Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6431 | 19 Nov 2024
Klinis : penurunan aktivitas, anoreksia, depresi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi penurunan aktivitas, anoreksia, dan depresi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Perawatan Diri
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Risiko Perubahan Proses Pikir
Penjelasan Singkat:
1. Defisit Perawatan Diri
- SDKI: Kemampuan individu terbatas dalam melakukan aktivitas perawatan diri (mandi, berpakaian, berhias, makan, eliminasi) secara mandiri.
- SLKI: Tujuan utama adalah memulihkan atau mempertahankan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain membantu pasien dalam mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi sesuai dengan kemampuan pasien.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan makanan dan/atau cairan tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Tujuan utama adalah memulihkan atau mempertahankan status nutrisi pasien sesuai kebutuhan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengevaluasi asupan nutrisi, memberikan makanan atau suplemen sesuai kebutuhan, dan memantau berat badan pasien.
3. Risiko Perubahan Proses Pikir
- SDKI: Rentan mengalami perubahan dalam proses berpikir, menilai, mengingat, atau membuat keputusan.
- SLKI: Tujuan utama adalah mempertahankan atau meningkatkan proses pikir pasien sesuai kondisi optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memberikan lingkungan yang mendukung, memantau perubahan proses pikir, dan memberikan dukungan psikologis.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk mengelola kondisi pasien secara komprehensif dan memberikan intervensi keperawatan yang sesuai berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 6432 | 19 Nov 2024
Klinis : anoreksia, kurang energi, penurunan aktivitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi anoreksia, kurang energi, dan penurunan aktivitas.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Perilaku Makan yang Terganggu.
2. Kelelahan berhubungan dengan Asupan Nutrisi yang Tidak Adekuat.
3. Keterbatasan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan Tenaga.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang mengatur diagnosis keperawatan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien. Dalam kasus ini, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, Kelelahan, dan Keterbatasan Mobilitas Fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang mengatur hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk kasus ini, luaran yang diharapkan meliputi perbaikan status nutrisi, peningkatan energi, dan peningkatan mobilitas fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang mengatur tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi keperawatan yang sesuai untuk kasus ini antara lain pemberian nutrisi enteral/parenteral, manajemen energi, dan latihan gerak.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan kasus anoreksia, kurang energi, dan penurunan aktivitas telah dijelaskan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. Sebagai perawat, saya siap untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk menangani kondisi tersebut. -
Article No. 6433 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien usia 75 th dengan diagnosa medis close fractur complete column femur dextra, mengeluh nyeri dari pinggan hingga kaki bawah sebelah kanan, akan dilakukan skin traksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat cedera atau potensi cedera pada jaringan, atau dijelaskan dalam istilah seperti cedera.
Faktor yang berhubungan: Cedera fisik (fraktur femur).
Gejala dan Tanda: Pasien mengeluh nyeri dari pinggang hingga kaki bawah sebelah kanan.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat cedera atau potensi cedera pada jaringan, atau dijelaskan dalam istilah seperti cedera.
- Penyebab: Cedera fisik (fraktur femur).
- Gejala dan Tanda: Pasien mengeluh nyeri dari pinggang hingga kaki bawah sebelah kanan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Indikator Hasil: Nyeri berkurang, Ekspresi wajah menunjukkan kenyamanan, Kemampuan aktivitas fisik meningkat.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi: Manajemen Nyeri, Mobilisasi Terkendali, Perawatan Fraktur.
- Tujuan: Mengurangi nyeri, Mempertahankan atau meningkatkan mobilitas, Mencegah komplikasi. -
Article No. 6434 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien usia 75 th dengan diagnosa medis close fractur complete column femur dextra, mengeluh kaki kanan tidak bisa digerakan, nyeri dari pinggang hingga kaki bawah sebelah kanan, akan dilakukan skin traksi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamu'alaikum. Saya akan menyampaikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien usia 75 tahun dengan diagnosa medis close fractur complete column femur dextra, mengeluh kaki kanan tidak bisa digerakkan, nyeri dari pinggang hingga kaki bawah sebelah kanan, dan akan dilakukan skin traksi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan fraktur femur dextra.
2. Nyeri akut berhubungan dengan fraktur femur dextra.
3. Risiko cidera berhubungan dengan prosedur skin traksi.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. Gangguan mobilitas fisik:
- SDKI: Keterbatasan dalam pergerakan bebas atau yang diinginkan dari tubuh atau satu atau lebih ekstremitas.
- SLKI: Mempertahankan atau meningkatkan rentang gerak sendi, kekuatan otot, dan koordinasi gerak.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi dan mempertahankan mobilitas fisik pasien.
2. Nyeri akut:
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SLKI: Mengontrol nyeri untuk memaksimalkan kenyamanan pasien.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan pasien.
3. Risiko cidera:
- SDKI: Kerentanan terhadap luka fisik atau psikologis yang dapat mengganggu integritas tubuh.
- SLKI: Mempertahankan atau meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah atau mengurangi risiko cedera pada pasien.
Saya berharap penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 6435 | 19 Nov 2024
Klinis : Ners Dian melakukan pengkajian untuk mengidentifikasi kebutuhan kesehatan kelompok orang dewasa di wilayah A. Hasil skrining tekanan darah, teridentifikasi sekitar 34% orang dewasa mengalami hipertensi dan sekitar 24% menyatakan banyak pikiran. Hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 10% sering mengkonsumsi makanan asin dan 30% tidak melakukan aktivitas fisik. Hasil wawancara dengan ketua kader kesehatan, wilayah A belum memiliki Posbindu PTM.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R03.0
- Deskripsi: Hipertensi asimptomatik
2. Kode ICD-10:
- Kode: R45.8
- Deskripsi: Lain-lain gejala dan tanda emosional
Tidak terdapat kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang spesifik, karena kegiatan yang dilakukan oleh Ners Dian adalah pengkajian dan identifikasi kebutuhan kesehatan kelompok orang dewasa di wilayah A, yang merupakan kegiatan pengumpulan data dan survei, bukan tindakan medis.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R03.0 (Hipertensi asimptomatik) sesuai dengan hasil skrining yang menunjukkan bahwa sekitar 34% orang dewasa di wilayah A mengalami hipertensi, meskipun tidak disebutkan gejala atau komplikasi yang menyertainya.
2. Kode ICD-10 R45.8 (Lain-lain gejala dan tanda emosional) sesuai dengan hasil survei yang menunjukkan bahwa sekitar 24% orang dewasa di wilayah A menyatakan banyak pikiran, yang dapat dikategorikan sebagai gejala emosional.
3. Tidak ada tindakan medis yang spesifik yang dilakukan, sehingga tidak terdapat kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan. Kegiatan yang dilakukan adalah pengkajian dan identifikasi kebutuhan kesehatan masyarakat melalui skrining dan survei. -
Article No. 6436 | 19 Nov 2024
Klinis : Ners Dian melakukan pengkajian untuk mengidentifikasi kebutuhan kesehatan kelompok orang dewasa di wilayah A. Hasil skrining tekanan darah, teridentifikasi sekitar 34% orang dewasa mengalami hipertensi dan sekitar 24% menyatakan banyak pikiran. Hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 10% sering mengkonsumsi makanan asin dan 30% tidak melakukan aktivitas fisik. Hasil wawancara dengan ketua kader kesehatan, wilayah A belum memiliki Posbindu PTM.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Hipertensi
2. Stres Psikologis
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Hipertensi
- Definisi: Kondisi di mana terdapat potensi untuk peningkatan tekanan darah lebih dari batas normal.
- Penyebab: Pola makan tidak sehat, aktivitas fisik kurang, riwayat keluarga, usia, stres.
- Gejala: Tidak ada gejala spesifik, dapat asimptomatik.
2. Stres Psikologis
- Definisi: Pengalaman emosional negatif yang disertai dengan perubahan biokimia, fisiologis, kognitif, dan perilaku yang dapat memengaruhi kesehatan.
- Penyebab: Perubahan gaya hidup, masalah ekonomi, masalah interpersonal.
- Gejala: Cemas, depresi, sulit tidur, gangguan konsentrasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tekanan Darah Terkendali
2. Manajemen Stres
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertensi
- Pengaturan diet rendah garam
- Aktivitas fisik teratur
- Pemantauan tekanan darah
- Edukasi gaya hidup sehat
2. Manajemen Stres
- Terapi relaksasi
- Konseling untuk mengatasi stres
- Pengembangan coping yang efektif
- Dukungan emosional
Dalam kasus ini, Ners Dian dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang berfokus pada manajemen hipertensi dan stres psikologis pada kelompok orang dewasa di wilayah A. Intervensi yang diberikan dapat mencakup edukasi, modifikasi gaya hidup, dan dukungan psikologis untuk mengatasi permasalahan yang teridentifikasi. -
Article No. 6437 | 19 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan patensi jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan batuk, dan obstruksi jalan napas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, mual, dan sesak napas.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat kelelahan yang dirasakan.
- Penyebab: Penurunan kapasitas fungsional, keterbatasan energi, dan sesak napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Tanda dan gejala, faktor penyebab, dan karakteristik.
- Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Tanda dan gejala, faktor penyebab, dan karakteristik.
- Intoleransi Aktivitas: Tanda dan gejala, faktor penyebab, dan karakteristik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pasien dapat mempertahankan status pernapasan yang optimal, bebas dari komplikasi paru, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
- Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Pasien dapat mencapai keseimbangan nutrisi yang adekuat, tidak mengalami malnutrisi, dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
- Intoleransi Aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan kemandirian yang meningkat, bebas dari kelelahan, dan dapat mempertahankan status fungsionalnya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Manajemen jalan napas, fisioterapi dada, pengisapan lendir, dan oksigenasi.
- Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Manajemen nutrisi, pemberian makanan enteral/parenteral, dan konseling gizi.
- Intoleransi Aktivitas: Manajemen energi, peningkatan aktivitas, dan latihan fisik. -
Article No. 6438 | 19 Nov 2024
Klinis : Seorang pasien dengan riwayat gagal ginjal kronis, hipertensi (HT), dan diabetes melitus (DM), datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari yang lalu dan edema pada tangan kanan serta kaki kiri yang memburuk sejak 1 minggu terakhir; ditemukan waktu pengisian kapiler (CRT) 4 detik, tekanan darah 140/85 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, nadi 99x/menit, saturasi oksigen 99% menggunakan oksigen NRM 10 LPM, dengan intake cairan 1000 ml/24 jam, output cairan 480 ml/24 jam, balance cairan +520 ml/24 jam (hipervolemia), dan telah menjalani hemodialisis 2 kali per minggu selama 2 bulan terakhir.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang disampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan Volume Cairan (SDKI)
- Definisi: Kondisi di mana terdapat peningkatan cairan di dalam tubuh melebihi kebutuhan fisiologis.
- Penyebab: Gagal ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.
- Gejala: Sesak napas, edema pada ekstremitas.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- Penyebab: Penurunan fungsi ginjal dan kondisi kardiovaskular.
- Gejala: Sesak napas saat beraktivitas.
3. Gangguan Perfusi Perifer (SDKI)
- Definisi: Penurunan aliran darah ke bagian tubuh yang dapat mengganggu pengiriman oksigen dan nutrisi.
- Penyebab: Edema dan gangguan sirkulasi.
- Gejala: Edema pada ekstremitas, waktu pengisian kapiler yang memanjang.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Cairan
- Tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan yang optimal.
- Intervensi: Monitor asupan dan pengeluaran cairan, bantu pasien melakukan pembatasan cairan, dan lakukan pengobatan sesuai kebutuhan.
2. Manajemen Aktivitas
- Tujuan: Meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- Intervensi: Bantu pasien melakukan aktivitas sesuai kemampuan, berikan edukasi tentang aktivitas yang aman, dan monitor tanda-tanda intoleransi aktivitas.
3. Manajemen Perfusi
- Tujuan: Mempertahankan perfusi perifer yang optimal.
- Intervensi: Monitor tanda-tanda perfusi perifer, lakukan elevasi ekstremitas, dan berikan perawatan kulit untuk mencegah komplikasi.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Cairan
- Intervensi: Mengatur asupan dan pengeluaran cairan, memantau parameter cairan, dan memberikan terapi farmakologis.
2. Manajemen Aktivitas
- Intervensi: Membantu pasien dalam melakukan aktivitas, memberikan edukasi aktivitas yang aman, dan memantau respons pasien terhadap aktivitas.
3. Perawatan Perfusi Perifer
- Intervensi: Memantau tanda-tanda perfusi perifer, melakukan elevasi ekstremitas, dan memberikan perawatan kulit untuk mencegah komplikasi.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk menangani kondisi pasien dengan gagal ginjal kronis, hipertensi, dan diabetes melitus yang mengalami kelebihan volume cairan, intoleransi aktivitas, dan gangguan perfusi perifer. -
Article No. 6439 | 19 Nov 2024
Klinis : Kista ganglion
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi kista ganglion.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Pembatasan Pergerakan Sendi akibat Kista Ganglion.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Mobilitas Fisik: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terkoordinasi dari satu atau lebih bagian tubuh.
- Pembatasan Pergerakan Sendi: Keterbatasan dalam rentang gerak sendi yang disebabkan oleh perubahan struktural atau fungsional.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Mobilitas Fisik Membaik: Kemampuan untuk melakukan pergerakan yang disengaja dan terkoordinasi dari satu atau lebih bagian tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Kista Ganglion: Tindakan untuk meminimalkan dampak dari kista ganglion terhadap mobilitas fisik pasien.
- Terapi Latihan: Aktivitas terstruktur untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi muskuloskeletal.
Dalam kondisi ini, perawat akan fokus pada pemulihan mobilitas fisik pasien dengan kista ganglion melalui manajemen kista ganglion dan terapi latihan yang sesuai. Tujuannya adalah untuk memulihkan kemampuan pergerakan pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 6440 | 19 Nov 2024
Klinis : Ibu K berumur 72 tahun tinggal bersama ketiga anaknya dan 4 cucunya di Desa Banteran. Ketika dilakukan pengkajian, klien mengeluh pusing dan tengkuk terasa pegal kaku. Ibu K mengatakan mengidap hipertensi sejak lama, kurang lebih 30 tahun yang lalu dan sudah rutin minum obat amlodipine sejak 10 tahun yang lalu. Tanda-tanda vital Ibu K yaitu tekanan darah 170/100 mmHg, nadi 101 x/menit, RR 22x/menit. Klien mengatakan ketika tengkuk pegal kaku dan pusing, aktivitas sehari-harinya akan terganggu. Biasanya skala nyerinya mencapai skala 5. Ibu K juga mengeluhkan susah untuk memulai tidur karena banyak hal yang dipikiran terutama tentang anaknya. Jika sudah tertidur pun sering terbangun dan lalu terjaga. Kuantitas jam tidur klien juga masih kurang hanya kurang lebih 3-4 jam per hari. Ibu K mengatakan walaupun sudah rutin minum obat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, namun terkadang Ibu K terlupa untuk meminum obat karena tidak ada yang mengingatkan. Selain itu Ibu K mengatakan sudah sebulan lebih tidak berolahraga. Pasien makan 3x sehari dengan jenis makanan beragam sesuai apa yang disiapkan oleh suaminya. Pasien minum teh setiap hari kurang lebih 6 gelas sehari. Pasien jarang minum air putih. Pasien mengatakan BAB 1x setiap hari dan BAK 5-7x/sehari. Saat dikaji pasien mengatakan mudah lupa. Hasil TTV pasien: TD: 208/97 mmHg, HR:64x /menit. BB/TB: 86 kg /160 cm. Skor pemeriksaan skrining pasien: a. ADL= 6 b. IADL= 5 c. Tinnetti balance= 26 d. MMSE=25 e. Clock drawing: defisit kognitif f. Determ nutrition = 2 g. GDS= 5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan untuk pasien Ibu K adalah sebagai berikut:
1. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
- SDKI: Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
- SLKI: Pengetahuan Kesehatan, Perilaku Perawatan Kesehatan, Kepatuhan
- SIKI: Manajemen Regimen Terapeutik, Edukasi Kesehatan
Penjelasan singkat:
- Ibu K mengidap hipertensi sejak lama namun terkadang lupa minum obat karena tidak ada yang mengingatkan.
- Ibu K juga sudah lama tidak berolahraga, sehingga manajemen kesehatan tidak efektif.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi kesehatan tentang hipertensi dan pentingnya kepatuhan minum obat dan aktivitas fisik, serta melakukan manajemen regimen terapeutik.
2. Gangguan Pola Tidur
- SDKI: Gangguan Pola Tidur
- SLKI: Kualitas Tidur, Durasi Tidur
- SIKI: Manajemen Nutrisi, Relaksasi, Terapi Perilaku
Penjelasan singkat:
- Ibu K mengeluh susah memulai tidur karena banyak pikiran, sering terbangun, dan hanya tidur 3-4 jam per hari.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan teknik relaksasi, mengatur pola tidur, dan mengatur manajemen nutrisi.
3. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Kontrol Nyeri, Toleransi Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri, Relaksasi
Penjelasan singkat:
- Ibu K mengeluh pusing dan tengkuk terasa pegal kaku dengan skala nyeri mencapai 5.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, seperti pemberian obat analgesik, kompres hangat, dan teknik relaksasi.
Secara keseluruhan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan untuk Ibu K adalah Manajemen Kesehatan Tidak Efektif, Gangguan Pola Tidur, dan Nyeri Akut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi kesehatan, manajemen regimen terapeutik, manajemen nutrisi, relaksasi, dan manajemen nyeri.