Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7314 | 29 Nov 2024
Klinis : Resiko perfusi Perifer tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif" dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Definisi:
Risiko terjadinya penurunan sirkulasi darah ke ekstremitas yang dapat mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup.
Faktor Risiko:
1. Gangguan kardiovaskular
2. Diabetes Melitus
3. Hipovolemia
4. Merokok
5. Hiperkoagulabilitas
6. Hipertensi
7. Usia lanjut
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Perifer: Tingkat sirkulasi darah yang adekuat di ekstremitas.
2. Integritas Kulit: Kondisi utuh dan sehat dari lapisan luar tubuh.
3. Bebas Nyeri: Kondisi bebas dari rasa sakit atau tidak nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Perfusi Perifer: Observasi dan pengukuran parameter perfusi perifer.
2. Manajemen Nyeri: Intervensi untuk mengatasi rasa nyeri yang dirasakan.
3. Perawatan Luka: Tindakan untuk mempertahankan integritas kulit yang terluka.
4. Terapi Oksigen: Pemberian oksigen untuk meningkatkan oksigenasi jaringan.
5. Edukasi Gaya Hidup Sehat: Informasi dan bimbingan untuk mengadopsi perilaku hidup sehat.
Sebagai seorang pakar perawat, saya berharap penjelasan ini dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang dapat diterapkan untuk menangani risiko perfusi perifer tidak efektif. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 7315 | 29 Nov 2024
Klinis : Batuk berdahak, bunyi napas tambahan, sesak napas, RR: 23x/menit, menggunakan NRBM 14 lpm, terdiagnosis CKD dan efusi pleura
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret, efusi pleura, dan penyakit ginjal kronis (CKD).
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), diagnosa keperawatan ini didasarkan pada gejala batuk berdahak, bunyi napas tambahan, dan sesak napas yang dikarenakan peningkatan produksi sekret, efusi pleura, serta penyakit ginjal kronis (CKD) yang diderita pasien.
Menurut SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), luaran yang diharapkan adalah pasien dapat menunjukkan jalan napas yang bersih, tidak ada bunyi napas tambahan, dan napas yang efektif.
Sesuai SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), intervensi yang dapat dilakukan antara lain pengisapan lendir, fisioterapi dada, pemberian oksigen, dan manajemen efusi pleura. -
Article No. 7316 | 29 Nov 2024
Klinis : Panas dingi 2 hari , mual, pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu panas-dingin selama 2 hari, disertai mual dan pusing, maka dapat didiagnosis Hipertermia.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kehilangan panas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Hipertermia adalah Suhu Tubuh Dalam Rentang Normal, yang dapat diukur melalui indikator seperti Suhu Tubuh, Frekuensi Nadi, dan Frekuensi Napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk menangani Hipertermia dapat meliputi Manajemen Demam, Manajemen Cairan, Manajemen Lingkungan, dan Monitoring Tanda-tanda Vital.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan singkat di atas memberikan gambaran umum mengenai Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI terkait kondisi panas-dingin, mual, dan pusing yang Anda sampaikan. -
Article No. 7317 | 29 Nov 2024
Klinis : Panas dingin 2 hari , mual, pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Panas dingin 2 hari, mual, pusing:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
Penyebab: Infeksi, dehidrasi, gangguan sistem termoregulasi.
Gejala: Peningkatan suhu tubuh, menggigil, muka merah.
2. Mual (SDKI)
Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
Penyebab: Infeksi, obat-obatan, stres, gangguan gastrointestinal.
Gejala: Perasaan tidak nyaman di perut, ingin muntah.
3. Pusing (SDKI)
Definisi: Perasaan tidak stabil, tidak nyaman, atau tidak seimbang yang dapat menyebabkan rasa ingin jatuh atau berputar-putar.
Penyebab: Gangguan sistem saraf pusat, perubahan tekanan darah, dehidrasi, infeksi.
Gejala: Rasa berputar-putar, kehilangan keseimbangan, mual.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan atau respons individu, keluarga, atau masyarakat terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang menetapkan dan mengembangkan standar-standar tersebut di Indonesia. -
Article No. 7318 | 29 Nov 2024
Klinis : Panas dingin 2 hari , mual, pusing Suhu tubuh 37.2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu panas dingin selama 2 hari, mual, pusing, dan suhu tubuh 37,2°C, maka diagnosis keperawatan yang dapat ditetapkan adalah:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Hipertermia (SDKI)
b. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri (SDKI)
c. Mual (SDKI)
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. Hipertermia (SDKI)
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal, biasanya disebabkan oleh proses patologis.
- Faktor yang Berhubungan: Proses infeksi, penyakit, atau kondisi tubuh yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
- Kriteria Hasil (SLKI): Suhu tubuh dalam batas normal, Tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Pemantauan suhu tubuh, Pemberian antipiretik, Manajemen cairan dan elektrolit, Identifikasi penyebab hipertermia.
b. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor yang Berhubungan: Proses penyakit, Infeksi.
- Kriteria Hasil (SLKI): Manajemen nyeri efektif, Pelaporan nyeri berkurang.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Pengkajian nyeri, Pemberian analgesik, Manajemen lingkungan, Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
c. Mual (SDKI)
- Definisi: Sensasi tidak menyenangkan di dalam perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- Faktor yang Berhubungan: Efek samping obat, Infeksi.
- Kriteria Hasil (SLKI): Tidak ada mual, Tidak ada muntah.
- Intervensi Keperawatan (SIKI): Manajemen mual, Pemberian antiemetik, Terapi komplementer untuk mengurangi mual.
Tone = akademis, persona = pakar, nurse
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditetapkan adalah hipertermia, gangguan rasa nyaman: nyeri, dan mual. Setiap diagnosis keperawatan tersebut memiliki definisi, faktor yang berhubungan, kriteria hasil, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 7319 | 29 Nov 2024
Klinis : Tidak bisa flatus, tidak bisa bab, mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat pakar, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Konstipasi
Definisi: Kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan atau ketidakmampuan untuk defekasi secara teratur.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Ciri-ciri: Frekuensi defekasi <3 kali per minggu, konsistensi feses keras, nyeri atau susah saat defekasi, perut kembung, mual.
- Faktor yang Berhubungan: Aktivitas fisik menurun, asupan cairan dan serat kurang, obat-obatan, gangguan motilitas usus, stres psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melakukan defekasi secara normal, frekuensi defekasi normal, konsistensi feses normal, tidak ada rasa tidak nyaman saat defekasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Edukasi tentang diet tinggi serat dan peningkatan asupan cairan, latihan fisik, pemberian laksatif (jika perlu), manajemen stres, dan pemantauan kondisi usus.
2. Mual
Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
SDKI:
- Ciri-ciri: Merasa ingin muntah, rasa tidak enak di perut, salivasi berlebih.
- Faktor yang Berhubungan: Konstipasi, obat-obatan, nyeri, kecemasan, infeksi.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mengenali dan mengatasi mual, tidak ada episode mual.
SIKI:
- Intervensi: Identifikasi penyebab mual, manajemen faktor penyebab (misal pemberian antiemetik), manajemen diet, teknik relaksasi, distraksi.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi yang Anda alami dan langkah-langkah keperawatan yang dapat dilakukan. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang mungkin masih kurang jelas. -
Article No. 7321 | 29 Nov 2024
Klinis : ketetihan disebabkan oleh anemia pada ibu hamil
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: O99.0
- Deskripsi: Anemia dalam kehamilan
Penjelasan:
Kode ICD-10 O99.0 adalah kode diagnosis untuk "Anemia dalam kehamilan". Kondisi ini merujuk pada keadaan defisiensi zat besi atau hemoglobin yang terjadi selama kehamilan, yang dapat menyebabkan kelelahan pada ibu hamil.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode spesifik untuk tindakan medis
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis spesifik yang tercatat, namun penanganan umumnya meliputi pemberian suplemen zat besi, nutrisi yang cukup, dan pemantauan selama kehamilan.
Sebagai dokter atau perekam medis, saya dapat memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa anemia dalam kehamilan merupakan kondisi penting yang perlu diidentifikasi dan ditangani dengan baik. Pemantauan kadar hemoglobin, penggunaan suplementasi zat besi, dan peningkatan asupan nutrisi yang kaya zat besi dapat membantu mencegah dan mengatasi kelelahan yang disebabkan oleh anemia pada ibu hamil. -
Article No. 7322 | 29 Nov 2024
Klinis : ketetihan disebabkan oleh anemia pada ibu hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (Fatigue)
Definisi SDKI:
Pengalaman subjektif dan objektif yang berkelanjutan akan kurangnya energi untuk merespons terhadap kebutuhan hidup sehari-hari.
Penjelasan Singkat:
Kelelahan pada ibu hamil dengan anemia dapat disebabkan oleh penurunan kemampuan pengangkutan oksigen oleh darah akibat rendahnya kadar hemoglobin. Hal ini dapat menyebabkan ibu merasa lelah, lemah, dan kurang energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Energi
2. Pengendalian Kelelahan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Energi
2. Terapi Aktivitas
3. Terapi Oksigen
4. Edukasi Kesehatan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merekomendasikan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi kelelahan pada ibu hamil dengan anemia, termasuk manajemen energi, terapi aktivitas, terapi oksigen, dan edukasi kesehatan. Tujuannya adalah untuk memulihkan energi dan mengendalikan kelelahan sehingga ibu hamil dapat beraktivitas dengan optimal. -
Article No. 7323 | 29 Nov 2024
Klinis : ketetihan disebabkan oleh anemia pada ibu hamil
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: kelelahan disebabkan oleh anemia pada ibu hamil
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Kelelahan" (Fatigue). Kelelahan adalah perasaan subjektif ketidakseimbangan antara kapasitas dan tuntutan energi, dan disertai respon fisiologis dan/atau perilaku negatif.
Kelelahan pada ibu hamil dengan anemia disebabkan karena adanya penurunan kadar hemoglobin dalam darah, yang mempengaruhi kapasitas oksigen yang ditransportasikan ke jaringan tubuh. Hal ini menyebabkan pasien merasa lelah, lemas, dan tidak berdaya secara fisik maupun mental.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan untuk masalah kelelahan pada ibu hamil dengan anemia adalah:
a. Kelelahan menurun
b. Energi meningkat
c. Aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dengan baik
d. Motivasi untuk pemulihan meningkat
e. Dapat mengelola faktor yang memengaruhi kelelahan
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SLKI) pada kasus ini meliputi:
a. Manajemen Energi
- Identifikasi sumber dan penyebab kelelahan
- Atur jadwal aktivitas dan istirahat yang seimbang
- Lakukan teknik relaksasi untuk mengurangi kelelahan
- Ajarkan manajemen stres untuk mencegah kelelahan berlebih
b. Manajemen Anemia
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian terapi besi dan suplemen sesuai kebutuhan
- Edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi kaya zat besi
- Monitoring kadar hemoglobin secara berkala
c. Peningkatan Mobilitas
- Dorong aktivitas fisik ringan yang teratur sesuai toleransi
- Berikan bantuan perawatan diri sesuai kebutuhan
- Ajarkan latihan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan fisik
d. Manajemen Gejala
- Identifikasi dan atasi gejala terkait anemia dan kelelahan
- Berikan kenyamanan fisik dan psikologis
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan dalam penatalaksanaan gejala
Intervensi-intervensi di atas akan membantu ibu hamil dengan anemia untuk mengatasi kelelahan, meningkatkan energi, dan aktivitas sehari-hari, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 7324 | 29 Nov 2024
Klinis : ketetihan disebabkan oleh anemia pada ibu hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Fatigue (Kelelahan)
Definisi:
Pengalaman subjektif dan objektif dari kelelahan yang tak terlindungi dan berkurangnya kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dan mental.
Faktor Risiko:
Anemia pada ibu hamil
Gejala dan Tanda Karakteristik:
- Mudah lelah saat beraktivitas
- Kurang energi
- Penurunan motivasi
- Penurunan konsentrasi
Tujuan Keperawatan:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, pasien menunjukkan peningkatan energi dan penurunan kelelahan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen energi
- Identifikasi penyebab kelelahan
- Bantu pasien mengatur aktivitas dan istirahat
- Evaluasi asupan nutrisi
2. Manajemen anemia
- Kolaborasi pemberian suplemen zat besi
- Edukasi tentang diet kaya zat besi
3. Manajemen kelelahan
- Latihan fisik ringan yang disesuaikan
- Teknik relaksasi
Kriteria Hasil (SLKI):
1. Pasien melaporkan peningkatan energi
2. Pasien melaporkan penurunan kelelahan
3. Pasien dapat beraktivitas tanpa kelelahan yang berlebihan
Dokumentasi (SDKI):
Kelelahan yang disebabkan oleh anemia pada ibu hamil.
Sebagai seorang perawat yang berkompeten, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi faktor penyebab kelelahan, membantu pasien mengelola aktivitas dan istirahat, serta memastikan asupan nutrisi yang adekuat. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain akan dilakukan untuk mengatasi anemia, dengan memberikan edukasi dan intervensi yang sesuai. Melalui pendekatan holistik ini, diharapkan pasien dapat meningkatkan energi, mengurangi kelelahan, dan mencapai hasil yang optimal.