Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8092 | 06 Dec 2024
Klinis : ASKEP KEKERASAN PADA LANSIA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamu'alaikum, apa kabar Anda? Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi kekerasan pada lansia, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Cedera Fisik Berhubungan dengan Kekerasan Fisik
2. Risiko Trauma Psikologis Berhubungan dengan Kekerasan Psikologis
3. Risiko Pengabaian Berhubungan dengan Penelantaran
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Cedera Fisik Berhubungan dengan Kekerasan Fisik
- SDKI: Kemungkinan mengalami kerusakan struktur atau fungsi tubuh yang disebabkan oleh paparan energi atau zat dari luar yang melebihi kemampuan adaptasi tubuh.
- SLKI: Perlindungan, Perawatan Luka, dan Pencegahan Komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti Manajemen Lingkungan, Manajemen Nyeri, dan Perawatan Luka.
2. Risiko Trauma Psikologis Berhubungan dengan Kekerasan Psikologis
- SDKI: Kemungkinan mengalami gangguan emosi, kognitif, perilaku, dan/atau fungsi sosial akibat paparan pengalaman atau kejadian yang menyakitkan secara mental.
- SLKI: Manajemen Stres, Terapi Perilaku Kognitif, dan Dukungan Emosional.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti Manajemen Stres, Terapi Reminiscence, dan Konseling.
3. Risiko Pengabaian Berhubungan dengan Penelantaran
- SDKI: Kemungkinan mengalami ketidakpuasan kebutuhan dasar akibat tidak adanya atau kurangnya perhatian dan bantuan dari orang lain.
- SLKI: Peningkatan Kemandirian, Manajemen Nutrisi, dan Manajemen Pengobatan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti Perawatan Diri, Manajemen Nutrisi, dan Manajemen Obat.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi kekerasan pada lansia. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 8094 | 06 Dec 2024
Klinis : diagnosa keperawatan pada lansia yang mengalami kekerasan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Lansia yang Mengalami Kekerasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), saya sebagai perawat profesional menyarankan diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi lansia yang mengalami kekerasan adalah:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Kekerasan Terhadap Diri Sendiri.
Definisi: Keadaan rentan yang meningkatkan kemungkinan lansia menjadi korban atau target kekerasan fisik, psikologis, seksual, finansial, atau pengabaian dari orang lain.
Penyebab Risiko:
1. Kerentanan fisik akibat penuaan
2. Ketergantungan pada orang lain
3. Isolasi sosial
4. Gangguan kognitif
5. Riwayat kekerasan sebelumnya
Gejala dan Tanda:
1. Perubahan perilaku, seperti menarik diri, ketakutan, agitasi
2. Tanda-tanda fisik kekerasan, seperti luka, memar, fraktur
3. Perubahan pola tidur dan makan
4. Ekspresi wajah yang menunjukkan ketakutan atau kekhawatiran
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Keamanan
2. Dukungan Emosional
3. Edukasi Pencegahan Kekerasan
4. Kolaborasi dengan Tenaga Profesional Lain
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Kemampuan Melindungi Diri
2. Integritas Fisik
3. Stabilitas Emosi
4. Kepuasan Kebutuhan
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan lansia, keluarga, dan tim kesehatan lainnya untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan lansia yang mengalami kekerasan. Intervensi yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi risiko dan dampak kekerasan pada lansia. -
Article No. 8095 | 06 Dec 2024
Klinis : kekerasan pada lansia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Kekerasan pada Lansia
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kekerasan pada Lansia merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang termasuk dalam domain Keamanan/Perlindungan. Diagnosa ini didefinisikan sebagai "Kondisi di mana individu mengalami tindakan fisik, seksual, emosional, finansial, atau pengabaian yang dilakukan oleh orang lain, yang menyebabkan kerugian atau distres."
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan untuk Kekerasan pada Lansia antara lain: Bebas dari cedera fisik, Kemampuan melindungi diri, Kemampuan mencegah terjadinya kekerasan, Kontrol emosi yang memadai, dan Kepuasan terhadap perlindungan diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk Kekerasan pada Lansia dapat meliputi: Identifikasi faktor risiko kekerasan, Fasilitasi pelaporan kekerasan, Kolaborasi dengan pihak terkait untuk perlindungan lansia, Edukasi lansia dan keluarga tentang hak dan cara melindungi diri, serta Manajemen stres dan emosi.
Sebagai pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani kasus kekerasan pada lansia. Evaluasi komprehensif, intervensi yang tepat, dan kolaborasi multiprofesional sangat diperlukan untuk memberikan perlindungan dan pemulihan yang optimal bagi lansia yang mengalami kekerasan. -
Article No. 8096 | 06 Dec 2024
Klinis : manajemen lingkungan SIKI
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "manajemen lingkungan" adalah:
1. Risiko Ketidakefektifan Manajemen Lingkungan
- Definisi: Adanya risiko ketidakmampuan individu, keluarga, atau komunitas untuk melakukan perubahan dalam lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, mencegah cedera, dan memaksimalkan fungsi.
- Faktor yang Berhubungan: Kurangnya pengetahuan, kurangnya kemampuan, kurangnya sumber daya, hambatan lingkungan, dan hambatan budaya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Lingkungan
- Definisi: Kemampuan individu, keluarga, atau komunitas untuk melakukan perubahan dalam lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, mencegah cedera, dan memaksimalkan fungsi.
- Kriteria Hasil:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan.
b. Menerapkan strategi untuk memodifikasi lingkungan.
c. Menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif.
d. Mengevaluasi efektivitas modifikasi lingkungan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Lingkungan
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi perubahan dalam lingkungan individu, keluarga, atau komunitas untuk meningkatkan kesehatan, mencegah cedera, dan memaksimalkan fungsi.
- Aktivitas Keperawatan:
a. Mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan (fisik, sosial, budaya, ekonomi).
b. Mengidentifikasi masalah atau potensi risiko dalam lingkungan.
c. Melibatkan individu, keluarga, atau komunitas dalam memodifikasi lingkungan.
d. Membantu menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif.
e. Mengajarkan strategi untuk memodifikasi lingkungan.
f. Memantau efektivitas modifikasi lingkungan.
g. Mengevaluasi dan merevisi rencana modifikasi lingkungan sesuai kebutuhan.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Risiko Ketidakefektifan Manajemen Lingkungan" mengidentifikasi adanya risiko ketidakmampuan individu, keluarga, atau komunitas untuk melakukan perubahan dalam lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, mencegah cedera, dan memaksimalkan fungsi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko ini dapat berupa kurangnya pengetahuan, kemampuan, sumber daya, serta hambatan lingkungan dan budaya.
Luaran/output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan adalah "Manajemen Lingkungan", yaitu kemampuan individu, keluarga, atau komunitas untuk melakukan perubahan dalam lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, mencegah cedera, dan memaksimalkan fungsi. Kriteria hasil yang diharapkan mencakup kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan, menerapkan strategi untuk memodifikasi lingkungan, menggunakan sumber daya secara efektif, dan mengevaluasi efektivitas modifikasi lingkungan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran adalah "Manajemen Lingkungan", yaitu tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi perubahan dalam lingkungan individu, keluarga, atau komunitas. Aktivitas keperawatannya meliputi mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan, mengidentifikasi masalah atau potensi risiko, melibatkan klien dalam memodifikasi lingkungan, membantu menggunakan sumber daya secara efektif, mengajarkan strategi modifikasi lingkungan, memantau efektivitas, serta mengevaluasi dan merevisi rencana sesuai kebutuhan. -
Article No. 8097 | 06 Dec 2024
Klinis : Risiko cedera fisik berhubungan dengan kekerasan fisik SLKI
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "Risiko cedera fisik berhubungan dengan kekerasan fisik":
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Risiko Cedera Fisik". Diagnosa ini didefinisikan sebagai "Rentan mengalami luka atau bahaya fisik yang disebabkan oleh faktor internal dan/atau eksternal yang tidak dapat dikontrol oleh individu".
Dalam kasus ini, faktor eksternal yang menyebabkan risiko cedera fisik adalah kekerasan fisik. Hal ini mengindikasikan adanya potensi bahaya yang dapat menyebabkan luka atau cedera pada individu.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran/output yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan pada kondisi "Risiko Cedera Fisik berhubungan dengan kekerasan fisik" adalah:
1. Pemulihan Cedera Fisik: Individu menunjukkan penyembuhan luka atau cedera fisik yang terjadi.
2. Kontrol Perilaku Agresif: Individu menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan perilaku agresif dan kekerasan.
3. Keamanan Lingkungan: Lingkungan tempat tinggal individu aman dan bebas dari potensi bahaya yang dapat menyebabkan cedera fisik.
4. Pengetahuan tentang Manajemen Risiko Cedera: Individu memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara mengelola dan meminimalkan risiko cedera fisik.
5. Partisipasi dalam Perawatan Diri: Individu terlibat aktif dalam perawatan diri untuk mencegah atau mengurangi risiko cedera fisik.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan pada kondisi "Risiko Cedera Fisik berhubungan dengan kekerasan fisik" adalah:
1. Manajemen Lingkungan: Mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor lingkungan yang dapat menyebabkan cedera fisik, seperti menjaga kebersihan, kerapian, dan keamanan ruangan.
2. Pencegahan Agresi: Mengajarkan teknik-teknik pengendalian diri dan manajemen konflik untuk mengurangi perilaku agresif dan kekerasan.
3. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan emosional, empati, dan informasi yang diperlukan untuk membantu individu mengelola emosi dan mengurangi risiko cedera fisik.
4. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada individu dan keluarga tentang risiko cedera fisik, tindakan pencegahan, dan manajemen cedera yang tepat.
5. Perawatan Luka: Melakukan perawatan luka atau cedera fisik yang terjadi, termasuk penilaian, dokumentasi, dan pemberian intervensi yang sesuai.
Penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin di atas:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI: Risiko Cedera Fisik
- Definisi: Rentan mengalami luka atau bahaya fisik yang disebabkan oleh faktor internal dan/atau eksternal yang tidak dapat dikontrol oleh individu.
- Penyebab: Dalam kasus ini, faktor eksternal yang menyebabkan risiko cedera fisik adalah kekerasan fisik, yang mengindikasikan potensi bahaya yang dapat menyebabkan luka atau cedera pada individu.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
- Pemulihan Cedera Fisik: Individu menunjukkan penyembuhan luka atau cedera fisik yang terjadi, melalui perawatan luka yang tepat dan pemantauan perkembangannya.
- Kontrol Perilaku Agresif: Individu menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan perilaku agresif dan kekerasan, melalui penggunaan teknik-teknik pengendalian diri dan manajemen konflik yang efektif.
- Keamanan Lingkungan: Lingkungan tempat tinggal individu aman dan bebas dari potensi bahaya yang dapat menyebabkan cedera fisik, melalui identifikasi dan pengelolaan faktor-faktor lingkungan yang berisiko.
- Pengetahuan tentang Manajemen Risiko Cedera: Individu memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara mengelola dan meminimalkan risiko cedera fisik, melalui edukasi kesehatan yang komprehensif.
- Partisipasi dalam Perawatan Diri: Individu terlibat aktif dalam perawatan diri untuk mencegah atau mengurangi risiko cedera fisik, seperti menjaga kebersihan, kerapian, dan keamanan diri.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
- Manajemen Lingkungan: Mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor lingkungan yang dapat menyebabkan cedera fisik, seperti menjaga kebersihan, kerapian, dan keamanan ruangan.
- Pencegahan Agresi: Mengajarkan teknik-teknik pengendalian diri dan manajemen konflik untuk mengurangi perilaku agresif dan kekerasan.
- Dukungan Emosional: Memberikan dukungan emosional, empati, dan informasi yang diperlukan untuk membantu individu mengelola emosi dan mengurangi risiko cedera fisik.
- Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada individu dan keluarga tentang risiko cedera fisik, tindakan pencegahan, dan manajemen cedera yang tepat.
- Perawatan Luka: Melakukan perawatan luka atau cedera fisik yang terjadi, termasuk penilaian, dokumentasi, dan pemberian intervensi yang sesuai.
Melalui penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan individu dengan risiko cedera fisik berhubungan dengan kekerasan fisik dapat mencapai pemulihan, kontrol perilaku agresif, keamanan lingkungan, peningkatan pengetahuan, dan partisipasi aktif dalam perawatan diri, sehingga dapat meminimalkan risiko cedera fisik dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 8099 | 06 Dec 2024
Klinis : neonatus terpasang cpap agar tidak terjadi infeksi nosokomial
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi neonatus terpasang CPAP agar tidak terjadi infeksi nosokomial.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi neonatus terpasang CPAP agar tidak terjadi infeksi nosokomial adalah "Risiko infeksi". Diagnosa ini didasarkan pada adanya faktor risiko yang dapat menyebabkan infeksi, yaitu penggunaan alat bantu pernapasan CPAP. Neonatus yang terpasang CPAP memiliki risiko tinggi untuk terkena infeksi nosokomial, seperti pneumonia atau sepsis, jika tidak dilakukan tindakan pencegahan yang tepat.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan luaran/output yang dicapai adalah:
1. Tidak terjadi infeksi nosokomial pada neonatus.
2. Neonatus menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
3. Keluarga/orang tua neonatus memahami dan dapat melakukan pencegahan infeksi dengan baik.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, maka diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Observasi tanda-tanda vital dan tanda-tanda infeksi pada neonatus secara rutin.
2. Menjaga kebersihan dan sterilitas alat-alat medis yang digunakan, seperti CPAP, selang, dan humidifier.
3. Melakukan prosedur higiene tangan dengan benar sebelum dan setelah menyentuh neonatus atau alat-alat medis.
4. Menjaga kebersihan ruangan dan lingkungan sekitar neonatus.
5. Melakukan perawatan luka pada area insersi CPAP atau tindakan lainnya dengan teknik aseptik.
6. Memberikan edukasi dan pelatihan kepada keluarga/orang tua mengenai pencegahan infeksi, seperti pentingnya mencuci tangan, menghindari kontak dengan orang sakit, dan menjaga kebersihan lingkungan.
7. Melakukan pemantauan kepatuhan keluarga/orang tua dalam melaksanakan prosedur pencegahan infeksi.
8. Berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter dan ahli gizi, untuk memastikan penatalaksanaan yang optimal bagi neonatus.
Dengan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada pencegahan infeksi, diharapkan dapat meminimalkan risiko infeksi nosokomial pada neonatus yang terpasang CPAP, sehingga luaran/output yang diharapkan dapat tercapai. -
Article No. 8100 | 06 Dec 2024
Klinis : diangnosa keperawatan pada lansia dengan kekerasan fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi lansia dengan kekerasan fisik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), risiko integritas kulit terganggu adalah kerentanan terhadap kerusakan, perubahan, atau gangguan pada epidermis dan/atau dermis. Pada kasus lansia dengan kekerasan fisik, terdapat risiko integritas kulit terganggu akibat trauma fisik yang diterima.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan bahwa luaran yang diharapkan untuk pasien dengan risiko integritas kulit terganggu adalah integritas kulit yang terpelihara, yang ditandai dengan kulit yang utuh, tidak terjadi luka, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
Selanjutnya, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) mengidentifikasi intervensi yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran tersebut, antara lain perawatan kulit, manajemen nyeri, dan pencegahan komplikasi. Perawatan kulit dapat mencakup membersihkan, melembapkan, dan melindungi kulit. Manajemen nyeri bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri akibat luka. Pencegahan komplikasi diarahkan untuk mencegah terjadinya infeksi, kerusakan lebih lanjut, dan komplikasi lainnya.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai standar, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas untuk mengatasi risiko integritas kulit terganggu pada lansia dengan kekerasan fisik. -
Article No. 8101 | 06 Dec 2024
Klinis : Risiko cedera fisik berhubungan dengan kekerasan fisik berapa kodenya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "Risiko cedera fisik berhubungan dengan kekerasan fisik" adalah:
Kode: 00035
Judul: Risiko Cedera Fisik
Definisi: Kerentanan terhadap cedera fisik yang dapat mengancam kesehatan, yang disebabkan oleh kondisi lingkungan internal atau eksternal.
Kondisi yang sesuai untuk diagnosis ini adalah risiko cedera fisik yang berhubungan dengan kekerasan fisik. Kekerasan fisik dapat meningkatkan risiko cedera, baik luka eksternal maupun internal, sehingga pasien rentan mengalami cedera.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Kode: 1910
Judul: Keamanan Diri
Definisi: Derajat perlindungan individu dari bahaya, luka, atau kehilangan.
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran dengan kriteria sebagai berikut:
1. Pasien dapat mengidentifikasi strategi untuk mencegah cedera fisik.
2. Pasien dapat menerapkan strategi perlindungan diri yang efektif.
3. Pasien dapat mengenali tanda-tanda peningkatan risiko cedera fisik.
4. Pasien dapat meminta bantuan dari orang lain untuk melindungi diri dari bahaya.
5. Pasien dapat menunjukkan perilaku yang aman dalam lingkungan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Identifikasi risiko cedera fisik
- Kaji penyebab potensial cedera fisik, seperti kekerasan fisik
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko cedera fisik
2. Manajemen lingkungan untuk keamanan
- Ciptakan lingkungan yang aman dan mendukung keselamatan pasien
- Hilangkan atau modifikasi faktor-faktor risiko di lingkungan
3. Edukasi tentang keamanan diri
- Ajarkan strategi pencegahan cedera fisik
- Beri informasi tentang sumber daya/bantuan yang tersedia
4. Fasilitasi dukungan sosial
- Dorong pasien untuk meminta bantuan orang lain saat dibutuhkan
- Libatkan keluarga/orang terdekat dalam upaya mencegah cedera
5. Monitor dan evaluasi
- Pantau tanda-tanda peningkatan risiko cedera fisik
- Evaluasi efektivitas intervensi yang diberikan
Melalui intervensi-intervensi ini, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu meningkatnya keamanan diri dan kemampuan pasien dalam mencegah cedera fisik. -
Article No. 8102 | 06 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan telinga terasa tersumbat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan telinga terasa tersumbat:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pendengaran Berhubungan dengan Sumbatan Telinga.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pendengaran adalah ketidakmampuan untuk mendengar dengan baik, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sumbatan telinga, infeksi telinga, atau kerusakan pada struktur telinga.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan gangguan pendengaran akibat sumbatan telinga adalah pasien dapat mendengar dengan baik, dapat berkomunikasi dengan efektif, dan tidak mengalami komplikasi lebih lanjut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemeriksaan telinga untuk mengidentifikasi penyebab sumbatan.
2. Pemberian obat tetes telinga atau pembersihan telinga secara hati-hati oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
3. Edukasi kepada pasien mengenai pentingnya menjaga kebersihan telinga dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi sumbatan.
4. Pemantauan tanda-tanda infeksi atau komplikasi lainnya.
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli audiologi) jika diperlukan tindakan lebih lanjut.
Dengan penanganan yang tepat, diharapkan pasien dapat memulihkan fungsi pendengarannya dan dapat berkomunikasi dengan baik. -
Article No. 8107 | 06 Dec 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Intoleransi aktivitas
3. Risiko infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- SLKI: Mempertahankan jalan napas yang paten dengan mengeluarkan sekret dan mencegah obstruksi.
- SIKI: Memberikan intervensi yang tepat untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas, seperti terapi fisik, pengisapan, dan penggunaan alat bantu pernapasan.
2. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Memperbaiki toleransi terhadap aktivitas fisik.
- SIKI: Mengkaji kapasitas fungsional pasien, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan intervensi yang tepat untuk meningkatkan toleransi aktivitas.
3. Risiko infeksi
- SDKI: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Mencegah atau meminimalkan risiko infeksi.
- SIKI: Melakukan tindakan pencegahan infeksi, seperti menjaga kebersihan tangan, pemberian obat-obatan, dan memantau tanda-tanda infeksi.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian yang lebih mendalam, menetapkan tujuan keperawatan, dan menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien untuk membantu pemulihan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.