Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6984 | 25 Nov 2024
Klinis : pasien perempuan, usia 73 tahun, konsumsi merlopam dan resperidone, sesekali halusinasi saat berbicara, kesulitan dalam tidur, namun pernah mengalami trauma jatuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko Perilaku Kekerasan
- Penjelasan: Pasien menunjukkan gejala halusinasi saat berbicara, yang dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri atau orang lain.
2. Gangguan Pola Tidur
- Penjelasan: Pasien mengalami kesulitan dalam tidur, yang dapat berdampak pada kesejahteraan fisik dan mental.
3. Risiko Jatuh
- Penjelasan: Pasien pernah mengalami trauma jatuh, yang meningkatkan risiko jatuh kembali di masa depan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Resiko Perilaku Kekerasan
- SDKI: Definisi, Faktor yang Mempengaruhi, Karakteristik
- SLKI: Tidak Terjadi Perilaku Kekerasan, Kemampuan Mengontrol Perilaku Kekerasan
- SIKI: Manajemen Perilaku, Terapi Aktivitas Kelompok, Terapi Kognitif
2. Gangguan Pola Tidur
- SDKI: Definisi, Faktor yang Mempengaruhi, Karakteristik
- SLKI: Tidur yang Adekuat, Tingkat Kelelahan Minimal
- SIKI: Manajemen Tidur, Relaksasi, Terapi Aktivitas Kelompok
3. Risiko Jatuh
- SDKI: Definisi, Faktor yang Mempengaruhi, Karakteristik
- SLKI: Tidak Terjadi Jatuh, Kemampuan Beraktivitas Sehari-hari Meningkat
- SIKI: Pencegahan Jatuh, Manajemen Lingkungan, Terapi Aktivitas
Sebagai perawat, saya akan menerapkan pendekatan holistik dalam menangani kondisi pasien ini, dengan mempertimbangkan aspek fisik, mental, emosional, dan lingkungan. Tujuan utama adalah meningkatkan kualitas hidup pasien, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi pemulihan yang optimal. -
Article No. 6985 | 25 Nov 2024
Klinis : pasien perempuan, usia 73 tahun, konsumsi merlopam dan resperidone, sesekali halusinasi saat berbicara, kesulitan dalam tidur, namun pernah mengalami trauma jatuh dan fraktur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir: Halusinasi
2. Gangguan Pola Tidur
3. Risiko Jatuh
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Proses Pikir: Halusinasi
- SDKI: Halusinasi adalah persepsi sensori palsu yang tidak sesuai dengan realita.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pemberian Terapi Halusinasi, Manajemen Lingkungan, serta Terapi Kognitif.
- SIKI: Tujuan utama adalah pasien dapat mengenali dan mengatasi halusinasi, serta meningkatkan kemampuan beradaptasi.
2. Gangguan Pola Tidur
- SDKI: Gangguan pola tidur adalah perubahan dalam kuantitas, kualitas, atau pola tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Tidur, Terapi Relaksasi, dan Edukasi Kesehatan.
- SIKI: Tujuan utama adalah pasien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat dan terpenuhi.
3. Risiko Jatuh
- SDKI: Risiko Jatuh adalah kerentanan terhadap terjatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pencegahan Jatuh, Manajemen Lingkungan, dan Terapi Aktivitas.
- SIKI: Tujuan utama adalah pasien dapat mencegah terjadinya jatuh dan cedera akibat jatuh.
Secara keseluruhan, penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk menangani kondisi pasien ini dengan lebih efektif. -
Article No. 6986 | 25 Nov 2024
Klinis : pasien terintubasi dengan ventilator mode bilevel, spo2 99% suction rutin,
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z99.12
- Deskripsi: Dependensi pada ventilator
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 96.70
- Deskripsi: Ventilasi mekanik, tidak dispesifikasi lebih lanjut
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 Z99.12 (Dependensi pada ventilator) digunakan untuk menggambarkan kondisi pasien yang bergantung pada ventilator untuk mempertahankan fungsi pernapasannya. Ini mencakup pasien yang terintubasi dan menggunakan ventilator mode bilevel.
2. Kode ICD-9-CM 96.70 (Ventilasi mekanik, tidak dispesifikasi lebih lanjut) digunakan untuk mengkodekan prosedur atau tindakan pemberian ventilasi mekanis pada pasien, termasuk penggunaan ventilator mode bilevel. Kode ini tidak spesifik mengenai jenis ventilasi yang digunakan, hanya mencakup secara umum ventilasi mekanis.
Dalam kasus ini, pasien terintubasi dengan ventilator mode bilevel dan memiliki saturasi oksigen (SpO2) sebesar 99%, serta mendapatkan tindakan suction rutin. Kode ICD-10 Z99.12 dan kode ICD-9-CM 96.70 dapat digunakan untuk mengkodekan kondisi dan tindakan medis yang diberikan pada pasien tersebut. -
Article No. 6987 | 25 Nov 2024
Klinis : pasien terintubasi dengan ventilator mode bilevel, spo2 99% suction rutin,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida di tingkat alveolar-kapiler.
- Penyebab: Disfungsi pada sistem pernapasan, seperti intubasi dan ventilator.
- Tanda dan Gejala: Hipoksemia, hiperkapnea, perubahan frekuensi napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 00030
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida di tingkat alveolar-kapiler.
- Karakteristik Utama: Hiperkapnea, hipoksemia, perubahan frekuensi napas.
- Faktor Terkait: Intubasi, ventilator.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 0401
- Judul Luaran: Status Pernapasan: Ventilasi
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pertukaran gas yang adekuat.
- Indikator: Frekuensi napas, kedalaman napas, pola napas, oksigenasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 6760
- Judul Intervensi: Manajemen Jalan Napas
- Definisi: Tindakan untuk mempertahankan dan memfasilitasi aliran udara yang adekuat.
- Aktivitas: Memantau ventilasi, melakukan suction, mengatur mode dan parameter ventilator.
Dengan pasien terintubasi dan menggunakan ventilator mode bilevel, serta suction rutin, perawat dapat memantau status pernapasan pasien, memastikan oksigenasi yang adekuat, serta melakukan manajemen jalan napas yang sesuai untuk mempertahankan pertukaran gas yang optimal. -
Article No. 6988 | 25 Nov 2024
Klinis : pasien terintubasi dengan ventilator mode bilevel, spo2 99% suction rutin, kalium natrium tidak normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan intubasi dan ventilasi mekanik.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakseimbangan antara oksigen yang diperoleh dan yang dibutuhkan oleh tubuh.
- Faktor yang berhubungan: Intubasi dan ventilasi mekanik.
- Gejala dan tanda: Saturasi oksigen (SpO2) tidak normal, adanya perubahan pada hasil gas darah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pertukaran gas yang efektif, dengan parameter seperti SpO2 dalam rentang normal dan hasil gas darah yang membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan status oksigenasi, pengaturan ventilator, suction rutin, serta manajemen cairan dan elektrolit.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, pasien terintubasi dengan ventilator mode bilevel, SpO2 99%, dan adanya kelainan elektrolit (kalium dan natrium tidak normal), maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan intubasi dan ventilasi mekanik". -
Article No. 6989 | 25 Nov 2024
Klinis : Nn A umur 20 tahun datang ke poli kebidanan Bersama ibu nya untuk memeriksakan kondisi nya. Nn A mengeluh tidak menstruasi sejak 2 bulan yang lalu., pada saat ke rumah sakit Nn. A diantar oleh ibu nya. Nn. A sangat lesu dan tidak bersemangat. Apakah ini pengaruh hormone? Atau saya hamil? Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh perawat didapatkan data Nn A mengeluh mual kadang kadang muntah. Sering Buang air kecil. Dan mengeluh tidak nafsu makan, Nn, A terlihat bingung dan selalu menangis dan bertanya apakah saya hamil?. Saya malu kalau hamil tanpa suami. Pada hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa Gravida 1 Partus 0 dan Abortus 0. Pemeriksaan leopold Fundus uteri 2 jari diatas simfisis pubis. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tidak diketahui. Nn A bertanya mengapa dia selalu muntah, mengapa tidak nafsu makan. Kalau saya hamil, kapan saya melahirkan? Apakah saya akan merasakan kesakitan? Saya belum siap hamil. Berdasarkan kasus diatas apa yang anda simpulkan?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa Nn. A kemungkinan besar sedang mengalami kehamilan. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Sendiri
- Penjelasan: Nn. A menunjukkan ketidakmampuan dalam mengelola kondisi kesehatannya, seperti keterlambatan dalam memeriksakan kehamilan dan gejala-gejala yang dialami.
2. Kecemasan
- Penjelasan: Nn. A menunjukkan tanda-tanda kecemasan, seperti sering menangis dan bertanya-tanya tentang kondisi kehamilannya.
3. Mual dan Muntah
- Penjelasan: Nn. A mengalami mual dan muntah, yang merupakan gejala umum pada awal kehamilan.
4. Risiko Kurang Nutrisi
- Penjelasan: Nn. A mengeluhkan tidak nafsu makan, yang dapat berdampak pada asupan nutrisi selama kehamilan.
5. Ketidaksiapan Menghadapi Proses Kehamilan
- Penjelasan: Nn. A merasa belum siap untuk menghadapi kehamilan, menunjukkan adanya ketidaksiapan secara emosional.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dapat disimpulkan bahwa Nn. A sedang mengalami kehamilan, dengan tanda-tanda seperti amenorrhea (tidak menstruasi), mual dan muntah, sering buang air kecil, dan perubahan emosional. Diagnosa medis yang diperoleh adalah Gravida 1 Partus 0 Abortus 0, dengan usia kehamilan yang belum dapat dipastikan karena HPHT tidak diketahui.
Nn. A perlu diberikan dukungan, edukasi, dan pendampingan selama masa kehamilan. Penting untuk memberikan penjelasan mengenai perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan, manajemen gejala seperti mual dan muntah, serta perkembangan janin dan persiapan persalinan. Selain itu, Nn. A juga perlu mendapatkan dukungan psikologis untuk mengatasi kecemasan dan ketidaksiapan menghadapi kehamilan. -
Article No. 6990 | 25 Nov 2024
Klinis : Nn A umur 20 tahun datang ke poli kebidanan Bersama ibu nya untuk memeriksakan kondisi nya. Nn A mengeluh tidak menstruasi sejak 2 bulan yang lalu., pada saat ke rumah sakit Nn. A diantar oleh ibu nya. Nn. A sangat lesu dan tidak bersemangat. Apakah ini pengaruh hormone? Atau saya hamil? Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh perawat didapatkan data Nn A mengeluh mual kadang kadang muntah. Sering Buang air kecil. Dan mengeluh tidak nafsu makan, Nn, A terlihat bingung dan selalu menangis dan bertanya apakah saya hamil?. Saya malu kalau hamil tanpa suami. Pada hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa Gravida 1 Partus 0 dan Abortus 0. Pemeriksaan leopold Fundus uteri 2 jari diatas simfisis pubis. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tidak diketahui. Nn A bertanya mengapa dia selalu muntah, mengapa tidak nafsu makan. Kalau saya hamil, kapan saya melahirkan? Apakah saya akan merasakan kesakitan? Saya belum siap hamil. Berdasarkan kasus diatas apa yang anda simpulkan?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Kecemasan berhubungan dengan kekhawatiran akan kehamilan yang tidak diinginkan, sebagaimana ditunjukkan oleh perasaan bingung, sering menangis, dan pertanyaan-pertanyaan yang mencemaskan tentang kehamilan.
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang proses kehamilan, sebagaimana ditunjukkan oleh ketidakpahaman tentang gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, sering buang air kecil, dan penurunan nafsu makan.
3. Risiko komplikasi kehamilan berhubungan dengan usia kehamilan yang tidak diketahui, ditandai dengan tidak diketahuinya hari pertama haid terakhir (HPHT) dan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan fundus uteri 2 jari di atas simfisis pubis.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kecemasan Terkendali
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan
- Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasan
- Klien dapat menunjukkan perasaan tenang dan terkendali
2. Manajemen Kesehatan Efektif
- Klien dapat menjelaskan proses kehamilan dan perubahan fisiologis yang terjadi
- Klien dapat menjelaskan manajemen gejala-gejala kehamilan yang dialami
- Klien dapat menunjukkan perilaku perawatan diri yang adekuat selama kehamilan
3. Komplikasi Kehamilan Tidak Terjadi
- Klien dapat menyebutkan tanda-tanda bahaya selama kehamilan
- Klien dapat mengikuti jadwal pemeriksaan antenatal care dengan baik
- Klien dapat menunjukkan perilaku sehat selama kehamilan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Kecemasan Terkendali
- Asesmen kecemasan
- Terapi relaksasi
- Terapi kognitif
- Terapi dukungan emosional
2. Manajemen Kesehatan Efektif
- Edukasi tentang proses kehamilan
- Edukasi tentang manajemen gejala kehamilan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, bidan) untuk pemeriksaan dan perawatan
3. Komplikasi Kehamilan Tidak Terjadi
- Asesmen tanda-tanda bahaya kehamilan
- Edukasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, bidan) untuk pemantauan kehamilan
- Edukasi tentang perilaku sehat selama kehamilan
Dengan intervensi keperawatan yang tepat dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, diharapkan klien dapat mengatasi kecemasan, mengelola gejala kehamilan secara efektif, dan mencegah komplikasi kehamilan sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan nyaman. -
Article No. 6991 | 25 Nov 2024
Klinis : Nn A umur 20 tahun datang ke poli kebidanan Bersama ibu nya untuk memeriksakan kondisi nya. Nn A mengeluh tidak menstruasi sejak 2 bulan yang lalu., pada saat ke rumah sakit Nn. A diantar oleh ibu nya. Nn. A sangat lesu dan tidak bersemangat. Apakah ini pengaruh hormone? Atau saya hamil? Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh perawat didapatkan data Nn A mengeluh mual kadang kadang muntah. Sering Buang air kecil. Dan mengeluh tidak nafsu makan, Nn, A terlihat bingung dan selalu menangis dan bertanya apakah saya hamil?. Saya malu kalau hamil tanpa suami. Pada hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa Gravida 1 Partus 0 dan Abortus 0. Pemeriksaan leopold Fundus uteri 2 jari diatas simfisis pubis. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tidak diketahui. Nn A bertanya mengapa dia selalu muntah, mengapa tidak nafsu makan. Kalau saya hamil, kapan saya melahirkan? Apakah saya akan merasakan kesakitan? Saya belum siap hamil. Berdasarkan kasus diatas apa yang anda simpulkan?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa Nn. A mengalami kondisi kehamilan. Berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan mual dan muntah.
2. Ansietas berhubungan dengan kondisi kehamilan yang tidak direncanakan.
3. Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan sering buang air kecil.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
a. Klien mampu mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
b. Klien tidak mengalami penurunan berat badan.
c. Klien tidak mengalami dehidrasi.
2. Ansietas:
a. Klien menunjukkan tingkat kecemasan yang menurun.
b. Klien dapat mengidentifikasi strategi koping yang efektif.
c. Klien merasa tenang dan damai.
3. Keseimbangan Cairan:
a. Klien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
b. Klien tidak mengalami dehidrasi.
c. Klien tidak mengalami kelebihan cairan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
a. Monitoring asupan dan output cairan.
b. Pemberian antiemetik sesuai indikasi.
c. Konseling nutrisi untuk meningkatkan asupan kalori dan nutrisi.
d. Pemberian suplemen nutrisi sesuai kebutuhan.
2. Ansietas:
a. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
b. Berikan dukungan emosional dan psikologis.
c. Latih teknik relaksasi dan manajemen stres.
d. Libatkan keluarga dalam proses asuhan keperawatan.
3. Keseimbangan Cairan:
a. Monitor intake dan output cairan.
b. Berikan edukasi tentang pentingnya hidrasi yang adekuat.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencegah dehidrasi.
Penjelasan rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan mual dan muntah: Nn. A mengalami mual dan muntah, yang dapat menyebabkan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Hal ini berisiko menyebabkan malnutrisi dan penurunan berat badan.
b. Ansietas berhubungan dengan kondisi kehamilan yang tidak direncanakan: Nn. A merasa cemas dan bingung dengan kondisi kehamilannya, karena belum siap secara mental dan emosional.
c. Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan sering buang air kecil: Kehamilan dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, yang dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Tujuannya adalah mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat, mencegah penurunan berat badan, dan mencegah dehidrasi.
b. Ansietas: Tujuannya adalah mengurangi tingkat kecemasan, membantu klien mengidentifikasi strategi koping yang efektif, dan menciptakan perasaan tenang dan damai.
c. Keseimbangan Cairan: Tujuannya adalah mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat, mencegah dehidrasi, dan mencegah kelebihan cairan.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Intervensi yang dapat dilakukan adalah memonitor asupan dan output cairan, pemberian antiemetik sesuai indikasi, konseling nutrisi untuk meningkatkan asupan kalori dan nutrisi, serta pemberian suplemen nutrisi sesuai kebutuhan.
b. Ansietas: Intervensi yang dapat dilakukan adalah menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman, memberikan dukungan emosional dan psikologis, melatih teknik relaksasi dan manajemen stres, serta melibatkan keluarga dalam proses asuhan keperawatan.
c. Keseimbangan Cairan: Intervensi yang dapat dilakukan adalah memonitor intake dan output cairan, memberikan edukasi tentang pentingnya hidrasi yang adekuat, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencegah dehidrasi. -
Article No. 6992 | 25 Nov 2024
Klinis : Nn A umur 20 tahun datang ke poli kebidanan Bersama ibu nya untuk memeriksakan kondisi nya. Nn A mengeluh tidak menstruasi sejak 2 bulan yang lalu., pada saat ke rumah sakit Nn. A diantar oleh ibu nya. Nn. A sangat lesu dan tidak bersemangat. Apakah ini pengaruh hormone? Atau saya hamil? Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh perawat didapatkan data Nn A mengeluh mual kadang kadang muntah. Sering Buang air kecil. Dan mengeluh tidak nafsu makan, Nn, A terlihat bingung dan selalu menangis dan bertanya apakah saya hamil?. Saya malu kalau hamil tanpa suami. Pada hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa Gravida 1 Partus 0 dan Abortus 0. Pemeriksaan leopold Fundus uteri 2 jari diatas simfisis pubis. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tidak diketahui. Nn A bertanya mengapa dia selalu muntah, mengapa tidak nafsu makan. Kalau saya hamil, kapan saya melahirkan? Apakah saya akan merasakan kesakitan? Saya belum siap hamil. Berdasarkan kasus diatas apa yang anda simpulkan?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Ketidakefektifan Koping Berhubungan dengan Respon Terhadap Kehamilan yang Tidak Diharapkan
- Definisi: Keadaan dimana individu berisiko mengalami koping yang tidak efektif dalam menghadapi situasi yang menyebabkan stres dan kecemasan, seperti kehamilan yang tidak diharapkan.
2. Cemas Berhubungan dengan Kehamilan yang Tidak Diharapkan
- Definisi: Keadaan emosional dan pengalaman subyektif individu yang ditandai dengan kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan terkait dengan kehamilan yang tidak diharapkan.
3. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Mual dan Muntah Kehamilan
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, yang diakibatkan oleh mual dan muntah kehamilan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Ketidakefektifan Koping Berhubungan dengan Respon Terhadap Kehamilan yang Tidak Diharapkan:
- Klien menunjukkan koping yang efektif dalam menghadapi kehamilan yang tidak diharapkan.
- Klien mampu mengidentifikasi sumber stres dan kecemasan terkait kehamilan.
- Klien mampu menggunakan strategi koping yang efektif untuk mengatasi stres dan kecemasan.
2. Cemas Berhubungan dengan Kehamilan yang Tidak Diharapkan:
- Klien mampu mengontrol tingkat kecemasan yang dirasakan.
- Klien mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan.
- Klien mampu menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
3. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Mual dan Muntah Kehamilan:
- Klien mampu mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat selama kehamilan.
- Klien mampu mengatasi mual dan muntah kehamilan dengan menggunakan strategi yang efektif.
- Klien mampu mempertahankan berat badan sesuai dengan rekomendasi selama kehamilan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Ketidakefektifan Koping Berhubungan dengan Respon Terhadap Kehamilan yang Tidak Diharapkan:
- Identifikasi sumber stres dan kecemasan klien.
- Kaji kemampuan koping klien dalam menghadapi kehamilan.
- Fasilitasi diskusi untuk mengidentifikasi strategi koping yang efektif.
- Berikan dukungan emosional dan informasi yang dibutuhkan klien.
- Kolaborasi dengan ahli kesehatan mental jika diperlukan.
2. Cemas Berhubungan dengan Kehamilan yang Tidak Diharapkan:
- Kaji tingkat kecemasan yang dirasakan klien.
- Identifikasi faktor-faktor penyebab kecemasan.
- Ajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam, visualisasi, dan imagery.
- Berikan informasi yang akurat tentang proses kehamilan dan persalinan.
- Kolaborasi dengan ahli kesehatan mental jika diperlukan.
3. Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Mual dan Muntah Kehamilan:
- Kaji pola makan dan status nutrisi klien.
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisi.
- Berikan edukasi tentang nutrisi yang adekuat selama kehamilan.
- Ajarkan strategi untuk mengatasi mual dan muntah, seperti makan sedikit-sedikit, makanan yang mudah dicerna, dan obat-obatan antiemetik.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan asupan nutrisi yang sesuai.
Berdasarkan kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa Nn. A mengalami kehamilan yang tidak diharapkan, yang dapat menyebabkan risiko ketidakefektifan koping, kecemasan, dan perubahan nutrisi. Perawat perlu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk membantu Nn. A dalam menghadapi situasi ini, termasuk memberikan dukungan emosional, informasi yang akurat, dan intervensi yang sesuai untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 6993 | 25 Nov 2024
Klinis : Nn A umur 20 tahun datang ke poli kebidanan Bersama ibu nya untuk memeriksakan kondisi nya. Nn A mengeluh tidak menstruasi sejak 2 bulan yang lalu., pada saat ke rumah sakit Nn. A diantar oleh ibu nya. Nn. A sangat lesu dan tidak bersemangat. Apakah ini pengaruh hormone? Atau saya hamil? Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh perawat didapatkan data Nn A mengeluh mual kadang kadang muntah. Sering Buang air kecil. Dan mengeluh tidak nafsu makan, Nn, A terlihat bingung dan selalu menangis dan bertanya apakah saya hamil?. Saya malu kalau hamil tanpa suami. Pada hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa Gravida 1 Partus 0 dan Abortus 0. Pemeriksaan leopold Fundus uteri 2 jari diatas simfisis pubis. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tidak diketahui. Nn A bertanya mengapa dia selalu muntah, mengapa tidak nafsu makan. Kalau saya hamil, kapan saya melahirkan? Apakah saya akan merasakan kesakitan? Saya belum siap hamil. Berdasarkan kasus diatas apa yang anda simpulkan?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus di atas, saya sebagai perawat akan memberikan beberapa diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Mual, muntah, dan penurunan nafsu makan.
- Gejala: Badan lemas, kurang nafsu makan.
2. Kecemasan
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.
- Penyebab: Kehamilan di luar nikah, takut akan rasa sakit saat melahirkan.
- Gejala: Menangis, bingung, selalu bertanya.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen.
- Penyebab: Kehamilan.
- Gejala: Belum ada tanda-tanda infeksi.
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Mual dan muntah yang dialami Nn. A merupakan gejala umum yang terjadi pada kehamilan muda.
- Penurunan nafsu makan dapat menyebabkan asupan nutrisi yang tidak mencukupi, sehingga perlu diintervensi untuk mencegah malnutrisi.
2. Kecemasan:
- Nn. A merasa cemas dan bingung karena kemungkinan kehamilannya di luar nikah.
- Kecemasan juga dapat disebabkan oleh rasa takut akan rasa sakit saat proses persalinan nanti.
- Intervensi keperawatan diperlukan untuk membantu mengurangi kecemasan Nn. A.
3. Risiko Infeksi:
- Kehamilan Nn. A meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
- Perlu dilakukan pemantauan dan tindakan pencegahan infeksi.
Berdasarkan kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa Nn. A kemungkinan besar mengalami kehamilan muda. Diagnosa keperawatan yang ditemukan adalah ketidakseimbangan nutrisi, kecemasan, dan risiko infeksi. Perawat perlu memberikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan mempersiapkan Nn. A menghadapi kehamilan dan persalinan yang akan datang.