Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20742 | 14 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan jari tangan kanan patah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan jari tangan kanan patah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan Integritas Jaringan (10001)
Definisi: Kerusakan struktur dan fungsi kulit dan jaringan pendukung yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Integritas Jaringan (30102)
Definisi: Kemampuan untuk memperbaiki struktur dan fungsi kulit dan jaringan pendukung yang rusak.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perawatan Luka (I13021)
Definisi: Serangkaian tindakan dalam mempertahankan atau memperbaiki kondisi luka agar proses penyembuhan dapat berlangsung optimal.
2. Fiksasi Ekstremitas (I14038)
Definisi: Serangkaian tindakan dalam mempertahankan posisi dan stabilitas ekstremitas yang patah atau cedera.
Kode SDKI, SLKI, dan SIKI yang digunakan sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 20743 | 14 Aug 2025
Klinis : Hipovolemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi Hipovolemia berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
D.0001 Hipovolemia
Definisi:
Penurunan volume cairan intravaskuler yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara pasokan oksigen dan kebutuhan metabolik jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
L.0001 Volume Cairan Adekuat
L.0002 Perfusi Jaringan Efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
I.0001 Manajemen Cairan
I.0002 Pemantauan Hemodinamik
I.0003 Terapi Cairan
Penjelasan singkat:
Hipovolemia adalah kondisi dimana terjadi penurunan volume cairan intravaskuler, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan oksigen dan kebutuhan metabolik jaringan. Tujuan keperawatan adalah mencapai volume cairan yang adekuat dan mempertahankan perfusi jaringan yang efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen cairan, pemantauan hemodinamik, dan terapi cairan. -
Article No. 20744 | 14 Aug 2025
Klinis : ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ansietas:
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas (00146)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ansietas: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berlebihan terkait sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kecemasan (1211)
2. Kontrol kecemasan (1402)
3. Manajemen stress (1003)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen ansietas (5820)
Definisi: Minimalkan, jika memungkinkan, faktor-faktor yang menyebabkan dan/atau mempertahankan ansietas.
2. Terapi relaksasi (5880)
Definisi: Penggunaan teknik-teknik relaksasi untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis.
3. Terapi kognitif (5860)
Definisi: Membantu pasien untuk mengenali dan mengubah distorsi kognitif dan keyakinan yang tidak rasional.
Dalam konteks ini, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, saya dapat memberikan penjelasan lebih lanjut tentang diagnosa keperawatan ansietas, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola kondisi tersebut. -
Article No. 20745 | 14 Aug 2025
Klinis : Ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Ansietas:
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas (00146)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berkelanjutan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00001
Judul: Ansietas
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berkelanjutan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00001
Judul: Tingkat Ansietas
Definisi: Derajat perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berkelanjutan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00001
Judul: Pengurangan Ansietas
Definisi: Membantu klien untuk mengurangi perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berkelanjutan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
Penjelasan singkat:
Ansietas adalah kondisi emosional yang ditandai dengan perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berkelanjutan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui. Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI memberikan kerangka kerja yang terstandar untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola kondisi ansietas pada pasien. -
Article No. 20746 | 14 Aug 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien tersebut adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis atau histologis positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Biopsi bronkus, paru, atau mediastinum
Penjelasan:
Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk mengklasifikasikan tuberkulosis paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis atau histologis positif. Hal ini sesuai dengan kondisi pasien yang menunjukkan gejala batuk berdahak, demam, sesak napas, dan hasil pemeriksaan radiologis menunjukkan adanya lesi di paru.
Dalam kasus ini, prosedur yang mungkin dilakukan adalah biopsi bronkus, paru, atau mediastinum (kode ICD-9-CM 87.44) untuk konfirmasi diagnosis dan identifikasi patogen penyebab. Prosedur ini dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan atau cairan dari area yang terpengaruh untuk pemeriksaan mikrobiologis atau histologis. -
Article No. 20747 | 14 Aug 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah perawat profesional yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI: 10019)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 10063)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentolerir aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk merawat diri sendiri atau untuk melakukan pekerjaan rutin.
3. Risiko Infeksi (SDKI: 10100)
Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan pedoman baku untuk menentukan diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Setiap diagnosis keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah pedoman baku untuk menentukan luaran/hasil keperawatan yang diharapkan dicapai oleh pasien sesuai dengan diagnosis keperawatan. Setiap luaran keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah pedoman baku untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan perawat untuk membantu pasien mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. Setiap intervensi keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 20748 | 14 Aug 2025
Klinis : Pasien pria usia 20 tahun, datang dengan keluhan nyeri tumpul perut kanan atas lebih dari 3 minggu
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan gejala yang disampaikan, yaitu nyeri tumpul pada kuadran kanan atas abdomen yang berlangsung lebih dari 3 minggu pada pasien pria usia 20 tahun, maka dapat ditetapkan diagnosis dan kode ICD-10 sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K82.8
- Deskripsi: Gangguan kandung empedu lainnya, yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Penjelasan:
- Kode K82.8 mencakup berbagai kondisi atau gangguan kandung empedu yang tidak termasuk dalam kategori lain, seperti kolestasis, hidrops kandung empedu, dan kolestinosis kandung empedu.
- Gejala nyeri tumpul pada kuadran kanan atas abdomen yang berlangsung lama dapat mengarah pada adanya gangguan pada kandung empedu, meskipun diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 51.23
- Deskripsi: Kolekistektomi laparoskopik.
Penjelasan:
- Jika setelah evaluasi klinis dan pemeriksaan penunjang, diagnosis akhir mengarah pada gangguan kandung empedu yang memerlukan tindakan operatif, maka kode prosedur ICD-9-CM yang sesuai adalah 51.23 untuk kolekistektomi laparoskopik.
- Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat kandung empedu yang bermasalah dengan pendekatan minimal invasif menggunakan teknik laparoskopik. -
Article No. 20749 | 14 Aug 2025
Klinis : Pasien pria usia 20 tahun, datang dengan keluhan nyeri tumpul perut kanan atas lebih dari 3 minggu, hasil pemeriksaan usg menunjukkan adanya abses hepar dengan diameter 2 cm
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kasus pasien pria usia 20 tahun dengan abses hepar berdasarkan data klinis yang diberikan:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode DX.1.3: Nyeri Akut**
**Definisi**: Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, yang terjadi secara tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat.
**Faktor Penyebab**:
- *Faktor terkait*: Proses inflamasi/abses hepar (kode PPNI: E.2.1.1).
- *Faktor risiko*: Ukuran abses 2 cm (E.2.1.2).
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode LO.1.3.1: Tingkat Nyeri Menurun**
**Indikator**:
- Skala nyeri (0–10) turun dari ?5 menjadi ?3 dalam 24–48 jam.
- Pasien mampu menunjukkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (misal: relaksasi napas dalam).
**Kode LO.2.1.1: Kebutuhan Nutrisi Terpenuhi**
*(Relevan jika ada gangguan nafsu makan akibat nyeri)*
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode I.1.3.1: Manajemen Nyeri**
**Intervensi**:
1. *Farmakologis*: Kolaborasi pemberian analgesik (contoh: parasetamol/NSAID) sesuai resep (kode: I.1.3.1.1).
2. *Nonfarmakologis*: Ajarkan teknik distraksi atau relaksasi (I.1.3.1.3).
3. *Edukasi*: Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya kepatuhan terapi (I.1.3.1.4).
**Kode I.2.1.1: Manajemen Infeksi**
*(Relevan untuk abses hepar)*:
- Pantau tanda vital (demam, leukositosis).
- Kolaborasi pemberian antibiotik (I.2.1.1.2).
---
### **Catatan Akademis-Pakar**
1. **Dasar Teori**: Abses hepar menyebabkan nyeri melalui stimulasi reseptor nyeri di kapsul Glisson. Nyeri bersifat *visceral* (tumpul, terlokalisasi kanan atas).
2. **Prioritas**: Fokus pada manajemen nyeri dan infeksi untuk mencegah komplikasi (ruptur abses/sepsis).
3. **Evaluasi**: Gunakan *pain assessment tool* (skala numerik) dan pantau respon terapi setiap 4 jam.
---
Format ini memenuhi standar PPNI dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut (misal: adanya komorbiditas), diagnosa tambahan seperti *Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan* (DX.3.1) dapat dipertimbangkan.
**Referensi**:
- Buku *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)* Edisi 2016.
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)* Edisi 2018.
*(Dokumen ini siap untuk disimpan dalam rekam medis atau presentasi akademis).* -
Article No. 20750 | 14 Aug 2025
Klinis : Pasien pria usia 20 tahun, datang dengan keluhan nyeri tumpul perut kanan atas lebih dari 3 minggu, hasil pemeriksaan usg menunjukkan adanya abses hepar dengan diameter 2 cm
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K75.0
- Deskripsi: Abses hati
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 47.0
- Deskripsi: Drainase abses hati
Penjelasan:
Pasien pria usia 20 tahun datang dengan keluhan nyeri tumpul di perut kanan atas yang berlangsung lebih dari 3 minggu. Hasil pemeriksaan ultrasonografi (USG) menunjukkan adanya abses hati dengan diameter 2 cm.
Kode ICD-10 K75.0 (Abses hati) sesuai dengan kondisi pasien, yaitu adanya abses di dalam hati. Abses hati merupakan akumulasi cairan dan pus di dalam jaringan hati, yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit.
Untuk tindakan medis, kode ICD-9-CM 47.0 (Drainase abses hati) adalah prosedur yang sesuai. Drainase abses hati dilakukan untuk mengeluarkan cairan dan pus dari dalam abses, dengan tujuan mengurangi tekanan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Prosedur ini umumnya dilakukan secara radiologi intervensi, di mana dokter memasukkan kateter atau jarum ke dalam abses di bawah panduan USG atau CT scan, lalu cairan dan pus dikeluarkan. Hal ini bertujuan untuk mengatasi infeksi dan membantu penyembuhan. -
Article No. 20751 | 14 Aug 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, diagnosis awal adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 33.20
- Deskripsi: Bronkoskopi, tidak dinyatakan lebih lanjut
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 untuk "Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif" adalah kode yang sesuai untuk pasien ini. Pasien datang dengan gejala-gejala khas tuberkulosis paru, seperti batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Selain itu, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru, yang mendukung diagnosis tuberkulosis paru.
2. Kode ICD-9-CM 33.20 untuk "Bronkoskopi, tidak dinyatakan lebih lanjut" adalah kode prosedur yang mungkin dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Bronkoskopi dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan atau cairan dari paru-paru untuk pemeriksaan mikrobiologis atau histologis, yang dapat membantu mengkonfirmasi diagnosis tuberkulosis paru.
Catatan: Kode-kode ini hanya merupakan contoh dan harus disesuaikan dengan hasil pemeriksaan, temuan klinis, dan tindakan medis yang dilakukan pada pasien ini.