Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20916 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan tujuan dan kriteria hasi untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi seorang laki-laki berusia 18 tahun dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga.
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10019)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10019
- Domain: Kenyamanan
- Kelas: Nyeri
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 30001
- Judul: Kontrol Nyeri
- Definisi: Kemampuan individu untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi rasa nyeri yang dialami.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 80001
- Judul: Manajemen Nyeri
- Definisi: Serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi nyeri yang dialami individu.
Tujuan dan Kriteria Hasil:
Tujuan:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan skala nyeri dari 8 menjadi 4 dalam 2 jam.
2. Pasien dapat melakukan pergerakan ekstremitas bawah kiri dengan nyeri minimal dalam 4 jam.
Kriteria Hasil:
1. Pasien melaporkan skala nyeri menurun.
2. Pasien dapat melakukan pergerakan ekstremitas bawah kiri dengan nyeri minimal.
3. Pasien tampak rileks dan tenang.
4. Tanda-tanda vital pasien dalam batas normal. -
Article No. 20917 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan implementasi dan evaluasi SOAP untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya, serta implementasi dan evaluasi SOAP untuk kasus nyeri akut pada pasien laki-laki berusia 18 tahun dengan fraktur femur kiri yang akan menjalani operasi ORIF.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00132
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 1408
- Definisi: Status bebas nyeri atau kenyamanan yang diperoleh melalui pengelolaan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 1400
- Definisi: Pengurangan atau pengendalian rasa nyeri untuk memfasilitasi pemulihan, mencegah komplikasi, dan meningkatkan fungsi.
Implementasi dan Evaluasi SOAP:
S (Subjektif):
- Pasien mengeluh nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter.
- Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan.
O (Objektif):
- Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan.
- Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah.
A (Analisis):
- Pasien mengalami nyeri akut akibat fraktur femur kiri.
P (Perencanaan dan Implementasi):
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST).
2. Berikan analgesik sesuai instruksi dokter.
3. Lakukan posisi yang nyaman bagi pasien untuk mengurangi nyeri.
4. Berikan terapi dingin (es) pada area yang nyeri.
5. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi nyeri.
6. Kolaborasi dengan dokter untuk rencana operasi ORIF.
Evaluasi:
- Pasien dapat mengungkapkan nyeri yang dirasakan berkurang.
- Pasien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami.
- Pasien kooperatif dalam menjalani rencana operasi ORIF. -
Article No. 20918 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan implementasi untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan defisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, serta implementasi untuk diagnosa nyeri akut pada kasus yang diberikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (10001)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001
Definisi: Tingkat keparahan rasa sakit yang dirasakan pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan pasien.
Implementasi untuk diagnosa nyeri akut:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus nyeri.
2. Berikan penjelasan tentang proses terjadinya nyeri akibat fraktur femur dan rencana penanganannya.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik sesuai indikasi.
4. Lakukan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti teknik relaksasi, distraksi, dan kompres dingin.
5. Pantau respon pasien terhadap intervensi yang diberikan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
6. Dokumentasikan semua tindakan dan respon pasien terhadap penanganan nyeri. -
Article No. 20919 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan evaluasi SOAP untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan defisisinya, serta evaluasi SOAP untuk kondisi yang Anda sampaikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
SDKI:
- Kode: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
SLKI:
- Kode: 00132
- Definisi: Kemampuan individu atau keluarga untuk melakukan tindakan sesuai indikator hasil dalam mengatasi nyeri akut.
SIKI:
- Kode: 00132
- Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri akut yang dialami individu atau keluarga.
Evaluasi SOAP:
S (Subjektif): Pasien mengeluh nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan.
O (Objektif): Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah.
A (Assessment): Pasien mengalami nyeri akut terkait fraktur tertutup pada femur kiri.
P (Planning): Rencana perawatan meliputi pemberian analgetik, immobilisasi ekstremitas, perawatan luka, serta persiapan pasien untuk dilakukan operasi ORIF. -
Article No. 20920 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan evaluasi untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (00132)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan.
- SDKI: Nyeri akut
- SLKI: Pengendalian nyeri
- SIKI: Manajemen nyeri
Evaluasi untuk diagnosis nyeri akut:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 hari, diharapkan pasien dapat:
- Melaporkan skala nyeri menurun dari 8 menjadi 3 (skala 0-10).
- Menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
- Dapat beristirahat dengan cukup.
- Menunjukkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas tanpa nyeri. -
Article No. 20921 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan evaluasi untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan semacam itu.
Evaluasi Nyeri Akut:
1. Tanda dan Gejala Nyeri Berkurang
- Pasien melaporkan nyeri berkurang dari 10/10 menjadi 4/10 pada skala nyeri
- Pasien dapat melakukan mobilisasi ekstremitas bawah kiri dengan sedikit nyeri
- Tanda-tanda vital pasien dalam batas normal
2. Kemampuan Menggunakan Teknik Penanganan Nyeri
- Pasien dapat menerapkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri
- Pasien dapat menggunakan analgesik sesuai instruksi petugas kesehatan
3. Perilaku Menunjukkan Penurunan Nyeri
- Pasien tampak lebih tenang dan rileks
- Ekspresi wajah pasien menunjukkan penurunan ketegangan
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
- Pasien melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat mengenali dan menggunakan teknik penanganan nyeri
- Pasien menunjukkan perilaku yang menunjukkan penurunan nyeri
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi)
- Berikan analgesik sesuai resep
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan nyeri yang efektif
2. Mobilisasi
- Evaluasi kemampuan mobilisasi ekstremitas bawah kiri
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk menentukan program mobilisasi yang aman dan efektif
- Bantu dan dampingi pasien dalam melakukan mobilisasi secara bertahap
3. Manajemen Perawatan Fraktur
- Kaji tanda-tanda dan gejala fraktur
- Pertahankan posisi ekstremitas yang tepat sesuai instruksi dokter
- Berikan perawatan kulit dan pencegahan komplikasi terkait imobilisasi
Penjelasan rinci:
Diagnosis keperawatan "Nyeri Akut" sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami nyeri hebat pada paha kiri akibat fraktur tertutup femur. Evaluasi untuk diagnosis ini mencakup pemantauan tanda dan gejala nyeri berkurang, kemampuan pasien menggunakan teknik penanganan nyeri, serta perubahan perilaku yang menunjukkan penurunan nyeri.
Luaran/output yang diharapkan adalah kontrol nyeri, yang meliputi pasien melaporkan nyeri berkurang, dapat mengenali dan menggunakan teknik penanganan nyeri, serta menunjukkan perilaku yang menandakan penurunan nyeri.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut adalah manajemen nyeri (melalui pemberian analgesik, teknik nonfarmakologis, dan kolaborasi dengan dokter), mobilisasi (evaluasi kemampuan, kolaborasi dengan fisioterapis, dan pendampingan pasien), serta manajemen perawatan fraktur (pemantauan tanda-tanda fraktur, mempertahankan posisi ekstremitas, dan perawatan kulit/pencegahan komplikasi).
Penerapan intervensi ini secara komprehensif diharapkan dapat membantu menurunkan nyeri akut yang dialami pasien dan memfasilitasi proses pemulihan sesuai dengan rencana penanganan medis. -
Article No. 20922 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan evaluasi untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Evaluasi Diagnosis Nyeri Akut:
1. Intensitas nyeri berkurang dari skala 8-10 menjadi 2-4 pada skala 0-10.
2. Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
3. Pasien dapat menggunakan teknik pengelolaan nyeri secara efektif.
4. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
5. Pasien melaporkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
- Pasien dapat menggunakan teknik pengelolaan nyeri secara efektif.
2. Mobilitas Fisik
- Pasien dapat bergerak sesuai kemampuan.
- Pasien dapat berpartisipasi dalam perawatan diri.
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan beraktivitas.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pengelolaan nyeri yang sesuai.
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis (relaksasi, distraksi, dll.).
- Pantau efektivitas penggunaan analgesik.
2. Peningkatan Mobilitas
- Lakukan latihan range of motion (ROM) pasif dan aktif-asistif.
- Bantu pasien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuan.
- Ajarkan teknik penggunaan alat bantu mobilisasi (kursi roda, kruk, dll.).
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program rehabilitasi.
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami fraktur tertutup pada femur kiri, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Pasien mengeluhkan nyeri hebat pada paha kiri yang membatasi pergerakannya. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen nyeri dan peningkatan mobilitas fisik. Evaluasi dari diagnosis nyeri akut mencakup intensitas nyeri yang berkurang, kemampuan pasien untuk mengidentifikasi dan mengelola nyeri, stabilitas tanda vital, serta peningkatan kemampuan beraktivitas. Luaran yang diharapkan adalah kontrol nyeri yang efektif dan peningkatan mobilitas fisik pasien. -
Article No. 20923 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan evaluasi untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
Evaluasi untuk Diagnosis Nyeri Akut:
1. Intensitas nyeri berkurang dari skala 8/10 menjadi 3/10 atau nyeri terkontrol.
2. Ekspresi wajah pasien menunjukkan penurunan tingkat kecemasan dan ketegangan.
3. Pasien dapat melakukan aktivitas fungsional dengan nyaman tanpa mengalami peningkatan nyeri.
4. Pasien melaporkan dapat beristirahat dan tidur dengan baik.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri.
- Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
- Pasien melaporkan nyeri terkontrol.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan terapi farmakologis dan non-farmakologis yang sesuai.
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan teknik visualisasi.
- Monitor efektivitas intervensi manajemen nyeri dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Berikan dukungan emosional dan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait manajemen nyeri.
2. Peningkatan Mobilitas
- Nilai kemampuan fungsional pasien dan identifikasi keterbatasan pergerakan akibat nyeri.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk menyusun rencana latihan yang aman dan sesuai dengan kondisi pasien.
- Ajarkan pasien dan keluarga teknik mobilisasi yang tepat, sesuai dengan kondisi fraktur.
- Monitor respons pasien terhadap latihan dan perkembangan kemampuan mobilitas.
- Berikan dukungan dan motivasi kepada pasien selama proses rehabilitasi.
Penjelasan Rinci dan Terperinci:
Diagnosis keperawatan "Nyeri Akut" sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami nyeri hebat pada paha kiri akibat fraktur tertutup pada femur. Evaluasi untuk diagnosis ini mencakup penurunan intensitas nyeri, perubahan ekspresi wajah, kemampuan melakukan aktivitas fungsional, dan kualitas istirahat/tidur pasien.
Luaran/output yang diharapkan adalah pasien dapat mencapai kontrol nyeri, yang ditandai dengan kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif, dan melaporkan nyeri terkontrol.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran meliputi manajemen nyeri dan peningkatan mobilitas. Manajemen nyeri mencakup pengkajian nyeri, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, edukasi dan implementasi teknik manajemen nyeri, serta pemantauan efektivitas intervensi. Peningkatan mobilitas fokus pada penilaian kemampuan fungsional, kolaborasi dengan fisioterapis, edukasi dan latihan mobilisasi, serta dukungan dan motivasi kepada pasien selama proses rehabilitasi.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai kontrol nyeri yang optimal dan peningkatan kemampuan mobilitas sesuai dengan kondisi fraktur yang dialami. -
Article No. 20924 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan evaluasi untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat serta kode SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Penjelasan:
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain). Nyeri akut merupakan respon normal terhadap cedera atau penyakit yang dapat diobati.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan semacam itu, dengan onset tiba-tiba atau lambat dan tingkat keparahan ringan hingga berat, yang berlangsung dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00800
Definisi: Tingkat kenyamanan sensorik dan emosional yang dirasakan pasien selama dalam proses penyembuhan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00463
Definisi: Tindakan mandiri keperawatan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien.
Evaluasi untuk diagnosis nyeri akut pada kasus tersebut:
1. Keluhan nyeri pasien berkurang dari skala nyeri 9 (sangat nyeri) menjadi skala 3 (nyeri ringan).
2. Pasien dapat menggerakkan tungkai kiri dengan nyaman tanpa rasa nyeri.
3. Tanda-tanda vital pasien stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C).
4. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada area fraktur.
5. Pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri dengan mandiri. -
Article No. 20925 | 20 Aug 2025
Klinis : Tentukan evaluasi untu diagnosis nyeri akut pada kasus Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada paha kiri setelah jatuh dari tangga setinggi sekitar 2 meter. Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tungkai kirinya dan merasa sangat nyeri bila mencoba digerakkan. Saat pemeriksaan, pasien dalam kondisi sadar penuh, tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu 36,8°C). Pada ekstremitas bawah kiri tampak deformitas pada paha, bengkak, disertai keterbatasan pergerakan. Tidak tampak luka terbuka pada kulit. Sirkulasi perifer, motorik, dan sensorik distal masih baik. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya fraktur tertutup pada femur kiri bagian tengah. Pasien kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi open reduction internal fixation (ORIF).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b \b0\fs24 \par
\pard\sa160\sl276\slmult1\fs24\lang1057 \b\f1 Berdasarkan data klinis yang disampaikan, berikut adalah respons akademis sebagai pakar keperawatan:\b0\par
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b\f1 DIAGNOSIS KEPERAWATAN:\b0\par
\b\f1 Nyeri Akut\b0 b.d. \i Kerusakan Jaringan Muskuloskeletal sekunder terhadap Fraktur Femur\i0 \par
\b\f1 (Kode SDKI: 0801)\b0\par
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b\f1 PENJELASAN SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):\b0\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\li720\fi-720\lin720\f1 \h'720'\'b7\tab Status nyeri yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang terjadi secara tiba-tiba atau berlangsung kurang dari 3 bulan, dengan karakteristik: nyeri dilaporkan (skala 7-10/10), perubahan tonus otot (kejang/rigid), perilaku ekspresif (merintih, gelisah), dan perlindungan pada area yang cedera.\par
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b\f1 SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) - \i\f1 Kode 0801:\i0\b0\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\li720\fi-720\lin720\f1 \h'720'\'b7\tab \b Nyeri Terkontrol\b0 (Kriteria: Skala nyeri 0-3/10, ekspresi wajah rileks, mampu beristirahat dengan adequat, tidak menunjukkan perilaku melindungi area nyeri secara berlebihan)\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\li720\fi-720\lin720\f1 \h'720'\'b7\tab \b Koping Nyeri\b0 (Kriteria: Mampu mendemonstrasikan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri, melaporkan efektivitas intervensi yang diberikan)\par
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b\f1 SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) - \i\f1 Kode 0801:\i0\b0\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\li720\fi-720\lin720\f1 \h'720'\'b7\tab \b Manajemen Nyeri\b0 (Meliputi: Monitor karakteristik nyeri, ajarkan teknik distraksi & relaksasi napas dalam, kolaborasi pemberian analgesik sesuai protokol, lakukan reposisi yang nyaman pada ekstremitas)\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\li720\fi-720\lin720\f1 \h'720'\'b7\tab \b Manajemen Lingkungan Terapeutik\b0 (Menciptakan lingkungan yang tenang, mengurangi stimulus yang dapat memperberat nyeri)\par
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b\f1 EVALUASI YANG DIHARAPKAN:\b0\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\li720\fi-720\lin720\f1 \h'720'\'b7\tab Setelah 30 menit intervensi farmakologis dan non-farmakologis, pasien melaporkan penurunan skala nyeri menjadi \'a3 3/10.\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\li720\fi-720\lin720\f1 \h'720'\'b7\tab Ekspresi wajah pasien tampak lebih rileks dan mampu beristirahat tanpa gelisah.\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\li720\fi-720\lin720\f1 \h'720'\'b7\tab Pasien dapat mendemonstrasikan satu teknik non-farmakologi (contoh: napas dalam) untuk mengatasi nyeri.\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\li720\fi-720\lin720\f1 \h'720'\'b7\tab Tidak ada peningkatan tanda-tanda distres akibat nyeri (seperti takikardia atau hipertensi) dari tanda vital awal.\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\f1 \par
\pard\sa160\sl276\slmult1\i\f1 \'a9 Disusun berdasarkan PPNI (2017, 2018, 2019). Diagnosis dan intervensi dapat berkembang sesuai dinamika assessment berkelanjutan.\i0\par
}