Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6764 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami hemodialisis dengan kadar hemoglobin rendah (8,2 g/dL) dan ureum tinggi (86 mg/dL), berikut adalah diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat mengenai Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan asupan nutrisi.
Penjelasan:
SDKI: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal dan laboratorium menunjukkan hasil yang normal.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengatur pola makan, memantau asupan nutrisi, dan memberikan edukasi tentang kebutuhan nutrisi yang sesuai.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan.
Penjelasan:
SDKI: Intoleransi aktivitas adalah keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik akibat kurangnya energi, persepsi terhadap kemampuan, atau kekuatan.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengatur aktivitas, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan edukasi tentang manajemen kelelahan.
Dengan pendekatan akademis dan persona sebagai pakar perawat, diharapkan penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien hemodialisis dengan kadar hemoglobin rendah dan ureum tinggi. -
Article No. 6765 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien dengan gagal ginjaldan riwayat penyakit sekarang hipertensi kemudian keluhan saat di kaji pasien mengeluh pusing dengan Tekanan darah 150/90, pasien juga mengeluh sesak saat di pertengahan proses cuci darah Dengan hasil lab - ureum : 87 - creatinine : 7.0 buatkan 3 diagnosa keperawatan dan Data subjektif dan data objektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan keterbatasan kapasitas fisiologis akibat gagal ginjal dan hipertensi, ditandai dengan keluhan sesak saat menjalani cuci darah.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan hasil laboratorium ureum 87 mg/dL dan creatinine 7.0 mg/dL.
3. Perubahan Perfusi Ginjal berhubungan dengan gagal ginjal dan hipertensi, ditandai dengan tekanan darah 150/90 mmHg dan keluhan pusing.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menetapkan diagnosa keperawatan. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan, sedangkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menetapkan tindakan spesifik yang dilakukan perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang ditetapkan berdasarkan SDKI adalah:
1. Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan akibat keterbatasan kapasitas fisiologis.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Perubahan Perfusi Ginjal: Aliran darah ke ginjal yang tidak adekuat.
Data Subjektif:
- Pasien mengeluh pusing
- Pasien mengeluh sesak saat di pertengahan proses cuci darah
Data Objektif:
- Tekanan darah 150/90 mmHg
- Hasil laboratorium: ureum 87 mg/dL, creatinine 7.0 mg/dL
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan.
Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. -
Article No. 6766 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien hemodialisa dengan Hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Defisiensi nutrisi: Kurang besi berhubungan dengan Hb rendah dan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Lebih dari kebutuhan berhubungan dengan tingginya kadar ureum.
Definisi: Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Defisiensi nutrisi: Kurang besi
a. Kadar Hb meningkat
b. Asupan nutrisi mengandung cukup zat besi
c. Tidak ada tanda-tanda anemia
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Lebih dari kebutuhan
a. Kadar ureum menurun
b. Terjadi keseimbangan cairan dan elektrolit
c. Tidak ada komplikasi akibat ketidakseimbangan nutrisi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Defisiensi nutrisi: Kurang besi
a. Identifikasi penyebab defisiensi besi (asupan tidak adekuat, perdarahan, dll)
b. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian suplemen besi sesuai kebutuhan
c. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan nutrisi yang mengandung zat besi
d. Monitor kadar Hb secara berkala
e. Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi jika perlu
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Lebih dari kebutuhan
a. Identifikasi penyebab ketidakseimbangan nutrisi (asupan berlebih, penurunan fungsi ginjal, dll)
b. Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan nutrisi yang sesuai
c. Atur pembatasan asupan cairan, protein, elektrolit, dan mineral sesuai kondisi pasien
d. Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diet hemodialisis
e. Monitor status nutrisi, cairan, dan elektrolit secara berkala
f. Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi jika perlu
Penjelasan:
Pasien hemodialisis dengan Hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86 memiliki dua diagnosa keperawatan utama, yaitu defisiensi nutrisi: kurang besi dan ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan. Kedua diagnosa ini saling terkait dengan kondisi pasien yang menjalani hemodialisis.
Defisiensi nutrisi: kurang besi disebabkan oleh Hb yang rendah, yang dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat atau kehilangan darah selama prosedur hemodialisis. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah mengidentifikasi penyebab, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian suplemen besi, edukasi pasien dan keluarga, monitor kadar Hb, serta evaluasi efektivitas intervensi.
Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan disebabkan oleh tingginya kadar ureum. Hal ini dapat terjadi akibat penurunan fungsi ginjal dan asupan nutrisi yang berlebih. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah mengidentifikasi penyebab, kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan nutrisi yang sesuai, atur pembatasan asupan, edukasi pasien dan keluarga, monitor status nutrisi, cairan, dan elektrolit, serta evaluasi efektivitas intervensi.
Luaran yang diharapkan adalah peningkatan kadar Hb, perbaikan status nutrisi, penurunan kadar ureum, tercapainya keseimbangan cairan dan elektrolit, serta tidak adanya komplikasi akibat ketidakseimbangan nutrisi. Intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lain diharapkan dapat mencapai luaran yang diinginkan. -
Article No. 6767 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan ggk serta hb rendah 8,2 dan ureum tinggi 86
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi pasien hemodialisa dengan gagal ginjal kronis (GGK) serta hemoglobin (Hb) rendah 8,2 dan ureum tinggi 86:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Ginjal
- Definisi: Penurunan aliran darah ke ginjal yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
- Penyebab: Gagal ginjal kronis, penyakit ginjal stadium akhir, dan penurunan fungsi ginjal.
- Karakteristik mayor: Ureum darah tinggi, kreatinin darah tinggi, dan penurunan laju filtrasi glomerulus.
2. Anemia
- Definisi: Penurunan kadar hemoglobin (Hb) di bawah nilai normal.
- Penyebab: Kegagalan produksi eritropoetin oleh ginjal, pendarahan kronis, dan malnutrisi.
- Karakteristik mayor: Hb rendah, kelelahan, palpitasi, dan pucat.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan Ginjal Membaik
- Definisi: Keadaan di mana aliran darah ke ginjal kembali normal.
- Kriteria hasil:
a. Ureum darah menurun
b. Kreatinin darah menurun
c. Laju filtrasi glomerulus meningkat
2. Anemia Teratasi
- Definisi: Keadaan di mana kadar Hb kembali normal.
- Kriteria hasil:
a. Kadar Hb meningkat
b. Kelelahan berkurang
c. Palpitasi berkurang
d. Warna kulit membaik
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Perfusi Ginjal
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan aliran darah ke ginjal.
- Aktivitas:
a. Pantau parameter fungsi ginjal (ureum, kreatinin, laju filtrasi glomerulus)
b. Kolaborasi dengan tim medis untuk manajemen gagal ginjal kronis
c. Berikan edukasi terkait manajemen cairan dan diet rendah protein
2. Manajemen Anemia
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mengatasi anemia.
- Aktivitas:
a. Pantau kadar Hb secara teratur
b. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian suplemen besi dan eritropoetin
c. Berikan edukasi terkait nutrisi yang kaya zat besi
d. Pantau tanda-tanda perbaikan anemia (kelelahan, palpitasi, warna kulit)
Penjelasan secara rinci dan terperinci di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi pasien hemodialisa dengan GGK, Hb rendah, dan ureum tinggi. Sebagai perawat, tujuan utama adalah memaksimalkan fungsi ginjal, mengatasi anemia, dan memperbaiki kondisi pasien secara keseluruhan. -
Article No. 6768 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien diagnosa medis ckd on HD, kemudian keluhan saat di kaji pasien mengeluh pusing dengan Tekanan darah 150/90, pasien juga mengeluh sesak saat di pertengahan proses cuci darah Dengan hasil lab - ureum : 87 - creatinine : 7.0 buatkan diagnosa keperawatan dan Data subjektif dan data objektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi medis pasien CKD (Chronic Kidney Disease) yang menjalani hemodialisis (HD) serta keluhan pusing dengan tekanan darah 150/90 mmHg dan sesak napas saat pertengahan proses cuci darah, serta hasil laboratorium menunjukkan ureum 87 mg/dL dan kreatinin 7,0 mg/dL, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan regulasi cairan dan elektrolit ditandai dengan hipertensi, sesak napas, dan edema.
Data Subjektif:
- Pasien mengeluh pusing
- Pasien mengeluh sesak napas saat pertengahan proses cuci darah
Data Objektif:
- Tekanan darah 150/90 mmHg
- Hasil laboratorium: ureum 87 mg/dL, kreatinin 7,0 mg/dL
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan sistem klasifikasi diagnosa keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI menyediakan standar diagnosa keperawatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SLKI menyediakan standar hasil atau outcomes yang diharapkan dapat dicapai oleh pasien melalui intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SIKI menyediakan standar tindakan atau intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, sistematis, dan berkualitas bagi pasien. -
Article No. 6769 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien diagnosa medis ckd on HD, kemudian keluhan saat di kaji pasien mengeluh pusing dengan Tekanan darah 150/90, pasien juga mengeluh sesak saat di pertengahan proses cuci darah Dengan hasil lab - ureum : 87 - creatinine : 7.0 buatkan 3 diagnosa keperawatan dan Data subjektif dan data objektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan pasien mengeluh pusing dan sesak saat pertengahan proses cuci darah.
2. Ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan gangguan ginjal, ditandai dengan tekanan darah 150/90 mmHg.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan fungsi ginjal, ditandai dengan hasil laboratorium ureum 87 mg/dL dan creatinine 7,0 mg/dL.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan sebuah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan pasien berdasarkan respons tubuh terhadap proses penyakit atau kondisi kesehatan. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merumuskan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merumuskan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus pasien dengan diagnosa medis CKD on HD, ketiga standar ini saling terkait dan digunakan oleh perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien.
Data Subjektif:
- Pasien mengeluh pusing
- Pasien mengeluh sesak saat pertengahan proses cuci darah
Data Objektif:
- Tekanan darah 150/90 mmHg
- Hasil laboratorium: ureum 87 mg/dL, creatinine 7,0 mg/dL
Dengan menggunakan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, menetapkan luaran yang diharapkan, dan merumuskan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. -
Article No. 6770 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan riwayat kesehatan diabetes
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Tentu, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien hemodialisa dengan riwayat kesehatan diabetes, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Penurunan nafsu makan, mual, dan muntah akibat uremia, efek samping obat-obatan, serta pembatasan cairan dan diet terkait hemodialisis.
- Tanda dan gejala: Penurunan berat badan, penurunan massa otot, dan kadar albumin serum yang rendah.
2. Kekurangan volume cairan
- Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular.
- Penyebab: Penurunan fungsi ginjal, asupan cairan yang tidak adekuat, dan kehilangan cairan selama proses hemodialisis.
- Tanda dan gejala: Hipotensi, cramping, kelelahan, dan edema.
3. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- Penyebab: Penurunan energi akibat anemia, efek uremia, dan keterbatasan fisik terkait komplikasi diabetes.
- Tanda dan gejala: Kelelahan, kelemahan, dan sesak napas saat beraktivitas.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Keseimbangan nutrisi: Adekuat
- Definisi: Keseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
- Kriteria hasil:
- Berat badan stabil atau meningkat sesuai kebutuhan
- Kadar albumin serum dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
2. Keseimbangan cairan
- Definisi: Keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
- Kriteria hasil:
- Tekanan darah stabil
- Tidak ada tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan
- Intake dan output cairan seimbang
3. Toleransi aktivitas
- Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa disertai gejala yang tidak diinginkan.
- Kriteria hasil:
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan
- Tidak ada sesak napas, nyeri, atau palpitasi saat beraktivitas
- Tidak ada penurunan kadar hemoglobin atau albumin
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen nutrisi
- Kaji status nutrisi pasien, termasuk berat badan, kadar albumin, dan riwayat asupan makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang manajemen diet, seperti pemilihan dan penyiapan makanan
- Pantau asupan dan output nutrisi pasien secara berkala
2. Manajemen cairan
- Kaji intake dan output cairan pasien, serta tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan
- Kolaborasi dengan tim medis untuk menetapkan batasan asupan cairan yang sesuai
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang pentingnya pembatasan cairan dan manajemen cairan yang baik
- Pantau tekanan darah, berat badan, dan tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan secara berkala
3. Manajemen aktivitas
- Kaji toleransi aktivitas pasien, termasuk kemampuan, keterbatasan, dan pemicu kelelahan
- Rencanakan aktivitas sehari-hari yang sesuai dengan kemampuan pasien
- Ajarkan teknik penghematan energi dan manajemen kelelahan
- Dorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai, seperti latihan ringan
- Kolaborasi dengan tim rehabilitasi untuk intervensi yang lebih komprehensif
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu keseimbangan nutrisi yang adekuat, keseimbangan cairan, dan peningkatan toleransi aktivitas. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup pasien dan meminimalkan komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 6771 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien gagal ginjal dengan hipertensi kemudian keluhan saat di kaji pasien mengeluh pusing dengan Tekanan darah 150/90
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci terkait kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami gagal ginjal dengan hipertensi serta mengeluhkan pusing dengan tekanan darah 150/90, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakseimbangan volume cairan terkait gangguan fungsi ginjal, ditandai dengan edema, pusing, dan tekanan darah tinggi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Keseimbangan volume cairan yang membaik, ditandai dengan:
a. Tanda-tanda vital stabil (tekanan darah dalam rentang normal, nadi, respirasi, dan suhu tubuh normal)
b. Tidak ada edema
c. Tidak ada keluhan pusing
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Monitor status cairan:
a. Kaji tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh) secara rutin
b. Kaji adanya edema
c. Catat asupan dan pengeluaran cairan
2. Manajemen cairan:
a. Berikan cairan sesuai kebutuhan pasien dengan mempertimbangkan fungsi ginjal
b. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian diuretik, jika perlu
c. Anjurkan pasien untuk membatasi asupan cairan dan natrium sesuai rekomendasi
3. Edukasi pasien dan keluarga:
a. Jelaskan pentingnya menjaga keseimbangan cairan dan pembatasan asupan
b. Ajarkan teknik pemantauan tanda-tanda dehidrasi dan kelebihan cairan
c. Dorong pasien untuk aktif dalam manajemen perawatan diri
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi yang baik dengan tim kesehatan lainnya, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu keseimbangan volume cairan yang membaik, sehingga dapat mengatasi gejala pusing dan mengendalikan tekanan darah. -
Article No. 6772 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan riwayat kesehatan sekarang diabetes dan hematokrit rendah 26
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci untuk kondisi pasien hemodialisis dengan riwayat diabetes dan hematokrit rendah:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik Definisi: Berat badan di bawah rentang normal, penurunan berat badan, hematokrit rendah, kadar albumin rendah.
- Faktor yang Berhubungan: Faktor biologis (diabetes, penyakit ginjal kronis), faktor psikologis (anoreksia), faktor sosial-ekonomi (kemiskinan).
Luaran/Output yang diharapkan SLKI:
1. Keseimbangan Nutrisi
- Definisi: Keadaan di mana asupan dan penggunaan zat gizi seimbang untuk mendukung proses metabolisme.
- Kriteria Hasil:
a. Berat badan dalam rentang normal.
b. Kadar albumin dalam batas normal.
c. Hematokrit dalam batas normal.
d. Tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Nutrisi
- Definisi: Tindakan memfasilitasi asupan makanan dan zat gizi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Aktivitas Keperawatan:
a. Kaji status nutrisi pasien (berat badan, albumin, hematokrit).
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai dengan kondisi pasien.
c. Pantau asupan nutrisi pasien selama hemodialisis.
d. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
e. Motivasi pasien untuk meningkatkan asupan nutrisi.
f. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan.
Penjelasan:
Pasien hemodialisis dengan riwayat diabetes dan hematokrit rendah (26%) memiliki risiko tinggi mengalami masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Hal ini disebabkan oleh faktor biologis, yaitu penyakit ginjal kronis dan diabetes yang dapat mengganggu proses metabolisme dan penyerapan nutrisi.
Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk mencapai Keseimbangan Nutrisi, dengan kriteria hasil yang diharapkan yaitu berat badan dalam rentang normal, kadar albumin dan hematokrit yang normal, serta tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan intervensi Manajemen Nutrisi, yang meliputi pengkajian status nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, pemantauan asupan nutrisi, edukasi kepada pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan dokter untuk pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan.
Penerapan intervensi Manajemen Nutrisi secara komprehensif diharapkan dapat membantu pasien mencapai Keseimbangan Nutrisi, sehingga dapat mendukung proses penyembuhan dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat malnutrisi. -
Article No. 6773 | 22 Nov 2024
Klinis : pasien hemodialisa dengan riwayat kesehatan sekarang diabetes dan eritrosit 2,83 rendah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
- Pasien dengan riwayat diabetes dan eritrosit yang rendah (2,83) dapat mengalami masalah terkait dengan ketidakseimbangan nutrisi.
- Diabetes dapat menyebabkan gangguan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi pasien.
- Anemia yang ditandai dengan rendahnya kadar eritrosit dapat menghambat transport oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
- Pasien yang menjalani hemodialisis dapat mengalami kelelahan dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
- Proses hemodialisis dapat menyebabkan perubahan cairan dan elektrolit, serta dapat mempengaruhi kapasitas fungsional pasien.
- Anemia juga dapat menyebabkan intoleransi aktivitas karena keterbatasan transport oksigen ke jaringan.
3. Risiko Infeksi
Penjelasan:
- Pasien hemodialisis memiliki risiko infeksi yang tinggi, terutama terkait dengan akses vaskular untuk dialisis.
- Diabetes dapat melemahkan sistem imun, sehingga meningkatkan risiko infeksi pada pasien.
- Anemia juga dapat mempengaruhi sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi.
Standar Dokumentasi Keperawatan (SDKI - SLKI - SIKI):
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah menetapkan 3 standar dokumentasi keperawatan, yaitu:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Standar ini digunakan sebagai panduan bagi perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas dan terstandar.