2. Manajemen Demam (I.0105)
Kode: I.0105
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas rentang normal.
3. Manajemen Nutrisi (I.0180)
Kode: I.0180
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan asupan dan penggunaan nutrisi yang adekuat. -
Article No. 18750 | 18 Jun 2025
Klinis : bersihan jalan napas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "bersihan jalan napas tidak efektif":
Diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif". Kondisi ini ditandai dengan adanya kesulitan dalam mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret, benda asing, atau obstruksi lainnya, sehingga ventilasi dan oksigenasi tidak optimal.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas: Pasien menunjukkan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret, benda asing, atau obstruksi lainnya, sehingga ventilasi dan oksigenasi optimal.
2. Pertukaran Gas: Pasien menunjukkan pertukaran gas yang adekuat, dengan nilai oksigen darah (PaO2) dan karbon dioksida darah (PaCO2) dalam batas normal.
3. Status Pernapasan: Pasien menunjukkan pola pernapasan yang normal, dengan frekuensi, kedalaman, dan ritme yang sesuai.
4. Pengetahuan: Pasien dan/atau keluarga memahami penyebab, tanda, dan gejala, serta tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Identifikasi dan atasi penyebab bersihan jalan napas tidak efektif.
- Lakukan suction/penghisapan lendir/sekret jika perlu.
- Bantu pasien dalam posisi yang memfasilitasi drainase sekret.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Ajarkan pasien dan keluarga teknik batuk efektif dan mobilisasi sekret.
2. Manajemen Ventilasi
- Monitor status pernapasan, termasuk frekuensi, kedalaman, dan ritme.
- Pantau nilai oksigen darah (PaO2) dan karbon dioksida darah (PaCO2).
- Berikan bantuan pernapasan mekanis jika diperlukan.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian terapi inhalasi, bronkodilator, atau mukolitik jika indikasi.
3. Edukasi Kesehatan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang penyebab, tanda, dan gejala bersihan jalan napas tidak efektif.
- Ajarkan teknik batuk efektif, drainase sekret, dan manajemen jalan napas.
- Dorong pasien dan keluarga untuk aktif berpartisipasi dalam perawatan.
Penjelasan rinci untuk setiap poin:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI: "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai karena mencerminkan masalah utama yang dihadapi pasien, yaitu ketidakmampuan dalam mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret, benda asing, atau obstruksi lainnya. Kondisi ini dapat menyebabkan ventilasi dan oksigenasi yang tidak optimal.
2. Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
- Bersihan Jalan Napas: Ini merupakan luaran utama yang diharapkan, yaitu pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret atau obstruksi lainnya.
- Pertukaran Gas: Luaran ini berkaitan dengan kemampuan pasien untuk mempertahankan pertukaran gas yang adekuat, dengan nilai oksigen darah (PaO2) dan karbon dioksida darah (PaCO2) dalam batas normal.
- Status Pernapasan: Luaran ini menggambarkan bahwa pasien dapat menunjukkan pola pernapasan yang normal, dengan frekuensi, kedalaman, dan ritme yang sesuai.
- Pengetahuan: Luaran ini menunjukkan bahwa pasien dan/atau keluarga memahami penyebab, tanda, gejala, serta tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Jalan Napas: Intervensi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab bersihan jalan napas tidak efektif, melakukan suction/penghisapan sekret, membantu posisi pasien yang memfasilitasi drainase sekret, pemberian oksigen, serta mengajarkan teknik batuk efektif dan mobilisasi sekret.
- Manajemen Ventilasi: Intervensi ini berfokus pada pemantauan status pernapasan, nilai oksigen dan karbon dioksida darah, serta pemberian bantuan pernapasan mekanis dan terapi inhalasi jika diperlukan.
- Edukasi Kesehatan: Intervensi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, tanda, gejala, serta teknik manajemen jalan napas yang efektif, sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam perawatan.
Secara keseluruhan, pendekatan ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif, pertukaran gas yang adekuat, serta status pernapasan yang normal, didukung dengan pengetahuan yang baik dari pasien dan keluarga. -
Article No. 18751 | 18 Jun 2025
Klinis : penurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi penurunan curah jantung, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat:
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung
Kode: 00029
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Curah Jantung
Kode: 00029
Definisi: Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Perfusi Jaringan Kardiovaskular
Kode: 0004
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suplai oksigen dan nutrisi pada jaringan kardiovaskular.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Aktivitas Jantung
Kode: 13007
Definisi: Upaya untuk mengatur dan memantau aktivitas jantung, termasuk denyut jantung, irama, daya kontraksi, dan curah jantung.
Penjelasan Singkat:
Penurunan curah jantung adalah kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kerusakan miokardium, gangguan kontraktilitas, atau peningkatan beban jantung. Intervensi keperawatan yang tepat adalah manajemen aktivitas jantung, di mana perawat akan mengatur dan memantau aktivitas jantung, seperti denyut jantung, irama, daya kontraksi, dan curah jantung, untuk memastikan perfusi jaringan kardiovaskular yang adekuat. -
Article No. 18752 | 18 Jun 2025
Klinis : penurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi penurunan curah jantung.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung (00029)
Definisi:
Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per unit waktu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Curah Jantung (00029)
Definisi:
Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per unit waktu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Perfusi Jaringan Kardiovaskular (0403)
Definisi:
Keadaan sirkulasi darah ke seluruh tubuh yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Kardiovaskular (I0132)
Definisi:
Pemberian tindakan keperawatan untuk mempertahankan fungsi kardiovaskular yang adekuat.
Kode:
- Penurunan Curah Jantung (00029)
- Perfusi Jaringan Kardiovaskular (0403)
- Manajemen Kardiovaskular (I0132)
Dalam konteks akademis, sebagai seorang pakar atau perawat, saya telah menjelaskan diagnosa keperawatan, definisi, dan kode-kode yang terkait dengan kondisi penurunan curah jantung berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Harapannya, penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi tersebut dari sudut pandang keperawatan. -
Article No. 18753 | 18 Jun 2025
Klinis : pasien mengatakan lemes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien mengatakan lemes, dengan tone = akademis dan persona = pakar, nurse, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (00093)
Definisi: Keadaan subjektif yang tidak menyenangkan yang dikarakteristikkan dengan ketidakmampuan untuk beraktivitas atau mempertahankan fungsi mental dan fisik biasa yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja atau penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00093
Definisi: Keadaan subjektif yang tidak menyenangkan yang dikarakteristikkan dengan ketidakmampuan untuk beraktivitas atau mempertahankan fungsi mental dan fisik biasa yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja atau penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00093
Definisi: Pemulihan kondisi fisik dan mental yang optimal setelah mengalami kelelahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6480
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan pemulihan kesehatan secara optimal.
Penjelasan singkat:
Pasien mengatakan lemas, yang menunjukkan adanya kelelahan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kelelahan (00093). Kelelahan merupakan keadaan subjektif yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk beraktivitas atau mempertahankan fungsi mental dan fisik biasa. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) membantu perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah kelelahan pada pasien. -
Article No. 18754 | 18 Jun 2025
Klinis : pasien mengatakan lemes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluh lemas:
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Kelemahan (Keletihan) [D.0019]**
*Definisi:* Kondisi di mana individu mengalami perasaan lelah yang berlebihan secara fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
---
### **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)**
**Kode D.0019 – Kelemahan (Keletihan)**
*Definisi:* Keadaan di mana seseorang mengalami penurunan energi yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mempertahankan aktivitas normal.
*Faktor yang Berhubungan:*
- Gangguan metabolik (hipoglikemia, anemia, dehidrasi).
- Gangguan tidur.
- Kondisi penyakit kronis atau akut.
- Efek samping pengobatan.
---
### **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**
**Kode L.08001 – Tingkat Energi**
*Kriteria Evaluasi:*
- Pasien melaporkan peningkatan energi.
- Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan berlebihan.
- Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernapasan).
---
### **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**
**Kode I.09001 – Manajemen Energi**
*Tindakan Keperawatan:*
1. **Monitor tanda vital** (tekanan darah, nadi, saturasi O?).
2. **Anjurkan istirahat yang cukup** dan hindari aktivitas berlebihan.
3. **Atur pola nutrisi seimbang** (tinggi protein, zat besi, dan vitamin).
4. **Edukasi pasien** tentang teknik penghematan energi (prioritas aktivitas, istirahat teratur).
5. **Kolaborasi dengan tim medis** untuk evaluasi penyebab kelemahan (misal: pemeriksaan Hb, gula darah, elektrolit).
---
### **Catatan Tambahan:**
- Jika kelemahan terkait dengan **anemia**, tambahkan intervensi **Manajemen Anemia (I.04001)**.
- Jika terkait dengan **gangguan tidur**, tambahkan **Promosi Tidur (I.13001)**.
Semoga informasi ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, evaluasi kondisi pasien secara holistik.
*Salam profesional,*
*[Nama Perawat/Asisten Klinis]* -
Article No. 18755 | 18 Jun 2025
Klinis : Mahasiswa perawat komunitas mengunjungi rumah sebuah keluarga yang memiliki anak usia 8 tahun. Anak tersebut sering mengalami sakit perut dan diare. Saat ditanya, anak jarang mencuci tangan sebelum makan dan sering jajan sembarangan di luar sekolah. Orang tua anak yaitu Bapak Edi K tidak terlalu memerhatikan kebiasaan higienis anaknya. TUGAS PESERTA: Lakukan edukasi PHBS kepada anak dan keluarga, termasuk cara mencuci tangan yang benar dan pemilihan makanan sehat untuk anak sekolah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat komunitas, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (Kode: 00004)
Definisi: Peningkatan risiko invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Perilaku Hidup Tidak Sehat (Kode: 00188)
Definisi: Tindakan yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Risiko Infeksi (Kode: 00004)
SDKI: Risiko Infeksi
SLKI: Kontrol Infeksi
SIKI: Perawatan Infeksi
2. Perilaku Hidup Tidak Sehat (Kode: 00188)
SDKI: Perilaku Hidup Tidak Sehat
SLKI: Promosi Kesehatan
SIKI: Edukasi Kesehatan
Dalam kasus ini, anak sering mengalami sakit perut dan diare, serta jarang mencuci tangan sebelum makan dan sering jajan sembarangan di luar sekolah. Orang tua juga tidak terlalu memperhatikan kebiasaan higienis anaknya. Hal ini menunjukkan adanya risiko infeksi dan perilaku hidup tidak sehat.
Sebagai perawat komunitas, tindakan yang perlu dilakukan adalah melakukan edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada anak dan keluarga, termasuk cara mencuci tangan yang benar dan pemilihan makanan sehat untuk anak sekolah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga dalam menjaga kebersihan dan kesehatan anak. -
Article No. 18756 | 18 Jun 2025
Klinis : DS : Nn.D belum pernah memeriksakan diri ke tenaga kesehatan karena merasa malu dan tidak nyaman bila harus menceritakan masalahnya kepada orang lain. DO : Tidak ada upaya konsultasi medis yang dilakukan walaupun ada fasilitas kesehatan terdekat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu Nn.D yang saya hormati. Saya akan memberikan rekomendasi diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi Ibu.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Ibu berikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Kurang Minat Kesehatan (00188)". Diagnosa ini menggambarkan kondisi Ibu yang belum pernah memeriksakan diri ke tenaga kesehatan karena merasa malu dan tidak nyaman menceritakan masalahnya kepada orang lain, serta tidak ada upaya konsultasi medis yang dilakukan walaupun ada fasilitas kesehatan terdekat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Peningkatan Minat Kesehatan (1605)
- Kriteria hasil: Ibu mampu mengungkapkan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin dan mau melakukan konsultasi ke tenaga kesehatan.
- Indikator: Ibu menyatakan pentingnya pemeriksaan kesehatan, Ibu berpartisipasi dalam aktivitas kesehatan, Ibu mengungkapkan keinginan untuk melakukan konsultasi ke tenaga kesehatan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Peningkatan Koping (5230)
- Aktivitas:
- Identifikasi persepsi Ibu tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan.
- Dorong Ibu untuk mengungkapkan perasaan dan alasan yang menghambat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
- Bantu Ibu mengidentifikasi sumber daya yang dapat mendukung dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.
- Libatkan keluarga atau orang terdekat Ibu untuk mendukung dan mendampingi Ibu dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.
- Berikan informasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin dan konsekuensi jika tidak dilakukan.
- Buat rencana pemeriksaan kesehatan bersama Ibu.
- Evaluasi kemajuan Ibu dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.
2. Manajemen Rasa Malu (5370)
- Aktivitas:
- Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan Ibu merasa malu dan tidak nyaman menceritakan masalahnya.
- Berikan empati dan dukungan emosional kepada Ibu.
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi rasa malu.
- Dorong Ibu untuk mengungkapkan perasaan dan masalahnya secara bertahap.
- Libatkan keluarga atau orang terdekat Ibu untuk memberikan dukungan.
- Berikan pujian dan penguatan positif saat Ibu mampu mengungkapkan masalahnya.
- Evaluasi kemajuan Ibu dalam mengatasi rasa malu dan ketidaknyamanan.
Saya berharap rekomendasi ini dapat membantu Ibu Nn.D dalam meningkatkan minat kesehatannya dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Jika ada pertanyaan atau hal yang perlu diklarifikasi, silakan tanyakan. Saya siap membantu Ibu. Semoga Ibu selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 18757 | 18 Jun 2025
Klinis : Lakukan edukasi PHBS kepada anak dan keluarga, termasuk cara mencuci tangan yang benar dan pemilihan makanan sehat untuk anak sekolah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kesehatan Tidak Sehat (00188)
Definisi SDKI:
Risiko kondisi di mana individu, keluarga, atau komunitas rentan mengalami perilaku kesehatan yang tidak sehat.
Definisi SLKI:
Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan perilaku kesehatan yang positif pada individu, keluarga, atau komunitas.
Definisi SIKI:
1. Edukasi Kesehatan (6550)
Tindakan pemberian informasi, termasuk intruksi, tentang berbagai aspek kesehatan untuk memfasilitasi pemahaman dan promosi perilaku sehat.
2. Manajemen Nutrisi: Anak (1056)
Tindakan membantu anak dalam memilih dan mengkonsumsi makanan sehat sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.
3. Manajemen Kebersihan Diri: Anak (1804)
Tindakan membantu anak dalam melakukan kebersihan diri, termasuk mencuci tangan dengan benar.
Dengan melakukan edukasi PHBS kepada anak dan keluarga, termasuk cara mencuci tangan yang benar dan pemilihan makanan sehat untuk anak sekolah, diharapkan dapat menurunkan risiko perilaku kesehatan tidak sehat pada anak dan keluarga. -
Article No. 18758 | 18 Jun 2025
Klinis : Batuk, diare, bab warna hijau, mual terus menerus, sakit perut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda berikan:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Diare akut (00013)
b. Gangguan nutrisi: Intake kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
c. Mual (00134)
d. Nyeri akut (00132)
Penjelasan:
- Diare akut (00013): Kondisi ini ditandai dengan frekuensi BAB yang meningkat, konsistensi tinja yang cair, dan frekuensi BAB lebih dari 3 kali per hari. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit.
- Gangguan nutrisi: Intake kurang dari kebutuhan tubuh (00002): Kondisi ini ditandai dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan atau kekurangan gizi.
- Mual (00134): Kondisi ini ditandai dengan perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
- Nyeri akut (00132): Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri di perut yang tiba-tiba dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi atau iritasi.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Keseimbangan cairan (0601)
b. Status nutrisi (1004)
c. Kontrol mual (1450)
d. Kontrol nyeri (1400)
Penjelasan:
- Keseimbangan cairan (0601): Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat, ditandai dengan status hidrasi yang baik, output urin yang normal, dan tidak terjadi dehidrasi.
- Status nutrisi (1004): Pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang baik, ditandai dengan berat badan yang stabil, tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi, dan asupan nutrisi yang adekuat.
- Kontrol mual (1450): Pasien dapat mengendalikan rasa mual, ditandai dengan tidak ada keluhan mual dan tidak terjadi muntah.
- Kontrol nyeri (1400): Pasien dapat mengendalikan rasa nyeri di perut, ditandai dengan skala nyeri yang menurun dan tidak terjadi keluhan nyeri yang mengganggu.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen diare (4200)
b. Peningkatan nutrisi (1100)
c. Manajemen mual (1450)
d. Manajemen nyeri (1400)
Penjelasan:
- Manajemen diare (4200): Tindakan yang dilakukan untuk memantau dan mengelola gejala diare, mencegah komplikasi, dan memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Peningkatan nutrisi (1100): Tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, seperti memberikan diet yang sesuai, memantau asupan nutrisi, dan mengevaluasi status nutrisi.
- Manajemen mual (1450): Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan dan mengurangi rasa mual, seperti memberikan obat-obatan antiemetik, mengatur diet, dan mengidentifikasi faktor pemicu.
- Manajemen nyeri (1400): Tindakan yang dilakukan untuk mengelola dan mengurangi rasa nyeri di perut, seperti pemberian analgesik, terapi panas/dingin, dan teknik relaksasi.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan dapat membantu pasien untuk mencapai kondisi yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidupnya.