Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6994 | 25 Nov 2024
Klinis : resiko penurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu risiko penurunan curah jantung, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Penurunan Curah Jantung
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- Faktor risiko: Gangguan irama jantung, gangguan kontraktilitas miokard, gangguan volume dan/atau pengisian ventrikel, obstruksi aliran darah, dan faktor-faktor yang memengaruhi beban jantung.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital stabil, perfusi jaringan adekuat, dan tidak ada tanda-tanda kegagalan jantung.
- Indikator: Tanda-tanda vital dalam batas normal, kapasitas fungsional meningkat, dan tidak ada tanda-tanda kegagalan jantung.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Pemantauan tanda-tanda vital: Memantau tanda-tanda vital secara berkala untuk mendeteksi perubahan.
b. Manajemen cairan: Memantau asupan dan pengeluaran cairan, serta mengatur keseimbangan cairan.
c. Manajemen kardiovaskular: Memantau dan mengelola kondisi kardiovaskular pasien.
d. Edukasi kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang kondisi dan penatalaksanaannya.
Dalam memberikan penjelasan ini, saya berusaha menggunakan nada akademis dan persona sebagai pakar/ahli keperawatan, sesuai dengan permintaan Anda. Jika perlu penjelasan lebih lanjut, saya bersedia membantu. -
Article No. 6995 | 25 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mencret dan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan mencret dan demam.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut
Definisi: Pola eliminasi feses yang tidak normal, lebih cair dan lebih sering dari biasanya.
2. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas suhu normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Diare akut
- Karakteristik: Frekuensi buang air besar meningkat, konsistensi tinja cair, adanya perubahan warna dan bau tinja.
- Faktor yang berhubungan: Infeksi bakteri, virus, atau parasit.
2. Hipertermia
- Karakteristik: Suhu tubuh di atas 38°C, kulit terasa hangat, menggigil.
- Faktor yang berhubungan: Proses infeksi, peradangan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Diare akut
- Luaran: Frekuensi, konsistensi, dan volume tinja kembali normal.
- Kriteria hasil: Frekuensi buang air besar menurun, konsistensi tinja mengental, tidak terjadi dehidrasi.
2. Hipertermia
- Luaran: Suhu tubuh kembali normal.
- Kriteria hasil: Suhu tubuh menurun, tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diare akut
- Intervensi: Pantau tanda-tanda vital, Monitor asupan dan output cairan, Berikan cairan dan elektrolit, Ajarkan teknik manajemen diare.
2. Hipertermia
- Intervensi: Pantau tanda-tanda vital, Berikan kompres hangat, Berikan antipiretik sesuai indikasi, Identifikasi dan atasi penyebab.
Dengan mengacu pada standar PPNI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi kondisi diare akut dan hipertermia pada pasien. -
Article No. 6996 | 25 Nov 2024
Klinis : pasien mengatakan kepala pusing badan lemas gula darah 274
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang mengeluhkan pusing kepala, badan lemas, dan gula darah 274 mg/dL, maka dapat dirumuskan diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan Diabetes Melitus
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kondisi di mana kadar glukosa darah berada di luar rentang normal.
- Faktor Berhubungan: Diabetes Melitus.
- Karakteristik Definisi: Gejala fisik seperti pusing, badan lemas, polidipsia, poliuria, dan polifagia.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Stabilitas Kadar Glukosa Darah.
- Indikator: Kadar glukosa darah dalam rentang normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
- Pemantauan Kadar Glukosa Darah
- Manajemen Diabetes Melitus
- Edukasi Terkait Diabetes Melitus
Dalam konteks kasus ini, perawat perlu melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara berkala, menerapkan manajemen diabetes melitus yang sesuai, serta memberikan edukasi kepada pasien terkait pengelolaan diabetes melitus agar dapat mencapai stabilitas kadar glukosa darah yang optimal. -
Article No. 6997 | 25 Nov 2024
Klinis : Klien mengeluh nyeri ulu hati, muntah sejak 3 hari yang lalu dengan frekuensi 5 x sehari, BAB encer dengan frekuensi 3 x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi klien yang Anda deskripsikan, yaitu mengeluh nyeri ulu hati, muntah sejak 3 hari dengan frekuensi 5 kali sehari, dan BAB encer dengan frekuensi 3 kali, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan yang diharapkan dari penanganan nyeri akut adalah klien dapat melaporkan nyeri berkurang, perilaku nyeri menurun, dan aktivitas normal dapat dilakukan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgetik, kompres hangat/dingin, dan edukasi tentang penanganan nyeri.
Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, penjelasan di atas dapat disampaikan dengan bahasa yang lebih teknis dan komprehensif sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 6998 | 25 Nov 2024
Klinis : muntah sejak 3 hari yang lalu dengan frekuensi 5 x sehari, BAB encer dengan frekuensi 3 x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Diare (Diarrhea)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Diare adalah pengeluaran feses cair atau lembek dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan diare adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mencegah komplikasi, dan memulihkan pola eliminasi yang normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani diare meliputi:
a. Pemantauan tanda-tanda vital, intake-output, dan berat badan.
b. Pemberian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi.
c. Pemberian nutrisi yang sesuai untuk mempertahankan status nutrisi.
d. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan diare.
e. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk penanganan komprehensif.
Dalam kondisi yang Anda deskripsikan, pasien mengalami muntah dan diare yang berlangsung selama 3 hari dengan frekuensi yang cukup tinggi. Hal ini membutuhkan penanganan segera untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan komplikasi lainnya. Perawat berperan penting dalam pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan dan elektrolit, serta edukasi kepada pasien dan keluarga untuk mendukung pemulihan. -
Article No. 6999 | 25 Nov 2024
Klinis : DO: - Ada memar pada mata sebelah kiri - GCS E1M1V1 - TD: 130/80 mmHg - N : 90xmnt - CRT <2 detik apa diagnosa yang cocok untuk data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan data objektif yang Anda berikan, serta penjelasan singkat mengacu pada standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah:
1. Risiko Cedera Fisik Berat (SDKI)
Definisi: Risiko terjadinya kerusakan fisik yang dapat mengancam jiwa sebagai akibat interaksi individu dengan lingkungan atau orang lain.
Kriteria Hasil (SLKI):
- Tidak terjadi cedera fisik berat
- Strategi koping yang efektif
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Monitor tanda-tanda vital
- Lakukan pengkajian cedera
- Berikan intervensi sesuai kondisi
Penjelasan:
Dengan adanya GCS yang rendah (E1M1V1), menunjukkan penurunan kesadaran yang signifikan, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera fisik berat. Kondisi ini memerlukan pengawasan dan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Perawat perlu melakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala, melakukan pengkajian cedera yang lebih rinci, serta memberikan intervensi sesuai dengan kondisi pasien untuk mencegah terjadinya cedera fisik yang lebih parah. -
Article No. 7000 | 25 Nov 2024
Klinis : DO: - Ada memar pada mata sebelah kiri - GCS E1M1V1 - TD: 130/80 mmHg - N : 90xmnt - CRT <2 detik sebutkan 3 diagnosa keperawatan yang cocok untuk data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan tiga diagnosa keperawatan yang sesuai dengan data yang Anda berikan, serta penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
1. Diagnosa Keperawatan: Trauma kepala berat
Penjelasan:
- SDKI: Kondisi dimana individu mengalami cedera pada bagian kepala yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak.
- SLKI: Pemulihan fungsi kognitif, penurunan risiko cedera lebih lanjut, dan pemulihan fungsi neurologi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemantauan neurologi, manajemen perdarahan, dan peningkatan respons terhadap stimulus.
2. Diagnosa Keperawatan: Penurunan curah jantung
Penjelasan:
- SDKI: Kondisi dimana pompa jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di seluruh tubuh.
- SLKI: Peningkatan tekanan darah, pengisian jantung yang adekuat, dan pemulihan perfusi jaringan.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan intravena, dan manajemen kecemasan.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko cedera
Penjelasan:
- SDKI: Kondisi dimana individu rentan mengalami cedera fisik akibat interaksi dengan lingkungan atau sumber-sumber bahaya.
- SLKI: Penurunan risiko cedera, peningkatan keselamatan, dan pemulihan fungsi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pencegahan jatuh, manajemen nyeri, dan edukasi keselamatan.
Berdasarkan data yang Anda berikan, yaitu adanya memar pada mata sebelah kiri, GCS E1M1V1, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90 x/menit, dan CRT <2 detik, saya menyimpulkan bahwa pasien mengalami trauma kepala berat, penurunan curah jantung, dan risiko cedera. Diagnosa-diagnosa ini disusun berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI. -
Article No. 7001 | 25 Nov 2024
Klinis : - Peningkatan ureum 171 - Peningkatan kreatinin 2.4 - Ada memar pada mata sebelah kiri - GCS E1M1V1 - TD: 130/80 mmHg - N : 90xmnt - CRT > 3 detik - ada edema pada tangan dan kaki sebutkan 3 diagnosa keperawatan yang cocok untuk data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, terdapat beberapa masalah kesehatan yang dapat diidentifikasi. Berikut adalah tiga diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut:
1. Penurunan Fungsi Ginjal
Definisi: Penurunan kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit.
Tanda dan Gejala:
- Peningkatan ureum dan kreatinin
- Edema pada tangan dan kaki
2. Perubahan Perfusi Jaringan
Definisi: Penurunan aliran darah ke satu atau lebih bagian tubuh.
Tanda dan Gejala:
- CRT > 3 detik
- Tekanan darah 130/80 mmHg
- Nadi 90x/menit
3. Penurunan Kesadaran
Definisi: Penurunan tingkat kewaspadaan dan responsivitas individu terhadap lingkungan.
Tanda dan Gejala:
- GCS E1M1V1
- Memar pada mata sebelah kiri
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah seperangkat standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendukung praktik keperawatan yang berkualitas. Standar-standar ini memberikan acuan bagi perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terpadu. -
Article No. 7002 | 25 Nov 2024
Klinis : - Peningkatan ureum 171 - Peningkatan kreatinin 2.4 - Ada memar pada mata sebelah kiri - GCS E1M1V1 - TD: 130/80 mmHg - N : 90xmnt - CRT > 3 detik - ada edema pada tangan dan kaki sebutkan 3 diagnosa keperawatan yang cocok untuk data di atas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan tiga diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda paparkan, serta luaran dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan kerusakan ginjal, ditandai dengan peningkatan ureum 171 mg/dL, peningkatan kreatinin 2,4 mg/dL, edema pada tangan dan kaki, serta CRT > 3 detik.
2. Penurunan Kesadaran berhubungan dengan cedera otak, ditandai dengan GCS E1M1V1.
3. Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan cedera, ditandai dengan adanya memar pada mata sebelah kiri.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit:
- Keseimbangan Cairan dan Elektrolit: Cairan dan elektrolit dalam rentang normal.
- Status Hidrasi: Hidrasi adekuat.
- Fungsi Ginjal: Fungsi ginjal dalam rentang normal.
2. Penurunan Kesadaran:
- Tingkat Kesadaran: Pasien mempertahankan kesadaran.
- Fungsi Neurologis: Fungsi neurologis dalam batas normal.
- Kemampuan Berkomunikasi: Pasien dapat berkomunikasi secara efektif.
3. Kerusakan Integritas Kulit:
- Integritas Kulit: Integritas kulit terjaga.
- Penyembuhan Luka: Proses penyembuhan luka progresif.
- Kontrol Nyeri: Nyeri terkontrol.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit:
- Pemantauan Cairan dan Elektrolit: Pantau input dan output cairan, pemeriksaan laboratorium elektrolit, dan tanda-tanda dehidrasi atau overload cairan.
- Manajemen Cairan: Atur pemberian cairan intravena sesuai kebutuhan dan status hidrasi.
- Perawatan Ginjal: Berikan perawatan yang mendukung fungsi ginjal, seperti pembatasan asupan protein dan cairan.
2. Penurunan Kesadaran:
- Pemantauan Neurologis: Pantau tanda-tanda vital, GCS, dan refleks.
- Manajemen Airway: Pastikan jalan napas tetap terbuka dan adekuat.
- Stimulasi Kognitif: Lakukan stimulasi mental dan orientasi untuk meningkatkan kesadaran.
3. Kerusakan Integritas Kulit:
- Perawatan Luka: Bersihkan, lindungi, dan lakukan perawatan luka yang sesuai.
- Manajemen Nyeri: Berikan analgesik dan tindakan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
- Edukasi Perawatan Kulit: Edukasikan pasien dan keluarga tentang perawatan kulit yang tepat.
Analisis rinci:
Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami gangguan fungsi ginjal dengan peningkatan ureum dan kreatinin, serta tanda-tanda edema dan hipovolemia. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Selain itu, pasien juga mengalami penurunan kesadaran yang ditandai dengan GCS E1M1V1, serta kerusakan integritas kulit berupa memar di mata.
Diagnosa keperawatan yang tepat untuk kondisi ini adalah Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit, Penurunan Kesadaran, dan Kerusakan Integritas Kulit. Luaran yang diharapkan adalah pemulihan keseimbangan cairan dan elektrolit, peningkatan kesadaran, dan perbaikan integritas kulit.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan cairan dan elektrolit, manajemen cairan, perawatan ginjal, pemantauan neurologis, manajemen airway, stimulasi kognitif, perawatan luka, manajemen nyeri, dan edukasi perawatan kulit. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk mencapai luaran yang diharapkan dan membantu pasien dalam pemulihan. -
Article No. 7003 | 25 Nov 2024
Klinis : - Ada memar pada mata sebelah kiri - GCS E1M1V1 - TD: 130/80 mmHg - N : 90xmnt - CRT > 3 detik - ada edema pada tangan dan kaki sebutkan 3 diagnosa keperawatan yang cocok untuk data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat professional, saya akan memberikan 3 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan data yang Anda berikan, beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
1. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Kesadaran Berhubungan Dengan Cedera Kepala
Penjelasan:
- Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Penurunan Kesadaran adalah kondisi dimana individu mengalami penurunan tingkat kewaspadaan, interaksi dengan lingkungan, dan kemampuan merespons stimulus.
- Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Tingkat Kesadaran, dimana pasien dapat mencapai tingkat kesadaran yang optimal sesuai dengan kemampuannya.
- Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Manajemen Penurunan Kesadaran, dimana perawat dapat membantu pasien untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat kesadarannya.
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Perfusi Jaringan Berhubungan Dengan Syok Hipovolemik
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan adalah kondisi dimana individu mengalami penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan.
- SLKI: Perfusi Jaringan, dimana pasien dapat mencapai perfusi jaringan yang optimal sesuai dengan kemampuannya.
- SIKI: Manajemen Syok, dimana perawat dapat membantu pasien untuk mempertahankan dan meningkatkan perfusi jaringan yang adekuat.
3. Diagnosa Keperawatan: Edema Berhubungan Dengan Gangguan Sirkulasi
Penjelasan:
- SDKI: Edema adalah kondisi dimana individu mengalami akumulasi cairan di dalam ruang interstisial.
- SLKI: Keseimbangan Cairan, dimana pasien dapat mencapai keseimbangan cairan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya.
- SIKI: Manajemen Edema, dimana perawat dapat membantu pasien untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan cairan yang adekuat.