Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6099 | 17 Nov 2024
Klinis : Delirium, tracheostomy, hipersaliva, makan via ngt
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Delirium
- SDKI: Perubahan Persepsi Sensori
- Definisi: Keadaan penurunan kemampuan untuk memfokuskan, mempertahankan, atau mengalihkan perhatian yang disertai dengan perubahan kesadaran dan gangguan kognitif.
- Gejala: Gangguan fungsi kognitif, kesadaran yang fluktuatif, perubahan persepsi, serta perubahan tingkat aktivitas psikomotor.
2. Tracheostomy
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Keterbatasan dalam toleransi melakukan aktivitas fisik yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan atau mencapai tingkat aktivitas yang diinginkan.
- Gejala: Mudah lelah, napas pendek, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
3. Hipersaliva
- SDKI: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membebaskan saluran napas dari sekret atau benda asing sehingga dapat mengganggu pertukaran gas.
- Gejala: Adanya produksi saliva yang berlebihan, kesulitan dalam membersihkan jalan napas, dan potensi obstruksi jalan napas.
4. Makan via NGT (Nasogastric Tube)
- SDKI: Intoleransi Nutrisi
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima, mencerna, dan/atau menggunakan nutrisi yang dibutuhkan untuk metabolisme.
- Gejala: Penurunan berat badan, ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral, dan risiko malnutrisi.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar diagnosis keperawatan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi keperawatan di Indonesia yang berperan dalam pengembangan dan penerapan standar praktik keperawatan, termasuk SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 6100 | 17 Nov 2024
Klinis : Anak Reinhard dilaporkan sering menunjukkan perilaku yang tidak wajar, seperti berbicara dan tertawa sendiri serta melakukan perilaku yang membahayakan dirinya. Orang tua Reinhard yang percaya bahwa anaknya dirasuki roh halus lalu membawa anaknya ke Sikerei untuk diobati. Prosesi sirua mata pun dilakukan dan sikerei mengatakan tidak perlu khawatir karena saat ini roh halus yang mengganggu Reinhard sudah diusir. Selain prosesi pengusiran roh halus, Sikerei juga meminta orang tua Reinhard untuk memberikan beberapa ramuan yang berasal dari tanaman tradisional yang tumbuh di Mentawai untuk mempercepat proses pengobatannya. Anda adalah seorang Ners yang ditugaskan sebagai perawat desa di wilayah anak Reinhard tinggal, diskusikan perawatan dengan pendekatan transkultural bagi keluarga anak Reinhard dan Masyarakat setempat.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat desa yang bertugas di wilayah tempat anak Reinhard tinggal, saya akan memberikan pendekatan perawatan yang berfokus pada aspek transkultural. Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan Diri (SDKI)
- Definisi: Keadaan di mana individu menunjukkan potensi untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan cedera pada dirinya sendiri.
- Faktor yang Berhubungan: Gangguan psikologis, keyakinan budaya, dukungan sosial yang tidak memadai.
2. Gangguan Proses Pikir (SDKI)
- Definisi: Keadaan di mana individu menunjukkan perubahan dalam proses berpikir yang menyimpang dari normal.
- Faktor yang Berhubungan: Gangguan psikologis, keyakinan budaya, stres.
3. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI)
- Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi individu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
- Faktor yang Berhubungan: Keyakinan budaya, akses terhadap sumber daya yang terbatas.
Terkait Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang dapat diterapkan meliputi:
1. Pengkajian komprehensif terhadap kondisi kesehatan Reinhard dengan mempertimbangkan aspek budaya dan keyakinan masyarakat setempat.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan tradisional (Sikerei) untuk memahami dan menghargai proses pengobatan yang dilakukan.
3. Edukasi kepada keluarga Reinhard dan masyarakat setempat mengenai gangguan kesehatan mental anak, serta pentingnya kolaborasi antara pengobatan tradisional dan medis.
4. Intervensi keperawatan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, manajemen perilaku, dan dukungan psikososial bagi Reinhard dan keluarganya.
5. Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kondisi Reinhard untuk memastikan efektivitas intervensi yang dilakukan.
Dalam pendekatan transkultural ini, perawat berperan sebagai fasilitator yang memahami dan menghargai keyakinan budaya masyarakat setempat, serta menggabungkan intervensi medis dan tradisional untuk mencapai hasil perawatan yang optimal bagi Reinhard dan keluarganya. -
Article No. 6101 | 17 Nov 2024
Klinis : mual muntah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait asuhan keperawatan untuk kondisi mual muntah.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi mual muntah adalah "Mual". Mual adalah sensasi tidak nyaman di perut yang membuat seseorang ingin muntah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti efek samping obat, infeksi gastrointestinal, dehidrasi, atau kondisi lainnya.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Mual: Pasien mampu mengendalikan frekuensi dan durasi mual.
2. Manajemen Muntah: Pasien mampu mengelola episode muntah dengan efektif.
3. Keseimbangan Cairan: Pasien mempertahankan status cairan yang adekuat.
4. Kenyamanan: Pasien merasakan kenyamanan fisik yang meningkat.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mual:
a. Identifikasi penyebab mual dan faktor yang memperburuk kondisi.
b. Berikan antiemetik sesuai dengan resep dokter.
c. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang disukai.
d. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi mual.
e. Monitor tanda-tanda vital dan intake/output cairan pasien.
2. Manajemen Muntah:
a. Sediakan tempat untuk muntah dan alat bantu seperti emesis basin.
b. Berikan perawatan mulut untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan.
c. Kolaborasi dengan tim gizi untuk mengatur diet yang sesuai.
d. Ajarkan pasien teknik batuk efektif dan memuntahkan dengan aman.
e. Monitor frekuensi dan karakteristik muntah serta hidrasi pasien.
3. Manajemen Cairan:
a. Monitor status cairan dan elektrolit pasien secara berkala.
b. Berikan cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan untuk menghindari dehidrasi.
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk menyesuaikan terapi cairan.
d. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi cairan sesuai kebutuhan.
e. Pantau tanda-tanda dehidrasi dan ketidakseimbangan cairan.
4. Manajemen Kenyamanan:
a. Hindari faktor pemicu mual, seperti bau makanan atau obat-obatan.
b. Berikan tindakan kenyamanan, seperti kompres hangat atau dingin pada perut.
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pengelolaan gejala yang berhubungan.
d. Ajarkan pasien teknik manajemen stres dan relaksasi.
e. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian yang diperlukan.
Melalui penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu kontrol mual yang memadai, manajemen muntah yang efektif, keseimbangan cairan yang terjaga, serta peningkatan kenyamanan secara keseluruhan. -
Article No. 6102 | 17 Nov 2024
Klinis : Bersihan jalan napas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif".
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif". Diagnosis ini didasarkan pada kemampuan individu yang terganggu dalam mempertahankan pembersihan saluran pernapasan yang optimal, sehingga mengakibatkan akumulasi sekret atau benda asing di saluran napas.
Luaran/Output yang Diharapkan SLKI:
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output berikut:
1. Jalan Napas Terbuka: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang paten dan bebas dari sekret atau benda asing.
2. Pengeluaran Sekret: Pasien dapat mengeluarkan sekret dari saluran napas secara efektif.
3. Pertukaran Gas: Pasien dapat mempertahankan pertukaran gas yang adekuat.
4. Pola Napas: Pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
5. Tidak Terjadi Komplikasi: Pasien tidak mengalami komplikasi akibat bersihan jalan napas yang tidak efektif, seperti atelektasis, infeksi saluran napas, atau gagal napas.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen Jalan Napas
- Lakukan suction/penghisapan lendir/sekret dari jalan napas, jika perlu.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan saturasi oksigen.
- Posisikan pasien untuk memfasilitasi drainase sekret.
- Berikan bronkodilator atau mukolitik, jika diperlukan.
2. Terapi Batuk
- Ajarkan teknik batuk efektif kepada pasien.
- Dorong pasien untuk melakukan latihan batuk dan deep breathing secara rutin.
- Berikan humidifikasi udara, jika perlu, untuk melembapkan sekresi.
3. Manajemen Energi
- Lakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala.
- Atur aktivitas dan istirahat pasien sesuai toleransi.
- Berikan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi.
4. Edukasi Kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya menjaga bersihan jalan napas.
- Ajarkan teknik-teknik yang dapat dilakukan oleh pasien dan keluarga untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Dorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan.
Penjelasan yang lebih rinci mengenai setiap intervensi keperawatan dapat diberikan jika diperlukan. Sebagai perawat, saya berkomitmen untuk memberikan Asuhan Keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien agar dapat mencapai luaran/output yang diharapkan. -
Article No. 6103 | 17 Nov 2024
Klinis : Batuk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi batuk.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi batuk adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif". Diagnosa ini menggambarkan adanya ketidakmampuan pasien untuk membersihkan jalan napas secara efektif, sehingga terdapat penumpukan sekresi atau benda asing di saluran pernapasan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah pernapasan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas Efektif: Pasien dapat membersihkan jalan napas dengan efektif, ditandai dengan adanya upaya batuk yang produktif, tidak ada suara napas tambahan, dan tidak ada penumpukan sekret di jalan napas.
2. Bebas dari Komplikasi: Pasien bebas dari komplikasi yang dapat terjadi akibat bersihan jalan napas yang tidak efektif, seperti atelektasis, infeksi saluran pernapasan, dan gagal napas.
3. Tingkat Kenyamanan Meningkat: Pasien merasakan peningkatan kenyamanan pernapasan, yang ditandai dengan frekuensi napas yang stabil, tidak ada rasa sesak, dan adanya peningkatan kemampuan aktivitas.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Jalan Napas
- Lakukan suction pada jalan napas jika diperlukan untuk mengeluarkan sekret.
- Ajarkan teknik batuk efektif dan napas dalam untuk membantu pembersihan jalan napas.
- Lakukan postural drainage dan percussive therapy untuk membantu pengeluaran sekret.
- Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai dengan resep dokter untuk memperlancar aliran udara.
2. Manajemen Oksigenasi
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien untuk menjaga saturasi oksigen dalam batas normal.
- Pantau tanda-tanda vital dan gejala perburukan kondisi pernapasan.
3. Edukasi Kesehatan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang penyebab, tanda-tanda, dan penanganan batuk.
- Ajarkan teknik batuk efektif, postural drainage, dan latihan pernapasan yang dapat dilakukan di rumah.
- Motivasi pasien untuk melakukan latihan pernapasan dan manajemen batuk secara mandiri.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan bebas dari komplikasi terkait masalah bersihan jalan napas yang tidak efektif. -
Article No. 6104 | 17 Nov 2024
Klinis : Diagnosa harga diri rendah situasional intervensi nya apa
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Tentu, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "Harga Diri Rendah Situasional":
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "Harga Diri Rendah Situasional" adalah "Harga Diri Rendah Situasional" (00120). Harga Diri Rendah Situasional didefinisikan sebagai penilaian negatif yang dikemukakan seseorang tentang dirinya sendiri atau penampilan dirinya dalam situasi tertentu.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan Luaran/Output yang akan dicapai adalah:
a. Harga Diri (1205): Tingkat keyakinan seseorang tentang nilai dan kemampuan dirinya.
b. Peningkatan Harga Diri (1211): Tingkat keyakinan seseorang tentang nilai dan kemampuan dirinya yang meningkat.
c. Kontrol Emosi (1402): Tingkat kemampuan seseorang dalam mengatur emosi dan perasaannya.
d. Penerimaan Diri (1300): Tingkat kesediaan seseorang untuk menerima kelebihan dan kekurangan dirinya.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai Luaran/Output yang diharapkan, diperlukan beberapa Intervensi Keperawatan, antara lain:
a. Terapi Kognitif (5270): Intervensi untuk membantu klien mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif menjadi positif, serta meningkatkan kontrol atas pikiran, perasaan, dan perilaku.
b. Terapi Kelompok (5430): Intervensi untuk memfasilitasi interaksi dan dinamika kelompok dalam membantu klien mencapai tujuan terapeutik.
c. Dukungan Emosional (5270): Intervensi untuk memberikan dukungan, empati, dan validasi terhadap perasaan klien.
d. Manajemen Diri (5510): Intervensi untuk membantu klien mengembangkan kemampuan dalam mengatur dan mengontrol dirinya sendiri.
e. Umpan Balik Positif (5395): Intervensi untuk memberikan informasi positif kepada klien mengenai kemajuan dan prestasi yang telah dicapai.
Penjelasan rinci:
Diagnosa Keperawatan "Harga Diri Rendah Situasional" mencerminkan kondisi klien yang menilai dirinya secara negatif dalam situasi tertentu. Melalui Intervensi Keperawatan yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan harga diri, kontrol emosi, dan penerimaan diri klien, sehingga klien dapat memandang dirinya secara lebih positif dan mampu mengatasi situasi yang menyebabkan harga diri rendah. Intervensi-intervensi tersebut dirancang untuk membantu klien mengubah pola pikir negatif, meningkatkan kemampuan dalam mengatur emosi, dan mengembangkan penerimaan diri yang positif. -
Article No. 6105 | 17 Nov 2024
Klinis : asma bronkial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Asma Bronkial:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang optimal.
- Faktor yang berhubungan: Peningkatan produksi sekret, Ketidakmampuan batuk efektif, Inflamasi saluran napas.
2. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi alveolar adekuat.
- Faktor yang berhubungan: Keterbatasan mekanis, Kelelahan otot-otot pernapasan, Iritasi saluran napas.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan energi, Kelelahan, Dispnea.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) untuk Asma Bronkial:
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret atau obstruksi.
2. Pola Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan ventilasi alveolar yang adekuat.
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk Asma Bronkial:
1. Manajemen Jalan Napas
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan bersihan jalan napas.
- Aktivitas: Pengisapan lendir, Pemberian bronkodilator, Latihan batuk efektif.
2. Manajemen Ventilasi
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat.
- Aktivitas: Pemberian oksigen, Pengaturan posisi, Latihan pernapasan.
3. Manajemen Aktivitas
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi partisipasi dalam aktivitas rutin.
- Aktivitas: Pengaturan aktivitas sesuai toleransi, Pemberian informasi terkait manajemen energi, Dukungan emosional.
Dalam konteks akademis dengan persona pakar, penjelasan ini memberikan gambaran komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang terkait dengan asma bronkial berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 6106 | 17 Nov 2024
Klinis : asma bronkial
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dokter/perekam medik. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis asma bronkial serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J45
- Deskripsi: Asma bronkial
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Pemantauan fungsi paru, termasuk tes pernapasan
Asma bronkial merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas. Gejala umum yang timbul adalah sesak napas, wheezing, batuk, dan produksi lendir yang berlebihan. Kode ICD-10 J45 mencakup berbagai sub-tipe asma, seperti asma alergi, asma non-alergi, dan asma yang disebabkan oleh faktor-faktor lainnya.
Pada penanganan asma bronkial, prosedur pemantauan fungsi paru (kode ICD-9-CM 93.08) merupakan salah satu tindakan medis yang umum dilakukan. Tindakan ini meliputi pengukuran kapasitas paru-paru, uji provokasi, dan evaluasi respons terhadap pengobatan. Data hasil pemantauan ini akan membantu dokter dalam menetapkan diagnosis, memantau perkembangan penyakit, serta menentukan penatalaksanaan yang tepat bagi pasien dengan asma bronkial. -
Article No. 6107 | 17 Nov 2024
Klinis : asma bronkial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Asma Bronkial:
1. Gangguan Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan dalam memelihara pola pergerakan napas yang dapat mendukung ventilasi yang adekuat.
- Penyebab: Peningkatan respons inflamasi dan obstruksi jalan napas.
- Gejala: Sesak napas, retraksi dada, penggunaan otot bantu pernapasan, bunyi napas mengi.
Rencana Keperawatan (SDKI - SLKI - SIKI):
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Fungsi Pernafasan
- Manajemen Jalan Nafas
- Manajemen Oksigenasi
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pola Napas Efektif
- Pertukaran Gas Adekuat
- Bebas Sumbatan Jalan Napas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Asma
- Terapi Oksigen
- Manajemen Jalan Napas
Penjelasan Singkat:
Asma bronkial merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan inflamasi dan obstruksi jalan napas. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah "Gangguan Pola Napas Tidak Efektif". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan fungsi pernapasan, manajemen jalan napas, dan manajemen oksigenasi untuk mencapai luaran keperawatan seperti pola napas efektif, pertukaran gas adekuat, dan bebas sumbatan jalan napas. -
Article No. 6108 | 17 Nov 2024
Klinis : 3 sdki untuk diagnosa medis asma bronkial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, perkenalkan saya Perawat Profesional dengan nada akademis. Untuk kondisi pasien dengan diagnosa medis asma bronkial, saya akan memaparkan 3 diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
1. Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan nafas yang adekuat
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan status pernapasan, pengisapan lendir, pemberian oksigen, dan latihan batuk efektif.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan pada kemampuan fisik untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pengaturan aktivitas, manajemen energi, dan latihan aktivitas.
3. Diagnosa Keperawatan: Ansietas
- SDKI: Respon emosional dan fisik terhadap ancaman yang dirasakan atau dibayangkan
- SLKI: Pasien dapat mengelola ansietas dengan baik
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah oksigenasi, distraksi, relaksasi, dan terapi kognitif.
Demikian penjelasan singkat mengenai 3 diagnosa keperawatan dan penjelasannya berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI untuk kondisi pasien dengan diagnosa medis asma bronkial. Semoga informasi ini bermanfaat. Wassalamualaikum.