Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7701 | 03 Dec 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dipaparkan, yakni pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi ini mengarah pada diagnosa kemungkinan campak (measles).
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tanpa komplikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.22
- Deskripsi: Pemantauan tanda-tanda vital
Penjelasan:
- Kode ICD-10 B05.9 digunakan untuk mengkodekan kondisi campak tanpa komplikasi. Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Morbillivirus dan ditandai dengan demam tinggi, ruam kemerahan di kulit, bintik-bintik putih di mukosa mulut (bintik Koplik), dan gejala lainnya.
- Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis spesifik yang tercatat, namun umumnya pasien dengan dugaan campak akan dilakukan pemantauan tanda-tanda vital, yang dikodekan dengan ICD-9-CM 99.22. -
Article No. 7702 | 03 Dec 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, kode diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I21.9
- Deskripsi: Infark miokard akut, tidak dinyatakan lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan elektrokardiografi [EKG], tidak dinyatakan lebih lanjut
Penjelasan:
Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami gejala-gejala yang khas menunjukkan infark miokard akut, yaitu nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin. Hasil pemeriksaan EKG juga mendukung diagnosis ini. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.
Kode ICD-10 I21.9 (Infark miokard akut, tidak dinyatakan lain) digunakan untuk menggambarkan kondisi infark miokard akut tanpa spesifikasi lebih lanjut. Pada kasus ini, tidak tersedia informasi lebih detail tentang lokasi atau tipe infark miokard.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 93.90 (Pemantauan elektrokardiografi [EKG], tidak dinyatakan lebih lanjut) mencakup prosedur pemantauan EKG yang dilakukan untuk mendiagnosis kondisi infark miokard akut pada pasien. -
Article No. 7703 | 03 Dec 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut.
- SDKI: Nyeri akut
- SLKI: Bebas nyeri
- SIKI: Manajemen nyeri
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan infark miokard akut.
- SDKI: Ketidakefektifan pola napas
- SLKI: Pola napas efektif
- SIKI: Manajemen ventilasi
3. Risiko intoleransi aktivitas berhubungan dengan infark miokard akut.
- SDKI: Risiko intoleransi aktivitas
- SLKI: Toleransi aktivitas
- SIKI: Manajemen aktivitas
4. Risiko hipervolemia berhubungan dengan infark miokard akut.
- SDKI: Risiko hipervolemia
- SLKI: Keseimbangan cairan
- SIKI: Manajemen cairan
Penjelasan singkat:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut:
- Pasien mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, yang merupakan gejala khas dari infark miokard akut.
- Tujuannya adalah pasien dapat mencapai kondisi bebas nyeri.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik, kompres hangat, teknik relaksasi, dan lain-lain.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan infark miokard akut:
- Pasien mengalami sesak napas, yang dapat disebabkan oleh infark miokard akut.
- Tujuannya adalah pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen ventilasi, seperti pemberian oksigen, pengaturan posisi, dan lain-lain.
3. Risiko intoleransi aktivitas berhubungan dengan infark miokard akut:
- Pasien berisiko mengalami intoleransi aktivitas akibat kondisi infark miokard akut.
- Tujuannya adalah pasien dapat mempertahankan toleransi aktivitas yang adekuat.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, seperti pengaturan aktivitas, latihan aktivitas, dan lain-lain.
4. Risiko hipervolemia berhubungan dengan infark miokard akut:
- Pasien berisiko mengalami hipervolemia akibat kondisi infark miokard akut.
- Tujuannya adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen cairan, seperti pemantauan intake dan output, pembatasan cairan, dan lain-lain. -
Article No. 7704 | 03 Dec 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, datang dengan keluhan nyeri sejak 3 hari yang lalu. perkusi + pal - vit +. tampak pembesaran kelenjar limfa submandibula.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Deskripsi kasus:
Pasien wanita, usia 60 tahun, datang dengan keluhan nyeri sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan hasil perkusi positif, palpasi negatif, dan pembesaran kelenjar limfa submandibula.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 R50.9 (Demam, tidak terspesifikasi) dipilih karena keluhan utama pasien adalah nyeri yang dapat disertai dengan demam, dan pembesaran kelenjar limfa submandibula dapat menjadi salah satu tanda adanya infeksi atau proses patologis lainnya.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.14
- Deskripsi: Pemeriksaan kelenjar getah bening, limfonodi.
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 89.14 (Pemeriksaan kelenjar getah bening, limfonodi) dapat digunakan untuk prosedur pemeriksaan lebih lanjut terkait pembesaran kelenjar limfa submandibula yang ditemukan pada pasien.
Catatan:
Diagnosis dan kode tindakan medis yang tepat dapat ditentukan setelah dilakukan pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut oleh dokter yang menangani pasien. Kode-kode yang diberikan di atas merupakan kemungkinan kode yang sesuai berdasarkan informasi yang tersedia dalam kasus ini. -
Article No. 7705 | 03 Dec 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, datang dengan keluhan nyeri sejak 3 hari yang lalu. gigi 34 perkusi + pal - vit +. tampak pembesaran kelenjar limfa submandibula. apa diagnosis oada oenyakit gigi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K04.6
- Deskripsi: Abses periapikal dengan sinus.
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, yaitu nyeri sejak 3 hari yang lalu, gigi 34 dengan perkusi positif, dan pembesaran kelenjar limfa submandibula, maka diagnosis yang sesuai adalah abses periapikal dengan sinus. Abses periapikal adalah infeksi pada ujung akar gigi yang menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan. Sinus pada abses ini menunjukkan adanya saluran drainase yang terbentuk dari abses untuk mengeluarkan cairan infeksi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 41.5
- Deskripsi: Ekstraksi gigi.
Penjelasan:
Pada kasus ini, prosedur yang mungkin dilakukan adalah ekstraksi gigi 34 yang terkena abses periapikal. Ekstraksi gigi dilakukan untuk menghilangkan sumber infeksi dan mengatasi gejala nyeri yang dialami oleh pasien. -
Article No. 7706 | 03 Dec 2024
Klinis : gatal gatal di seluruh badan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, untuk kondisi gatal-gatal di seluruh badan, kode dan deskripsi yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L29.9
- Deskripsi: Pruritus, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 L29.9 digunakan untuk mendiagnosis pruritus (gatal-gatal) yang tidak terspesifikasi. Pruritus adalah sensasi gatal yang dapat terjadi di seluruh permukaan tubuh tanpa adanya tanda-tanda inflamasi kulit yang jelas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti reaksi alergi, kondisi kulit, atau gangguan sistem saraf.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk gatal-gatal secara umum.
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang spesifik untuk mengatasi gatal-gatal secara umum. Penanganan biasanya melibatkan pemberian obat antihistamin, kortikosteroid topikal, atau menghilangkan penyebab gatal-gatal jika dapat diidentifikasi.
Sebagai seorang dokter atau perekam medis, penting untuk mencatat kode ICD-10 yang sesuai untuk diagnosis gatal-gatal dan menjelaskan kondisi pasien secara rinci dalam catatan medis. Hal ini akan membantu dalam proses pengkodean, pelaporan, dan perawatan yang tepat bagi pasien. -
Article No. 7707 | 03 Dec 2024
Klinis : asma bronkial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi asma bronkial.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi paru-paru yang optimal.
Penyebab:
1. Peningkatan produksi sekret
2. Penyempitan saluran napas
3. Kelemahan otot-otot pernapasan
Gejala dan Tanda:
1. Batuk berdahak
2. Wheezing
3. Sesak napas
4. Takipnea
5. Dispnea
Intervensi Keperawatan:
1. Identifikasi penyebab bersihan jalan napas tidak efektif
2. Monitor status pernapasan
3. Berikan posisi yang nyaman
4. Lakukan suction jika perlu
5. Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai resep
6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar diagnosis keperawatan ini mengacu pada klasifikasi diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" merupakan bagian dari standar ini.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar luaran keperawatan ini mengacu pada klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Beberapa luaran yang dapat digunakan untuk asma bronkial antara lain: Pemeliharaan Pernapasan, Pengendalian Gejala, dan Manajemen Penyakit Kronis.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar intervensi keperawatan ini mengacu pada klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. Intervensi yang dapat dilakukan untuk asma bronkial antara lain: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Bronkodilator, Edukasi Manajemen Penyakit, dan Kolaborasi.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang saya paparkan di atas merupakan standar yang digunakan oleh perawat di Indonesia dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien dengan asma bronkial. Semoga penjelasan ini bermanfaat. -
Article No. 7708 | 03 Dec 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati, menyesak, mual, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal
Penjelasan singkat:
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu.
- SLKI: Pasien dapat melaporkan nyeri yang terkontrol, pasien dapat menunjukkan ekspresi wajah yang tenang, dan pasien dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
2. Gangguan pola napas berhubungan dengan rasa tidak nyaman pada ulu hati
Penjelasan singkat:
- SDKI: Gangguan pola napas adalah ketidakefektifan ventilasi yang mengakibatkan pertukaran gas tidak optimal.
- SLKI: Pasien dapat bernapas dengan irama dan kedalaman yang normal, pasien dapat melakukan aktivitas tanpa hambatan, dan pasien dapat menunjukkan kenyamanan saat bernapas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain monitor pola napas, oksigenasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
3. Mual dan muntah berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal
Penjelasan singkat:
- SDKI: Mual dan muntah adalah sensasi tidak nyaman di daerah epigastrium yang dapat menyebabkan upaya paksa untuk memuntahkan isi lambung.
- SLKI: Pasien dapat menerima asupan nutrisi yang cukup, pasien dapat beraktivitas tanpa hambatan, dan pasien dapat menunjukkan kenyamanan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen mual dan muntah, pemberian antiemetik, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dengan melakukan pengkajian yang komprehensif, perawat dapat menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 7709 | 03 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata kiri sakit, pandangan kabur sudah 1 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk pasien dengan keluhan mata kiri sakit dan pandangan kabur selama 1 minggu:
1. Diagnosis Keperawatan: Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Proses Patologis
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Penglihatan adalah ketidakmampuan individu untuk menerima, menginterpretasi, dan memahami simbol visual dengan akurat dan konsisten.
- Proses Patologis adalah perubahan struktur atau fungsi tubuh yang menyimpang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala atau penyakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan fungsi penglihatan dan mencegah komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan: Pemeriksaan mata, pemberian terapi topikal, edukasi mengenai penyebab, tanda, dan gejala, serta tindak lanjut yang perlu dilakukan.
Penjelasan singkat:
Diagnosis keperawatan ini ditegakkan berdasarkan keluhan pasien mengenai mata kiri yang sakit dan pandangan yang kabur selama 1 minggu. Hal ini menunjukkan adanya gangguan pada fungsi penglihatan yang kemungkinan disebabkan oleh proses patologis. Perawat harus melakukan pemeriksaan mata, memberikan terapi topikal sesuai indikasi, serta memberikan edukasi kepada pasien mengenai penyebab, tanda, dan gejala, serta tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mempertahankan fungsi penglihatan dan mencegah komplikasi. -
Article No. 7710 | 03 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan pandangan kabur sejak SMP
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Perubahan Struktural atau Fungsional
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Gangguan persepsi sensori visual yang ditandai dengan penurunan atau perubahan kemampuan visual.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan fungsi visual dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan fungsi penglihatan, manajemen lingkungan untuk mencegah cedera, edukasi tentang perawatan mata, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dengan tone akademis dan persona pakar, Anda dapat memberikan penjelasan lebih rinci tentang patofisiologi, manifestasi klinis, faktor risiko, dan prinsip-prinsip penatalaksanaan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Sebagai seorang perawat, Anda dapat memberikan edukasi kesehatan yang komprehensif dan membantu pasien dalam mencapai hasil yang optimal.