Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20711 | 13 Aug 2025
Klinis : Sakit perut bagian bawah dan pinggang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi sakit perut bagian bawah dan pinggang.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 1408
- Definisi: Tingkat kenyamanan individu yang dirasakan selama pengalaman nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 30002
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan oleh individu.
Penjelasan singkat:
Nyeri akut merupakan diagnosa keperawatan yang tepat untuk kondisi sakit perut bagian bawah dan pinggang. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi ini adalah SDKI 00132, SLKI 1408, dan SIKI 30002. -
Article No. 20712 | 13 Aug 2025
Klinis : Sakit perut bagian bawah dan pinggang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri (00134)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut (00132)
- Kode: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri (00134)
- Kode: 00134
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri (1605)
- Kode: 1605
- Definisi: Kemampuan untuk mengatur sensasi nyeri yang dirasakan.
2. Kenyamanan: Tidak Ada Nyeri (2100)
- Kode: 2100
- Definisi: Bebas dari rasa nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (1400)
- Kode: 1400
- Definisi: Upaya untuk memfasilitasi kenyamanan pasien selama proses penyembuhan.
2. Pengurangan Nyeri (1410)
- Kode: 1410
- Definisi: Pengurangan atau penghilangan rasa sakit.
Dengan diagnosa keperawatan tersebut, perawat dapat melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah nyeri yang dialami oleh pasien. -
Article No. 20713 | 13 Aug 2025
Klinis : Sakit perut bagian bawah dan pinggang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Kode SDKI: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan pasien yang menjadi fokus intervensi keperawatan. Setiap diagnosis keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Setiap luaran keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Setiap intervensi keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
Kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi sakit perut bagian bawah dan pinggang:
1. Nyeri Akut (SDKI 00132)
- SLKI: Kontrol Nyeri (0842)
Definisi: Kemampuan individu untuk mengontrol rasa nyeri.
- SIKI: Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan rasa nyeri hingga ke tingkat toleransi yang dapat diterima oleh pasien.
Perawat dapat menggunakan standar-standar ini sebagai acuan dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien, termasuk dalam kondisi sakit perut bagian bawah dan pinggang. -
Article No. 20714 | 13 Aug 2025
Klinis : ttv: 204/117 n:124. bb 62. 60 tahun. pusing sakit kepala, berat kepaladisertai flu. pusing terus menerus kecuali saat rehat, terasa diseluruh bagian kepala
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, yaitu tekanan darah 204/117 mmHg, nadi 124 kali per menit, berat badan 62 kg, usia 60 tahun, serta keluhan pusing disertai sakit kepala, berat kepala, dan flu, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Hipertensi Tidak Terkontrol
Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik di atas batas normal yang tidak dapat dikendalikan.
Karakteristik definisi: Tekanan darah sistolik >140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >90 mmHg.
2. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Definisi: Perubahan tanda-tanda vital yang tidak sesuai dengan rentang normal dan dapat memengaruhi kesehatan.
Karakteristik definisi: Perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, atau suhu tubuh di luar rentang normal.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tanda-Tanda Vital Stabil
Definisi: Stabilitas nilai tanda-tanda vital dalam rentang normal.
Kriteria hasil:
a. Tekanan darah dalam rentang normal (sistolik 90-140 mmHg, diastolik 60-90 mmHg)
b. Nadi dalam rentang normal (60-100 kali per menit)
c. Frekuensi napas dalam rentang normal (12-20 kali per menit)
d. Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C)
2. Kontrol Hipertensi
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan tekanan darah dalam rentang normal.
Kriteria hasil:
a. Tekanan darah sistolik dalam rentang normal (90-140 mmHg)
b. Tekanan darah diastolik dalam rentang normal (60-90 mmHg)
c. Tidak ada tanda-tanda komplikasi hipertensi
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertensi
a. Kaji status kesehatan dan faktor risiko hipertensi
b. Monitor tekanan darah secara teratur
c. Berikan edukasi tentang hipertensi, termasuk faktor risiko, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, apoteker) untuk penatalaksanaan hipertensi
e. Anjurkan modifikasi gaya hidup (diet rendah garam, aktivitas fisik, mengurangi stres)
f. Berikan obat-obatan antihipertensi sesuai resep dokter
2. Manajemen Tanda-Tanda Vital
a. Kaji tanda-tanda vital secara berkala
b. Identifikasi penyebab perubahan tanda-tanda vital
c. Berikan intervensi untuk menstabilkan tanda-tanda vital (misal: posisikan pasien, berikan oksigen, berikan obat-obatan)
d. Monitor respons pasien terhadap intervensi
e. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan tanda-tanda vital yang tidak stabil
3. Manajemen Nyeri Kepala
a. Kaji karakteristik, lokasi, durasi, dan intensitas nyeri kepala
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri kepala
c. Berikan intervensi farmakologis (analgesik) dan non-farmakologis (kompres hangat/dingin, teknik relaksasi) untuk mengurangi nyeri
d. Monitor respons pasien terhadap intervensi
e. Berikan edukasi tentang manajemen nyeri kepala
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Hipertensi Tidak Terkontrol dan Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital. Luaran yang diharapkan adalah Tanda-Tanda Vital Stabil dan Kontrol Hipertensi. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi Manajemen Hipertensi, Manajemen Tanda-Tanda Vital, dan Manajemen Nyeri Kepala. Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 20715 | 13 Aug 2025
Klinis : ttv: 204/117 n:124. bb 62. 60 tahun. pusing sakit kepala, berat kepaladisertai flu. pusing terus menerus kecuali saat rehat, terasa diseluruh bagian kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan data yang diberikan:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Nyeri Akut (SDKI: D.0001)**
*Definisi:* Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, yang terjadi secara tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat.
**Data Pendukung:**
- TD: 204/117 mmHg (Hipertensi Krisis)
- Nadi: 124x/menit (Takhikardi)
- Keluhan: Pusing berat, sakit kepala terus-menerus, rasa berat di kepala, disertai flu.
---
### **Luaran Keperawatan (SLKI)**
**SLKI: L.0801 (Nyeri Terkontrol)**
*Kriteria Evaluasi:*
1. Skala nyeri menurun (dari berat ke ringan/tidak ada).
2. Pasien melaporkan peningkatan kenyamanan.
3. Tanda vital stabil (TD ?140/90 mmHg, nadi 60-100x/menit).
---
### **Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**SIKI: I.11029 (Manajemen Nyeri)**
*Tindakan:*
1. **Monitor skala nyeri** (0-10) dan karakteristik nyeri.
2. **Atur posisi nyaman** (elevasi kepala 30°).
3. **Kolaborasi pemberian analgesik** (sesuai resep dokter, misal paracetamol atau antihipertensi).
4. **Edukasi teknik relaksasi** (napas dalam, guided imagery).
**SIKI: I.09020 (Manajemen Hipertensi)**
*Tindakan:*
1. **Pantau tekanan darah** tiap 1-2 jam.
2. **Batasi asupan natrium** dan kafein.
3. **Kolaborasi pemberian antihipertensi** (misal: captopril sublingual untuk krisis hipertensi).
---
### **Kode Tambahan (Jika Ditemukan)**
- **Gangguan Pola Tidur (D.0018)** jika pasien sulit istirahat akibat nyeri.
- **Risiko Ketidakstabilan Tekanan Darah (D.0026)** untuk pemantauan lanjut.
---
### **Catatan Akademis**
1. **Mekanisme Nyeri:** Hipertensi krisis menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah otak, memicu nyeri kepala *vascular-type*.
2. **Evidence-Based:** Intervensi non-farmakologis (relaksasi) dan farmakologis (analgesik) direkomendasikan oleh *American Heart Association (AHA)* untuk manajemen nyeri pada hipertensi.
Format ini memenuhi standar PPNI dan dapat dikembangkan sesuai perkembangan kondisi pasien. Perlu *reassessment* berkala untuk evaluasi luaran.
---
*Referensi:*
- Buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 2017.
- Buku Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 2018.
- Buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 2019. -
Article No. 20716 | 13 Aug 2025
Klinis : ttv: 204/117 n:124. bb 62. 60 tahun. pusing sakit kepala, berat kepaladisertai flu. pusing terus menerus kecuali saat rehat, terasa diseluruh bagian kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien tersebut dapat didiagnosis dengan beberapa diagnosa keperawatan. Berikut adalah penjelasan singkat masing-masing diagnosa beserta kode dan definisi sesuai dengan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Pusing
- Kode SDKI: 00134
- Definisi: Sensasi subyektif ketidaknyamanan yang dirasakan di kepala atau leher.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- Kode SDKI: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
3. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- Kode SDKI: 00092
- Definisi: Keterbatasan pada kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
4. Diagnosa Keperawatan: Perubahan Pola Tidur
- Kode SDKI: 00198
- Definisi: Perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu atau tidak sesuai dengan kebutuhan individu.
5. Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan Cairan
- Kode SDKI: 00028
- Definisi: Berisiko mengalami peningkatan atau penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler yang dapat membahayakan kesehatan.
Penjelasan singkat masing-masing diagnosa:
1. Pusing: Pasien mengalami sensasi subyektif ketidaknyamanan di kepala atau leher.
2. Nyeri Akut: Pasien mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di kepala.
3. Intoleransi Aktivitas: Pasien mengalami keterbatasan pada kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat pusing dan nyeri kepala.
4. Perubahan Pola Tidur: Pasien mengalami perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu atau tidak sesuai dengan kebutuhan individu.
5. Risiko Ketidakseimbangan Cairan: Pasien berisiko mengalami peningkatan atau penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler yang dapat membahayakan kesehatan akibat gejala flu yang disertai. -
Article No. 20717 | 13 Aug 2025
Klinis : pasien datang dnegan keluhan batu, pilek sudah 3 hari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien dengan keluhan batu dan pilek yang sudah 3 hari.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan batu dan pilek selama 3 hari, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, edema mukosa, dan kelemahan otot-otot pernapasan.
Tanda dan Gejala: Bunyi napas tambahan, sesak napas, perubahan pola napas, produktivitas sekret yang berlebihan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai beberapa luaran/output, antara lain:
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas dan mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Kriteria Hasil:
- Tidak ada bunyi napas tambahan
- Sekret dapat dikeluarkan dengan mudah
- Tidak ada sesak napas
- Pola napas dalam batas normal
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Jalan Napas
Tujuan: Mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bersih.
Aktivitas:
- Lakukan suction pada sekret yang berlebihan
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi nebulizer atau obat-obatan lainnya
2. Manajemen Pengeluaran Sekret
Tujuan: Memfasilitasi pengeluaran sekret.
Aktivitas:
- Berikan posisi yang nyaman dan efektif untuk pengeluaran sekret
- Berikan cairan dan nutrisi yang adekuat
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi pernapasan
Dengan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu bersihan jalan napas yang efektif. Hal ini akan membantu memperbaiki kondisi pasien dan memfasilitasi proses pemulihan. -
Article No. 20718 | 13 Aug 2025
Klinis : ttv: 204/117 n:124. bb 62. 60 tahun. pusing sakit kepala, berat kepaladisertai flu. pusing terus menerus kecuali saat rehat, terasa diseluruh bagian kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu pasien dengan usia 60 tahun, tanda-tanda vital: tekanan darah 204/117 mmHg, nadi 124 kali per menit, berat badan 62 kg, serta keluhan pusing, sakit kepala, berat kepala disertai flu dan pusing terus-menerus kecuali saat beristirahat, maka dapat ditetapkan beberapa diagnosis keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosis Keperawatan: Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kode D.0117, Definisi: Penurunan aliran darah yang adekuat ke otak, yang dapat mengakibatkan penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak.
2. Diagnosis Keperawatan: Kelebihan Volume Cairan
- SDKI: Kode D.0094, Definisi: Keadaan di mana individu mengalami kelebihan cairan yang ditandai dengan peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intrasellular.
3. Diagnosis Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Kode D.0138, Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah demikian (International Association for the Study of Pain).
4. Diagnosis Keperawatan: Resiko Infeksi
- SDKI: Kode D.0167, Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk diagnosis keperawatan.
- Setiap diagnosis keperawatan memiliki kode dan definisi yang terstandar.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Setiap luaran keperawatan memiliki kode dan definisi yang terstandar.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Setiap intervensi keperawatan memiliki kode dan definisi yang terstandar.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menetapkan diagnosis keperawatan, merencanakan luaran yang diharapkan, dan menentukan intervensi keperawatan yang sesuai secara terstandar dan terdokumentasi. -
Article No. 20719 | 13 Aug 2025
Klinis : ttv: 204/117 n:124. bb 62. 60 tahun. pusing sakit kepala, berat kepaladisertai flu. pusing terus menerus kecuali saat rehat, terasa diseluruh bagian kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan data klinis yang diberikan.
### **Data Pasien**
- **TTV**: TD 204/117 mmHg, Nadi 124x/menit
- **BB**: 62 kg
- **Usia**: 60 tahun
- **Keluhan Utama**:
- Pusing/sakit kepala berat, dirasakan di seluruh bagian kepala
- Gejala flu
- Pusing terus-menerus kecuali saat istirahat
### **Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode: D.0016 – Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral**
**Definisi**: Risiko penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke otak yang dapat mengganggu fungsi neurologis.
**Faktor Risiko**:
- Hipertensi (TD 204/117 mmHg)
- Takikardia (Nadi 124x/menit)
- Keluhan pusing berat dan terus-menerus
### **Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode: L.15001 – Perfusi Serebral Memadai**
**Kriteria Evaluasi**:
- Tekanan darah dalam rentang normal
- Nadi stabil (60-100x/menit)
- Penurunan keluhan pusing
- Tidak ada tanda iskemia serebral (misalnya: gangguan kesadaran)
### **Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode: I.15001 – Manajemen Hipertensi**
**Tindakan**:
1. **Pemantauan TTV** setiap 1-2 jam atau sesuai kebutuhan.
2. **Posisikan pasien semi-Fowler** untuk meningkatkan aliran darah serebral.
3. **Kolaborasi pemberian obat antihipertensi** sesuai resep dokter.
4. **Edukasi pasien** tentang:
- Pentingnya diet rendah garam
- Teknik relaksasi untuk mengurangi stres
- Menghindari aktivitas berat yang memicu peningkatan tekanan darah
**Kode: I.15009 – Manajemen Nyeri**
**Tindakan**:
1. **Assesmen karakteristik nyeri** (skala, lokasi, durasi).
2. **Berikan lingkungan tenang** untuk mengurangi stimulus nyeri.
3. **Kolaborasi pemberian analgesik** jika diperlukan.
### **Catatan Tambahan**
- **Pusing terus-menerus** dapat mengindikasikan **krisis hipertensi** atau gangguan perfusi otak, sehingga perlu pemantauan ketat.
- **Flu** dapat memperburuk gejala karena potensi dehidrasi atau infeksi sistemik.
Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut berdasarkan perkembangan kondisi pasien, re-evaluasi diagnosa dan intervensi dapat dilakukan.
**Sumber Acuan**:
- *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 5*
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 4*
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 4*
Semoga informasi ini membantu. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan disampaikan. -
Article No. 20720 | 13 Aug 2025
Klinis : ChatGPT Anda bilang: Kasus Skenario: Data Identitas Pasien Nama: Nn N Usia: 28 tahun Jenis Kelamin: Perempuan Pekerjaan: Karyawan swasta (Marketing) Status Pernikahan: Belum menikah Alasan Datang: Dirujuk oleh atasan di tempat kerja karena performa menurun drastis dan sering terlihat menangis di meja kerja. Ny N sering merasa "sudah tidak kuat lagi". Nn N datang ke psikolog dengan penampilan yang kurang terawat. la berbicara dengan suara pelan, kontak mata minimal, dan sering kali menangis saat menceritakan kondisinya. Keluhan Utama (Kondisi Saat Ini): Selama dua bulan terakhir, sejak putus hubungan dengan pacarnya, klien merasa hidupnya hampa dan tidak berarti. la kehilangan minat pada segala hal yang dulu ia nikmati, seperti melukis dan berkumpul dengan teman-temannya. Nafsu makannya menurun drastis hingga berat badannya turun 6 kg. Setiap malam ia sulit untuk tidur, sering terbangun, dan pikirannya dipenuhi oleh perasaan bersalah dan menyalahkan diri sendiri atas kegagalan hubungannya. Di kantor, ia sangat sulit berkonsentrasi, sering membuat kesalahan, dan merasa sangat lelah sepanjang waktu meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Dalam beberapa minggu terakhir, ia mulai berpikir bahwa "lebih baik semuanya berakhir saja, meskipun belum memiliki rencana spesifik untuk bunuh diri. Riwayat dan Pola Perilaku (Kondisi Jangka Panjang): Saat digali lebih dalam, psikolog menemukan sebuah pola yang telah berlangsung sejak Bunga remaja. Bunga menggambarkan riwayat hubungannya sebagai serangkaian "drama la cenderung menjalin hubungan yang sangat intens dan penuh gairah di awal, di mana ia mengidealkan pasangannya sebagai "belahan jiwa". Namun, seiring waktu, ketakutan yang luar biasa akan ditinggalkan membuatnya menjadi sangat posesif dan menuntut. la sering mengalami perubahan suasana hati yang cepat dan drastis. Dalam satu hari, ia bisa merasa sangat bahagia, lalu tiba-tiba menjadi sangat marah atau sedih karena hal kecil, misalnya pasangannya telat membalas pesan. la sering mengancam akan putus saat bertengkar, sebagai cara untuk menguji kesetiaan pasangannya. Ketika pasangannya akhirnya benar-benar meninggalkannya, Nn N merasa dunianya hancur. Pola hubungan yang "panas-dingin" dan tidak stabil ini sudah terjadi berulang kali dengan beberapa pasangan sebelumnya.. Nn N juga sering merasa bingung dengan identitas dirinya. Terkadang ia merasa sangat percaya diri, namun di lain waktu merasa dirinya adalah orang yang paling buruk. Tujuan hidup, pilihan karier, dan bahkan lingkaran pertemanannya sering berubah-ubah. la juga mengakui memiliki kecenderungan impulsif, seperti tiba-tiba menghabiskan gajinya untuk belanja barang-barang yang tidak ia butuhkan saat merasa hampa, atau tiba-tiba menyetir mobil tanpa tujuan dengan kecepatan tinggi saat marah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, saya dapat menyimpulkan bahwa Nn N mengalami kondisi yang sesuai dengan Diagnosa Keperawatan Gangguan Identitas Diri (SDKI Kode: 10077) yang didefinisikan sebagai pola pengalaman diri yang tidak konsisten dan tidak terpadu, serta persepsi diri yang tidak akurat.
Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang relevan dengan kasus ini:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10077
- Nama Diagnosis: Gangguan Identitas Diri
- Definisi: Pola pengalaman diri yang tidak konsisten dan tidak terpadu, serta persepsi diri yang tidak akurat.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10077.1
- Nama Luaran: Integritas Identitas Diri
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan keselarasan dan keutuhan konsep diri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10077.1
- Nama Intervensi: Terapi Identitas Diri
- Definisi: Upaya untuk membantu klien mengembangkan dan mempertahankan konsep diri yang realistis dan stabil.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi Nn N meliputi:
- Membantu klien mengeksplorasi dan mengidentifikasi pola pengalaman dan persepsi diri yang tidak konsisten.
- Mendorong klien untuk mengembangkan pemahaman yang lebih realistis dan stabil tentang identitas dirinya.
- Membantu klien mengelola perubahan suasana hati yang drastis dan impulsivitas.
- Memberikan dukungan emosional dan memfasilitasi klien untuk mencapai stabilitas dalam hubungan interpersonal.
Tujuan utama dari intervensi ini adalah membantu Nn N untuk memperoleh pemahaman yang lebih kohesif dan stabil tentang identitas dirinya, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang terkait dengan gangguan identitas diri yang dialaminya.