Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9508 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak Ahmad, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien Bapak Ahmad, usia 58 tahun, mengalami kondisi yang kemungkinan berkaitan dengan masalah kardiovaskular. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
- SDKI: Ketidakmampuan aliran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan otak.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memulihkan atau mempertahankan aliran darah yang adekuat ke otak.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memulihkan atau mempertahankan kecukupan aliran darah ke otak.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memulihkan atau meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas.
Penjelasan singkat:
Pasien Bapak Ahmad mengalami gejala-gejala yang mengindikasikan adanya masalah kardiovaskular, seperti sakit kepala hebat, pusing, rasa berdebar-debar, pandangan kabur, mudah lelah, dan nyeri dada. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, yang mungkin terkait dengan peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol. Selain itu, pasien juga mengalami nyeri akut dan intoleransi aktivitas yang terkait dengan kondisi tersebut. Evaluasi dan penanganan yang komprehensif oleh tim kesehatan, termasuk perawat, diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh pasien. -
Article No. 9509 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak Ahmad, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien Bapak Ahmad.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Kronis
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskuler
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Nyeri Kepala Kronis:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah kepala yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan berkurangnya intensitas nyeri kepala, meningkatnya kemampuan beraktivitas, dan terpenuhinya kebutuhan istirahat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, terapi relaksasi, terapi modalitas fisik, dan edukasi tentang nyeri kepala.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Pasien mencapai berat badan ideal, menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin, dan melaporkan peningkatan nafsu makan.
- SIKI: Pemantauan status nutrisi, konseling gizi, dan pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan.
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskuler:
- SDKI: Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke jantung dan pembuluh darah yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal, tidak ada keluhan nyeri dada, dan tidak ada pembatasan aktivitas.
- SIKI: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen aktivitas, dan edukasi tentang gaya hidup sehat.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien Bapak Ahmad adalah nyeri kepala kronis, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dan ketidakefektifan perfusi jaringan kardiovaskuler. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen nyeri, terapi relaksasi, konseling gizi, dan pemantauan status kardiovaskular. -
Article No. 9510 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak Ahmad, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM terkait kondisi pasien Bapak Ahmad:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I10
- Deskripsi: Hipertensi esensial (primer)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.94
- Deskripsi: Pengukuran tekanan darah
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan pasien Bapak Ahmad, yaitu sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing, rasa berdebar-debar, pandangan kabur, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri, serta riwayat tekanan darah tinggi yang tidak dikelola dengan baik, kode ICD-10 yang sesuai adalah I10 untuk Hipertensi esensial (primer).
Hipertensi esensial atau hipertensi primer adalah kondisi peningkatan tekanan darah yang tidak memiliki penyebab yang jelas, dan merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 93.94 untuk Pengukuran tekanan darah, merupakan tindakan yang perlu dilakukan untuk memantau dan mengelola kondisi hipertensi yang dialami oleh pasien.
Penanganan yang disarankan untuk pasien Bapak Ahmad adalah pemantauan tekanan darah secara rutin, penggunaan obat antihipertensi sesuai resep dokter, serta modifikasi gaya hidup seperti pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres. -
Article No. 9511 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak Ahmad, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membahas diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien Bapak Ahmad berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Berhubungan dengan Hipertensi
- SDKI: Nyeri Kepala
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Terapi Farmakologi
Penjelasan:
Pasien Bapak Ahmad mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar. Pasien juga mengaku tekanan darahnya sering tinggi, namun tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara sakit kepala yang dialami pasien dengan kondisi hipertensi yang tidak terkontrol.
2. Risiko Cedera Berhubungan dengan Gangguan Penglihatan
- SDKI: Risiko Cedera
- SLKI: Kontrol Risiko
- SIKI: Identifikasi Risiko, Edukasi Keselamatan, Supervisi
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan pandangan kabur sesekali, yang dapat meningkatkan risiko cedera, terutama saat beraktivitas. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan ini diperlukan untuk mengelola risiko cedera yang mungkin terjadi akibat gangguan penglihatan yang dialami pasien.
3. Kelelahan Berhubungan dengan Penyakit Kardiovaskular
- SDKI: Kelelahan
- SLKI: Pemulihan Energi
- SIKI: Manajemen Energi, Terapi Aktivitas, Edukasi Manajemen Energi
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan mudah lelah, yang dapat disebabkan oleh kondisi penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi yang tidak terkontrol. Diagnosa keperawatan ini bertujuan untuk mengelola kelelahan yang dialami pasien dan meningkatkan pemulihan energinya.
4. Nyeri Dada Berhubungan dengan Penyakit Kardiovaskular
- SDKI: Nyeri Dada
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Terapi Farmakologi
Penjelasan:
Pasien juga mengeluhkan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri, yang dapat terkait dengan kondisi penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi. Diagnosa keperawatan ini bertujuan untuk mengelola nyeri dada yang dialami pasien.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan yang teridentifikasi untuk pasien Bapak Ahmad berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI adalah Nyeri Kepala Berhubungan dengan Hipertensi, Risiko Cedera Berhubungan dengan Gangguan Penglihatan, Kelelahan Berhubungan dengan Penyakit Kardiovaskular, dan Nyeri Dada Berhubungan dengan Penyakit Kardiovaskular. Perawat dapat menggunakan standar tersebut sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur bagi pasien Bapak Ahmad. -
Article No. 9512 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak A , usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk pasien Bapak A.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Kronis
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial di area kepala.
- Penyebab: Hipertensi, stres, ketegangan otot, dan masalah kardiovaskular.
- Gejala: Sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar.
2. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Perubahan nilai normal tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, yang dapat mengancam kesehatan.
- Penyebab: Hipertensi, stres, dan masalah kardiovaskular.
- Gejala: Tekanan darah sering tinggi, pandangan kabur, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri.
3. Aktivitas Intoleransi
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang diharapkan.
- Penyebab: Hipertensi, masalah kardiovaskular, dan kelelahan.
- Gejala: Mudah lelah saat beraktivitas.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Memberikan kerangka kerja untuk identifikasi dan perumusan diagnosis keperawatan yang akurat dan komprehensif.
- Membantu perawat dalam mengumpulkan data, menganalisis, dan menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- Membantu perawat dalam menetapkan tujuan dan target yang realistis untuk memantau kemajuan pasien.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Memberikan panduan bagi perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang efektif.
- Membantu perawat dalam memilih intervensi yang sesuai dengan diagnosa keperawatan dan kondisi pasien.
Dengan menggunakan standar SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terstruktur, dan berpusat pada pasien untuk membantu Bapak A mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya. -
Article No. 9513 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk memebersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Faktor Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, adanya obstruksi jalan napas.
- Gejala dan Tanda: Batuk produktif, sesak napas, suara napas bronkial.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor Berhubungan: Penurunan nafsu makan.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Faktor Berhubungan: Penyakit paru-paru.
- Gejala dan Tanda: Sesak napas saat beraktivitas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- Berisi daftar diagnosis keperawatan yang dapat digunakan oleh perawat dalam praktik klinis.
- Membantu perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan yang akurat berdasarkan tanda, gejala, dan faktor yang berhubungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar luaran keperawatan yang disusun oleh PPNI.
- Berisi daftar luaran keperawatan (outcome) yang dapat dicapai oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
- Membantu perawat dalam menetapkan tujuan dan kriteria hasil yang ingin dicapai dalam proses keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar intervensi keperawatan yang disusun oleh PPNI.
- Berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 9514 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak A, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lima tahun lalu, dengan tekanan darah sering berada di atas 150/90 mmHg. Riwayat Penyakit Keluarga ayah pasien meninggal karena stroke pada usia 65 tahun dan ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil vital signs: tekanan darah: 180/100 mmHg, nadi: 92 kali/menit, frekuensi pernapasan: 20 kali/menit dan suhu: 36,8°C. Hasil pemeriksaan fisik Kepala dan Leher (tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, konjungtiva anemis ringan, sklera anikterik, nadi karotis terasa kuat dan simetris). Thoraks (Inspeksi: Dada simetris, tidak ada retraksi otot napas tambahan, palpasi: tidak ada nyeri tekan, auskultasi: Bunyi jantung regular, terdapat bising sistolik ringan pada apeks). Abdomen (inspeksi: Datar, tidak ada distensi, palpasi: Tidak ada nyeri tekan, hati tidak teraba. Perkusi: Normal, tidak ada pembesaran organ. Auskultasi: Peristaltik usus normal). Pemeriksaan Diagnostik LDL: 160 mg/dL (meningkat), HDL: 38 mg/dL (menurun), Trigliserida: 180 mg/dL (meningkat) dan Kolesterol Total: 240 mg/dL (hiperkolesterolemia)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien Bapak A:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
2. Ketidakstabilan tanda-tanda vital
3. Ketidakefektifan pola napas
4. Risiko perubahan perfusi jaringan serebral
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri - Sensasi ketidaknyamanan yang muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara perlahan-lahan, dengan intensitas ringan hingga berat, yang dirasakan di satu atau lebih bagian tubuh dan merupakan sinyal terjadinya kerusakan jaringan.
- SLKI: Manajemen Nyeri - Upaya perawat untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri yang dialami pasien.
- SIKI: Manajemen Nyeri Akut - Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri mendadak atau yang berasal dari cedera atau penyakit.
2. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
- SDKI: Ketidakstabilan Tanda Vital - Keadaan di mana terjadi perubahan pada satu atau lebih parameter tanda-tanda vital dari batas normal.
- SLKI: Manajemen Tanda-Tanda Vital - Upaya perawat untuk memantau, mempertahankan, dan mengembalikan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
- SIKI: Pemantauan Tanda-Tanda Vital - Intervensi untuk mengukur, menganalisis, dan mendokumentasikan parameter tanda-tanda vital.
3. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Ketidakefektifan Pola Napas - Kondisi di mana inspirasi dan/atau ekspirasi tidak memberikan ventilasi yang adekuat.
- SLKI: Manajemen Jalan Napas - Upaya perawat untuk mempertahankan dan menjaga jalan napas tetap paten.
- SIKI: Manajemen Jalan Napas - Intervensi untuk memelihara dan menjaga jalan napas tetap terbuka.
4. Risiko Perubahan Perfusi Jaringan Serebral
- SDKI: Risiko Perubahan Perfusi Jaringan Serebral - Keadaan di mana ada potensi terjadi penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke otak.
- SLKI: Manajemen Perfusi Jaringan - Upaya perawat untuk mempertahankan dan meningkatkan perfusi jaringan.
- SIKI: Manajemen Perfusi Serebral - Intervensi untuk mempertahankan dan meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke otak.
Diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat di atas didasarkan pada kondisi Bapak A yang mengeluhkan sakit kepala hebat, pusing, rasa berdebar-debar, pandangan kabur, mudah lelah, nyeri dada ringan, serta riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. -
Article No. 9515 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak A, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lima tahun lalu, dengan tekanan darah sering berada di atas 150/90 mmHg. Riwayat Penyakit Keluarga ayah pasien meninggal karena stroke pada usia 65 tahun dan ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil vital signs: tekanan darah: 180/100 mmHg, nadi: 92 kali/menit, frekuensi pernapasan: 20 kali/menit dan suhu: 36,8°C. Hasil pemeriksaan fisik Kepala dan Leher (tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, konjungtiva anemis ringan, sklera anikterik, nadi karotis terasa kuat dan simetris). Thoraks (Inspeksi: Dada simetris, tidak ada retraksi otot napas tambahan, palpasi: tidak ada nyeri tekan, auskultasi: Bunyi jantung regular, terdapat bising sistolik ringan pada apeks). Abdomen (inspeksi: Datar, tidak ada distensi, palpasi: Tidak ada nyeri tekan, hati tidak teraba. Perkusi: Normal, tidak ada pembesaran organ. Auskultasi: Peristaltik usus normal). Pemeriksaan Diagnostik LDL: 160 mg/dL (meningkat), HDL: 38 mg/dL (menurun), Trigliserida: 180 mg/dL (meningkat) dan Kolesterol Total: 240 mg/dL (hiperkolesterolemia)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I10
- Deskripsi: Hipertensi esensial (primer)
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 93.94
- Deskripsi: Pengukuran tekanan darah non-invasif
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I10 (Hipertensi esensial/primer):
- Pasien mengalami tekanan darah tinggi yang sering (180/100 mmHg) dengan gejala sakit kepala, pusing, dan pandangan kabur.
- Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu dan memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi dan stroke.
- Pemeriksaan fisik tidak menunjukkan adanya penyebab sekunder hipertensi.
- Hasil laboratorium menunjukkan profil lipid yang abnormal (hiperkolesterolemia, LDL meningkat, HDL menurun, dan hipertrigliseridemia), yang dapat berkontribusi pada risiko penyakit kardiovaskular.
2. Kode ICD-9-CM 93.94 (Pengukuran tekanan darah non-invasif):
- Pengukuran tekanan darah merupakan tindakan rutin yang dilakukan untuk mengevaluasi dan memantau kondisi hipertensi pasien.
Dalam penanganan kasus ini, selain diagnosis dan tindakan medis, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan rencana pengobatan yang sesuai, seperti pemberian obat antihipertensi, modifikasi gaya hidup, dan pemantauan tekanan darah secara rutin. -
Article No. 9516 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak A, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lima tahun lalu, dengan tekanan darah sering berada di atas 150/90 mmHg. Riwayat Penyakit Keluarga ayah pasien meninggal karena stroke pada usia 65 tahun dan ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil vital signs: tekanan darah: 180/100 mmHg, nadi: 92 kali/menit, frekuensi pernapasan: 20 kali/menit dan suhu: 36,8°C. Hasil pemeriksaan fisik Kepala dan Leher (tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, konjungtiva anemis ringan, sklera anikterik, nadi karotis terasa kuat dan simetris). Thoraks (Inspeksi: Dada simetris, tidak ada retraksi otot napas tambahan, palpasi: tidak ada nyeri tekan, auskultasi: Bunyi jantung regular, terdapat bising sistolik ringan pada apeks). Abdomen (inspeksi: Datar, tidak ada distensi, palpasi: Tidak ada nyeri tekan, hati tidak teraba. Perkusi: Normal, tidak ada pembesaran organ. Auskultasi: Peristaltik usus normal). Pemeriksaan Diagnostik LDL: 160 mg/dL (meningkat), HDL: 38 mg/dL (menurun), Trigliserida: 180 mg/dL (meningkat) dan Kolesterol Total: 240 mg/dL (hiperkolesterolemia)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Terima kasih atas informasi yang Anda berikan mengenai kondisi pasien Bapak A. Berdasarkan gejala dan temuan klinis yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
2. Nyeri Akut
3. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral
4. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
- SDKI: Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
- SLKI: Stabilitas Hemodinamik
- SIKI: Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Definisi: Perubahan abnormal dalam salah satu atau lebih tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, respirasi) yang menunjukkan adanya perubahan status kesehatan.
Pasien Bapak A memiliki tekanan darah yang tinggi (180/100 mmHg), nadi cepat (92 kali/menit), yang menunjukkan adanya ketidakstabilan tanda-tanda vital.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Pengendalian Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Pasien Bapak A mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar, yang menunjukkan adanya nyeri akut.
3. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral
- SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan Serebral
- SLKI: Perfusi Jaringan
- SIKI: Manajemen Perfusi Jaringan
Definisi: Pengurangan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Pasien Bapak A mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala hebat, pusing, pandangan kabur, yang dapat menunjukkan adanya gangguan perfusi jaringan serebral.
4. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi aktivitas fisik akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Pasien Bapak A mengeluhkan mudah lelah, yang dapat menunjukkan adanya intoleransi aktivitas.
Kesimpulannya, berdasarkan gejala dan temuan klinis yang dipaparkan, pasien Bapak A membutuhkan intervensi keperawatan yang berfokus pada pemantauan dan stabilisasi tanda-tanda vital, pengelolaan nyeri, peningkatan perfusi jaringan serebral, serta manajemen aktivitas. Intervensi yang tepat dapat membantu menstabilkan kondisi pasien dan mencegah komplikasi yang lebih serius. -
Article No. 9517 | 21 Dec 2024
Klinis : Acute lung injury
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Acute Lung Injury (ALI)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Fungsi Paru
- Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
- Perubahan Pola Napas
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Fungsi Paru Membaik
- Bersihan Jalan Nafas Efektif
- Pola Nafas Membaik
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Nafas
- Manajemen Ventilasi Mekanik
- Manajemen Oksigenasi
Penjelasan Singkat:
Acute Lung Injury (ALI) adalah kondisi klinis yang ditandai dengan peradangan dan kerusakan pada jaringan paru, yang menyebabkan penurunan kemampuan paru untuk mempertahankan oksigenasi darah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor sepsis, pneumonia, trauma dada, atau aspirasi.
Berdasarkan SDKI, diagnosa keperawatan yang muncul pada kondisi ALI antara lain penurunan fungsi paru, ketidakefektifan bersihan jalan nafas, dan perubahan pola napas. Tujuan keperawatan yang diharapkan sesuai SLKI adalah fungsi paru yang membaik, bersihan jalan nafas yang efektif, dan pola napas yang membaik.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan sesuai SIKI meliputi manajemen jalan nafas, manajemen ventilasi mekanik, dan manajemen oksigenasi. Tindakan-tindakan ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi pernafasan, mencegah komplikasi, dan membantu pemulihan pasien dengan ALI.
Perawat berperan penting dalam pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan ALI, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan.