Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18798 | 19 Jun 2025
Klinis : SESAK BUNYI NAFAS STRIDOR, LENDIR BANYAK
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI – SLKI – SIKI**
*(Sesuai Standar PPNI untuk Kondisi: Sesak Bunyi Napas Stridor, Lendir Banyak)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode:** **00032** – **Gangguan Pertukaran Gas**
**Definisi:** Ketidakmampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida akibat ketidakefektifan ventilasi atau perfusi.
**Penjelasan:**
Stridor (bunyi napas tinggi akibat obstruksi saluran napas atas) dan akumulasi lendir berlebih mengganggu pertukaran gas, menyebabkan hipoksia dan retensi CO?. Kondisi ini sering dijumpai pada pasien dengan aspirasi, infeksi saluran napas, atau edema laring.
---
### **2. Kriteria Luaran (SLKI)**
**Kode:** **0901** – **Status Pernapasan**
**Indikator:**
- **090101**: Frekuensi napas dalam rentang normal (*12–20x/menit dewasa*).
- **090104**: Bunyi napas bersih (*tidak ada stridor/wheezing*).
- **090107**: Sekret jalan napas terkontrol (*lendir berkurang/terkelola*).
**Target Luaran:** Memperbaiki pertukaran gas hingga parameter respirasi stabil.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode:** **3314** – **Manajemen Jalan Napas**
**Tindakan:**
- **3314A**: Lakukan *suction* untuk membersihkan sekret (*prioritas pada lendir banyak*).
- **3314D**: Posisikan semi-Fowler/fowler untuk optimalkan ventilasi.
- **3314G**: Berikan oksigen sesuai indikasi (*misal: nasal kanul 2–4 L/menit*).
**Kode:** **3320** – **Fisioterapi Dada**
**Tindakan:**
- **3320A**: Latihan batuk efektif dan postural drainage (*bila lendir kental*).
---
### **Dasar Pemilihan Intervensi:**
1. **Stridor** menunjukkan obstruksi parsial saluran napas atas, memerlukan manajemen jalan napas agresif untuk mencegah gagal napas.
2. **Lendir banyak** memicu atelektasis dan hipoksia, sehingga fisioterapi dada dan suction esensial untuk mempertahankan patensi jalan napas.
---
**Referensi:**
- *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 2017*.
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 2018*.
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 2019*.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumentasi klinis)* -
Article No. 18799 | 19 Jun 2025
Klinis : SESAK BUNYI NAFAS STRIDOR, LENDIR BANYAK
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: SESAK BUNYI NAFAS STRIDOR, LENDIR BANYAK
Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, yaitu sesak bunyi nafas stridor dan lendir banyak, diagnosa keperawatan yang sesuai dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Karakteristik Definisi:
- Suara napas tambahan (stridor, wheezing, ronki)
- Kesulitan bernafas
- Lendir berlebihan dalam saluran napas
- Batuk tidak efektif
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan dapat tercapai luaran/output sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas dan mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Kriteria Hasil:
- Tidak ada suara napas tambahan (stridor, wheezing, ronki)
- Pasien dapat bernafas dengan mudah
- Jumlah lendir dalam saluran napas dalam batas normal
- Batuk efektif untuk mengeluarkan lendir
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu Bersihan Jalan Napas Efektif, maka intervensi keperawatan yang dapat diberikan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah:
1. Manajemen Jalan Napas
- Kaji status pernapasan, termasuk frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Lakukan tindakan untuk membuka jalan napas, seperti mengatur posisi kepala, menyedot lendir, dan memberikan bronkodilator
- Pantau efektivitas dan toleransi pasien terhadap intervensi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan oksigen atau terapi pernapasan lainnya jika diperlukan
2. Manajemen Sekresi
- Kaji jumlah, warna, konsistensi, dan bau sekret
- Ajarkan teknik batuk efektif dan drainase postural
- Berikan humidifikasi atau nebulisasi untuk melembapkan sekret
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan obat mukolitik atau bronkodilator jika diperlukan
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu Bersihan Jalan Napas Efektif. -
Article No. 18800 | 19 Jun 2025
Klinis : PILEK, BATUK, DEMAM, RADANG
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda sebutkan, yaitu PILEK, BATUK, DEMAM, RADANG.
1. Kode ICD-10:
- Kode: J00
- Deskripsi: Rhinitis akut (pilek)
- Kode: J20
- Deskripsi: Bronkitis akut
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
- Kode: J06.9
- Deskripsi: Infeksi saluran pernapasan atas, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.04
- Deskripsi: Pemberian obat secara nebulisasi
- Kode: 94.12
- Deskripsi: Pengukuran suhu tubuh
- Kode: 89.7
- Deskripsi: Pemeriksaan laboratorium umum
Penjelasan:
1. Kode ICD-10:
- Rhinitis akut (pilek) diidentifikasi dengan kode J00.
- Bronkitis akut diidentifikasi dengan kode J20.
- Demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain diidentifikasi dengan kode R50.9.
- Infeksi saluran pernapasan atas yang tidak spesifik diidentifikasi dengan kode J06.9.
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Pemberian obat secara nebulisasi diidentifikasi dengan kode 96.04.
- Pengukuran suhu tubuh diidentifikasi dengan kode 94.12.
- Pemeriksaan laboratorium umum diidentifikasi dengan kode 89.7.
Catatan: Kode ICD-9-CM Procedure hanya disediakan jika ada tindakan medis yang dapat dikaitkan dengan kondisi yang disebutkan. -
Article No. 18801 | 19 Jun 2025
Klinis : PILEK, BATUK, DEMAM, RADANG
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi PILEK, BATUK, DEMAM, dan RADANG, berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI Kode: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihnya jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI Kode: 00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena adanya keterbatasan.
3. Hipertermia (SDKI Kode: 00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas.
4. Nyeri Akut (SDKI Kode: 00132)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mempermudah perawat dalam mengidentifikasi dan mendokumentasikan masalah kesehatan pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk mempermudah perawat dalam menentukan dan mendokumentasikan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk mempermudah perawat dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan.
Kode dan definisi masing-masing diagnosis keperawatan yang telah disebutkan sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI Kode: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihnya jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI Kode: 00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena adanya keterbatasan.
3. Hipertermia (SDKI Kode: 00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas.
4. Nyeri Akut (SDKI Kode: 00132)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. -
Article No. 18802 | 19 Jun 2025
Klinis : PILEK, BATUK, DEMAM, RADANG
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi PILEK, BATUK, DEMAM, dan RADANG.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00030)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau ketidakmampuan untuk mengatur suhu.
3. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 00030
Judul: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Kode: 00007
Judul: Hipertermia
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau ketidakmampuan untuk mengatur suhu.
3. Kode: 00132
Judul: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1612
Judul: Pengendalian Jalan Napas
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
2. Kode: 0800
Judul: Termoregulasi
Definisi: Kemampuan untuk mengatur suhu tubuh.
3. Kode: 1605
Judul: Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengontrol rasa sakit atau ketidaknyamanan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 3180
Judul: Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki bersihan jalan napas.
2. Kode: 3740
Judul: Manajemen Demam
Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
3. Kode: 1400
Judul: Manajemen Nyeri
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pengurangan rasa sakit dan peningkatan toleransi terhadap nyeri. -
Article No. 18803 | 19 Jun 2025
Klinis : ANGAN TERKENA BESI 3 HARI YANG LALU, BENGKAK DAN NYERI, PANAS DINGIN
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi tersebut dapat didiagnosis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T24.6
- Deskripsi: Korosi dan luka bakar terbatas pada ekstremitas bawah, kecuali pergelangan kaki dan kaki
Penjelasan:
- Kondisi ini menggambarkan cedera akibat terkena besi panas selama 3 hari yang menyebabkan bengkak, nyeri, dan demam.
- Kode ICD-10 T24.6 digunakan untuk mengklasifikasikan korosi dan luka bakar terbatas pada ekstremitas bawah, kecuali pergelangan kaki dan kaki.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.59
- Deskripsi: Perawatan luka lain, termasuk debridemen
Penjelasan:
- Kode ICD-9-CM 96.59 dapat digunakan untuk mencatat prosedur perawatan luka, termasuk debridemen, yang mungkin diperlukan untuk menangani cedera akibat terkena besi panas.
- Debridemen mungkin diperlukan untuk membersihkan dan mempersiapkan luka agar dapat sembuh dengan baik.
Dalam penanganan kasus ini, dokter atau perekam medis dapat menggunakan kode ICD-10 T24.6 untuk mendiagnosis kondisi pasien dan kode ICD-9-CM 96.59 untuk mencatat tindakan perawatan luka yang dilakukan. -
Article No. 18804 | 19 Jun 2025
Klinis : ANGAN TERKENA BESI 3 HARI YANG LALU, BENGKAK DAN NYERI, PANAS DINGIN
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi tersebut dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Penjelasan:
Pasien mengalami kondisi yang mencurigakan adanya risiko infeksi karena adanya luka terkena besi selama 3 hari yang lalu, disertai dengan bengkak, nyeri, dan tanda-tanda peradangan seperti panas dingin. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada luka tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00004
Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01101 Tingkat Infeksi
Definisi: Tingkat kehadiran dan penyebaran organisme patogen dalam tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6540 Pencegahan Infeksi
Definisi: Minimalisasi transmisi dan penyebaran agen infeksi.
Dengan mengetahui diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan perencanaan dan intervensi yang tepat untuk mengelola risiko infeksi pada pasien dengan kondisi terkena besi selama 3 hari yang lalu, disertai bengkak, nyeri, dan tanda-tanda peradangan. -
Article No. 18805 | 19 Jun 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan sulit tertidur - Klien mengatakan mudah terbangun karna suara bising - Klien mengatakan tidak puas dengan tidurnya DO : - Skor PSQI > 5 (kualitas tidur buruk) - Klien tampak lemas karna kurang tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditetapkan adalah:
1. Gangguan Pola Tidur
Kode SDKI: 00198
Definisi: Gangguan dalam kuantitas dan/atau kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
Penjelasan:
Klien mengeluhkan sulit tertidur, mudah terbangun karena suara bising, dan tidak puas dengan kualitas tidurnya. Selain itu, ditemukan skor PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) yang lebih dari 5, menandakan kualitas tidur yang buruk. Klien juga tampak lemas karena kurang tidur.
2. Risiko Gangguan Aktivitas Sehari-hari
Kode SDKI: 00rollback
Definisi: Risiko penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Penjelasan:
Karena kurangnya kualitas dan kuantitas tidur, klien dapat mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, sehingga perlu dilakukan intervensi keperawatan yang tepat.
Kode SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kualitas Tidur Membaik (1822)
2. Kemampuan Aktivitas Sehari-hari Meningkat (0300)
Kode SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Tidur (6030)
2. Peningkatan Tidur (6670)
3. Peningkatan Aktivitas (0200)
Persona saya adalah seorang perawat profesional yang memberikan penjelasan akademis mengenai diagnosis keperawatan dan kaitannya dengan standar keperawatan di Indonesia. -
Article No. 18806 | 19 Jun 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan nyeri pada lututnya sudah lama sejak > 1 tahun - P : Saat Kecapean - Q : Senut-senut - R : Lutut Kiri - S : 6 - T : Hilang timbul DO : - Diagnosa medis gangguan otot - Menggunakan alat bantu jalan (kursi) - Klien tampak bersikap protektif - Postur tubuh bungkuk - Lutut kiri bengkok - TD: 140/90 mmHg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditetapkan adalah:
1. Nyeri kronis (NANDA-I: 00133)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain)
Kode SDKI: 10075
Kode SLKI: 40002
Kode SIKI: 20095
2. Gangguan mobilitas fisik (NANDA-I: 00085)
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, fleksibilitas, atau koordinasi muskuloskeletal
Kode SDKI: 10032
Kode SLKI: 40011
Kode SIKI: 20054
Penjelasan singkat:
1. Nyeri kronis:
- Klien mengeluhkan nyeri pada lutut kiri yang sudah lama, yaitu lebih dari 1 tahun.
- Nyeri dirasakan saat klien kecapean dan memiliki karakteristik senut-senut.
- Klien menyatakan nyeri pada skala 6.
- Nyeri hilang timbul.
2. Gangguan mobilitas fisik:
- Klien menggunakan alat bantu jalan (kursi) untuk mobilisasi.
- Klien tampak bersikap protektif terhadap anggota tubuhnya.
- Postur tubuh klien bungkuk.
- Lutut kiri klien bengkok, menunjukkan gangguan muskuloskeletal.
- Tanda vital menunjukkan hipertensi, yang dapat mempengaruhi mobilitas fisik.
Kode SDKI, SLKI, dan SIKI menunjukkan klasifikasi diagnosis keperawatan, hasil keperawatan, dan intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 18807 | 19 Jun 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan nyeri pada lututnya sudah lama sejak > 1 tahun - P : Saat Kecapean - Q : Senut-senut - R : Lutut Kiri - S : 6 - T : Hilang timbul DO : - Diagnosa medis gangguan otot - Menggunakan alat bantu jalan (kursi) - Klien tampak bersikap protektif - Postur tubuh bungkuk - Lutut kiri bengkok - TD: 140/90 mmHg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Nyeri Akut/Kronis (SDKI: 00032)**
**Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) – Kode 00032: Nyeri Akut/Kronis**
- **Definisi:** Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- **Karakteristik Mayor:**
- Laporan nyeri verbal/nonverbal (klien mengatakan nyeri senut-senut, skala 6).
- Perilaku protektif (klien tampak protektif, postur bungkuk, lutut bengkok).
- Perubahan tonus otot (gangguan otot, penggunaan alat bantu jalan).
- **Faktor yang Berhubungan:**
- Gangguan muskuloskeletal (diagnosa medis gangguan otot).
- Aktivitas berlebihan (nyeri timbul saat kecapean).
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode 2101: Kontrol Nyeri**
- **Indikator:**
- Skala nyeri menurun (target: ?3).
- Klien mampu menggunakan strategi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
- Peningkatan mobilitas fisik (postur lebih tegak, pengurangan ketergantungan alat bantu).
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode 5610: Manajemen Nyeri**
- **Intervensi:**
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam.
- Lakukan kompres hangat/dingin pada lutut.
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
- Modifikasi aktivitas untuk mencegah kelelahan.
- Edukasi penggunaan alat bantu jalan yang ergonomis.
**Catatan Tambahan:**
- **TD 140/90 mmHg** perlu dipantau terkait potensi stres akibat nyeri kronis.
- **Postur bungkuk** dan **lutut bengkok** memerlukan intervensi fisioterapi untuk mencegah komplikasi muskuloskeletal jangka panjang.
**Tone Akademis/Pakar:**
Diagnosa ini disusun berdasarkan kriteria PPNI dengan pendekatan holistik, mempertimbangkan aspek biopsikososial klien. Rekomendasi intervensi bersifat evidence-based dan memenuhi prinsip patient-centered care.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi terkait.)*