Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20853 | 19 Aug 2025
Klinis : communicating hydrocephalus cerebral edma plagiocephaly cerebral palsy-mild hyponatremia artinya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menjabarkan hal-hal yang Anda minta secara rinci dan terperinci dengan tone akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi:
a. Communicating hydrocephalus: Diagnosa yang sesuai adalah "Peningkatan tekanan intrakranial". Kondisi ini ditandai dengan adanya gangguan sirkulasi cairan serebrospinal yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam rongga kranium.
b. Cerebral edema: Diagnosa yang sesuai adalah "Peningkatan tekanan intrakranial". Cerebral edema merupakan akumulasi cairan di dalam jaringan otak yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial.
c. Plagiocephaly: Diagnosa yang sesuai adalah "Gangguan bentuk kepala". Plagiocephaly adalah kondisi deformitas kepala yang menyebabkan asimetri pada bentuk kepala.
d. Cerebral palsy-mild: Diagnosa yang sesuai adalah "Gangguan mobilitas fisik". Cerebral palsy adalah kondisi gangguan motorik yang disebabkan oleh kerusakan pada otak, yang dapat menyebabkan gangguan pada pergerakan dan koordinasi tubuh.
e. Hyponatremia: Diagnosa yang sesuai adalah "Ketidakseimbangan cairan". Hyponatremia adalah kondisi penurunan kadar natrium dalam darah yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Peningkatan tekanan intrakranial:
- Tekanan intrakranial dalam batas normal
- Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial terkendali
- Gejala penurunan tekanan intrakranial teratasi
b. Gangguan bentuk kepala:
- Bentuk kepala menjadi simetris
- Tidak ada deformitas pada kepala
- Fungsi perkembangan otak optimal
c. Gangguan mobilitas fisik:
- Mobilitas fisik meningkat
- Kemampuan fungsional meningkat
- Tidak ada komplikasi terkait gangguan mobilitas
d. Ketidakseimbangan cairan:
- Kadar natrium dalam batas normal
- Tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan teratasi
- Tidak ada komplikasi terkait ketidakseimbangan cairan
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Peningkatan tekanan intrakranial:
- Pemantauan tanda-tanda vital dan neurologi secara berkala
- Pemberian obat-obatan untuk menurunkan tekanan intrakranial
- Pengaturan posisi kepala dan leher untuk memfasilitasi drainase cairan serebrospinal
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli terapi fisik, dll.) untuk penanganan komprehensif
b. Gangguan bentuk kepala:
- Perawatan khusus untuk mempertahankan dan memperbaiki bentuk kepala
- Pemberian alat bantu untuk menjaga posisi kepala (misal: topi pelindung)
- Edukasi dan konseling bagi keluarga tentang perawatan dan stimulasi perkembangan anak
c. Gangguan mobilitas fisik:
- Terapi latihan untuk meningkatkan kekuatan, koordinasi, dan mobilitas
- Penggunaan alat bantu mobilitas sesuai kebutuhan (kursi roda, walker, dll.)
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik dan okupasi untuk intervensi komprehensif
d. Ketidakseimbangan cairan:
- Pemantauan intake dan output cairan secara ketat
- Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Edukasi bagi pasien dan keluarga tentang manajemen cairan dan elektrolit
Setiap intervensi keperawatan yang dilakukan harus didasarkan pada diagnosa keperawatan yang tepat dan bertujuan untuk mencapai luaran/output yang diharapkan. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting untuk menangani kondisi-kondisi yang kompleks. -
Article No. 20854 | 19 Aug 2025
Klinis : communicating hydrocephalus cerebral edma plagiocephaly cerebral palsy-mild hyponatremia, diagnosa keperawatan yang dapat diambil
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan hydrocephalus dan edema serebral.
2. Mobilitas Fisik Terganggu berhubungan dengan plagiocephaly dan cerebral palsy-mild.
3. Ketidakseimbangan Elektrolit berhubungan dengan hyponatremia.
Penjelasan:
a. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan hydrocephalus dan edema serebral. Hydrocephalus dan edema serebral dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif, motorik, dan sensorik yang dapat menghambat kemampuan pasien dalam berkomunikasi secara verbal.
b. Mobilitas Fisik Terganggu berhubungan dengan plagiocephaly dan cerebral palsy-mild. Plagiocephaly dapat menyebabkan keterbatasan pada pergerakan kepala dan leher, sedangkan cerebral palsy-mild dapat mengganggu koordinasi dan kontrol otot, sehingga mempengaruhi mobilitas fisik pasien.
c. Ketidakseimbangan Elektrolit berhubungan dengan hyponatremia. Hyponatremia dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti mual, muntah, kebingungan, kelelahan, dan bahkan koma, yang perlu segera diatasi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Komunikasi Verbal Membaik
2. Mobilitas Fisik Membaik
3. Keseimbangan Elektrolit Membaik
Penjelasan:
a. Komunikasi Verbal Membaik: Pasien dapat berkomunikasi secara verbal dengan lebih baik, seperti mampu menyampaikan kebutuhan dan pemikirannya dengan jelas.
b. Mobilitas Fisik Membaik: Pasien dapat bergerak dan berpindah-pindah dengan lebih leluasa, seperti dapat menggerakkan kepala dan leher dengan lebih baik, serta meningkatkan koordinasi dan kontrol otot.
c. Keseimbangan Elektrolit Membaik: Kadar elektrolit dalam darah, khususnya natrium, berada dalam rentang normal, sehingga gejala-gejala yang timbul akibat hyponatremia dapat teratasi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Komunikasi
2. Terapi Aktivitas
3. Manajemen Cairan
Penjelasan:
a. Manajemen Komunikasi: Intervensi ini bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi pasien, seperti menggunakan alat bantu komunikasi, menyediakan lingkungan yang mendukung, dan melibatkan keluarga dalam proses komunikasi.
b. Terapi Aktivitas: Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas fisik pasien, seperti melakukan latihan pergerakan kepala dan leher, serta latihan koordinasi dan kontrol otot.
c. Manajemen Cairan: Intervensi ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti memantau asupan dan output cairan, serta mengatur pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan pasien.
Secara keseluruhan, penanganan kondisi ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif, melibatkan berbagai intervensi keperawatan untuk mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 20855 | 19 Aug 2025
Klinis : communicating hydrocephalus cerebral edma plagiocephaly cerebral palsy-mild hyponatremia, diagnosa keperawatan yang dapat diambil
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut:
a. Communicating hydrocephalus: Gangguan Pengaturan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial
b. Cerebral edema: Gangguan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial
c. Plagiocephaly: Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan perubahan struktur kranium
d. Cerebral palsy-mild: Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan disfungsi neuromuskular
e. Hyponatremia: Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan asupan cairan yang tidak adekuat
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Gangguan Pengaturan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial:
- Keseimbangan Cairan dan Elektrolit: Cairan tubuh tetap dalam batas normal
- Tekanan Darah: Tekanan darah dalam batas normal
- Keseimbangan Asam-Basa: pH, PCO2, dan HCO3 dalam batas normal
b. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial:
- Fungsi Neurologis: Fungsi neurologis tetap stabil atau membaik
- Perfusi Jaringan: Perfusi jaringan serebral tetap adekuat
- Nyeri: Pasien bebas dari nyeri kepala
c. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan perubahan struktur kranium:
- Fungsi Neurologis: Fungsi neurologis tetap stabil atau membaik
- Perkembangan: Perkembangan motorik dan kognitif sesuai dengan usia
- Integritas Struktur Kranium: Struktur kranium menunjukkan perbaikan
d. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan disfungsi neuromuskular:
- Mobilitas Fisik: Mobilitas fisik meningkat
- Fungsi Neuromuskular: Fungsi neuromuskular membaik
- Kekuatan Otot: Kekuatan otot meningkat
e. Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan asupan cairan yang tidak adekuat:
- Keseimbangan Cairan: Keseimbangan cairan tetap dalam batas normal
- Hidrasi: Tanda-tanda hidrasi adekuat
- Fungsi Organ: Fungsi organ tetap stabil atau membaik
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Gangguan Pengaturan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial:
- Pemantauan Cairan dan Elektrolit: Memantau intake, output, dan status cairan dan elektrolit pasien
- Manajemen Cairan: Memberikan cairan sesuai kebutuhan pasien untuk menjaga keseimbangan cairan
- Terapi Obat: Memberikan obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan intrakranial
b. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial:
- Pemantauan Neurologis: Memantau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial dan fungsi neurologis
- Manajemen Nyeri: Memberikan terapi analgesik untuk mengurangi nyeri kepala
- Posisioning: Memposisikan pasien untuk memfasilitasi perfusi serebral yang adekuat
c. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan perubahan struktur kranium:
- Pemantauan Perkembangan: Memantau perkembangan motorik dan kognitif pasien
- Stimulasi Perkembangan: Memberikan stimulasi perkembangan yang sesuai dengan usia pasien
- Perawatan Kranium: Memantau dan merawat struktur kranium pasien
d. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan disfungsi neuromuskular:
- Terapi Fisik: Memberikan terapi fisik untuk meningkatkan mobilitas dan kekuatan otot
- Pelatihan Aktivitas: Melatih pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
- Manajemen Nyeri: Memberikan terapi analgesik untuk mengurangi nyeri yang menghambat mobilitas
e. Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan asupan cairan yang tidak adekuat:
- Pemantauan Cairan: Memantau intake, output, dan status hidrasi pasien
- Manajemen Cairan: Memberikan cairan sesuai kebutuhan pasien untuk menjaga keseimbangan cairan
- Edukasi Asupan Cairan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
Penjelasan di atas memberikan rincian mengenai diagnosa keperawatan SDKI, luaran SLKI, dan intervensi keperawatan SIKI yang sesuai untuk kondisi pasien yang dideskripsikan. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 20856 | 19 Aug 2025
Klinis : communicating hydrocephalus cerebral edma plagiocephaly cerebral palsy-mild hyponatremia, diagnosa keperawatan yang dapat diambil
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut:
a. Communicating hydrocephalus: Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial.
b. Cerebral edema: Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Peningkatan Tekanan Intrakranial berhubungan dengan edema serebri.
c. Plagiocephaly: Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan struktur kepala.
d. Cerebral palsy-mild: Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan.
e. Hyponatremia: Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan penurunan natrium serum.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial:
- Klien akan menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas yang ditandai dengan peningkatan durasi dan frekuensi aktivitas.
- Klien akan menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil selama aktivitas.
b. Peningkatan Tekanan Intrakranial berhubungan dengan edema serebri:
- Klien akan menunjukkan penurunan tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, seperti penurunan nyeri kepala, mual, dan perubahan kesadaran.
- Klien akan menunjukkan stabilitas tanda-tanda vital selama perawatan.
c. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan struktur kepala:
- Klien akan mengungkapkan penerimaan terhadap perubahan struktur kepala.
- Klien akan menunjukkan peningkatan harga diri dan kepercayaan diri.
d. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan:
- Klien akan menunjukkan peningkatan kekuatan otot pernapasan yang ditandai dengan peningkatan volume dan pola pernapasan.
- Klien akan menunjukkan peningkatan saturasi oksigen selama istirahat dan aktivitas.
e. Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan penurunan natrium serum:
- Klien akan menunjukkan peningkatan kadar natrium serum dalam rentang normal.
- Klien akan menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang baik, seperti turgor kulit yang baik dan mukosa lembab.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial:
- Pantau tanda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas.
- Atur aktivitas sesuai dengan toleransi klien, mulai dari aktivitas ringan dan progresif.
- Berikan edukasi kepada klien dan keluarga tentang pentingnya aktivitas dan manajemen gejala.
b. Peningkatan Tekanan Intrakranial berhubungan dengan edema serebri:
- Pantau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, seperti nyeri kepala, mual, dan perubahan kesadaran.
- Posisikan kepala klien pada sudut 30-45 derajat untuk menurunkan tekanan intrakranial.
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi untuk menurunkan edema serebri.
c. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan struktur kepala:
- Lakukan terapi bermain dan seni untuk membantu klien mengekspresikan perasaannya.
- Libatkan klien dalam perawatan diri untuk meningkatkan harga diri.
- Berikan dukungan psikologis dan berdiskusi dengan klien tentang perubahan struktur kepala.
d. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan:
- Lakukan latihan pernapasan dan teknik relaksasi untuk meningkatkan kekuatan otot pernapasan.
- Pantau saturasi oksigen dan berikan oksigen tambahan jika diperlukan.
- Berikan edukasi kepada klien dan keluarga tentang pentingnya latihan pernapasan.
e. Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan penurunan natrium serum:
- Pantau kadar natrium serum dan gejala terkait hiponatremia.
- Berikan cairan infus dan elektrolit sesuai indikasi untuk mengoreksi ketidakseimbangan.
- Edukasi klien dan keluarga tentang manajemen cairan dan elektrolit.
Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai untuk kondisi yang Anda berikan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 20857 | 19 Aug 2025
Klinis : demam sejak 3 hari yang lalu, tinggi terus menerus. klinis perdarahan disangkal oleh pasien. mengeluhkan batuk berdahak bersamaan dengan demam. badan terasa lemas, nafsu makan dan minum menurun karena keluhan yang dirasakan. keluhan mual (+) muntah (-) diare (-)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah jawaban saya:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kehilangan panas.
Penyebab utama: Infeksi, peradangan, dehidrasi.
Karakteristik Mayor: Suhu tubuh lebih dari 38°C, menggigil, kulit kemerahan.
Karakteristik Minor: Kelelahan, nafsu makan menurun, perubahan pola tidur.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penyebab utama: Produksi sekret yang meningkat, letargi.
Karakteristik Mayor: Batuk produktif, bunyi napas tambahan, sesak napas.
Karakteristik Minor: Sputum berwarna, napas cuping hidung.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Hipertermia
- Suhu tubuh kembali normal (36,5-37,5°C)
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan suhu tubuh
- Pasien tidak lagi mengeluh demam
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Jalan napas tetap terbuka
- Tidak ada produksi sekret yang berlebihan
- Tidak ada bunyi napas tambahan
- Pasien dapat batuk dan bernapas dengan mudah
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Hipertermia
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh
- Berikan cairan dan elektrolit secukupnya
- Anjurkan istirahat yang cukup
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian obat penurun demam, jika diperlukan
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Auskultasi suara napas dan identifikasi adanya bunyi tambahan
- Bantu pasien untuk melakukan batuk efektif dan latihan napas dalam
- Berikan humidifikasi oksigen, jika diperlukan
- Berikan tindakan suction, jika diperlukan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian terapi bronkodilator atau mukolitik, jika diperlukan
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosis keperawatan Hipertermia dan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas dipilih berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, yaitu demam yang tinggi dan terus-menerus, serta keluhan batuk berdahak. Kedua diagnosis ini saling terkait, karena demam dapat menyebabkan peningkatan produksi sekret di saluran napas, sehingga dapat menghambat bersihan jalan napas.
Luaran yang diharapkan adalah agar suhu tubuh pasien kembali normal, tidak ada lagi tanda-tanda peningkatan suhu, dan pasien tidak lagi mengeluh demam. Selain itu, diharapkan jalan napas pasien tetap terbuka, tidak ada produksi sekret yang berlebihan, tidak ada bunyi napas tambahan, dan pasien dapat batuk dan bernapas dengan mudah.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan suhu tubuh, pemberian kompres hangat, pemberian cairan dan elektrolit, serta pengaturan istirahat untuk mengatasi hipertermia. Untuk mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas, dilakukan auskultasi suara napas, bantuan batuk efektif dan latihan napas dalam, pemberian humidifikasi oksigen, tindakan suction, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian terapi bronkodilator atau mukolitik, jika diperlukan.
Dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan kondisi pasien dapat segera membaik dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 20858 | 19 Aug 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan nyeri telinga sudah 3 hari rasa nyeri, berdengung
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri telinga selama 3 hari dan rasa berdengung adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut. Dalam kasus ini, pasien mengalami nyeri akut di telinga yang disertai dengan gejala berdengung.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pasien melaporkan nyeri telinga berkurang dari skala nyeri 8 menjadi 2 atau kurang.
2. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
3. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
4. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
5. Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri telinga.
6. Pasien dapat menyebutkan strategi pengelolaan nyeri telinga yang efektif.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan antara lain:
1. Manajemen Nyeri:
- Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.
- Memberikan analgesik sesuai dengan pemberian obat yang diresepkan.
- Mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti kompres hangat, relaksasi, dan distraksi.
- Memantau efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
2. Manajemen Tanda-Tanda Vital:
- Memantau tanda-tanda vital pasien secara berkala.
- Mengidentifikasi adanya perubahan tanda-tanda vital yang dapat mengganggu kenyamanan pasien.
- Melakukan intervensi sesuai dengan kebutuhan untuk menjaga tanda-tanda vital dalam batas normal.
3. Manajemen Istirahat dan Tidur:
- Memfasilitasi lingkungan yang tenang dan nyaman untuk istirahat.
- Mengajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres untuk membantu pasien beristirahat dengan nyaman.
- Memantau pola tidur pasien dan mengevaluasi efektivitas intervensi.
4. Peningkatan Aktivitas:
- Mengkaji kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Memberikan edukasi dan motivasi kepada pasien untuk melakukan aktivitas sesuai dengan toleransinya.
- Memantau dan mengevaluasi kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas.
5. Edukasi Manajemen Nyeri Telinga:
- Memberikan edukasi kepada pasien mengenai penyebab, gejala, dan penanganan nyeri telinga.
- Mengajarkan pasien strategi pengelolaan nyeri telinga, seperti penggunaan analgesik, kompres hangat, dan manajemen stres.
- Memastikan pasien memahami dan dapat menerapkan strategi pengelolaan nyeri telinga yang efektif.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu penurunan nyeri telinga, stabilitas tanda-tanda vital, kenyamanan saat istirahat, peningkatan kemampuan aktivitas, serta pemahaman dan penerapan strategi pengelolaan nyeri telinga yang efektif. -
Article No. 20859 | 19 Aug 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan sakit bahu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan pasien yaitu sakit bahu, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10001)
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (PPNI, 2017).
- SLKI: Tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami pasien (PPNI, 2019).
- SIKI: Tindakan keperawatan yang diberikan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami pasien (PPNI, 2018).
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan sakit bahu, yang merupakan salah satu gejala dari nyeri akut. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami pasien.
Kode Diagnosa Keperawatan: 10001
Kode SDKI: 10001
Kode SLKI: 10001
Kode SIKI: 10001
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, diharapkan penjelasan ini dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh pasien. -
Article No. 20860 | 19 Aug 2025
Klinis : sejak 3 hari SMRS os mengalami batuk berdahak, pilek warna kuning kehijauan, panas badan tinggi disertai nyeri menelan. Di rumah terdapat pederita sakit serupa. pucat batuk pilek demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas (1910)
Kode: 1910
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pengeluaran sekresi dari saluran napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (3200)
Kode: 3200
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi masuknya dan keluarnya udara melalui saluran napas.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien mengalami gejala batuk berdahak, pilek dengan warna kuning kehijauan, panas badan tinggi, dan nyeri menelan. Hal ini menunjukkan adanya infeksi saluran pernapasan yang dapat menyebabkan bersihan jalan napas tidak efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas untuk memfasilitasi masuknya dan keluarnya udara melalui saluran napas, serta upaya untuk mempertahankan bersihan jalan napas. -
Article No. 20861 | 19 Aug 2025
Klinis : sejak 3 hari SMRS os mengalami batuk berdahak, pilek warna kuning kehijauan, panas badan tinggi disertai nyeri menelan. Di rumah terdapat pederita sakit serupa. pucat batuk pilek demam Anemia hemolitik autoimun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI:
1. Bersihan Jalan Napas (10006)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan atau memfasilitasi bersihan saluran napas.
SLKI:
1. Peningkatan Bersihan Jalan Napas (10006)
Definisi: Hasil perawatan yang diharapkan untuk memfasilitasi pembersihan saluran napas.
SIKI:
1. Manajemen Jalan Napas (6240)
Definisi: Intervensi untuk memfasilitasi atau mempertahankan bersihan saluran napas.
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien mengalami gejala-gejala infeksi saluran pernapasan atas, seperti batuk berdahak, pilek, dan demam. Hal ini dapat menyebabkan bersihan jalan napas yang tidak efektif, sehingga dibutuhkan intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan saluran napas.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 20862 | 19 Aug 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan sakit rahang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan sakit rahang, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10001)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10001
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10001
- Definisi: Tingkat kenyamanan pasien terhadap pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10001
- Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.