Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7966 | 05 Dec 2024
Klinis : pasien mengatakan pusing demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengatakan pusing dan demam.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan:
Menurut SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi, dehidrasi, cedera, atau kondisi lainnya. Gejala yang muncul dapat berupa pusing, demam, dan peningkatan suhu tubuh.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Pemantauan suhu tubuh secara berkala
- Pemberian kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu tubuh
- Pemberian cairan (oral atau parenteral) untuk rehidrasi
- Identifikasi penyebab hipertermia dan penanganan yang sesuai
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Kaji suhu tubuh pasien secara berkala
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu tubuh
- Anjurkan pasien untuk minum cairan yang cukup
- Identifikasi penyebab hipertermia dan lakukan penanganan yang sesuai
Evaluasi:
Diharapkan setelah intervensi keperawatan, suhu tubuh pasien dapat kembali normal, pusing dan keluhan lain berkurang, serta pasien dapat mengikuti rencana perawatan dengan baik.
Mohon maaf jika penjelasan saya kurang lengkap. Sebagai perawat, saya akan berusaha memberikan perawatan yang terbaik sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 7967 | 05 Dec 2024
Klinis : hipotermi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Hipotermi:
Hipotermi
Definisi: Penurunan suhu tubuh kurang dari 35°C (95°F) yang terjadi karena ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh normal.
Penyebab:
- Paparan lingkungan yang dingin atau basah
- Gangguan sistem saraf pusat
- Malnutrisi
- Usia lanjut
- Gangguan metabolisme
Gejala:
- Suhu tubuh kurang dari 35°C
- Letargi
- Lemah
- Tremor
- Bingung
- Disorientasi
- Detak jantung lambat
- Napas lambat dan dalam
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Pengaturan Suhu Tubuh
- Pertahankan suhu lingkungan yang hangat
- Berikan pakaian dan selimut yang hangat
- Hindari kontak langsung dengan permukaan yang dingin
2. Manajemen Perfusi Jaringan
- Pantau tanda-tanda vital secara ketat
- Pertahankan curah jantung yang adekuat
- Berikan cairan hangat melalui intravena jika perlu
3. Manajemen Nyeri
- Identifikasi dan kendalikan sumber nyeri
- Berikan analgesik sesuai indikasi
4. Pendidikan Kesehatan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan dan penanganan hipotermi
Hasil yang Diharapkan (SIKI):
1. Pasien menunjukkan peningkatan suhu tubuh ke dalam rentang normal.
2. Pasien menunjukkan perfusi jaringan yang adekuat.
3. Pasien melaporkan nyeri yang terkendali.
4. Pasien dan keluarga memahami manajemen hipotermi.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah mengembangkan standar diagnosa keperawatan, intervensi, dan hasil yang diharapkan melalui SDKI, SLKI, dan SIKI. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 7968 | 05 Dec 2024
Klinis : demam flu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi demam flu dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
- Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan atau melakukan pola napas yang efektif untuk mendukung kebutuhan oksigenasi.
- Penyebab: Infeksi saluran pernapasan.
- Gejala: Sesak napas, napas cepat, dan perubahan frekuensi napas.
2. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- Penyebab: Infeksi virus atau bakteri.
- Gejala: Demam, menggigil, dan kulit terasa panas.
3. Defisit Perawatan Diri
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- Penyebab: Kelemahan fisik akibat infeksi.
- Gejala: Keterbatasan dalam mandi, berpakaian, dan aktivitas perawatan diri lainnya.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi standar yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
SLKI (Standar Label Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi standar yang digunakan untuk menentukan label atau judul dari diagnosa keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi standar yang digunakan untuk menentukan intervensi atau tindakan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keakuratan dalam proses pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan. -
Article No. 7969 | 05 Dec 2024
Klinis : demam flu
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi demam flu:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J11.1
- Deskripsi: Influenza dengan manifestasi pernapasan lain, virus tidak diidentifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.59
- Deskripsi: Pemberian obat lain, yang tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 J11.1 digunakan untuk mengklasifikasikan influenza (flu) dengan manifestasi pernapasan lain, di mana virus penyebab tidak dapat diidentifikasi. Ini adalah kode yang umum digunakan untuk diagnosis flu, karena tidak selalu memungkinkan untuk menentukan dengan pasti virus penyebab influenza.
2. Pada kasus demam flu, biasanya perawatan yang diberikan adalah pemberian obat-obatan simtomatik untuk mengurangi gejala-gejala seperti demam, nyeri otot, dan lain-lain. Kode ICD-9-CM 99.59 mencakup pemberian obat-obatan lain yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, termasuk pemberian obat-obatan untuk menangani gejala flu.
Perlu diperhatikan bahwa penggunaan kode ICD-10 dan ICD-9-CM harus disesuaikan dengan dokumentasi klinis dan kondisi pasien yang spesifik. Kode-kode ini digunakan oleh tenaga kesehatan, seperti dokter dan perekam medis, untuk mengkodekan diagnosa dan tindakan medis yang dilakukan. -
Article No. 7970 | 05 Dec 2024
Klinis : demam flu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Kondisi Demam Flu:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi demam flu berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Risiko Infeksi Akut" (00004). Kondisi demam flu menunjukkan adanya risiko infeksi akut, di mana pasien mengalami demam, gejala flu seperti sakit tenggorokan, pilek, dan batuk. Diagnosa ini mengidentifikasi adanya ancaman atau kemungkinan infeksi yang dapat terjadi pada pasien.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang sesuai, luaran atau output yang diharapkan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah "Kontrol Infeksi" (1841). Luaran ini menggambarkan kemampuan pasien untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran infeksi. Indikator yang dapat diukur antara lain:
1. Pasien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi
2. Pasien dapat menjelaskan cara-cara mencegah penyebaran infeksi
3. Pasien dapat menerapkan tindakan pencegahan infeksi yang sesuai
4. Pasien menunjukkan penurunan tanda dan gejala infeksi
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
Berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran "Kontrol Infeksi" pada pasien dengan kondisi demam flu adalah:
1. Manajemen Demam (3740)
Intervensi ini bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh pasien dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat demam. Tindakan yang dapat dilakukan meliputi pemberian obat penurun demam, kompres hangat/dingin, dan pemantauan tanda-tanda vital.
2. Manajemen Jalan Napas (3300)
Intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi pernapasan pasien. Tindakan yang dapat dilakukan meliputi pengisapan lendir, pemberian oksigen, dan latihan napas dalam.
3. Edukasi Kesehatan (5510)
Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien tentang kondisi infeksi flu dan cara-cara pencegahannya. Edukasi dapat mencakup penjelasan tentang penyebab, tanda-tanda, dan komplikasi flu serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
4. Manajemen Lingkungan: Infeksi (6540)
Intervensi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mencegah penyebaran infeksi. Tindakan yang dapat dilakukan meliputi menjaga kebersihan lingkungan, penggunaan alat pelindung diri, dan penerapan teknik isolasi/pencegahan infeksi yang sesuai.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran "Kontrol Infeksi" dan mengendalikan kondisi demam flu yang dialami. -
Article No. 7971 | 05 Dec 2024
Klinis : pusing tekanan darah tinggi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi pusing dengan tekanan darah tinggi, berdasarkan standar keperawatan Indonesia (SDKI, SLKI, SIKI).
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pusing dengan tekanan darah tinggi adalah 'Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital'. Kondisi ini ditandai dengan adanya perubahan pada salah satu atau lebih dari tanda-tanda vital, seperti peningkatan tekanan darah, yang dapat menyebabkan gejala pusing.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Tanda-Tanda Vital: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, dengan tekanan darah dalam rentang normal.
2. Pengetahuan tentang Manajemen Hipertensi: Pasien menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang manajemen hipertensi, seperti pentingnya pengobatan, modifikasi gaya hidup, dan pemantauan tekanan darah.
3. Kemampuan Perawatan Diri: Pasien mampu melakukan perawatan diri yang tepat untuk mengelola kondisi hipertensi, seperti mengikuti regimen pengobatan, mengontrol asupan garam, dan melakukan aktivitas fisik yang sesuai.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital: Lakukan pemantauan tekanan darah, denyut nadi, respirasi, dan suhu secara teratur untuk mendeteksi perubahan tanda-tanda vital.
2. Edukasi Manajemen Hipertensi: Berikan edukasi kepada pasien tentang hipertensi, pentingnya pengobatan, modifikasi gaya hidup, dan strategi untuk mencapai kontrol tekanan darah yang optimal.
3. Konseling Gaya Hidup: Berikan konseling kepada pasien tentang perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengendalikan hipertensi, seperti mengurangi asupan garam, meningkatkan aktivitas fisik, mengelola stres, dan mempertahankan berat badan yang sehat.
4. Manajemen Farmakologis: Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter) untuk mengelola pengobatan hipertensi, termasuk pemberian obat antihipertensi yang sesuai.
5. Pemantauan dan Evaluasi: Lakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas intervensi dan membuat penyesuaian jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu stabilitas tanda-tanda vital, peningkatan pengetahuan, dan kemampuan perawatan diri yang optimal untuk mengelola kondisi hipertensi dan menghindari komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 7972 | 05 Dec 2024
Klinis : pusing tekanan darah tinggi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pusing dengan tekanan darah tinggi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik
Penjelasan:
Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik adalah kondisi di mana terdapat potensi perubahan pada status kardiovaskular, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen di jaringan.
SDKI:
- Definisi: Potensi perubahan pada status kardiovaskular yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen di jaringan.
- Karakteristik Definisi: Perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Stabilitas Hemodinamik.
- Indikator: Tekanan darah dalam batas normal, nadi dalam batas normal, respirasi dalam batas normal, dan suhu dalam batas normal.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan Tanda-Tanda Vital, Manajemen Hipertensi, dan Manajemen Pusing.
Dengan diagnosa keperawatan Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik, perawat akan melakukan pemantauan tanda-tanda vital, manajemen hipertensi, dan manajemen pusing untuk mempertahankan stabilitas hemodinamik pasien. -
Article No. 7973 | 05 Dec 2024
Klinis : pusing, tekanan darah tinggi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan secara rinci terkait kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Pusing
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pusing adalah "Ketidakstabilan Hemodinamik" (SDKI, 2017). Ketidakstabilan Hemodinamik didefinisikan sebagai kondisi ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan tekanan darah, curah jantung, dan perfusi jaringan yang adekuat. Pusing dapat menjadi salah satu tanda dan gejala dari ketidakstabilan hemodinamik.
2. Tekanan Darah Tinggi
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi tekanan darah tinggi adalah "Hipertensi" (SDKI, 2017). Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik melebihi batas normal.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Terkait Pusing
Luaran/output yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan adalah "Stabilitas Hemodinamik" (SLKI, 2019). Stabilitas Hemodinamik adalah kemampuan mempertahankan tekanan darah, curah jantung, dan perfusi jaringan yang adekuat. Kriteria hasil yang diharapkan adalah:
a. Mempertahankan tekanan darah dalam batas normal
b. Mempertahankan frekuensi nadi dalam batas normal
c. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal
d. Mempertahankan saturasi oksigen dalam batas normal
2. Terkait Tekanan Darah Tinggi
Luaran/output yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan adalah "Kontrol Tekanan Darah" (SLKI, 2019). Kontrol Tekanan Darah adalah kemampuan untuk mempertahankan tekanan darah dalam batas normal. Kriteria hasil yang diharapkan adalah:
a. Tekanan darah sistolik dan diastolik dalam batas normal
b. Tidak terjadi komplikasi akibat hipertensi
c. Pasien dapat mengenali tanda dan gejala hipertensi
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Terkait Pusing
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran "Stabilitas Hemodinamik" adalah:
a. Pemantauan Hemodinamik: Memantau tanda-tanda vital secara berkala, melakukan pengukuran tekanan darah, nadi, suhu, dan saturasi oksigen.
b. Manajemen Cairan: Mempertahankan status cairan yang adekuat melalui pemberian cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan.
c. Manajemen Nyeri: Memberikan analgetik atau relaksasi untuk mengurangi gejala pusing.
d. Edukasi Pasien: Mengajarkan pasien teknik-teknik untuk mengenali dan mengatasi pusing.
2. Terkait Tekanan Darah Tinggi
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran "Kontrol Tekanan Darah" adalah:
a. Pemantauan Tekanan Darah: Melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin dan mencatat hasilnya.
b. Manajemen Obat Anti-Hipertensi: Memastikan pasien minum obat anti-hipertensi sesuai resep dan memantau efektivitasnya.
c. Modifikasi Gaya Hidup: Mengajarkan pasien untuk melakukan aktivitas fisik, mengurangi asupan garam, dan mengelola stres.
d. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang hipertensi, faktor risiko, dan pencegahan komplikasi.
Demikian penjelasan yang dapat saya berikan. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamualaikum. -
Article No. 7974 | 05 Dec 2024
Klinis : pasien mengatakan badan lemah pingang nyeri gatal-gatal di seluruh badan nyeri di tangan kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan rekomendasi diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda berikan. Tone saya akan akademis dan persona saya sebagai perawat profesional.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas
Pasien mengeluhkan badan terasa lemah, yang dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Diagnosa ini menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk bertoleransi atau beradaptasi terhadap aktivitas fisik akibat kondisi kesehatan yang menurun.
2. Nyeri Kronis
Pasien mengeluhkan nyeri di pinggang dan tangan kiri, yang berlangsung secara terus-menerus. Diagnosa ini menggambarkan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial.
3. Gatal
Pasien mengeluhkan gatal-gatal di seluruh badan, yang dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas. Diagnosa ini menggambarkan sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang dapat menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa kelelahan yang berlebihan.
2. Kontrol Nyeri Membaik
Pasien dapat mengendalikan nyeri yang dirasakan dan meningkatkan kemampuan beraktivitas.
3. Kenyamanan Meningkat
Pasien dapat merasakan kenyamanan dan tidak mengalami gangguan gatal-gatal yang mengganggu.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
a. Identifikasi faktor penyebab intoleransi aktivitas
b. Ajarkan teknik manajemen energi dan pacing
c. Berikan asuhan keperawatan yang mendukung peningkatan aktivitas secara bertahap
2. Nyeri Kronis:
a. Kaji karakteristik nyeri pasien
b. Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian terapi analgesik yang sesuai
c. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres dingin/hangat
3. Gatal:
a. Identifikasi penyebab dan faktor pemicu gatal
b. Berikan tindakan mengatasi gatal, seperti penggunaan emolien, antihistamin, dan perawatan kulit
c. Ajarkan teknik mengatasi gatal, seperti menghindari garukan dan menggunakan pakaian yang tidak mengiritasi kulit
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang dipilih berdasarkan keluhan pasien mencakup intoleransi aktivitas, nyeri kronis, dan gatal. Masing-masing diagnosa akan berdampak pada kemampuan pasien beraktivitas, kenyamanan, dan kualitas hidup. Oleh karena itu, luaran yang diharapkan adalah peningkatan toleransi aktivitas, kontrol nyeri, dan kenyamanan pasien. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup identifikasi faktor penyebab, edukasi, manajemen gejala, dan kolaborasi dengan tim kesehatan. Tujuannya adalah membantu pasien mencapai kemandirian dalam mengelola kondisi kesehatannya. -
Article No. 7975 | 05 Dec 2024
Klinis : pasien mengatakan badan lemah pingang nyeri gatal-gatal di seluruh badan nyeri di tangan kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
2. Nyeri Kronis
3. Pruritus
Penjelasan:
1. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan, akibat ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang ditujukan untuk memulihkan atau mencapai tingkat toleransi aktivitas yang optimal.
- SIKI: Membantu pasien dalam meningkatkan aktivitas dan mengatasi hambatan yang dihadapi.
2. Nyeri Kronis
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri kronis.
- SIKI: Membantu pasien dalam mengenali dan mengatasi faktor yang mempengaruhi nyeri, serta memaksimalkan manajemen nyeri.
3. Pruritus
- SDKI: Sensasi tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan pruritus.
- SIKI: Membantu pasien dalam mengelola pruritus dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Tujuan utamanya adalah untuk membantu pasien mencapai kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup.