Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20764 | 15 Aug 2025
Klinis : pasien ingin konsultasi terkait mata merah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi pasien dengan mata merah:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan mata merah adalah "Risiko Infeksi Mata". Hal ini dikarenakan mata merah dapat menjadi tanda awal adanya infeksi pada mata, seperti konjungtivitis. Pasien dengan mata merah memiliki risiko mengalami infeksi mata yang dapat semakin memperparah kondisinya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien akan menunjukkan tanda-tanda tidak adanya infeksi pada mata dalam waktu 3-5 hari.
2. Pasien akan mampu melakukan perawatan mata dengan benar untuk mencegah terjadinya infeksi.
3. Pasien akan melaporkan berkurangnya gejala mata merah dalam waktu 3-5 hari.
4. Pasien akan mampu mengenali tanda-tanda infeksi mata dan segera melaporkannya kepada petugas kesehatan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Observasi tanda-tanda infeksi mata, seperti mata merah, nyeri, bengkak, dan keluar cairan.
2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian pengobatan yang sesuai, seperti pemberian antibiotik atau tetes mata.
3. Edukasi pasien tentang cara perawatan mata yang benar, seperti membasuh mata dengan air bersih, menghindari menyentuh mata dengan tangan kotor, dan menghindari kontak dengan benda-benda yang dapat menginfeksi mata.
4. Monitoring respon pasien terhadap pengobatan dan perawatan yang diberikan.
5. Evaluasi efektivitas intervensi keperawatan dan modifikasi rencana perawatan jika diperlukan.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Risiko Infeksi Mata" dipilih karena mata merah dapat menjadi tanda awal adanya infeksi pada mata, seperti konjungtivitis. Pasien dengan mata merah memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi mata yang dapat semakin memperparah kondisinya. Oleh karena itu, diperlukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah dan menangani infeksi mata.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan mencakup pemulihan tanda-tanda infeksi mata, peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mata yang benar, berkurangnya gejala mata merah, dan kemampuan pasien untuk mengenali tanda-tanda infeksi mata dan segera melaporkannya kepada petugas kesehatan. Pencapaian luaran ini akan membantu pasien untuk pulih dari kondisi mata merah dan mencegah terjadinya komplikasi.
Intervensi keperawatan yang perlu dilakukan meliputi observasi tanda-tanda infeksi mata, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian pengobatan yang sesuai, edukasi pasien tentang perawatan mata yang benar, monitoring respon pasien terhadap pengobatan dan perawatan, serta evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi rencana perawatan jika diperlukan. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk mengatasi infeksi mata, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kemampuan pasien dalam merawat mata. -
Article No. 20765 | 15 Aug 2025
Klinis : Pusing terjadi setiap mau berdiri cepat. Rasa pusing membuat pandangan hitam dan sedikit bergoyang. Terasa diseluruh kepala, tidak menjalar. Hal ini sudah berlangsung selama 1 minggu terakhir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Keseimbangan (00054)**
**Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) – Kode: 00054**
- **Definisi:** Ketidakmampuan mempertahankan posisi tubuh yang seimbang saat duduk, berdiri, atau berjalan.
- **Faktor yang Berhubungan:**
- Perubahan tekanan darah (hipotensi ortostatik).
- Gangguan sistem vestibular atau neurologis.
- Dehidrasi atau anemia.
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode: 0901**
- **Luaran yang Diharapkan:**
- **Keseimbangan tubuh membaik (0901)**
- Kriteria evaluasi:
- Klien mampu berdiri tanpa pusing atau goyah.
- Tidak mengalami pandangan hitam saat perubahan posisi.
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode: 3510**
- **Intervensi Keperawatan:**
- **Manajemen Keseimbangan (3510)**
- Anjurkan perubahan posisi bertahap (dari berbaring ke duduk, lalu berdiri).
- Pantau tanda vital (tekanan darah ortostatik).
- Edukasi hidrasi adekuat dan asupan nutrisi seimbang.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk evaluasi penyebab (misal: anemia, hipotensi).
**Catatan Akademis:**
Kondisi ini mengindikasikan **hipotensi ortostatik** atau gangguan vestibular sementara. Penting untuk menyingkirkan penyebab sistemik (seperti anemia atau dehidrasi) melalui anamnesis mendalam dan pemeriksaan penunjang. Intervensi keperawatan fokus pada pencegahan cedera akibat ketidakseimbangan dan edukasi perubahan posisi aman.
---
*Referensi: PPNI (2017). SDKI, SLKI, dan SIKI Edisi 2. Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia.* -
Article No. 20767 | 15 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri di dada sebelah kanan, nyeri nya hilang timbul sudah 1 bulan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: pasien datang dengan keluhan nyeri di dada sebelah kanan, nyeri nya hilang timbul sudah 1 bulan
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik Definisi:
- Laporan pasien tentang nyeri
- Ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri
- Perubahan tanda-tanda vital
- Perubahan perilaku
- Gangguan tidur
- Perubahan aktivitas
- Keterbatasan rentang gerak
Etiologi:
- Agen cedera fisik
- Agen cedera biologis
- Agen cedera kimiawi
- Agen cedera psikologis
Diagnosa ini sesuai karena pasien datang dengan keluhan nyeri di dada sebelah kanan yang hilang timbul selama 1 bulan, sehingga dapat diklasifikasikan sebagai nyeri akut.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan atau meningkatkan toleransi terhadap nyeri.
Indikator Hasil:
- Melaporkan nyeri terkontrol
- Menunjukkan perilaku untuk mengurangi nyeri
- Menggunakan analgesik sesuai anjuran
- Menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
- Melaporkan rasa nyaman
Luaran ini sesuai karena tujuan utama dari Asuhan Keperawatan adalah membantu pasien mencapai kontrol yang optimal terhadap nyeri yang dialaminya.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk membantu pasien mencapai kontrol nyeri yang optimal, intervensi keperawatan yang diperlukan antara lain:
1. Manajemen Nyeri
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas)
- Identifikasi faktor-faktor yang memperberat atau meringankan nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin, dll.)
- Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri
2. Edukasi Kesehatan
- Jelaskan penyebab dan proses terjadinya nyeri
- Ajarkan pasien cara menggunakan analgesik secara aman dan efektif
- Instruksikan pasien untuk melaporkan nyeri dan respon terhadap pengobatan
- Beri edukasi tentang teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
3. Manajemen Aktivitas
- Bantu pasien mengidentifikasi aktivitas yang dapat memperberat nyeri
- Anjurkan pasien untuk beristirahat saat nyeri muncul
- Ajarkan teknik pengaturan aktivitas untuk mencegah kekambuhan nyeri
Intervensi-intervensi di atas bertujuan untuk membantu pasien mencapai kontrol nyeri yang optimal, sesuai dengan luaran yang diharapkan. -
Article No. 20768 | 15 Aug 2025
Klinis : tidak bisa bak sejak jam 12.00, perut terasa kencang menjalar ke paha kanan. Nyeri (+) demam (+) 2 hari yll disertai flu.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu tidak bisa buang air kecil sejak jam 12.00, perut terasa kencang menjalar ke paha kanan, nyeri (+), demam (+) 2 hari yang lalu disertai flu, maka diagnosa keperawatan yang sesuai menurut SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah:
1. Retensi Urin
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
Faktor yang Berhubungan: Obstruksi saluran kemih, infeksi saluran kemih, neuromuskuler.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat:
1. Menunjukkan pola berkemih yang normal.
2. Melaporkan tidak ada keluhan nyeri atau rasa penuh pada kandung kemih.
3. Mendemonstrasikan kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara mandiri.
4. Menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Kaji dan pantau status urinasi pasien, termasuk frekuensi, volume, dan karakteristik urin.
2. Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap retensi urin, seperti obstruksi saluran kemih, infeksi, atau masalah neuromuskuler.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, fisioterapis) untuk menentukan intervensi yang sesuai, seperti pemberian obat, tindakan pembedahan, atau latihan otot panggul.
4. Ajarkan pasien teknik relaksasi dan latihan berkemih yang benar untuk memfasilitasi pengosongan kandung kemih.
5. Berikan kenyamanan dan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait manajemen retensi urin.
6. Pantau tanda-tanda vital dan gejala infeksi secara berkala.
7. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memantau efektivitas intervensi dan melakukan tindak lanjut yang diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pemulihan pola berkemih yang normal, bebas dari keluhan nyeri atau rasa penuh pada kandung kemih, serta menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil. -
Article No. 20769 | 15 Aug 2025
Klinis : STOKE ISKEMIK
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "STROKE ISKEMIK" dalam format yang terstruktur seperti yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: I63
- Deskripsi: Stroke iskemik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 38.12
- Deskripsi: Trombektomi terapeutik dengan kateter, arteri intrakranial
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 I63 adalah kode untuk "Stroke iskemik", yang merupakan jenis stroke yang disebabkan oleh sumbatan aliran darah ke otak, biasanya karena trombus atau emboli. Kode ini mencakup berbagai subtipe stroke iskemik, seperti infark serebri akibat trombosis arteri serebri, infark serebri akibat emboli arteri serebri, dan lainnya.
2. Untuk tindakan medis yang mungkin dilakukan pada pasien dengan stroke iskemik, kode ICD-9-CM 38.12 (Trombektomi terapeutik dengan kateter, arteri intrakranial) dapat digunakan. Prosedur ini melibatkan penggunaan kateter untuk menghilangkan bekuan darah atau trombus yang menyumbat arteri intrakranial, dengan tujuan untuk memulihkan aliran darah ke otak dan mengurangi kerusakan jaringan otak.
Kode-kode ini memberikan informasi terstandarisasi tentang diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan, yang penting untuk dokumentasi medis, klaim asuransi, dan analisis epidemiologi. -
Article No. 20770 | 15 Aug 2025
Klinis : Manajemen gangguan integritas jaringan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dokter. Untuk kondisi "Manajemen gangguan integritas jaringan", saya memberikan kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM procedure/tindakan medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L89.XXX
- Deskripsi: Ulkus dekubitus dan area tekanan terlokalisasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridemen luka, penyiapan tempat luka untuk penyembuhan
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 L89.XXX mencakup berbagai jenis ulkus dekubitus dan area tekanan terlokalisasi. Ini termasuk ulkus stage I-IV, ulkus yang tidak dapat diklasifikasikan, dan ulkus dengan komplikasi. Kode ini digunakan untuk mengelola dan menangani gangguan integritas jaringan akibat tekanan yang berkepanjangan.
2. Kode ICD-9-CM 86.22 (Debridemen luka, penyiapan tempat luka untuk penyembuhan) mencakup prosedur pembersihan dan persiapan luka untuk memfasilitasi penyembuhan. Ini dapat melibatkan debridemen mekanis, kimiawi, atau enzimatik untuk menghilangkan jaringan nekrotik, debris, dan benda asing dari luka. Prosedur ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi penyembuhan luka.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika Anda membutuhkan klarifikasi atau informasi tambahan, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 20771 | 15 Aug 2025
Klinis : Manajemen gangguan integritas jaringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Gangguan Integritas Jaringan (kode: 00046)
Definisi SDKI:
Manajemen Gangguan Integritas Jaringan adalah kemampuan individu untuk mencegah, mengendalikan, dan memulihkan kerusakan pada struktur dan fungsi kulit dan jaringan lainnya.
Definisi SLKI:
Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (kode: P-0001)
Tindakan yang dilakukan untuk menjaga, mempertahankan, atau meningkatkan kesehatan.
Definisi SIKI:
Perawatan Luka (kode: I-0155)
Tindakan untuk memelihara dan memperbaiki integritas kulit dan jaringan lain yang terganggu.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Manajemen Gangguan Integritas Jaringan" mengacu pada kemampuan individu untuk mencegah, mengendalikan, dan memulihkan kerusakan pada struktur dan fungsi kulit serta jaringan lainnya. Ini dapat melibatkan perilaku pemeliharaan kesehatan, seperti perawatan luka, untuk menjaga dan memperbaiki integritas kulit dan jaringan yang terganggu. -
Article No. 20772 | 15 Aug 2025
Klinis : DS: Pasien mengatakan hanya tahu jika sakit jantung diderita oleh orang tua diatas 50 tahun DO: • Pasien sering bertanya kenapa bisa terkena penyakit jantung • Pasien menunjukan perilaku yang tidak sesuai yaitu ketergantungan terhadap nikotin yang tinggi dan sering makan makanan cepat saji • Pasien tidak memahami pola hidup sehat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Kode SDKI: 00026** – **Kurang Pengetahuan tentang Penyakit, Proses Penyakit, dan Manajemen Kesehatan** *(Deficient Knowledge regarding Disease, Disease Process, and Health Management)*
**Penjelasan Singkat:**
Pasien menunjukkan ketidaktahuan mengenai faktor risiko penyakit jantung, termasuk pengaruh gaya hidup (seperti merokok dan konsumsi makanan cepat saji) serta keyakinan yang keliru bahwa penyakit jantung hanya terjadi pada orang tua di atas 50 tahun. Hal ini berdampak pada ketidakmampuan pasien dalam menerapkan perilaku sehat.
---
**Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):**
**Kode SLKI: 1801** – **Pengetahuan tentang Proses Penyakit** *(Knowledge: Disease Process)*
**Indikator:**
- Menyebutkan faktor risiko penyakit jantung.
- Menjelaskan hubungan antara gaya hidup dan penyakit jantung.
- Mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit jantung.
---
**Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):**
**Kode SIKI: 5604** – **Edukasi Kesehatan** *(Health Education)*
**Intervensi:**
1. Memberikan penjelasan tentang faktor risiko penyakit jantung (genetik, usia, gaya hidup).
2. Menjelaskan dampak merokok dan pola makan tidak sehat terhadap kesehatan jantung.
3. Merekomendasikan sumber informasi terpercaya (misalnya, panduan dari *American Heart Association* atau *Kementerian Kesehatan RI*).
4. Melibatkan pasien dalam penyusunan rencana perubahan perilaku (contoh: mengurangi rokok, meningkatkan aktivitas fisik).
---
**Catatan Akademis:**
Diagnosa ini sesuai dengan *NANDA-I* dan telah diadaptasi oleh **PPNI** dalam **SDKI Edisi 4**. Pendekatan edukasi menggunakan prinsip *health belief model* untuk meningkatkan kesadaran pasien tentang kerentanan diri terhadap penyakit jantung. Intervensi difokuskan pada modifikasi *health literacy* dan *self-efficacy* pasien.
**Referensi:**
- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2019). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 4*.
- Kementerian Kesehatan RI. (2020). *Panduan Praktik Klinis Keperawatan Kardiovaskular*.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi terkait.)* -
Article No. 20773 | 15 Aug 2025
Klinis : defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi defisit nutrisi.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi (00002)
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Judul: Defisit Nutrisi
Definisi: Ketidakcukupan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 00002
Judul: Status Nutrisi
Definisi: Keadaan yang menggambarkan kemampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 00002
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Upaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Defisit Nutrisi" menggambarkan kondisi dimana asupan nutrisi pasien tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan nafsu makan, kesulitan menelan, atau malabsorpsi. Perawat perlu melakukan intervensi untuk memastikan pasien dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya, seperti dengan memberikan edukasi, memantau asupan, dan memodifikasi diet jika diperlukan. -
Article No. 20736 | 14 Aug 2025
Klinis : anak usia 3 tahun, berat badan kurang sesuai usia, mual, muntah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk anak usia 3 tahun dengan berat badan kurang sesuai usia, mual, dan muntah adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh". Diagnosa ini dipilih karena kondisi anak tersebut menunjukkan ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dan kebutuhan nutrisi tubuhnya, yang menyebabkan berat badan kurang sesuai usia.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Berat Badan: Anak akan memiliki berat badan yang sesuai dengan usianya setelah dilakukan intervensi keperawatan.
2. Asupan Nutrisi: Anak akan mengonsumsi makanan dan cairan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya, sehingga mencapai keseimbangan nutrisi.
3. Manajemen Mual dan Muntah: Anak akan mampu mengatasi atau mengelola mual dan muntah yang dialaminya, sehingga tidak mengganggu asupan nutrisi.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Nutrisi:
- Mengevaluasi status nutrisi anak, termasuk berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh.
- Menghitung kebutuhan nutrisi anak sesuai dengan usia dan kondisinya.
- Memantau asupan makanan dan cairan yang dikonsumsi anak.
2. Pemberian Nutrisi:
- Memberikan makanan dan cairan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak.
- Mempertimbangkan jenis makanan yang dapat meningkatkan berat badan anak, seperti makanan tinggi kalori dan protein.
- Memberikan nutrisi enteral atau parenteral jika diperlukan.
3. Manajemen Mual dan Muntah:
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memicu mual dan muntah pada anak.
- Memberikan intervensi farmakologis (anti-emetik) atau non-farmakologis (teknik relaksasi, distraksi) untuk mengatasi mual dan muntah.
- Mengajarkan anak dan keluarga teknik-teknik manajemen mual dan muntah.
4. Edukasi dan Dukungan Keluarga:
- Memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya nutrisi yang seimbang dan pengelolaan mual dan muntah.
- Melibatkan keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
- Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada anak dan keluarga.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan anak dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu memiliki berat badan yang sesuai usia, asupan nutrisi yang seimbang, serta mampu mengelola mual dan muntah yang dialaminya.