Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7355 | 29 Nov 2024
Klinis : hipertermi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertermi.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kemampuan tubuh untuk membuang panas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam batas normal
2. Tidak terjadi komplikasi akibat hipertermi
3. Pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan suhu tubuh secara berkala
2. Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
3. Pengaturan suhu lingkungan yang nyaman
4. Pemberian obat penurun panas jika diperlukan
5. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen hipertermi
Sebagai perawat, saya akan memastikan pasien dengan hipertermi mendapatkan perawatan yang komprehensif sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan suhu tubuh, mencegah komplikasi, dan memulihkan kondisi pasien secara optimal. -
Article No. 7356 | 29 Nov 2024
Klinis : DS: Ibu menyatakan bahwa anak keempat sering mengalami kekambuhan asma setelah mengonsumsi makanan pedas, debu dan udara dingin Anak keempat mengaku tetap mengonsumsi makanan pedas seperti seblak dll Anak keempat menolak menggunakan inhaler meskipun sudah disarankan oleh kakak dan anggota keluarga lainnya DO: • Terdapat ventilasi rumah yang terletak hanya di bagian depan, udara tampak pengap. • Terdapat bed tempat tidur di ruang tamu yang berdekatan dengan tumpukan baju bersih yang belum disimpan, dialasi dengan karpet. Tampak berdebu dan tidak digulung kembali saat tidak digunakan • Kebersihan rumah kurang terjaga, ditemukan beberapa barang yang tidak tersusun rapi sehingga meningkatkan potensi paparan debu • tidak ditemukan alat inhaler di rumah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subyektif (DS) dan data objektif (DO) yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan perburukan gejala asma akibat paparan faktor pencetus (makanan pedas, debu, dan udara dingin).
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan.
- Faktor berhubungan: Perburukan gejala penyakit kronik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat beraktivitas tanpa mengalami perburukan gejala asma.
- Kriteria hasil: Pasien dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan stabil, tidak terjadi sesak napas, dan tidak mengalami serangan asma.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan:
a. Manajemen penyakit kronis: Membantu pasien dalam mengelola penyakit asma secara efektif, termasuk identifikasi dan penghindaran faktor pencetus.
b. Manajemen lingkungan: Meningkatkan kualitas lingkungan rumah untuk mengurangi paparan debu dan meningkatkan ventilasi.
c. Edukasi kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penggunaan obat-obatan (inhaler) dan pentingnya menghindari faktor pencetus.
d. Konseling: Membantu pasien dan keluarga mengatasi permasalahan terkait kepatuhan terhadap penggunaan obat-obatan.
Dengan implementasi intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pasien dalam beraktivitas tanpa mengalami perburukan gejala asma. -
Article No. 7357 | 29 Nov 2024
Klinis : hipovolemi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipovolemi.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Volume Cairan
Definisi:
Ketidakseimbangan antara intake dan output cairan yang menyebabkan kelebihan atau kekurangan volume cairan yang dapat mengancam kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan tekanan darah
- Peningkatan frekuensi nadi
- Penurunan turgor kulit
- Penurunan volume urin
- Kelelahan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tercapainya keseimbangan cairan
- Stabilitas hemodinamik
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan cairan masuk dan keluar
- Pemberian cairan intravena
- Edukasi tentang pentingnya asupan cairan
- Kolaborasi pemberian obat-obatan
Sebagai seorang perawat, saya memahami bahwa hipovolemi merupakan kondisi kekurangan volume cairan dalam tubuh. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah Ketidakseimbangan Volume Cairan, yang berfokus pada penurunan volume cairan yang dapat mengancam kesehatan pasien. Berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan penilaian, penetapan tujuan, dan intervensi yang komprehensif untuk mengatasi masalah hipovolemi pada pasien. -
Article No. 7358 | 29 Nov 2024
Klinis : Struma Nodusa Non Toksik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Struma Nodusa Non Toksik.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid.
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Pola Napas merupakan diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi dimana individu mengalami perubahan dalam frekuensi atau kedalaman pernapasan yang dapat mengganggu pertukaran gas. Pada kasus Struma Nodusa Non Toksik, pembesaran kelenjar tiroid dapat menekan saluran napas sehingga menyebabkan perubahan pola napas.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang diharapkan pada kondisi ini adalah:
1. Mempertahankan Pola Napas Efektif: Individu mempertahankan frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan yang normal.
2. Toleransi Aktivitas Meningkat: Individu dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami sesak napas atau kelelahan yang berlebihan.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Jalan Napas: Memfasilitasi dan mempertahankan jalan napas yang bebas untuk memaksimalkan pertukaran gas.
2. Manajemen Nyeri: Mengelola nyeri yang mungkin timbul akibat pembesaran kelenjar tiroid.
3. Edukasi Kesehatan: Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi Struma Nodusa Non Toksik, manajemen gejala, dan pentingnya pengobatan yang adekuat.
Melalui diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien dengan Struma Nodusa Non Toksik. -
Article No. 7359 | 29 Nov 2024
Klinis : Sejak 3 hari yl os smrs mengeluh panas panas naik turun mual /muntah -/- kejang 2 x di rumah batuk pilek -/-diare - Riw kejang sebelumnya ada bak terakihir pagi tadi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi sistemik, ditandai dengan suhu tubuh naik turun, mual/muntah, dan kejang.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, yang disebabkan oleh gangguan dalam pengaturan suhu tubuh. Tanda dan gejala dapat berupa suhu tubuh naik turun, menggigil, kulit kemerahan, dan nyeri kepala.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan hipertermia adalah tercapainya suhu tubuh dalam batas normal, tidak terjadi komplikasi, dan pasien merasa nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemberian antipiretik, kompres hangat/dingin, pembatasan aktivitas, dan pemantauan tanda-tanda vital secara ketat. Edukasi kepada pasien dan keluarga juga penting untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kesadaran terhadap kondisi.
Jadi, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan utama adalah hipertermia yang berhubungan dengan proses infeksi sistemik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen suhu tubuh, pemberian obat, pemantauan, dan edukasi kepada pasien serta keluarga. -
Article No. 7360 | 29 Nov 2024
Klinis : pasien mengeluh ada seperti bisul di dagu, sudah 3 minggu, semakin membesar dan keras, pusing, badan sakit semua. Pasien dalam pengobatan DM
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang anda sampaikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Infeksi kulit berhubungan dengan diabetes mellitus
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Infeksi kulit adalah status abnormal akibat invasi dan proliferasi mikroorganisme patogen pada kulit.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah mendapatkan intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat mengendalikan infeksi kulit, menunjukkan penyembuhan lesi kulit, dan tidak mengalami komplikasi lebih lanjut.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain perawatan lesi kulit, pemberian antibiotik topikal atau sistemik, edukasi manajemen diabetes, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Sebagai perawat dengan persona pakar, saya dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai diagnosis keperawatan ini, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk menangani kondisi pasien. -
Article No. 7361 | 29 Nov 2024
Klinis : pasien demam 3 hari, suhu 39, mual muntah 4 x/hari, diare 5 x/hari, batuk sulit keluar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan suhu tubuh 39°C, mual, dan muntah.
2. Diare berhubungan dengan infeksi, ditandai dengan frekuensi defekasi 5 kali per hari.
3. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipertermia dan infeksi, ditandai dengan batuk yang sulit keluar.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Hipertermia:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Suhu tubuh kembali normal, gejala infeksi berkurang.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen hipertermia, pemberian cairan, obat antipiretik, pemantauan tanda-tanda vital.
2. Diare:
- SDKI: Peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi defekasi.
- SLKI: Frekuensi dan konsistensi defekasi kembali normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
- SIKI: Manajemen diare, pemberian cairan, elektrolit, antienuritis, pemantauan tanda-tanda dehidrasi.
3. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas.
- SLKI: Jalan napas bersih, batuk efektif, bunyi napas normal.
- SIKI: Manajemen jalan napas, pemberian oksigen, nebulizer, fisioterapi dada, suction.
Dalam konteks akademis, persona pakar, dan nurse, penjelasan ini memberikan gambaran komprehensif tentang diagnosa keperawatan dan manajemen terkait kondisi pasien dengan demam, mual, muntah, diare, dan batuk yang sulit keluar. -
Article No. 7362 | 29 Nov 2024
Klinis : riwayat gondongan 5 hari yang lalu, demam 3 hari yang lau, limfosit 47%, monosit 16%, akral hangat, batuk terus menerus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Infeksi Akut
- Definisi: Kondisi dimana tubuh menunjukkan reaksi peradangan akibat masuknya patogen atau mikroorganisme ke dalam tubuh.
- Gejala: Demam, limfosit dan monosit yang tinggi, batuk, akral hangat.
- Faktor Risiko: Riwayat gondongan 5 hari sebelumnya.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Infeksi
- Definisi: Membantu klien dalam mencegah, mengendalikan, dan mengelola infeksi.
- Kriteria Hasil:
- Mencapai suhu tubuh dalam batas normal.
- Tidak terjadi komplikasi infeksi.
- Menunjukkan pemahaman tentang proses infeksi dan cara penanganannya.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Memantau suhu, nadi, pernapasan, dan tekanan darah secara berkala untuk mendeteksi adanya perubahan.
2. Terapi Oksigen
- Definisi: Memberikan oksigen tambahan untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
3. Edukasi Manajemen Infeksi
- Definisi: Memberikan informasi tentang proses infeksi, tanda-tanda, dan cara penanganannya.
Catatan:
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan tone (akademis) dan persona (pakar/perawat) yang sesuai dengan kondisi klien. -
Article No. 7363 | 29 Nov 2024
Klinis : hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertermia.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Definisi:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal sebagai akibat dari ketidakmampuan tubuh dalam mengatur suhu.
Faktor Risiko:
1. Aktivitas fisik yang berlebihan
2. Lingkungan panas
3. Dehidrasi
4. Penyakit tertentu (infeksi, neoplasma, gangguan metabolik)
5. Penggunaan obat-obatan tertentu
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
4. Tidak ada komplikasi terkait hipertermia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Monitoring suhu tubuh secara berkala
2. Manajemen cairan dan elektrolit
3. Manajemen lingkungan (suhu, kelembaban, ventilasi)
4. Edukasi terkait pencegahan dan penanganan hipertermia
5. Pemberian obat-obatan antipirektik sesuai indikasi
Implementasi intervensi keperawatan harus dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 7364 | 29 Nov 2024
Klinis : pasien dengan tb paru oj OAT dan mau ambil bersihan jalan napas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan TB paru yang sedang menjalani pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) dan ingin melakukan bersihan jalan napas adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif". Diagnosa ini mencerminkan kondisi pasien yang mengalami hambatan dalam mempertahankan kebersihan jalan napas secara optimal, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti peningkatan produksi sekret, penurunan kemampuan batuk, dan lainnya.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan luaran/output yang akan dicapai adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Membaik, yang ditandai dengan:
a. Frekuensi batuk dan produktivitas sekret menurun
b. Suara napas bersih, tidak ada ronki atau wheezing
c. Tidak ada tanda-tanda sianosis atau distres pernapasan
d. Saturasi oksigen dalam batas normal
2. Pengetahuan Meningkat, yang ditandai dengan:
a. Pasien mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bersihan jalan napas
b. Pasien mampu menjelaskan teknik batuk efektif dan penggunaan alat bantu pernapasan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut beberapa intervensi keperawatan yang dapat diberikan:
1. Manajemen Jalan Napas
a. Lakukan suction sekret jika diperlukan
b. Ajarkan dan fasilitasi teknik batuk efektif
c. Berikan inhalasi bronkodilator dan/atau mukolitik sesuai resep
d. Posisikan pasien untuk memfasilitasi drainase sekret
2. Edukasi Kesehatan
a. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bersihan jalan napas
b. Ajarkan teknik batuk efektif dan penggunaan alat bantu pernapasan
c. Berikan pendidikan terkait pengobatan OAT dan pentingnya kepatuhan
3. Kolaborasi
a. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pengaturan terapi pernapasan
b. Lakukan kolaborasi dengan fisioterapis untuk intervensi fisioterapi dada
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus memastikan bahwa intervensi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien dan sejalan dengan tujuan luaran yang telah ditetapkan. Perawat juga harus memantau respons pasien terhadap intervensi yang diberikan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang optimal dan memiliki kemampuan dalam mengelola kondisi kesehatannya.