Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9146 | 17 Dec 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan contoh Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan mual.
1. Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan dorongan untuk muntah.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti obat-obatan, radiasi, infeksi, kehamilan, atau kondisi medis lainnya.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mengelola mual dengan efektif.
- Indikator:
1. Pasien dapat mengidentifikasi faktor penyebab mual.
2. Pasien dapat menerapkan intervensi untuk mengurangi mual.
3. Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat mual.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Mual (Nausea Management)
- Tujuan: Menurunkan frekuensi, durasi, dan intensitas mual.
- Aktivitas: Identifikasi faktor penyebab, pemberian anti-mual, pengaturan lingkungan, dll.
Dalam konteks pasien dengan keluhan mual, perawat dapat menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI untuk melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan yang berfokus pada pengelolaan mual secara efektif. -
Article No. 9147 | 17 Dec 2024
Klinis : Pasien mengatakan perut terasa begah,pasien tidak selera makan ,pasien menghabiskan 1/2 porsi makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Makan Berhubungan dengan Anoreksia Parsial
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien mengalami gangguan pola makan, ditandai dengan perut terasa begah, tidak selera makan, dan hanya menghabiskan 1/2 porsi makan. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pola makan, yang dapat diklasifikasikan sebagai anoreksia parsial.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pola Makan Berhubungan dengan Anoreksia Parsial
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perbaikan Pola Makan
- Peningkatan Intake Nutrisi
- Peningkatan Berat Badan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Gangguan Pola Makan
- Edukasi Gizi
- Terapi Nutrisi
Sebagai perawat, saya akan bekerja secara kolaboratif dengan tim medis untuk mengelola kondisi pasien ini. Tujuan utamanya adalah membantu pasien memperbaiki pola makan, meningkatkan asupan nutrisi, dan mencapai berat badan yang optimal. -
Article No. 9148 | 17 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam, mencret
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Diare
2. Hipertermia
Penjelasan Singkat:
1. Diare:
- Definisi: Eliminasi tinja yang tidak normal dan cair dalam frekuensi yang lebih sering dari biasanya.
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Indikator: Frekuensi BAB meningkat, Konsistensi tinja cair, Volume tinja meningkat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Keseimbangan cairan dan elektrolit, Pemeliharaan kesehatan usus.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen diare, Manajemen cairan, Edukasi tentang diare.
2. Hipertermia:
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Indikator: Suhu tubuh meningkat, Kulit teraba panas.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Regulasi suhu tubuh, Pemulihan kesehatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen demam, Manajemen cairan, Peningkatan kenyamanan.
Dalam konteks pasien dengan keluhan demam dan diare, perawat dapat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang telah ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 9149 | 17 Dec 2024
Klinis : Pasien dengan keluhan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan mual.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Definisi:
Sensasi ketidaknyamanan di bagian belakang tenggorokan yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
Penyebab Utama:
1. Efek samping obat-obatan
2. Gangguan gastrointestinal
3. Kehamilan
4. Nyeri
5. Infeksi
6. Psikologis
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosa keperawatan mual (nausea) mengacu pada SDKI yang menyatakan bahwa mual adalah pengalaman subjektif tidak menyenangkan di belakang tenggorokan yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan mual adalah pasien dapat melaporkan penurunan sensasi mual, mampu mengidentifikasi faktor penyebab mual, dan mampu menerapkan intervensi yang efektif untuk mengatasi mual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual antara lain:
1. Manajemen mual: mengidentifikasi penyebab, memantau tanda-tanda vital, memberikan obat-obatan antiemetik sesuai resep, serta memberikan intervensi non-farmakologis seperti teknik relaksasi.
2. Dukungan nutrisi: memberikan makanan dan minuman yang dapat ditoleransi oleh pasien, mengatur jadwal makan, dan memantau asupan cairan.
3. Manajemen kenyamanan: mengatur lingkungan yang nyaman, menganjurkan posisi yang dapat mengurangi mual, serta memberikan tindakan distraksi.
Harapannya, dengan penerapan diagnosa dan intervensi keperawatan yang tepat, pasien dapat segera mengatasi keluhan mual yang dialaminya. -
Article No. 9150 | 17 Dec 2024
Klinis : pasien anak datang kondisi lemah. riwayat muntah dan bab sering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien anak yang datang dalam kondisi lemah dengan riwayat muntah dan bab sering.
Diagnosa Keperawatan:
Kekurangan Volume Cairan (Defisit Volume Cairan)
Penjelasan:
Kekurangan Volume Cairan (Defisit Volume Cairan) adalah kondisi di mana terjadi penurunan jumlah cairan di dalam tubuh akibat kehilangan cairan yang melebihi intake cairan. Dalam kasus ini, pasien anak mengalami kondisi lemah, muntah, dan bab sering, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kekurangan Volume Cairan (Defisit Volume Cairan) didefinisikan sebagai "Penurunan jumlah cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan Kekurangan Volume Cairan (Defisit Volume Cairan) adalah:
1. Mempertahankan status hidrasi yang adekuat
2. Mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat
3. Menunjukkan intake dan output cairan yang seimbang
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Kekurangan Volume Cairan (Defisit Volume Cairan) meliputi:
1. Pemantauan status hidrasi dan tanda-tanda dehidrasi
2. Pemberian cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan
3. Pemberian obat-obatan anti muntah atau anti diare jika diperlukan
4. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga asupan cairan yang adekuat
Dalam menerapkan asuhan keperawatan, perawat harus selalu memperhatikan kondisi pasien secara holistik dan menggunakan pendekatan yang berpusat pada pasien untuk mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 9151 | 17 Dec 2024
Klinis : Pasien resiko defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan risiko defisit nutrisi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Defisit Nutrisi
Definisi:
Risiko Defisit Nutrisi adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status Nutrisi: Individu mempertahankan status nutrisi yang optimal.
2. Berat Badan: Individu mempertahankan berat badan yang sesuai.
3. Intake Nutrisi: Individu mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi: Intervensi untuk memantau dan memenuhi kebutuhan nutrisi individu.
2. Edukasi Nutrisi: Intervensi untuk memberikan informasi terkait kebutuhan nutrisi yang sesuai.
3. Monitoring Nutrisi: Intervensi untuk memantau status nutrisi individu secara berkala.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan risiko defisit nutrisi memiliki kemungkinan untuk mengalami asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan metaboliknya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan selera makan, kesulitan menelan, atau kondisi medis tertentu. Perawat harus melakukan intervensi yang komprehensif, mulai dari manajemen nutrisi, edukasi, hingga monitoring nutrisi secara berkala, untuk memastikan bahwa pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang optimal dan mencegah terjadinya defisit nutrisi. -
Article No. 9152 | 17 Dec 2024
Klinis : Seorang pasien dirawat denga gagal jantung NYHA III mengeluh sesak napas saat beraktivitas ringan. Klien memiliki riwayat hipertensi. Saat ini tekanan darah 150/100 mmHg. Nadi Perifer teraba lemah dan capillary Refill time >3 detik. Klien terlihat pucat dan lelah. Hasil pemeriksaan Echocardiografi ejection fraction (EF) 45%. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang dideskripsikan, masalah keperawatan utama pasien adalah:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Penurunan curah jantung (00029)
Definisi: Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu, tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan Perifer (0407)
- Indikator:
a. Nadi perifer teraba kuat dan regular
b. Pengisian kapiler <3 detik
c. Ekstremitas hangat dan kering
d. Tekanan darah dalam batas normal
2. Toleransi Aktivitas (0005)
- Indikator:
a. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan berlebih
b. Mampu menyelesaikan aktivitas sesuai dengan rencana
c. Melaporkan peningkatan energi/stamina
d. Melaporkan penurunan sesak napas saat aktivitas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Gagal Jantung (6680)
- Aktivitas:
a. Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
b. Monitor adanya edema perifer, peningkatan berat badan, dan perubahan warna kulit
c. Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai kondisi pasien
d. Anjurkan aktivitas fisik secara bertahap sesuai toleransi pasien
e. Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen gagal jantung
2. Manajemen Energi (0180)
- Aktivitas:
a. Identifikasi faktor yang menyebabkan kelelahan
b. Anjurkan aktivitas sesuai toleransi pasien
c. Bantu pasien merencanakan aktivitas sehari-hari
d. Ajarkan teknik manajemen energi seperti pembagian waktu istirahat
e. Kolaborasi pemberian terapi oksigen jika diperlukan
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan penurunan curah jantung dipilih karena kondisi klien menunjukkan adanya gagal jantung dengan gejala sesak napas saat beraktivitas ringan, edema perifer, nadi perifer lemah, dan kapiler refill time yang memanjang. Hal ini menunjukkan penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Luaran/output yang diharapkan adalah peningkatan perfusi jaringan perifer dan toleransi aktivitas. Hal ini akan dicapai melalui intervensi manajemen gagal jantung dan manajemen energi yang mencakup pemantauan kondisi klien, pemberian terapi, serta edukasi dan latihan aktivitas sesuai toleransi. -
Article No. 9153 | 17 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal - gatal di kaki dan tangan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal di kaki dan tangan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pruritus (Gatal-gatal)
Penjelasan:
Pruritus merupakan sensasi tidak nyaman pada kulit yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi, infeksi, penyakit kulit, atau faktor lainnya.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Sensasi tidak nyaman pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
- Penyebab: Alergi, infeksi, penyakit kulit, atau faktor lainnya.
- Karakteristik: Gatal-gatal, keinginan untuk menggaruk, perubahan warna kulit, ruam, dan iritasi.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan kulit yang tidak gatal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak adanya rasa tidak nyaman.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi keperawatan: Manajemen gejala pruritus, termasuk pemberian antihistamin, perawatan kulit, dan edukasi mengenai faktor penyebab dan pencegahannya.
Dalam konteks ini, pasien datang dengan keluhan gatal-gatal di kaki dan tangan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pruritus. Berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan assessment, menetapkan tujuan, dan memberikan intervensi yang tepat untuk mengatasi keluhan gatal-gatal pada pasien. -
Article No. 9154 | 17 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala sebelah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit kepala sebelah.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kepala Sebelah (Headache, Unilateral)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri kepala sebelah merupakan keluhan umum yang dirasakan oleh pasien dengan sensasi tidak nyaman di salah satu sisi kepala. Pasien dapat menggambarkan nyeri sebagai berdenyut, tekan, atau rasa terbakar. Nyeri ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, ketegangan otot, atau gangguan vaskular.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, pasien diharapkan dapat:
1. Melaporkan penurunan skala nyeri.
2. Mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
3. Beradaptasi dengan gaya hidup yang dapat mencegah kekambuhan nyeri kepala.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Nyeri: Identifikasi karakteristik nyeri, pemberian analgesik, dan pengajaran teknik nonfarmakologis (kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi).
2. Edukasi Kesehatan: Edukasi mengenai penyebab, faktor pemicu, dan pencegahan nyeri kepala sebelah.
3. Kolaborasi: Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis) untuk menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dengan pendekatan komprehensif berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan pasien dapat mengatasi nyeri kepala sebelah secara efektif dan mencegah kekambuhan di kemudian hari. -
Article No. 9155 | 17 Dec 2024
Klinis : DO : K/U lemah, GCS 4 6 X, Px makan dan minum dibantu keluarga T : 130/83, N : 66x/mnt, S:36,7ºC RR : 20x/mnt SPO2 : 99% Tonus otot 2 5 2 5 Hemiplegi dekstra Makan dan minum dibantu keluarga CT Angiography (CTA) : - Acute to subacute ischaemic infarct di temporal kiri - Curiga stenosis DD:/Trombus Hipoplasi Vertebralis kanan (saran konfirmasi DSA) DS : Pasien sulit tidur DO : K/U lemah, mata sayu, pola tidur siang kurang lebih 30 menit, pola tidur malam 4-5 jam GCS : 4 6 X T : 130/83, N : 66X/mnt, S :36,7ºC RR : 20x/mnt SPO2 : 99%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot dan hemiplegi dekstra.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam gerakan yang disengaja yang menghasilkan perubahan posisi tubuh atau anggota tubuh.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan atau meningkatkan kemampuan fisik dan mobilitas sesuai kondisi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah latihan pergerakan ekstremitas, pelatihan kemampuan fungsional, dan manajemen nyeri.
2. Gangguan Tidur berhubungan dengan perubahan pola tidur.
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan Tidur adalah pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan terkait dengan jumlah, kualitas, atau waktu tidur yang tidak adekuat.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat tidur dengan kualitas dan kuantitas yang adekuat.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen lingkungan tidur, terapi relaksasi, dan edukasi tentang pola tidur.
3. Hambatan Komunikasi berhubungan dengan kelemahan fisik (hemiplegi).
Penjelasan:
- SDKI: Hambatan Komunikasi adalah keterbatasan dalam bertukar informasi, ide, perasaan, dan kebutuhan dengan orang lain.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat berkomunikasi secara efektif.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah latihan komunikasi, penggunaan alat bantu komunikasi, dan kolaborasi dengan ahli wbicara.
Standar yang digunakan adalah SDKI, SLKI, dan SIKI yang merupakan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).