Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7034 | 25 Nov 2024
Klinis : seorang perempuan berusia 48 tahun datang dengan mengeluhkan sesak nafas yang tak kunjung berkurang yang disertai batuk, saat diberi minum muntah, ulu hati terasa nyeri, kepala terasa nyeri,pasien dengan suhu 37,8, tekanan darah 127/79
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
Etiologi: Peningkatan produksi sekret, kelemahan otot-otot pernapasan, gangguan mekanik pernapasan.
2. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Etiologi: Agen cedera biologis (infeksi), agen cedera kimiawi (iritasi), agen cedera fisik (tekanan).
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Etiologi: Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi, gangguan pada proses pencernaan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Pasien dapat batuk secara efektif untuk membersihkan sekresi dari saluran napas.
- Pasien dapat bernapas dengan irama dan kedalaman yang normal.
- Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang paten.
2. Nyeri Akut
- Pasien dapat melaporkan pengurangan tingkat nyeri.
- Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
- Pasien dapat menerapkan strategi pengelolaan nyeri yang efektif.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Pasien dapat mengkonsumsi makanan dan cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai.
- Pasien dapat mengenali tanda-tanda kekurangan nutrisi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Lakukan pengkajian jalan napas dan pernapasan secara komprehensif.
- Berikan oksigen dan monitor saturasi oksigen.
- Lakukan suction untuk membersihkan sekresi dari saluran napas.
- Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan medis.
2. Nyeri Akut
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
- Berikan analgesik sesuai indikasi untuk mengurangi nyeri.
- Ajarkan teknik pengelolaan nyeri non-farmakologis.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan medis.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Kaji status nutrisi dan riwayat makan pasien.
- Berikan makanan dan cairan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi pasien.
- Pantau intake dan output cairan serta berat badan pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang tepat.
- Berikan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
Penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas: Pasien mengeluhkan sesak napas dan batuk, yang mengindikasikan adanya gangguan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas.
- Nyeri Akut: Pasien mengeluhkan nyeri di ulu hati dan kepala, yang merupakan gejala khas nyeri akut.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Pasien mengalami mual dan muntah saat minum, yang dapat menyebabkan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas: Tujuannya adalah untuk mempertahankan jalan napas yang paten, sehingga pasien dapat bernapas dengan irama dan kedalaman yang normal.
- Nyeri Akut: Tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat nyeri yang dirasakan oleh pasien dan membantu pasien dalam mengelola nyeri secara efektif.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Tujuannya adalah untuk memastikan pasien dapat mengkonsumsi makanan dan cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, sehingga dapat mempertahankan berat badan yang sesuai.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas: Intervensi yang diperlukan mencakup pengkajian jalan napas dan pernapasan, pemberian oksigen, suction untuk membersihkan sekresi, latihan batuk efektif, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan medis.
- Nyeri Akut: Intervensi yang diperlukan mencakup pengkajian nyeri, pemberian analgesik, teknik pengelolaan nyeri non-farmakologis, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan medis.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Intervensi yang diperlukan mencakup pengkajian status nutrisi, pemberian makanan dan cairan yang sesuai, pemantauan intake dan output cairan serta berat badan, dan kolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet yang tepat. -
Article No. 7035 | 25 Nov 2024
Klinis : Pasien mengatakan kadang merasa nyeri pada haid pertama Pasien mengatakan cemas atau ke kanan nanti karena ini adalah kehamilan pertamanya pasien selalu mengontrol kesehatannya ke rumah sakit Keadaan saat hamil pasien mengatakan saat hamil ia selalu menjaga kesehatan dan pola hidupnya Pola aktivitas dan latihan sebelum hamil pasien mengatakan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri Keadaan saat hamil pasien mengatakan saat hamil kebanyakan duduk dan baring setiap minggu merasakan kakinya nyeri pasien mengatakan mengurangi aktivitas yang terlalu berat seperti mengepel dan mencuci yang terlalu banyak Pola tidur pola tidur dan istirahat keadaan sebelum hamil pasien mengatakan biasanya tidur selama 6 jam per hari kadang tidur siang di hari Minggu Keadaan saat hamil pasien mengatakan sering terbangun saat tidur malam hari karena nyeri pada malam hari dan selalu merasakan mual laki-laki ini pasien hanya dapat tidur empat jam per hari Riwayat keluhan utama pasien mengatakan mulai merasakan nyeri kaki sejak beberapa hari yang lalu kadang nyeri timbul di malam hari seperti kram-kram P pasien mengatakan nyeri pada kaki Q nyeri dikatakan pada malam hari seperti kram-kram R nyeri pada darah kaki S skala nyeri 5 T nyeri hilang timbul 1 sampai 2 menit
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan jawaban yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Berhubungan Dengan Dismenorea Primer
2. Kecemasan Berhubungan Dengan Kehamilan Pertama
3. Manajemen Kesehatan Berhubungan Dengan Kehamilan
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Terkontrol
- Pasien dapat melaporkan nyeri minimal atau tidak ada nyeri
- Pasien dapat mengenali dan mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
- Pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari yang dilakukan sebelum nyeri timbul
2. Kecemasan Terkendali
- Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda penurunan kecemasan
- Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasan
- Pasien dapat menyatakan rasa percaya diri dalam menghadapi kehamilan pertama
3. Perilaku Kesehatan Memadai
- Pasien dapat mengenali dan memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan selama kehamilan
- Pasien dapat menerapkan perilaku kesehatan yang sesuai selama kehamilan
- Pasien dapat mencapai tujuan kesehatan yang diharapkan selama kehamilan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Nyeri Berhubungan Dengan Dismenorea Primer
- Manajemen Nyeri: Mengidentifikasi dan mengkaji nyeri, memberikan intervensi farmakologi dan non-farmakologi untuk mengurangi nyeri, mengajarkan teknik manajemen nyeri mandiri
- Manajemen Aktivitas: Membantu pasien mengatur aktivitas sehari-hari agar tetap terlaksana dengan baik, menyarankan penggunaan alat bantu jika diperlukan
- Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi tentang penyebab, faktor risiko, dan manajemen dismenorea
2. Kecemasan Berhubungan Dengan Kehamilan Pertama
- Manajemen Kecemasan: Mengidentifikasi penyebab kecemasan, membantu pasien mengembangkan strategi koping yang efektif, melakukan teknik relaksasi
- Dukungan Emosional: Memberikan dukungan dan empati, melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan
- Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi tentang proses kehamilan dan perubahan yang terjadi, serta pemberian informasi yang akurat
3. Manajemen Kesehatan Berhubungan Dengan Kehamilan
- Manajemen Aktivitas dan Istirahat: Mengkaji pola aktivitas dan istirahat pasien, membantu mengatur ulang aktivitas dan istirahat yang sesuai dengan kondisi kehamilan
- Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi tentang perilaku sehat selama kehamilan, seperti nutrisi, aktivitas, dan istirahat yang sesuai
- Kolaborasi: Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, fisioterapis) untuk memastikan perawatan yang komprehensif
Penjelasan secara rinci dan terperinci telah diberikan untuk setiap poin yang Anda minta. Saya harap jawaban ini dapat membantu Anda dalam mengembangkan asuhan keperawatan yang tepat untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 7036 | 25 Nov 2024
Klinis : Subjektif: pasien mengatakan keluhan lemah separuh badan di bagian kanan dan nyeri di kepala hilang timbul
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Hemiparesis Sinistra
Hemiparesis adalah kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, biasanya pada sisi tubuh yang berlawanan dengan lesi di otak. Pasien mengalami keluhan lemah separuh badan di bagian kanan.
2. Nyeri Kepala Episodik
Nyeri kepala episodik adalah nyeri kepala yang terjadi secara intermiten atau berulang, dengan intensitas bervariasi. Pasien mengeluhkan nyeri di kepala yang hilang timbul.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Hemiparesis Sinistra: Kelemahan atau kelumpuhan yang terbatas pada satu sisi tubuh bagian kiri.
- Nyeri Kepala Episodik: Nyeri yang timbul secara berulang-ulang pada kepala.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Hemiparesis Sinistra: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal, status neurologis membaik.
- Nyeri Kepala Episodik: Pasien dapat mengendalikan nyeri kepala, mampu beraktivitas dengan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Hemiparesis Sinistra: Manajemen disfungsi fisik, pelatihan kemampuan fungsional, terapi okupasi.
- Nyeri Kepala Episodik: Manajemen nyeri, terapi relaksasi, edukasi manajemen nyeri.
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah kesehatan pasien secara optimal. -
Article No. 7037 | 25 Nov 2024
Klinis : seorang perempuan berusia 48 tahun datang dengan mengeluhkan sesak nafas yang tak kunjung berkurang yang disertai batuk, saat diberi minum muntah, ulu hati terasa nyeri, kepala terasa nyeri,pasien dengan suhu 37,8, tekanan darah 127/79
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum dan salam sejahtera,
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Diagnosis Keperawatan SDKI:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
b. Nyeri Akut
c. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Faktor patologis seperti infeksi/peradangan saluran napas, adanya mukus yang berlebihan, dan kelemahan otot pernapasan.
- Karakteristik: Sesak napas, batuk yang tidak produktif, irama napas tidak teratur, bunyi napas tambahan (ronki, wheezing).
b. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Proses penyakit (inflamasi, spasme otot), cedera, atau prosedur diagnostik/terapeutik.
- Karakteristik: Pasien melaporkan rasa nyeri pada ulu hati dan kepala, ekspresi wajah menunjukkan nyeri.
c. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Penyebab: Kelemahan fisik, sesak napas, dan kelelahan.
- Karakteristik: Pasien merasa mudah lelah, napas pendek saat beraktivitas.
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
a. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Indikator: Pasien dapat batuk efektif, tidak ada sputum yang tertahan, irama napas teratur, dan tidak ada bunyi napas tambahan.
b. Kontrol Nyeri
- Indikator: Pasien melaporkan nyeri berkurang, dapat beraktivitas tanpa nyeri mengganggu, dan ekspresi wajah menunjukkan rileks.
c. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Indikator: Pasien dapat melakukan aktivitas rutin tanpa sesak napas atau kelelahan yang berlebihan.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Monitor status pernapasan
- Auskultasi suara napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Lakukan tindakan batuk efektif
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi
b. Nyeri Akut:
- Kaji karakteristik nyeri
- Berikan analgesik sesuai indikasi
- Terapkan teknik nonfarmakologi (kompres hangat, pijat)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
c. Intoleransi Aktivitas:
- Kaji kemampuan aktivitas pasien
- Berikan latihan fisik sesuai toleransi
- Atur lingkungan yang mendukung aktivitas
- Ajarkan teknik penghematan energi
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan.
Wassalamu'alaikum. -
Article No. 7038 | 25 Nov 2024
Klinis : Pasien mengatakan nyeri di kepala ketika berbaring
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu pasien mengeluhkan nyeri di kepala ketika berbaring, maka diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan yang komprehensif, luaran yang diharapkan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah:
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang.
2. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
3. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
4. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Kaji karakteristik nyeri, termasuk lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas.
b. Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter.
c. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
d. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Manajemen Istirahat:
a. Identifikasi faktor-faktor yang dapat mengganggu tidur/istirahat pasien.
b. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk beristirahat.
c. Dorong pasien untuk melakukan aktivitas dan istirahat secara teratur.
d. Pantau tanda-tanda vital pasien secara berkala.
3. Peningkatan Kenyamanan:
a. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pasien.
b. Berikan posisi yang nyaman saat berbaring.
c. Lakukan tindakan keperawatan untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
d. Lakukan evaluasi dan penyesuaian intervensi sesuai kebutuhan pasien.
Dengan implementasi intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu penurunan nyeri, stabilitas tanda-tanda vital, kenyamanan dalam beristirahat, dan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keberhasilan asuhan keperawatan. -
Article No. 7039 | 25 Nov 2024
Klinis : Pasien dirujuk dengan keluhan nyeri di kepala hilang timbul dan berbicara pelo
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu nyeri di kepala hilang timbul dan berbicara pelo, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Akut" (SDKI, 2017). Pasien mengalami nyeri di kepala yang bersifat akut atau tiba-tiba muncul.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Ekspresi Nyeri Terkontrol: Pasien dapat mengontrol ekspresi nyeri yang dirasakan, misalnya dengan skala nyeri berkurang.
2. Perilaku Mencari Pertolongan: Pasien dapat mengenali dan mengomunikasikan rasa nyeri yang dirasakan kepada petugas kesehatan.
3. Pengetahuan: Pasien dapat menjelaskan penyebab, faktor pemicu, dan cara penanganan nyeri yang dirasakan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen Nyeri:
a. Identifikasi karakteristik nyeri, seperti lokasi, kualitas, durasi, dan intensitas nyeri.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi farmakologi dan non-farmakologi yang tepat.
c. Berikan teknik non-farmakologi seperti kompres hangat, relaksasi, distraksi, dan terapi musik.
d. Monitor efektivitas intervensi dan lakukan evaluasi.
2. Edukasi Kesehatan:
a. Jelaskan penyebab dan faktor pemicu nyeri kepada pasien.
b. Ajarkan pasien teknik-teknik manajemen nyeri yang dapat dilakukan sendiri.
c. Dorong pasien untuk aktif dalam melaporkan dan menangani nyeri yang dirasakan.
3. Kolaborasi:
a. Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk menentukan diagnosis dan rencana penanganan yang tepat.
b. Lakukan rujukan ke spesialis jika diperlukan.
Penjelasan rinci dan terperinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI "Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Akut" dipilih karena pasien mengalami gejala nyeri di kepala yang bersifat tiba-tiba muncul dan hilang. Nyeri akut adalah nyeri yang timbul secara tiba-tiba dan memiliki durasi yang relatif pendek.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) mencakup kontrol ekspresi nyeri, perilaku mencari pertolongan, dan peningkatan pengetahuan pasien. Hal ini bertujuan untuk membantu pasien mengenali, mengelola, dan mencegah nyeri yang dirasakan.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI) meliputi manajemen nyeri, edukasi kesehatan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Tujuannya adalah untuk mengatasi nyeri secara komprehensif, meningkatkan pemahaman pasien, dan memastikan penanganan yang tepat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, saya sebagai perawat profesional akan menerapkan prinsip-prinsip praktik keperawatan yang berpusat pada pasien, berlandaskan bukti ilmiah terkini, dan berorientasi pada keselamatan pasien. -
Article No. 7040 | 25 Nov 2024
Klinis : crt> 3detik, akral dingin, edema tungkai bawah, sesak napas, ronchii,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
2. Intoleransi Aktivitas
3. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakadekuatan aliran darah ke perifer yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Perfusi jaringan perifer membaik.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Meningkatkan perfusi jaringan perifer, mengatasi penyebab, dan memonitor tanda-tanda vital.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan.
- SLKI: Toleransi aktivitas membaik.
- SIKI: Memfasilitasi aktivitas, mengelola energi, dan memantau tanda-tanda vital.
3. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan.
- SLKI: Bersihan jalan napas membaik.
- SIKI: Memfasilitasi bersihan jalan napas, memberikan oksigen, dan menghisap sekret.
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu CRT > 3 detik, akral dingin, edema tungkai bawah, sesak napas, dan ronki, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer, Intoleransi Aktivitas, dan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan perfusi jaringan perifer, memfasilitasi aktivitas, dan memfasilitasi bersihan jalan napas. -
Article No. 7041 | 25 Nov 2024
Klinis : Subjektif: - pasien mengatakan nyeri pada seluruh kepala - pasien mengatakan nyeri dirasakan terutama ketika bangun tidur - pasien mengatakan nyeri kepala hilang timbul Objektif: - pasien tampak meringis - skala nyeri: 3
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah "Nyeri Kepala Terkait Kondisi Fisiologis". Pasien mengeluhkan nyeri pada seluruh kepala, nyeri terutama dirasakan saat bangun tidur, dan nyeri hilang timbul. Selain itu, pasien tampak meringis dan skala nyerinya adalah 3, menunjukkan adanya nyeri yang dapat dirasakan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengurangan Nyeri: Pasien akan melaporkan pengurangan nyeri kepala dari skala 3 menjadi skala 1 atau 2.
2. Pengendalian Nyeri: Pasien akan mendemonstrasikan strategi pengendalian nyeri yang efektif, seperti relaksasi, distraksi, atau penggunaan analgesik.
3. Kualitas Tidur Membaik: Pasien akan melaporkan bahwa frekuensi dan durasi nyeri kepala saat bangun tidur berkurang, sehingga meningkatkan kualitas tidurnya.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
- Identifikasi karakteristik, lokasi, durasi, frekuensi, dan faktor pencetus nyeri kepala.
- Ajarkan pasien teknik relaksasi, seperti napas dalam, visualisasi, atau distraksi untuk mengurangi nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang tepat.
2. Manajemen Tidur:
- Evaluasi pola dan kualitas tidur pasien.
- Anjurkan pasien untuk mempertahankan rutinitas tidur yang teratur.
- Identifikasi dan minimalisasi faktor-faktor yang dapat mengganggu tidur, seperti nyeri kepala.
3. Edukasi Kesehatan:
- Berikan edukasi kepada pasien mengenai nyeri kepala, penyebabnya, dan strategi penanganannya.
- Dorong pasien untuk aktif terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan perawatan yang komprehensif.
Dengan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu pengurangan nyeri kepala, pengendalian nyeri yang efektif, dan peningkatan kualitas tidur. Melalui kolaborasi yang baik antara pasien dan tim kesehatan, pasien dapat mencapai kondisi yang optimal dan meningkatkan kesejahteraannya. -
Article No. 7042 | 25 Nov 2024
Klinis : Pasien mengatakan saat hamil kebanyakan duduk dan baring setiap minggu melaksanakan tugasnya nyeri pasien mengatakan mengurangi aktivitas yang terlalu berat pasti mengatakan mulai merasakan nyeri kaki setiap lalu karena timbul di malam hari seperti kram-kram pasien mengatakan sering terbangun di malam hari karena nyeri pada kedua kaki dan selalu merasakan mual akibat ini nyeri pada kedua kaki nyeri pada malam hari seperti kram-kram yakin pada daerah kaki sekalian kelima dan nyeri kehilangan timbul zat sampai 2 menit
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Faktor yang berhubungan: Agen cedera biologis (kontraksi uterus, pergeseran posisi janin).
2. Gangguan Pola Tidur
Definisi: Terganggunya kualitas dan/atau kuantitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan disfungsi.
Faktor yang berhubungan: Nyeri.
3. Mual
Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Faktor yang berhubungan: Nyeri.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Terkontrol
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada penurunan nyeri.
- Pasien mampu mengontrol nyeri menggunakan teknik non-farmakologis.
2. Pola Tidur Membaik
- Pasien melaporkan peningkatan kualitas dan kuantitas tidur.
- Pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada perbaikan pola tidur.
- Pasien mampu menerapkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi tidur.
3. Mual Terkontrol
- Pasien melaporkan frekuensi dan durasi mual berkurang.
- Pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada penurunan mual.
- Pasien mampu menerapkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi mual.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis.
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri.
- Anjurkan pasien untuk beristirahat dan mengurangi aktivitas yang berat.
2. Manajemen Pola Tidur
- Kaji pola tidur pasien.
- Berikan lingkungan yang mendukung tidur (suhu, pencahayaan, ketenangan).
- Ajarkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi tidur.
- Anjurkan pasien untuk menghindari stimulan sebelum tidur.
3. Manajemen Mual
- Kaji faktor-faktor penyebab mual.
- Berikan antiemetik sesuai instruksi medis.
- Ajarkan teknik manajemen mual (contoh: pernapasan dalam, distraksi).
- Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat mengurangi mual.
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut, Gangguan Pola Tidur, dan Mual. Luaran yang diharapkan adalah Nyeri Terkontrol, Pola Tidur Membaik, dan Mual Terkontrol. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup Manajemen Nyeri, Manajemen Pola Tidur, dan Manajemen Mual. Setiap intervensi dilakukan dengan pendekatan komprehensif, menggunakan teknik farmakologis dan non-farmakologis, serta memperhatikan kondisi pasien untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan. -
Article No. 7043 | 25 Nov 2024
Klinis : diagnosa psikososial pasien ckd
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, serta intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD) dari segi psikososial.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi psikososial pasien CKD, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Depresi berhubungan dengan perubahan peran dan status kesehatan. Pasien CKD sering mengalami depresi akibat perubahan gaya hidup, pembatasan cairan dan diet, serta ketergantungan pada terapi pengganti ginjal. Hal ini dapat menyebabkan perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat terhadap aktivitas.
2. Ansietas berhubungan dengan ketidakpastian prognosis penyakit. Pasien CKD menghadapi ketidakpastian terkait perjalanan penyakit, efektivitas pengobatan, dan kemungkinan memburuknya kondisi. Hal ini dapat menimbulkan perasaan cemas, khawatir, dan stres.
3. Harga diri rendah berhubungan dengan perubahan citra tubuh. Pasien CKD sering mengalami perubahan fisik seperti bengkak, warna kulit pucat, dan kelemahan yang dapat mempengaruhi citra diri dan harga diri pasien.
Luaran/Output SLKI:
1. Penurunan depresi, yang ditandai dengan pasien dapat mengekspresikan perasaan, menunjukkan minat dalam aktivitas, dan menunjukkan harapan untuk masa depan.
2. Penurunan ansietas, yang ditandai dengan pasien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan, menerapkan strategi koping yang efektif, dan menunjukkan tanda-tanda relaksasi.
3. Peningkatan harga diri, yang ditandai dengan pasien dapat mengidentifikasi kelebihan diri, menerima pujian, dan menunjukkan rasa percaya diri.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Untuk mengatasi depresi:
a. Terapi kognitif-perilaku: membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah pola berpikir negatif.
b. Aktivitas terapeutik: melibatkan pasien dalam aktivitas yang menyenangkan dan memberikan rasa pencapaian.
c. Dukungan emosional: memberikan empati, validasi perasaan, dan dorongan positif.
2. Untuk mengatasi ansietas:
a. Manajemen ansietas: mengajarkan teknik relaksasi, visualisasi, dan distraksi.
b. Terapi kognitif: membantu pasien mengidentifikasi dan mengatasi pikiran-pikiran irasional.
c. Pemberian informasi: memberikan edukasi tentang penyakit, prognosis, dan pengobatan untuk mengurangi ketidakpastian.
3. Untuk meningkatkan harga diri:
a. Terapi kelompok: memfasilitasi diskusi dan berbagi pengalaman dengan pasien lain.
b. Konseling: membantu pasien mengidentifikasi dan mengembangkan kelebihan diri.
c. Terapi aktivitas: melibatkan pasien dalam aktivitas yang dapat meningkatkan rasa pencapaian dan kepuasan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada aspek psikososial, diharapkan dapat membantu pasien CKD dalam mengatasi masalah depresi, ansietas, dan harga diri rendah sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan adaptasi terhadap penyakitnya.