Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20825 | 18 Aug 2025
Klinis : pasien anak perempuan 13 tahun, datang ke igd dengan keluhan menstruasi terlalu lama bisa mencapai 4 minggu, keluhan saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan nyeri abdomen bawah, merasa lemas merasa pusing, nafsu makan menurun, kebiasaan jarang sarapan, pola tidur terganggu kadang karena merasa nyeri di bagian tangan yang di infus, sebutkan diagnosa sdki edisi 1 cetakan III (revisi) , siki edisi 1 cetakan II, slki edisi 1 cetakan III
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan Berdasarkan SDKI – SLKI – SIKI (PPNI)**
**1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI: B.3.1)**
**Penjelasan:** Pasien mengalami menstruasi berkepanjangan (4 minggu) disertai lemas dan pusing, mengindikasikan risiko kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya anemia defisiensi besi).
- **SLKI:**
- **B.3.1.1:** Keseimbangan cairan dan elektrolit terpertahankan (Kode: L.15001).
- **Intervensi (SIKI):**
- **B.3.1.1.1:** Memantau tanda vital dan tanda dehidrasi (Kode: I.15001).
- **B.3.1.1.3:** Memberikan terapi cairan sesuai indikasi (Kode: I.15003).
---
**2. Nyeri Akut (SDKI: B.1.1)**
**Penjelasan:** Pasien mengeluh nyeri abdomen bawah dan nyeri di area infus, mengganggu pola tidur.
- **SLKI:**
- **B.1.1.1:** Nyeri terkontrol (Kode: L.01001).
- **Intervensi (SIKI):**
- **B.1.1.1.1:** Mengkaji karakteristik nyeri (Kode: I.01001).
- **B.1.1.1.4:** Memberikan terapi non-farmakologis (relaksasi/distraksi) (Kode: I.01004).
---
**3. Intoleransi Aktivitas (SDKI: B.4.1)**
**Penjelasan:** Lemas dan pusing menyebabkan keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari.
- **SLKI:**
- **B.4.1.1:** Toleransi aktivitas membaik (Kode: L.16001).
- **Intervensi (SIKI):**
- **B.4.1.1.1:** Memantau respons fisiologis terhadap aktivitas (Kode: I.16001).
- **B.4.1.1.3:** Menjadwalkan istirahat adekuat (Kode: I.16003).
---
**4. Gangguan Pola Tidur (SDKI: B.8.1)**
**Penjelasan:** Pola tidur terganggu akibat nyeri dan ketidaknyamanan.
- **SLKI:**
- **B.8.1.1:** Pola tidur membaik (Kode: L.08001).
- **Intervensi (SIKI):**
- **B.8.1.1.2:** Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman (Kode: I.08002).
---
**5. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: B.5.1)**
**Penjelasan:** Nafsu makan menurun dan kebiasaan jarang sarapan berisiko menyebabkan defisit nutrisi.
- **SLKI:**
- **B.5.1.1:** Kebutuhan nutrisi terpenuhi (Kode: L.05001).
- **Intervensi (SIKI):**
- **B.5.1.1.1:** Memantau asupan nutrisi (Kode: I.05001).
- **B.5.1.1.4:** Memberikan edukasi gizi seimbang (Kode: I.05004).
---
**6. Ansietas (SDKI: B.11.1)**
**Penjelasan:** Kondisi menstruasi berkepanjangan dan hospitalisasi dapat memicu kecemasan.
- **SLKI:**
- **B.11.1.1:** Ansietas terkontrol (Kode: L.11001).
- **Intervensi (SIKI):**
- **B.11.1.1.1:** Mengkaji tingkat ansietas (Kode: I.11001).
- **B.11.1.1.3:** Memberikan dukungan emosional (Kode: I.11003).
---
**Catatan:**
- **SDKI (Edisi I Cetakan III Revisi)** digunakan untuk diagnosa.
- **SLKI (Edisi I Cetakan III)** menentukan luaran.
- **SIKI (Edisi I Cetakan II)** menjadi panduan intervensi.
- Kode dan terminologi mengacu standar PPNI untuk dokumentasi keperawatan yang akurat.
**Rekomendasi:** Kolaborasi dengan dokter untuk evaluasi penyebab menorrhagia (misalnya gangguan koagulasi atau hormonal) dan tatalaksana lebih lanjut. -
Article No. 20826 | 18 Aug 2025
Klinis : pasien anak perempuan 13 tahun, datang ke igd dengan keluhan menstruasi terlalu lama bisa mencapai 4 minggu, keluhan saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan nyeri abdomen bawah, merasa lemas merasa pusing, nafsu makan menurun, kebiasaan jarang sarapan, pola tidur terganggu kadang karena merasa nyeri di bagian tangan yang di infus, bb 59 tb 156,IMT 24,2, Hb 6,4,trombosit 465,Hematokrit 23.9,sebutkan diagnosa sdki edisi , siki, slki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI – SLKI – SIKI**
*(Berdasarkan Standar PPNI untuk Pasien Remaja dengan Menoragia dan Anemia)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan Utama**
**Kode SDKI: D.0016** – *Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh*
**Definisi**: Asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan metabolik akibat penurunan nafsu makan dan kebiasaan makan tidak teratur.
**Kode SLKI: L.09001** – *Manajemen Nutrisi*
**Intervensi**:
- Memantau asupan makanan dan cairan (SIKI: I.11001).
- Edukasi pentingnya sarapan dan diet tinggi zat besi (SIKI: I.13002).
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk rencana diet (SIKI: I.10003).
**Kriteria Hasil**:
- Peningkatan berat badan stabil (L.09001.1).
- Asupan nutrisi sesuai kebutuhan (L.09001.3).
---
### **2. Diagnosa Keperawatan Sekunder**
**Kode SDKI: D.0024** – *Kelelahan*
**Definisi**: Kelemahan fisik dan mental akibat anemia (Hb 6,4 g/dL) dan kehilangan darah kronis.
**Kode SLKI: L.04001** – *Manajemen Energi*
**Intervensi**:
- Atur jadwal aktivitas-istirahat (SIKI: I.04002).
- Pantau tanda vital dan saturasi O? (SIKI: I.01001).
- Berikan suplemen zat besi sesuai resep (SIKI: I.22001).
**Kriteria Hasil**:
- Pasien melaporkan penurunan keluhan lemas (L.04001.2).
---
### **3. Diagnosa Keperawatan Tambahan**
**Kode SDKI: D.0008** – *Nyeri Akut*
**Definisi**: Ketidaknyamanan abdomen dan lokasi infus dengan skala nyeri subjektif.
**Kode SLKI: L.07001** – *Manajemen Nyeri*
**Intervensi**:
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam (SIKI: I.07005).
- Evaluasi respons nyeri post-intervensi (SIKI: I.07002).
**Kriteria Hasil**:
- Skala nyeri ?3 dari skala 10 (L.07001.1).
---
### **4. Diagnosa Keperawatan Kompleks**
**Kode SDKI: D.0330** – *Risiko Syok Hipovolemik*
**Definisi**: Potensi penurunan perfusi jaringan akibat perdarahan menstruasi berkepanjangan (Hematokrit 23,9%).
**Kode SLKI: L.15001** – *Pemantauan Perfusi Jaringan*
**Intervensi**:
- Pantau tanda vital tiap 2 jam (SIKI: I.01001).
- Persiapan transfusi darah (SIKI: I.21001).
**Kriteria Hasil**:
- Tanda vital dalam rentang normal (L.15001.3).
---
### **Rekomendasi**
- **Prioritas**: Koreksi anemia (transfusi PRC) dan manajemen perdarahan (konsul ginekologi).
- **Evaluasi**: Pemantauan Hb serial dan adaptasi intervensi berdasarkan respons klinis.
*(Referensi: SDKI Edisi IV, SLKI Edisi II, SIKI Edisi II – PPNI, 2017–2019)*
---
**Catatan**: Format ini memenuhi standar dokumentasi keperawatan Indonesia dengan pendekatan *evidence-based*. -
Article No. 20827 | 18 Aug 2025
Klinis : pasien anak perempuan 13 tahun, datang ke igd dengan keluhan menstruasi terlalu lama bisa mencapai 4 minggu, keluhan saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan nyeri abdomen bawah, merasa lemas merasa pusing, nafsu makan menurun, kebiasaan jarang sarapan, pola tidur terganggu kadang karena merasa nyeri di bagian tangan yang di infus, bb 59 tb 156,IMT 24,2, Hb 6,4,trombosit 465,Hematokrit 23.9,sebutkan diagnosa sdki dan penyebabnya, siki, slki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN SDKI, SLKI, DAN SIKI**
*(Mengacu pada Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – PPNI)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan Utama (SDKI)**
**Kode SDKI: B.3.1.1**
**Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh**
**Penyebab (Etiologi):**
- Asupan nutrisi tidak adekuat (kebiasaan jarang sarapan, nafsu makan menurun).
- Peningkatan kebutuhan metabolik akibat perdarahan menstruasi berkepanjangan (menorrhagia).
- Penurunan kadar hemoglobin (Hb 6,4 g/dL) menyebabkan anoreksia dan kelemahan.
**Kode SDKI: B.1.1.1**
**Nyeri Akut**
**Penyebab (Etiologi):**
- Perdarahan uterus berlebihan menyebabkan kram abdomen.
- Iritasi jaringan akibat tindakan infus.
**Kode SDKI: B.5.1.1**
**Intoleransi Aktivitas**
**Penyebab (Etiologi):**
- Anemia berat (Hb 6,4 g/dL, hematokrit 23,9%) mengakibatkan hipoksia jaringan dan kelemahan.
**Kode SDKI: B.4.1.1**
**Gangguan Pola Tidur**
**Penyebab (Etiologi):**
- Ketidaknyamanan fisik (nyeri abdomen dan tangan akibat infus).
- Ansietas terkait kondisi kesehatan.
---
### **2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Untuk Gangguan Nutrisi (B.3.1.1):**
- **Kode SLKI: L.3.1.1** ? Asupan nutrisi dan cairan adekuat.
- **Indikator:** Pasien mampu mengonsumsi ?80% porsi makan, peningkatan berat badan stabil.
**Untuk Nyeri Akut (B.1.1.1):**
- **Kode SLKI: L.1.1.1** ? Tingkat nyeri terkontrol.
- **Indikator:** Skala nyeri ?3 (skala 0-10), pasien melaporkan penurunan keluhan nyeri.
**Untuk Intoleransi Aktivitas (B.5.1.1):**
- **Kode SLKI: L.5.1.1** ? Kemandirian dalam aktivitas sehari-hari meningkat.
- **Indikator:** Pasien mampu berjalan tanpa pusing, tanda vital stabil saat aktivitas.
**Untuk Gangguan Pola Tidur (B.4.1.1):**
- **Kode SLKI: L.4.1.1** ? Pola tidur membaik.
- **Indikator:** Pasien tidur 6-8 jam/hari tanpa gangguan nyeri.
---
### **3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Untuk Gangguan Nutrisi (B.3.1.1):**
- **Kode SIKI: I.3.1.1.1** ? **Manajemen Nutrisi**
- Kolaborasi pemberian suplemen zat besi dan diet tinggi protein/Fe.
- Edukasi pentingnya sarapan dan makanan kaya hemoglobin (daging, sayuran hijau).
**Untuk Nyeri Akut (B.1.1.1):**
- **Kode SIKI: I.1.1.1.1** ? **Manajemen Nyeri**
- Kompres hangat abdomen, reposisi tangan dengan infus.
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai resep.
**Untuk Intoleransi Aktivitas (B.5.1.1):**
- **Kode SIKI: I.5.1.1.1** ? **Latihan Aktivitas Bertahap**
- Bantu pasien dalam mobilisasi, monitor tanda vital pasca-aktivitas.
**Untuk Gangguan Pola Tidur (B.4.1.1):**
- **Kode SIKI: I.4.1.1.1** ? **Promosi Istirahat**
- Atur lingkungan tidur nyaman, teknik relaksasi napas dalam.
---
### **Catatan Klinis:**
- **Prioritas:** Koreksi anemia (transfusi PRC jika diperlukan) dan manajemen perdarahan (kolaborasi medis).
- **Pemantauan:** Hb, trombosit, tanda vital, dan respons terapi.
*Referensi: Buku SDKI-SLKI-SIKI Edisi Terkini PPNI (2023).*
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template instansi terkait.)* -
Article No. 20828 | 18 Aug 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
- Kode SDKI: K0031
2. Intoleransi Aktivitas (00092)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan energi.
- Kode SDKI: K0092
3. Risiko Infeksi (00004)
- Definisi: Peningkatan risiko terinfeksi organisme patogen.
- Kode SDKI: K0004
4. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Kode SDKI: K0002
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan respons pasien terhadap masalah tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk menggambarkan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk menggambarkan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan kerangka SDKI - SLKI - SIKI yang relevan dengan kondisi pasien. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. -
Article No. 20829 | 18 Aug 2025
Klinis : gula darah tinggi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gula darah tinggi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (00179)
Definisi: Variasi nilai glukosa darah yang melebihi rentang normal, yang dapat membahayakan kesehatan.
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00179
Definisi: Variasi nilai glukosa darah yang melebihi rentang normal, yang dapat membahayakan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 0013
Definisi: Tercapainya stabilitas kadar glukosa darah dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 0049 Manajemen Hiperglikemia
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengontrol kadar glukosa darah yang tinggi.
Kode: IP 0050 Pemantauan Glukosa Darah
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk memantau kadar glukosa darah secara berkala.
Kode: IP 0051 Edukasi Pengelolaan Diabetes Mellitus
Definisi: Pemberian informasi dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien dalam mengelola penyakit diabetes mellitus.
Sebagai perawat yang berpengalaman, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan dan standar yang ditetapkan oleh PPNI guna membantu pasien mencapai stabilitas kadar glukosa darah. -
Article No. 20830 | 18 Aug 2025
Klinis : risiko jatuh
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang dokter/perekam medik, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi "risiko jatuh":
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z91.81
- Deskripsi: Riwayat jatuh
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: V15.88
- Deskripsi: Riwayat jatuh, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode ICD-10 Z91.81 "Riwayat jatuh" digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko jatuh. Kode ini digunakan untuk mencatat riwayat jatuh sebelumnya, yang dapat membantu dalam perencanaan perawatan dan pencegahan untuk mengurangi risiko jatuh di masa depan.
Dalam sistem ICD-9-CM, kode V15.88 "Riwayat jatuh, tidak diklasifikasikan di tempat lain" juga dapat digunakan untuk mendokumentasikan riwayat jatuh. Kode ini memberikan informasi tambahan tentang riwayat jatuh pasien, yang dapat membantu dalam mengevaluasi risiko dan menentukan intervensi yang sesuai.
Dokumentasi yang tepat dari kode ICD-10 dan ICD-9-CM terkait risiko jatuh dapat membantu dalam perawatan yang komprehensif dan pencegahan cedera akibat jatuh pada pasien. -
Article No. 20831 | 18 Aug 2025
Klinis : risiko jatuh
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi risiko jatuh, sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Risiko Jatuh
Definisi:
Rentan terhadap terjatuh, yang dapat menyebabkan cedera fisik, yang disebabkan oleh faktor-faktor internal (seperti kelemahan, gangguan keseimbangan, neuropati) dan/atau faktor-faktor eksternal (seperti lingkungan yang tidak aman).
Karakteristik Definisi:
1. Riwayat jatuh dalam 1 tahun terakhir
2. Gangguan keseimbangan dan mobilitas
3. Kelemahan otot
4. Gangguan sensorik (penglihatan, pendengaran)
5. Riwayat penyakit kronis (stroke, Parkinson, osteoporosis)
6. Penggunaan alat bantu jalan
7. Lingkungan yang tidak aman (lantai licin, pencahayaan kurang, karpet longgar)
8. Usia lanjut
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Klien dapat mempertahankan keseimbangan dan mobilitas yang optimal
2. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman tanpa risiko jatuh
3. Klien dan keluarga dapat mengidentifikasi faktor risiko jatuh dan strategi pencegahan
4. Lingkungan klien terbebas dari bahaya yang dapat menyebabkan jatuh
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Identifikasi faktor risiko jatuh pada klien
- Kaji riwayat jatuh, gangguan keseimbangan, dan mobilitas klien
- Kaji kondisi fisik klien (kelemahan otot, gangguan sensorik, penyakit kronis)
- Kaji penggunaan alat bantu jalan dan lingkungan klien
2. Intervensi untuk mengurangi risiko jatuh
- Latihan keseimbangan dan mobilitas
- Terapi fisik untuk meningkatkan kekuatan otot
- Penggunaan alat bantu jalan yang sesuai
- Modifikasi lingkungan untuk menghilangkan bahaya jatuh (lantai tidak licin, pencahayaan memadai)
- Konseling kepada klien dan keluarga tentang strategi pencegahan jatuh
3. Pemantauan dan evaluasi
- Monitor perubahan status klien terkait risiko jatuh
- Evaluasi efektivitas intervensi yang dilakukan
- Lakukan modifikasi intervensi jika diperlukan untuk mencapai tujuan
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Risiko Jatuh" digunakan untuk mengidentifikasi klien yang rentan terhadap jatuh, baik disebabkan oleh faktor internal (seperti kelemahan, gangguan keseimbangan) maupun faktor eksternal (seperti lingkungan yang tidak aman). Diagnosa ini penting untuk memandu perawat dalam menyusun rencana asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya jatuh dan cedera yang dapat ditimbulkan.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan mencakup pemeliharaan keseimbangan dan mobilitas yang optimal, kemampuan klien melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman, identifikasi faktor risiko jatuh oleh klien dan keluarga, serta lingkungan yang bebas dari bahaya yang dapat menyebabkan jatuh. Pencapaian luaran ini akan mengurangi risiko jatuh dan meningkatkan keselamatan klien.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi identifikasi faktor risiko jatuh, implementasi intervensi untuk mengurangi risiko jatuh, serta pemantauan dan evaluasi secara berkala. Intervensi yang diberikan harus komprehensif, mencakup latihan keseimbangan dan mobilitas, terapi fisik, penggunaan alat bantu jalan yang sesuai, modifikasi lingkungan, serta edukasi kepada klien dan keluarga. Dengan pendekatan yang menyeluruh, diharapkan tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai dan risiko jatuh pada klien dapat diminimalkan. -
Article No. 20832 | 18 Aug 2025
Klinis : tingkat jatuh menurun
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dokter/Perekam Medik,
1. Kode ICD-10:
- Kode: R26.2
- Deskripsi: Penurunan kemampuan berjalan dan mobilitas
Penjelasan:
Kode ICD-10 R26.2 digunakan untuk diagnosis "Penurunan kemampuan berjalan dan mobilitas". Kondisi ini mencakup penurunan tingkat jatuh yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penuaan, penyakit neurologis, atau masalah muskuloskeletal.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk penurunan tingkat jatuh.
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang terkait secara langsung dengan penurunan tingkat jatuh. Manajemen kondisi ini biasanya melibatkan intervensi fisioterapi, okupasi terapi, atau program pencegahan jatuh.
Dalam kasus penurunan tingkat jatuh, pendekatan yang umum dilakukan adalah mengevaluasi dan menangani faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko jatuh, seperti gangguan keseimbangan, kelemahan otot, lingkungan yang tidak aman, dan masalah penglihatan atau kognitif. Tindakan medis yang mungkin dilakukan termasuk asesmen fungsional, intervensi rehabilitatif, modifikasi lingkungan, dan edukasi pasien/keluarga untuk mengurangi risiko jatuh. -
Article No. 20833 | 18 Aug 2025
Klinis : tingkat jatuh menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi tingkat jatuh menurun berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Risiko jatuh (00155)
Definisi:
Rentan mengalami cedera fisik akibat interaksi antara faktor-faktor dalam diri individu dengan lingkungan yang dapat mengganggu kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang aman.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 10027
Definisi: Kerentanan untuk mengalami cedera fisik akibat interaksi antara faktor-faktor dalam diri individu dengan lingkungan yang dapat mengganggu kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang aman.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 30010
Definisi: Tingkat kemampuan individu untuk mempertahankan posisi tubuh yang aman dalam lingkungan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 70032
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menurunkan risiko cedera fisik akibat interaksi antara faktor-faktor dalam diri individu dengan lingkungan yang dapat mengganggu kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang aman.
Dalam kondisi ini, pasien memiliki risiko jatuh yang perlu diatasi. Perawat akan melakukan intervensi keperawatan untuk menurunkan risiko cedera fisik akibat jatuh, seperti mengevaluasi faktor-faktor risiko, menyediakan lingkungan yang aman, dan mengajarkan pasien cara-cara untuk mencegah jatuh. -
Article No. 20834 | 18 Aug 2025
Klinis : tingkat jatuh menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi tingkat jatuh menurun, berikut adalah Diagnosis Keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
Risiko Jatuh
SDKI:
Kode: 00155
Definisi: Vulnerable to increased susceptibility to falling that may cause physical harm, compromising health status
SLKI:
Kode: 00105
Definisi: Tingkat kerentanan terhadap kemungkinan terjadinya jatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik dan mempengaruhi status kesehatan
SIKI:
Kode: 00180
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko jatuh pada pasien
Penjelasan Singkat:
Risiko Jatuh merupakan diagnosis keperawatan yang mengindikasikan bahwa pasien rentan terhadap peningkatan kemungkinan jatuh, yang dapat menyebabkan cedera fisik dan mempengaruhi status kesehatan. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko jatuh pada pasien meliputi pengkajian faktor risiko, intervensi lingkungan, penggunaan alat bantu, edukasi, dan pemantauan.