Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8198 | 08 Dec 2024
Klinis : Buang besar encer, badan lemas, nyeri perut,muntah, demam, batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sebutkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut
2. Intoleransi aktivitas
3. Nyeri akut
4. Mual
5. Hipertermia
Penjelasan Singkat:
1. Diare akut
- SDKI: Diare akut adalah perubahan konsistensi dan frekuensi defekasi yang lebih sering dari normal, dengan konsistensi cair atau encer.
- SLKI: Tujuan utama adalah pemulihan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta pencegahan komplikasi.
- SIKI: Intervensi utama meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan dan elektrolit, serta edukasi tentang manajemen diare.
2. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Tujuan utama adalah peningkatan toleransi terhadap aktivitas dan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Intervensi utama meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pengaturan aktivitas, dan latihan fisik yang bertahap.
3. Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Tujuan utama adalah pengurangan nyeri dan peningkatan kemampuan klien dalam mengatasi nyeri.
- SIKI: Intervensi utama meliputi pengkajian nyeri, pemberian analgesik, dan teknik manajemen nyeri.
4. Mual
- SDKI: Mual adalah perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
- SLKI: Tujuan utama adalah pengurangan frekuensi dan intensitas mual.
- SIKI: Intervensi utama meliputi pengkajian mual, pemberian antiemetik, dan intervensi nonfarmakologis.
5. Hipertermia
- SDKI: Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- SLKI: Tujuan utama adalah penurunan suhu tubuh ke dalam rentang normal.
- SIKI: Intervensi utama meliputi pemantauan suhu tubuh, pemberian antipiretik, dan tindakan penurunan suhu.
Dengan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu buang besar encer, badan lemas, nyeri perut, muntah, demam, dan batuk, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah diare akut, intoleransi aktivitas, nyeri akut, mual, dan hipertermia. Penjelasan singkat dari masing-masing diagnosa dan standar keperawatan terkait telah saya paparkan di atas. -
Article No. 8199 | 08 Dec 2024
Klinis : Buang besar encer, badan lemas, nyeri perut,muntah, demam, batuk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan rekomendasi diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Diare berhubungan dengan infeksi gastrointestinal yang ditandai dengan buang besar encer, nyeri perut, dan demam.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik yang ditandai dengan badan lemas.
3. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit yang ditandai dengan nyeri perut dan muntah.
4. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan infeksi saluran pernapasan yang ditandai dengan batuk.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Diare terkendali: Frekuensi dan konsistensi feses kembali normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, dan nyeri perut berkurang.
2. Toleransi aktivitas meningkat: Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan energi yang cukup.
3. Nyeri terkontrol: Klien dapat melaporkan penurunan nyeri hingga level yang dapat ditoleransi.
4. Bersihan jalan napas efektif: Frekuensi dan intensitas batuk berkurang, serta tidak ada sputum yang tertahan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Intervensi untuk Diare:
- Monitor tanda-tanda vital dan catat intake-output
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Atur diet rendah serat dan mudah dicerna
- Berikan obat antidiare sesuai resep
- Edukasi klien tentang manajemen diare
2. Intervensi untuk Intoleransi Aktivitas:
- Nilai tingkat aktivitas dan toleransi klien
- Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Ajarkan teknik-teknik untuk menghemat energi
- Berikan waktu istirahat yang cukup
3. Intervensi untuk Nyeri Akut:
- Nilai skala, karakteristik, dan durasi nyeri
- Berikan analgesik sesuai resep
- Terapkan intervensi nonfarmakologis (misalnya kompres hangat)
- Identifikasi dan atasi faktor-faktor pemicu nyeri
4. Intervensi untuk Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas:
- Monitor tanda-tanda vital dan status pernapasan
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Lakukan fisioterapi dada dan suction jika perlu
- Ajarkan teknik batuk efektif dan senam napas
- Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai resep
Penjelasan rinci di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam memahami proses asuhan keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan. Jangan ragu untuk bertanya jika ada yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 8200 | 08 Dec 2024
Klinis : kaki pengkor
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Kontraktur Sendi Akibat Imobilisasi
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kontraktur sendi adalah penurunan kemampuan sendi untuk bergerak secara bebas dan nyaman akibat perubahan struktural pada komponen-komponen sendi, seperti kapsul sendi, ligamen, dan otot.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pasien dapat mempertahankan fungsi dan mobilitas sendi, mencegah progresivitas kontraktur, dan mempertahankan rentang gerak sendi yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Mobilisasi sendi: latihan gerak sendi secara aktif dan pasif untuk mempertahankan fleksibilitas dan mobilitas sendi.
2. Perawatan kulit dan jaringan: menjaga integritas kulit dan mencegah komplikasi terkait imobilisasi, seperti luka tekan.
3. Manajemen nyeri: mengelola nyeri yang mungkin timbul akibat kontraktur sendi.
4. Edukasi dan konseling: memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya mobilisasi dan perawatan kulit untuk mencegah komplikasi kontraktur.
Tujuan utama dari intervensi ini adalah untuk mencegah progresivitas kontraktur, mempertahankan fungsi dan mobilitas sendi, serta memaksimalkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 8201 | 08 Dec 2024
Klinis : pasien anemia
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien anemia, sesuai dengan format yang Anda minta. Tone yang saya gunakan adalah akademis, dan persona saya adalah pakar perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien anemia:
a. Diagnosa Keperawatan SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
b. Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
c. Karakteristik Definisi:
i. Gejala dan tanda biokimia: Penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan/atau jumlah sel darah merah.
ii. Gejala dan tanda klinis: Fatigue, pusing, pucat, sesak napas, dan intoleransi aktivitas.
iii. Perilaku: Nafsu makan menurun, pemilihan makanan yang tidak tepat.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Luaran: Keseimbangan Nutrisi
b. Definisi: Keadaan di mana asupan dan penggunaan nutrisi seimbang untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
c. Kriteria Hasil:
i. Kadar hemoglobin, hematokrit, dan/atau jumlah sel darah merah berada dalam batas normal.
ii. Tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi (fatigue, pusing, pucat, sesak napas, dan intoleransi aktivitas).
iii. Nafsu makan dan pola makan yang adekuat.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Intervensi: Manajemen Nutrisi
b. Definisi: Pengaturan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
c. Aktivitas Keperawatan:
i. Melakukan pengkajian nutrisi yang komprehensif, termasuk asupan makanan, riwayat makan, dan preferensi makanan.
ii. Merencanakan diet yang sesuai dengan kondisi pasien, dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi, toleransi, dan preferensi.
iii. Memantau asupan nutrisi dan cairan pasien secara teratur.
iv. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat dan memfasilitasi perubahan gaya hidup yang mendukung.
v. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk memastikan intervensi nutrisi yang tepat.
vi. Mengevaluasi efektivitas intervensi nutrisi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Penjelasan rinci:
Pasien anemia membutuhkan asuhan keperawatan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat untuk mengatasi kondisi kekurangan zat besi dan penurunan kadar hemoglobin. Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh", yang menggambarkan asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah "Keseimbangan Nutrisi", di mana pasien dapat mencapai keadaan di mana asupan dan penggunaan nutrisi seimbang untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah "Manajemen Nutrisi", yang melibatkan pengkajian nutrisi, perencanaan diet yang sesuai, pemantauan asupan, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan ahli gizi untuk memastikan intervensi nutrisi yang tepat. -
Article No. 8202 | 08 Dec 2024
Klinis : pasien dengan sirosis hepatis
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien dengan sirosis hepatis.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Perubahan Perfusi Jaringan Perifer Terkait dengan Penurunan Fungsi Hati
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer yang disebabkan oleh penurunan fungsi hati.
- Karakteristik Definisi: Edema pada ekstremitas, kulit dingin, akral sianosis, nyeri tungkai, penurunan pengisian kapiler.
2. Intoleransi Aktivitas Terkait dengan Kelelahan dan Penurunan Energi
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Karakteristik Definisi: Kelemahan, kelelahan yang mudah timbul, penurunan kapasitas aktivitas.
3. Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Terkait dengan Penurunan Fungsi Hati
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik Definisi: Penurunan berat badan, anoreksia, riwayat intake nutrisi yang tidak adekuat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan Perifer Membaik
- Kriteria Hasil: Ekstremitas hangat, pengisian kapiler normal, warna kulit normal, tidak ada edema.
2. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Kriteria Hasil: Kemampuan melakukan aktivitas rutin tanpa kelelahan, tidak ada penurunan kapasitas aktivitas.
3. Status Nutrisi Membaik
- Kriteria Hasil: Berat badan stabil atau meningkat, nafsu makan baik, asupan nutrisi adekuat.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intervensi untuk Meningkatkan Perfusi Jaringan Perifer:
- Monitor tanda-tanda vital, sirkulasi perifer, dan edema
- Pertahankan posisi ekstremitas di atas jantung
- Berikan nutrisi yang kaya protein dan vitamin K
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian diuretik dan albumin, jika perlu
2. Intervensi untuk Meningkatkan Toleransi Aktivitas:
- Lakukan pengkajian kapasitas aktivitas dan kelelahan
- Bantu pasien merencanakan dan melakukan aktivitas secara bertahap
- Berikan edukasi tentang manajemen energi dan teknik relaksasi
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program latihan yang sesuai
3. Intervensi untuk Meningkatkan Status Nutrisi:
- Lakukan pengkajian status nutrisi dan kebutuhan kalori/protein
- Berikan makanan tinggi kalori dan protein sesuai toleransi pasien
- Berikan suplemen nutrisi, jika diperlukan
- Konsultasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet yang sesuai
Penting untuk memahami bahwa sirosis hepatis merupakan kondisi kompleks yang membutuhkan pendekatan multidisipliner. Kolaborasi yang erat antara perawat dan tim medis lainnya sangat diperlukan untuk mencapai luaran asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien. -
Article No. 8203 | 08 Dec 2024
Klinis : Seorang wanita berusia 40 tahun dirawat di ruang interne dengan keluhan perut membesar sejak 1 bulan yang lalu, seluruh tubuh menguning, selera makan tidak ada. Klien juga mengatakan sering muntah dan sesekali disertai darah. Keluhan lainnya juga klien merasa heran kenapa fesesnya bisa berwarna dempul, dan urin seperti teh pekat. Hasil pemeriksaan labor diketahui Hb 9 g/dl, SGOT 50 u/L, SGPT 48u/L. Pemeriksaan TTV didapat TD 140/90 mmHg, Suhu 38,7C, Frekuensi nadi 90 x/i dan Frekuensi nafas 32 x/i. Klien mengatakan nafas terasa sesak akibat perut yang semakin membuncit, sehingga klien juga menjadi tidak bisa tidur malam hari disamping rasa gatal dibeberapa bagian kulit. Kulit klien tampak memutih dan bersisik. Pemeriksaan fisik terlihat pasien terlihat lemah, konjungtiva anemis, sklera ikterik, mukosa bibir kering, pasien tampak kurus. BB 40 kg, TB 162cm.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan energi, perut membesar, dan sesak nafas.
2. Nyeri akut berhubungan dengan perut membesar dan kondisi ikterik.
3. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah.
4. Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui muntah dan diare.
5. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan ikterik dan kulit bersisik.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Klien dapat melakukan aktivitas sesuai toleransi.
- Klien dapat beristirahat secukupnya.
- Klien dapat berpartisipasi dalam perawatan diri.
2. Nyeri Akut:
- Klien dapat mengontrol rasa nyeri.
- Klien dapat beristirahat dengan nyaman.
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
3. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Klien dapat mempertahankan berat badan ideal.
- Klien dapat mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan.
- Klien tidak mengalami mual dan muntah.
4. Ketidakseimbangan Cairan:
- Klien dapat mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
- Klien tidak mengalami dehidrasi.
- Klien tidak mengalami kelelahan yang berlebihan.
5. Gangguan Integritas Kulit:
- Kulit klien bersih dan lembab.
- Tidak ada lesi atau kerusakan kulit lainnya.
- Klien tidak mengalami gatal yang mengganggu.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Atur periode istirahat dan aktivitas.
- Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Ajarkan teknik untuk menghemat energi.
2. Nyeri Akut:
- Berikan analgesik sesuai indikasi.
- Terapkan kompres hangat/dingin pada perut.
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
3. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Buat perencanaan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien.
- Berikan makanan dan cairan yang mudah dicerna.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
4. Ketidakseimbangan Cairan:
- Pantau intake dan output cairan.
- Berikan cairan intravena sesuai indikasi.
- Ajarkan klien untuk mengonsumsi cairan yang cukup.
5. Gangguan Integritas Kulit:
- Lakukan perawatan kulit secara rutin.
- Berikan pelembab kulit untuk mengatasi kekeringan.
- Ajarkan klien teknik perawatan kulit yang tepat.
Penjelasan rinci dan terperinci untuk setiap poin:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa-diagnosa keperawatan yang diidentifikasi berdasarkan kondisi klien mencakup masalah-masalah terkait intoleransi aktivitas, nyeri akut, perubahan nutrisi, ketidakseimbangan cairan, dan gangguan integritas kulit. Masing-masing diagnosa merupakan respon klinis yang terkait dengan keluhan dan temuan pemeriksaan yang disampaikan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setiap diagnosa keperawatan memiliki luaran yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan. Luaran tersebut mencakup pemulihan fungsi, penurunan gejala, pemenuhan kebutuhan, dan pemeliharaan integritas kulit. Tujuan akhir dari setiap luaran adalah untuk memulihkan kondisi klien secara optimal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi keperawatan yang direncanakan bertujuan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi mencakup pengaturan aktivitas, pengelolaan nyeri, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan, serta perawatan kulit. Kolaborasi dengan profesi lain, seperti ahli gizi, juga diperlukan untuk memaksimalkan asuhan keperawatan.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang diuraikan di atas merupakan komponen penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terarah bagi klien dengan kondisi yang sesuai dengan deskripsi kasus yang diberikan. -
Article No. 8204 | 08 Dec 2024
Klinis : Seorang pasien datang ke igd dengan keluhan sesak saat bekerja
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: J45.901
- Deskripsi: Asma, tidak dispecifikasikan, tidak rumit
Penjelasan:
Pasien dengan keluhan sesak saat bekerja dapat didiagnosis dengan asma, tidak dispecifikasikan, tidak rumit berdasarkan kode ICD-10 J45.901. Asma adalah penyakit kronis yang ditandai dengan inflamasi dan penyempitan saluran pernapasan, sehingga dapat menyebabkan sesak napas, terutama saat terpicu oleh aktivitas fisik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Pengukuran fungsi pernapasan, lainnya
Penjelasan:
Dalam kasus ini, pasien dengan keluhan sesak saat bekerja mungkin memerlukan pengukuran fungsi pernapasan sebagai bagian dari evaluasi dan penatalaksanaan kondisinya. Kode ICD-9-CM 93.08 mencakup pengukuran fungsi pernapasan lainnya, selain spirometri, yang dapat dilakukan untuk menilai kondisi pernapasan pasien. -
Article No. 8205 | 08 Dec 2024
Klinis : Seorang pasien datang ke igd dengan keluhan sesak saat bekerja
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Ketidakefektifan Pola Napas adalah ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar, yang dapat mengakibatkan oksigenasi tidak adekuat.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Pola Napas Efektif
2. Oksigenasi Adekuat
3. Ketahanan Fisik Membaik
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Pemantauan Respirasi
2. Manajemen Jalan Napas
3. Terapi Oksigen
4. Latihan Fisik
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan sesak saat bekerja mengindikasikan adanya ketidakefektifan pola napas. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti penyakit paru, gangguan kardiovaskular, atau kondisi lain yang memengaruhi fungsi pernapasan. Perawat perlu melakukan pemantauan respirasi, manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan latihan fisik untuk membantu meningkatkan pola napas yang efektif, oksigenasi yang adekuat, dan meningkatkan ketahanan fisik pasien. -
Article No. 8206 | 08 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 12 minggu datang ke UGD RS dengan keluhan mual muntah yang sering, hampir 6 kali sehari, tidak mau makan, nyeri epigastrium, pusing dan cepat letih. Dari pemeriksaan fisik didapat kan turgor kulit berkurang, mata cekung, nafas berbau aseton. Dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan aseton dalam urin positif.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor Risiko: Mual, muntah, anoreksia.
- Gejala dan Tanda: Turgor kulit berkurang, mata cekung, nafas berbau aseton, aseton positif dalam urin.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat kelelahan.
- Faktor Risiko: Mual, muntah, pusing.
- Gejala dan Tanda: Cepat letih.
3. Risiko Dehidrasi
- Definisi: Berisiko mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang tidak seimbang.
- Faktor Risiko: Mual, muntah, asupan nutrisi yang tidak adekuat.
- Gejala dan Tanda: Turgor kulit berkurang, mata cekung.
Penjelasan Singkat Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah panduan resmi dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan gejala dan tanda yang ditemukan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah panduan untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan dalam menentukan tindakan keperawatan yang sesuai untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan standar ini membantu perawat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. -
Article No. 8207 | 08 Dec 2024
Klinis : Seorang wanita, usia 26 tahun, dibawa keluarganya ke Poli klinik RS jiwa kare na sudah 1 minggu tidak mau mandi, badan kotor dan bau, tidak mau makan bila makan berantakan, BAB dan BAK sembarangan, pemeriksaan fisik dalam batas normal. Apakah diagnosa keperawatan utama yang dapat saudara tegakkan pada kasus di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya sebagai perawat ahli di bidang kesehatan jiwa akan memberikan diagnosa keperawatan utama dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Gangguan Kebersihan Diri (Impaired Self-Care)
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang Anda berikan, pasien mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri, seperti mandi, makan, BAB, dan BAK. Hal ini menunjukkan adanya gangguan kebersihan diri (Impaired Self-Care) pada pasien.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Gangguan Kebersihan Diri (Impaired Self-Care) didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri yang mandiri". Tanda dan gejala yang muncul pada pasien, seperti tidak mau mandi, badan kotor dan bau, tidak mau makan dengan rapi, serta BAB dan BAK sembarangan, sesuai dengan karakteristik definisi SDKI ini.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Terkait dengan diagnosa keperawatan Gangguan Kebersihan Diri (Impaired Self-Care), luaran keperawatan yang diharapkan adalah Kebersihan Diri Membaik, dengan kriteria hasil seperti pasien dapat mempertahankan kebersihan diri, menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri, serta tidak terjadi masalah terkait kebersihan diri.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Kebersihan Diri (Impaired Self-Care) antara lain Perawatan Diri, Manajemen Aktivitas, dan Terapi Perilaku. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya.