Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7860 | 04 Dec 2024
Klinis : Bapak Heru, seorang pria berusia 55 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa minggu dan tidak kunjung sembuh. Luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen, di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan. Selain itu, pasien juga mengeluhkan rasa sakit yang terus-menerus pada kaki kiri, serta mudah merasa lelah. Ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil. Pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat. Bapak Heru didiagnosis menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 yang telah dijalani selama 5 tahun, dengan riwayat hipertensi dan obesitas. Pada pemeriksaan fisik, diketahui bahwa tekanan darahnya tercatat 150/95 mmHg, suhu tubuh 37,2°C, nadi 96x/menit, dan pernapasan 22x/menit. Saturasi oksigen pasien berada pada 96% pada udara bebas. Berat badan pasien tercatat 95 kg. Luka pada kaki kiri menunjukkan tanda-tanda infeksi dengan pembengkakan lokal.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan pada kulit dan/atau jaringan yang mendasarinya.
Faktor yang Berhubungan: Penurunan perfusi jaringan, paparan terhadap kelembaban, perubahan sensasi.
2. Nyeri Kronis
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam
istilah kerusakan tersebut, dengan onset tiba-tiba atau lambat dan berlangsung lebih dari tiga bulan.
Faktor yang Berhubungan: Cedera jaringan, penyakit kronis.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor yang Berhubungan: Keterbatasan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, gangguan metabolisme.
4. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
Faktor yang Berhubungan: Keterbatasan fisik, kelelahan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit Membaik
- Luka pada kaki kiri membaik
- Pembengkakan dan kemerahan pada area luka menurun
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
2. Nyeri Terkontrol
- Pasien mampu mengontrol rasa nyeri pada kaki kiri
- Skala nyeri pasien menurun
- Pasien dapat beraktivitas tanpa mengalami nyeri yang berlebihan
3. Status Nutrisi Membaik
- Berat badan pasien stabil atau meningkat
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Kadar glukosa darah terkontrol
4. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Pasien dapat beraktivitas tanpa mengalami sesak napas yang berlebihan
- Pasien dapat beristirahat sesuai kebutuhan
- Pasien merasakan peningkatan energi dan stamina
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Integritas Kulit Membaik:
- Perawatan Luka
- Manajemen Infeksi
- Promosi Penyembuhan Luka
2. Nyeri Terkontrol:
- Manajemen Nyeri
- Terapi Relaksasi
- Edukasi Manajemen Nyeri
3. Status Nutrisi Membaik:
- Pengaturan Diet
- Pemantauan Nutrisi
- Edukasi Gizi
4. Toleransi Aktivitas Meningkat:
- Manajemen Aktivitas
- Latihan Fisik
- Manajemen Energi
Penjelasan rinci untuk setiap poin:
1. Integritas Kulit Terganggu:
- Luka pada kaki kiri pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti eksudat purulen, kemerahan, dan pembengkakan, sehingga intervensi
keperawatan yang diperlukan adalah perawatan luka, manajemen infeksi, dan promosi penyembuhan luka. Hal ini bertujuan untuk
mempercepat penyembuhan luka, mencegah komplikasi, dan mengembalikan integritas kulit yang terganggu.
2. Nyeri Kronis:
- Pasien mengeluhkan rasa sakit yang terus-menerus pada kaki kiri, yang dapat disebabkan oleh cedera jaringan akibat luka dan komplikasi
diabetes. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen nyeri, terapi relaksasi, dan edukasi manajemen nyeri. Hal
ini bertujuan untuk membantu pasien mengontrol rasa nyeri, mengurangi distres, dan meningkatkan kualitas hidup.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Pasien mengalami gejala yang terkait dengan diabetes, seperti sering merasa haus dan sering buang air kecil, yang dapat mempengaruhi
status nutrisi. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah pengaturan diet, pemantauan nutrisi, dan edukasi gizi. Hal ini
bertujuan untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang, mempertahankan berat badan yang optimal, dan mencegah komplikasi
akibat ketidakseimbangan nutrisi.
4. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien mengeluhkan sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat, yang dapat disebabkan
oleh komplikasi diabetes dan penyakit penyerta lainnya. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen aktivitas, latihan
fisik, dan manajemen energi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan toleransi aktivitas, mencegah kelelahan berlebihan, dan
memaksimalkan kemampuan fungsional pasien. -
Article No. 7861 | 04 Dec 2024
Klinis : Bapak Heru, seorang pria berusia 55 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa minggu dan tidak kunjung sembuh. Luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen, di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan. Selain itu, pasien juga mengeluhkan rasa sakit yang terus-menerus pada kaki kiri, serta mudah merasa lelah. Ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil. Pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat. Bapak Heru didiagnosis menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 yang telah dijalani selama 5 tahun, dengan riwayat hipertensi dan obesitas. Pada pemeriksaan fisik, diketahui bahwa tekanan darahnya tercatat 150/95 mmHg, suhu tubuh 37,2°C, nadi 96x/menit, dan pernapasan 22x/menit. Saturasi oksigen pasien berada pada 96% pada udara bebas. Berat badan pasien tercatat 95 kg. Luka pada kaki kiri menunjukkan tanda-tanda infeksi dengan pembengkakan lokal.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi Bapak Heru.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Faktor yang Berhubungan: Diabetes Mellitus, obesitas, infeksi.
2. Nyeri Kronis
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Faktor yang Berhubungan: Luka kronis pada kaki, penyakit vaskular.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari.
Faktor yang Berhubungan: Penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas.
4. Resiko Infeksi
Definisi: Peningkatan resiko terkena penyakit atau organisme patogen.
Faktor yang Berhubungan: Diabetes Mellitus, luka pada kulit.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Luka akan tertutup dalam waktu 4-6 minggu dengan proses penyembuhan yang baik, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi lebih lanjut.
2. Kontrol Nyeri: Pasien dapat mengelola nyeri dengan tingkat nyeri yang dapat ditoleransi (skor VAS ≤ 4) dan tidak ada dampak negatif terhadap aktivitas.
3. Toleransi Aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal atau tanpa bantuan, dan tidak mudah lelah.
4. Terbebas dari Infeksi: Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka, tidak ada demam, dan tidak ada peningkatan jumlah sel darah putih.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Integritas Kulit Terganggu:
- Perawatan luka yang tepat (pembersihan, debridemen, dan aplikasi balutan luka yang sesuai)
- Manajemen diabetes (kontrol glukosa darah, edukasi diet)
- Konsultasi dengan ahli gizi untuk mengoptimalkan nutrisi
- Mobilisasi dan latihan fisik untuk meningkatkan perfusi jaringan
2. Nyeri Kronis:
- Asesmen nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, dan faktor yang mempengaruhi)
- Manajemen nyeri farmakologis (pemberian analgesik sesuai resep)
- Manajemen nyeri non-farmakologis (terapi komplementer, relaksasi, distraksi)
- Edukasi pasien dan keluarga tentang strategi manajemen nyeri
3. Intoleransi Aktivitas:
- Asesmen toleransi aktivitas pasien
- Perencanaan aktivitas bertahap sesuai kapasitas pasien
- Latihan fisik yang teratur (misalnya, latihan aerobik, latihan kekuatan)
- Edukasi tentang energi konservatif dan manajemen aktivitas
4. Resiko Infeksi:
- Perawatan luka yang tepat (sterilisasi, debridemen, aplikasi balutan antiseptik)
- Pemantauan tanda-tanda infeksi (suhu, warna, eksudat, bau)
- Pemberian antibiotik sesuai indikasi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan luka dan pencegahan infeksi
Dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat membantu Bapak Heru mencapai luaran yang optimal, memulihkan kondisi, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 7862 | 04 Dec 2024
Klinis : tindakan keperawatan gangguan pola tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, serta SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan pola tidur.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur (Disturbed Sleep Pattern)
Definisi:
Gangguan Pola Tidur adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan pola tidur yang normal dan memuaskan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penyebab utama gangguan pola tidur dapat berupa faktor fisiologis, psikologis, lingkungan, dan gaya hidup. Manifestasi klinis yang mungkin muncul antara lain insomnia, hipersomnia, kualitas tidur yang buruk, serta perubahan durasi dan irama sirkadian.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada gangguan pola tidur adalah pasien dapat mencapai pola tidur yang normal, teratur, dan memuaskan. Indikator keberhasilan dapat berupa peningkatan durasi dan kualitas tidur, serta perbaikan fungsi fisiologis dan psikologis yang terkait.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Manajemen Lingkungan Tidur: mengatur suasana kamar yang nyaman, mengurangi stimulasi, dan menerapkan teknik relaksasi.
2. Edukasi Pola Tidur yang Sehat: memberikan informasi mengenai higiene tidur, manajemen stres, dan modifikasi gaya hidup.
3. Terapi Farmakologis: pemberian obat-obatan sesuai indikasi, dalam koordinasi dengan tenaga kesehatan lain.
Pendekatan perawatan yang holistik dan kolaboratif sangat diperlukan untuk membantu pasien mencapai pola tidur yang optimal.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang perlu diklarifikasi. Wassalamualaikum. -
Article No. 7863 | 04 Dec 2024
Klinis : TINDAKAN KEPERAWATAN GANGGUAN POLA TIDUR
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi GANGGUAN POLA TIDUR dengan tone akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Tidur
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pola Tidur adalah keadaan di mana individu mengalami kesulitan untuk memulai atau mempertahankan pola tidur yang adekuat dan memuaskan.
SLKI (Standar luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat tidur tanpa gangguan.
2. Pasien dapat beradaptasi dengan baik terhadap pola tidur.
3. Pasien dapat melaporkan tidur yang berkualitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Asesmen pola tidur
2. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pola tidur
3. Fasilitasi lingkungan yang nyaman untuk tidur
4. Edukasi tentang higienis tidur
5. Terapi relaksasi
6. Manajemen stres
7. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Sebagai seorang pakar perawat, penanganan gangguan pola tidur membutuhkan pendekatan holistik dengan melakukan asesmen yang komprehensif, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, dan memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk memfasilitasi pasien mencapai pola tidur yang adekuat dan memuaskan. -
Article No. 7864 | 04 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Stimulus dari sistem saraf pusat dan perifer.
- Gejala: Pasien mengeluh sakit kepala.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- SDKI merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- Dalam kasus ini, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Akut".
- SDKI memberikan definisi, penyebab, dan gejala dari diagnosis keperawatan tersebut.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- SLKI adalah standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Untuk diagnosis "Nyeri Akut", beberapa luaran yang mungkin termasuk:
- Pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri.
- Pasien menunjukkan perilaku yang menunjukkan penurunan nyeri.
- Pasien menerapkan teknik penanganan nyeri secara efektif.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- SIKI adalah standar intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Untuk diagnosis "Nyeri Akut", beberapa intervensi yang mungkin dilakukan:
- Manajemen nyeri: Mengkaji nyeri, memberikan analgesik, dan mengajarkan teknik nonfarmakologis.
- Terapi relaksasi: Memberikan terapi relaksasi untuk mengurangi nyeri.
- Edukasi kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien tentang manajemen nyeri.
Dalam pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi yang dapat dilakukan distandarisasi untuk memastikan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan sesuai dengan praktik keperawatan terbaik. -
Article No. 7865 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Bapak Heru yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Terkait Luka Kronis
2. Nyeri Kronis Terkait Luka Kaki
3. Intoleransi Aktivitas Terkait Kelelahan dan Gejala Penyakit Penyerta
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Infeksi Terkait Luka Kronis
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Manajemen Infeksi
- SIKI: Perawatan Luka
Penjelasan: Luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh dan memiliki eksudat purulen serta tanda-tanda inflamasi menunjukkan adanya risiko infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah melakukan perawatan luka yang tepat, memantau tanda-tanda infeksi, dan memberikan edukasi kepada pasien tentang pencegahan infeksi.
2. Nyeri Kronis Terkait Luka Kaki
- SDKI: Nyeri Kronis
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Penjelasan: Keluhan rasa sakit yang terus-menerus pada kaki kiri pasien menunjukkan adanya nyeri kronis. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah melakukan penilaian nyeri secara komprehensif, memberikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, serta memantau efektivitas penanganan nyeri.
3. Intoleransi Aktivitas Terkait Kelelahan dan Gejala Penyakit Penyerta
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Pemulihan Fisik
- SIKI: Manajemen Aktivitas
Penjelasan: Keluhan pasien yang merasa sesak napas saat berjalan terlalu jauh, sering merasa haus, dan sering buang air kecil, serta mudah merasa lelah menunjukkan adanya intoleransi aktivitas terkait dengan gejala penyakit penyerta (kemungkinan diabetes melitus). Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah memantau tanda vital, mengkaji kapasitas aktivitas pasien, memberikan edukasi tentang manajemen aktivitas, serta memfasilitasi pemulihan fisik pasien.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan dan intervensi yang diberikan berfokus pada penanganan luka kronis, kontrol nyeri, serta manajemen aktivitas dan pemulihan fisik pasien. Hal ini dilakukan dengan berpedoman pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 7866 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi Bapak Heru yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Kerusakan Integritas Kulit
- Kondisi Bapak Heru menunjukkan adanya luka yang luas dengan eksudat purulen dan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan dan pembengkakan, sehingga menyebabkan risiko infeksi.
2. Nyeri Kronis Berhubungan dengan Proses Penyakit
- Bapak Heru mengeluhkan rasa sakit yang terus-menerus pada kaki kiri, yang merupakan indikasi adanya nyeri kronis terkait dengan proses penyakit yang dialami.
3. Kelelahan Berhubungan dengan Penurunan Aktivitas
- Bapak Heru sering merasa mudah lelah, yang dapat terkait dengan penurunan aktivitas dan mobilitas akibat kondisi lukanya.
4. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Perubahan Fisiologis
- Pasien mengalami sesak napas saat berjalan jauh dan gejala tersebut semakin memberat, menunjukkan adanya intoleransi aktivitas yang berkaitan dengan perubahan fisiologis.
5. Potensi Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Berhubungan dengan Peningkatan Frekuensi Berkemih
- Bapak Heru mengeluhkan sering merasa haus dan sering buang air kecil, yang dapat mengindikasikan adanya potensi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Infeksi Terkendali
- Tanda-tanda infeksi berkurang
- Tidak terjadi komplikasi infeksi
- Proses penyembuhan luka berjalan dengan baik
2. Kontrol Nyeri
- Pasien melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat beraktivitas dengan nyaman
3. Peningkatan Energi
- Pasien tidak lagi mudah lelah
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik
4. Toleransi Aktivitas Membaik
- Pasien dapat berjalan dengan jarak yang lebih jauh tanpa mengalami sesak napas
- Pasien dapat melakukan aktivitas fisik dengan lebih baik
5. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Terjaga
- Frekuensi berkemih kembali normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Kerusakan Integritas Kulit:
- Perawatan luka: debridemen, irigasi luka, aplikasi antiseptik, perawatan balut luka
- Pemantauan tanda-tanda infeksi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan luka yang benar
2. Nyeri Kronis Berhubungan dengan Proses Penyakit:
- Manajemen nyeri: pemberian analgesik, distraksi, kompres hangat/dingin
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk penanganan nyeri yang komprehensif
3. Kelelahan Berhubungan dengan Penurunan Aktivitas:
- Pengaturan aktivitas dan istirahat yang seimbang
- Pemberian terapi latihan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen energi
4. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Perubahan Fisiologis:
- Pemantauan tanda-tanda vital saat aktivitas
- Pengaturan aktivitas sesuai dengan toleransi pasien
- Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang aktivitas yang aman
5. Potensi Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Berhubungan dengan Peningkatan Frekuensi Berkemih:
- Pemantauan intake dan output cairan
- Identifikasi penyebab peningkatan frekuensi berkemih
- Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen keseimbangan cairan dan elektrolit
Penjelasan di atas mencakup diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI yang sesuai dengan kondisi Bapak Heru. Saya telah memberikan informasi yang rinci dan terperinci sesuai dengan pendekatan akademis dan perspektif perawat profesional. -
Article No. 7867 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L97.409
- Deskripsi: Ulkus non-diabetik lain pada anggota gerak bawah, tidak diklasifikasikan di tempat lain, tidak disertai gangren, kaki kiri
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridemen luka, infeksi atau selulitis. Prosedur ini dapat dilakukan untuk membersihkan dan menghilangkan jaringan mati atau nekrotik pada luka yang tidak kunjung sembuh, sehingga proses penyembuhan dapat berlangsung lebih optimal.
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dipaparkan, pasien Bapak Heru, seorang pria berusia 55 tahun, mengalami luka pada kaki kiri yang tidak kunjung sembuh, dengan tanda-tanda infeksi seperti eksudat purulen, kemerahan, dan pembengkakan. Selain itu, pasien juga mengeluhkan gejala lain seperti rasa sakit yang terus-menerus, mudah lelah, sering haus dan buang air kecil, serta sesak napas saat berjalan jauh.
Kode ICD-10 L97.409 menggambarkan kondisi ulkus non-diabetik lain pada anggota gerak bawah, tidak diklasifikasikan di tempat lain, tidak disertai gangren, pada kaki kiri. Hal ini sesuai dengan gejala luka pada kaki kiri yang tidak kunjung sembuh dan disertai tanda-tanda infeksi.
Kode ICD-9-CM 86.22 untuk debridemen luka, infeksi atau selulitis dapat menjadi tindakan medis yang dilakukan untuk membersihkan dan menghilangkan jaringan mati atau nekrotik pada luka, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, pemeriksaan laboratorium dan pengobatan lain mungkin diperlukan untuk mengatasi gejala lain yang dialami pasien. -
Article No. 7868 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Bapak Heru yang terhormat. Berdasarkan keluhan yang Bapak Heru sampaikan, saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
- Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan perfusi jaringan, infeksi.
- Karakteristik: Luka dengan eksudat purulen, kemerahan, dan pembengkakan.
2. Nyeri Kronis
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang potensial atau aktual, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, cedera.
- Karakteristik: Sakit yang terus-menerus pada kaki kiri.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, gejala seperti mudah lelah dan sesak napas saat berjalan jauh.
4. Risiko Hiperglikemia
- Definisi: Peningkatan kadar glukosa darah di atas rentang normal.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, gejala seperti sering buang air kecil dan sering merasa haus.
Penjelasan Singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan atau respons klien terhadap masalah kesehatan.
- Diagnosa keperawatan yang saya berikan sesuai dengan SDKI.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Luaran keperawatan yang diharapkan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang saya berikan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan diagnosa keperawatan dan luaran yang diharapkan.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Bapak Heru dalam memahami kondisi kesehatan Bapak saat ini. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Terima kasih. -
Article No. 7869 | 04 Dec 2024
Klinis : bapak heru seorang pria berusia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kiri yang sudah berlangsung selama beberapa Minggu dan tidak kunjung sembuh luka tersebut tampak luas dengan eksudat purulen di sekitar luka terdapat kemerahan dan pembengkakan selain itu pasien juga mengeluh rasa sakit yang terus menerus pada kaki kiri serta mudah merasa lelah ia juga sering merasa haus dan sering buang air kecil pasien mengaku sesak napas saat berjalan terlalu jauh dan merasakan gejala tersebut semakin memberat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Luka Kronis yang Berhubungan dengan Penyakit Diabetes Melitus
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, Bapak Heru menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan adanya risiko infeksi pada luka kronis di kaki kirinya, yang kemungkinan besar disebabkan oleh penyakit Diabetes Melitus yang dideritanya.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Kondisi rentan terhadap masuknya organisme patogen ke dalam tubuh atau perkembangan organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Etiologi: Diabetes Melitus, Penurunan Perfusi Jaringan, Kebersihan Kurang Memadai.
- Gejala dan Tanda: Luka Dengan Eksudat Purulen, Kemerahan, Pembengkakan, Rasa Sakit, Kelelahan, Poliuria, Polidipsia, Dispnea.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang Diharapkan: Infeksi Terkendali, Integritas Kulit Membaik, Nyeri Berkurang.
- Indikator: Tidak Terdapat Tanda Infeksi Sistemik, Penyembuhan Luka Membaik, Skor Nyeri Menurun.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Utama: Perawatan Luka, Manajemen Diabetes Melitus, Manajemen Nyeri.
- Intervensi Pendukung: Edukasi Kesehatan, Peningkatan Nutrisi, Latihan Fisik.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai, diharapkan dapat membantu Bapak Heru mengatasi risiko infeksi pada luka kronisnya dan mengontrol gejala-gejala yang terkait dengan Diabetes Melitus yang dideritanya.