Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8387 | 10 Dec 2024
Klinis : Klien mengatakan tidak buang air besar selama 1 minggu karena kesakitan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Konstipasi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Konstipasi didefinisikan sebagai penurunan frekuensi, pengeluaran, dan/atau kesulitan dalam defekasi yang berlangsung lebih dari 3 hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan konstipasi adalah pasien dapat buang air besar secara teratur, dengan frekuensi, konsistensi, dan volume feses yang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi antara lain:
1. Manajemen konstipasi
2. Manajemen diet
3. Terapi cairan dan elektrolit
4. Edukasi kesehatan
Penjelasan singkat:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien mengalami konstipasi selama 1 minggu dan merasakan kesakitan saat buang air besar. Kondisi ini membutuhkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Perawat dapat melakukan intervensi sesuai dengan standar SIKI, seperti manajemen konstipasi, manajemen diet, terapi cairan dan elektrolit, serta edukasi kesehatan kepada pasien. Tujuannya adalah agar pasien dapat buang air besar secara teratur dengan frekuensi, konsistensi, dan volume feses yang normal. -
Article No. 8388 | 10 Dec 2024
Klinis : Klien cemas mendengarkan dokter menyarankan untuk operasu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi klien yang cemas mendengarkan dokter menyarankan untuk operasi:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya yang sumbernya tidak jelas atau tidak diketahui.
- Karakteristik: Ketegangan, kekhawatiran, ketakutan, dan perasaan tidak berdaya.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan.
- Kriteria hasil: Klien dapat mengenali penyebab kecemasan, menggunakan teknik relaksasi, dan menunjukkan perilaku adaptif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen kecemasan, terapi relaksasi, terapi kognitif, dan dukungan emosional.
- Tujuan intervensi: Membantu klien mengatasi kecemasan, meningkatkan kemampuan koping, dan menurunkan tingkat kecemasan.
Dalam konteks ini, klien mengalami kecemasan karena kondisi kesehatannya yang memerlukan operasi. Peran perawat adalah memberikan dukungan emosional, mengajarkan teknik relaksasi, dan membantu klien mengidentifikasi sumber kecemasan serta mengembangkan strategi koping yang efektif. Hal ini bertujuan untuk membantu klien mengatasi kecemasan dan meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi situasi yang menyebabkan kecemasan. -
Article No. 8389 | 10 Dec 2024
Klinis : nilai downes score : 6 (RDS sedang), respiratory rate : 68 x / menit, sianosis di area kaki, retraksi dinding dada interkostal berat, penurunan ringan udara masuk, tampak dispnea, riwayat PCH saat lahir
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang digambarkan adalah "Pola Napas Tidak Efektif" (Kode: P-0200). Hal ini didasarkan pada data-data yang diberikan, yaitu nilai Downes Score 6 (RDS sedang), respiratory rate 68x/menit, sianosis di kaki, retraksi dinding dada interkostal berat, penurunan ringan udara masuk, dan tampak dispnea. Semua data ini menunjukkan adanya gangguan pada pola napas yang tidak efektif.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah pemberian asuhan keperawatan, luaran/output yang diharapkan adalah:
1. Pasien menunjukkan peningkatan pola napas yang efektif, ditandai dengan:
- Respiratory rate 40-60x/menit
- Tidak ada sianosis
- Tidak ada retraksi dinding dada interkostal
- Udara masuk ke paru-paru adekuat
- Tidak tampak dispnea
2. Pasien menunjukkan toleransi terhadap aktivitas, ditandai dengan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan saat beraktivitas.
3. Pasien dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang manajemen pola napas yang efektif.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Pemantauan Respirasi
- Mengkaji tanda-tanda vital secara berkala
- Mengobservasi pola napas, kedalaman, dan irama napas
- Mengkaji adanya sianosis, retraksi, dan distres pernapasan
2. Manajemen Jalan Napas
- Membersihkan jalan napas dengan suction atau fisioterapi dada jika diperlukan
- Mempertahankan posisi semi-fowler untuk memaksimalkan ventilasi
- Mengatur pemberian oksigen sesuai kebutuhan
3. Manajemen Energi
- Mengatur aktivitas dan istirahat pasien
- Mengajarkan teknik napas dalam dan relaksasi
- Memfasilitasi perawatan yang dapat meningkatkan toleransi aktivitas
4. Edukasi Kesehatan
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen pola napas yang efektif
- Mengajarkan latihan fisik yang aman dan sesuai kondisi pasien
- Memberikan dukungan dan motivasi untuk meningkatkan kepatuhan dalam menerapkan manajemen pola napas
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada peningkatan pola napas yang efektif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diinginkan dan memiliki toleransi terhadap aktivitas sehari-hari. -
Article No. 8390 | 10 Dec 2024
Klinis : batuk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi batuk, dengan format yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R05
- Deskripsi: Batuk
Penjelasan detail:
- Kode R05 dalam klasifikasi ICD-10 (International Classification of Diseases, 10th Revision) digunakan untuk mendiagnosis kondisi batuk.
- Batuk merupakan reflek pernapasan yang terjadi akibat iritasi pada saluran pernapasan. Batuk dapat disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan, alergi, penyakit paru, atau faktor-faktor lainnya.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk batuk.
- Deskripsi: Batuk adalah gejala umum yang tidak memerlukan prosedur/tindakan medis spesifik. Penanganan batuk biasanya berupa terapi simtomatik, seperti penggunaan obat-obatan antitusif, ekspektoran, atau penanganan penyebab mendasar.
Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan mencatat kode ICD-10 R05 untuk diagnosis batuk dan tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik terkait kondisi ini, karena batuk umumnya merupakan gejala yang ditangani secara simtomatik. -
Article No. 8391 | 10 Dec 2024
Klinis : seorang anak perempuan 5 tahun ke rs dengan penurunan kesadaran hasil pengkajian anak sakit kepala anak kejang kesadaran menurun muntah proyektil pemeriksaan kaku kuduk +,CRT >2 detik dan leukosit meningkat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kesadaran (Decreased Consciousness)
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Penurunan tingkat respon individu terhadap lingkungan dan kemampuan untuk mempertahankan aktivitas.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Peningkatan kesadaran individu terhadap lingkungan dan kemampuan untuk mempertahankan aktivitas.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat kesadaran individu.
2. Nyeri Kepala (Headache)
Penjelasan:
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan jaringan di kepala.
- SLKI: Penurunan frekuensi, intensitas, dan durasi nyeri kepala.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri kepala.
3. Risiko Kejang (Risk of Seizure)
Penjelasan:
- SDKI: Keadaan di mana individu memiliki kemungkinan untuk mengalami aktivitas elektrik abnormal dalam otak yang menyebabkan perubahan perilaku, gerakan, sensasi, dan kesadaran.
- SLKI: Tidak terjadi kejang selama perawatan.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan kejang.
4. Risiko Infeksi (Risk of Infection)
Penjelasan:
- SDKI: Keadaan di mana individu memiliki kemungkinan untuk terkena atau tertular agen infeksi.
- SLKI: Tidak terjadi infeksi selama perawatan.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan infeksi.
Dalam kasus ini, anak perempuan 5 tahun mengalami penurunan kesadaran, sakit kepala, kejang, dan risiko infeksi. Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Penurunan Kesadaran, Nyeri Kepala, Risiko Kejang, dan Risiko Infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) meliputi pemantauan tanda-tanda vital, manajemen nyeri, pencegahan kejang, dan pencegahan infeksi. -
Article No. 8392 | 10 Dec 2024
Klinis : infeksi saluran kencing
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis infeksi saluran kencing, beserta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N39.0
- Deskripsi: Infeksi saluran kemih, lokasi tidak dispesifikasikan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 59.81
- Deskripsi: Kateterisasi kandung kemih
Penjelasan:
Infeksi saluran kencing, atau yang juga dikenal sebagai infeksi saluran kemih (ISK), adalah kondisi umum yang terjadi ketika bakteri masuk dan menginfeksi sistem saluran kemih. Kode ICD-10 N39.0 mencakup semua lokasi infeksi saluran kemih yang tidak dispesifikasikan, termasuk infeksi pada kandung kemih, uretra, atau bagian lain dari sistem saluran kemih.
Dalam penanganan infeksi saluran kencing, salah satu tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah kateterisasi kandung kemih, yang tercatat dalam kode ICD-9-CM 59.81. Kateterisasi dapat dilakukan untuk mengeluarkan urin, mengambil sampel urin untuk analisis, atau membantu dalam proses pencitraan atau prosedur lainnya pada saluran kemih.
Perekam medis atau dokter harus memastikan pencatatan yang akurat dan sesuai dengan kode diagnosis dan prosedur yang berlaku, untuk memastikan dokumentasi medis yang lengkap dan memfasilitasi proses penagihan serta pelaporan yang tepat. -
Article No. 8393 | 10 Dec 2024
Klinis : intervernsi diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi intervensi diare.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Dehidrasi berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Dehidrasi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami kekurangan cairan dan elektrolit akibat kehilangan cairan yang berlebihan melalui diare.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan Cairan: Tercapainya keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan dalam tubuh.
- Hidrasi: Tercapainya status hidrasi yang adekuat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Diare: Intervensi untuk mengontrol dan mengelola kondisi diare, termasuk mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit.
- Manajemen Cairan: Intervensi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.
Sebagai perawat, saya akan memastikan pasien mendapatkan penanganan yang tepat, termasuk pemberian cairan dan elektrolit yang sesuai, pemantauan tanda-tanda vital, dan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga hidrasi. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan memulihkan kondisi pasien secara optimal.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 8394 | 10 Dec 2024
Klinis : LUKA BAKAR
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, berikut adalah informasi kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi "LUKA BAKAR":
1. Kode ICD-10:
- Kode: T20-T32
- Deskripsi: Luka bakar dan korosi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.0-86.7
- Deskripsi: Debridement luka bakar, aplikasi graft kulit, dan prosedur lain untuk perawatan luka bakar.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 untuk luka bakar tercakup dalam kategori T20-T32, yang meliputi luka bakar dan korosi pada berbagai bagian tubuh, seperti kepala, leher, badan, ekstremitas atas, dan ekstremitas bawah. Kode-kode spesifik dalam kategori ini akan bergantung pada lokasi dan tingkat keparahan luka bakar.
2. Kode ICD-9-CM Procedure yang terkait dengan perawatan luka bakar mencakup:
- 86.0-86.3: Debridement luka bakar, yang meliputi pembersihan dan penyiapan luka bakar untuk perawatan selanjutnya.
- 86.6-86.7: Aplikasi graft kulit, yang dapat dilakukan untuk menutup dan merekonstruksi area luka bakar.
- Prosedur lain seperti irigasi luka, aplikasi obat topikal, dan perawatan luka bakar lainnya.
Pemilihan kode yang spesifik akan bergantung pada detail tindakan medis yang dilakukan, seperti lokasi luka, luasnya luka bakar, dan tingkat keparahannya. -
Article No. 8395 | 10 Dec 2024
Klinis : bayi 5 bulan demam malas minum tampak lemah. saat dikaji frekuensi nafas 40x menit nadi 100x menit suhu 36,5 hasil auskultasi terdapat ronchi dan sekret di tenggorokan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi, yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan atau penghambatan pertumbuhan dan perkembangan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Bayi dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat sesuai dengan usia.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemantauan asupan nutrisi, pemberian nutrisi yang adekuat, serta evaluasi respon terhadap pemberian nutrisi.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bersih.
- SLKI: Bayi dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bersih.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemantauan pola napas, penghisapan lendir, pemberian posisi yang tepat, serta manajemen obstruksi jalan napas.
3. Hipertermia
Penjelasan:
- SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- SLKI: Bayi dapat mempertahankan suhu tubuh yang normal.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian kompres hangat/dingin, serta pemberian obat penurun demam sesuai indikasi.
Catatan:
Tone = akademis, persona = pakar, nurse, maka diharapkan penjelasan diagnosa dan intervensi keperawatan yang diberikan memiliki kedalaman dan kecermatan sesuai dengan kompetensi perawat. -
Article No. 8396 | 10 Dec 2024
Klinis : hipovolemia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi hipovolemia.
1. Kode ICD-10:
- Kode: E86.0
- Deskripsi: Hipovolemia
Hipovolemia adalah kondisi di mana volume cairan dalam tubuh berkurang, biasanya disebabkan oleh kehilangan cairan berlebih, seperti dehidrasi, perdarahan, atau gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan volume darah yang dapat berakibat pada penurunan perfusi jaringan dan disfungsi organ.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.19
- Deskripsi: Transfusi darah, cairan, dan elektrolit
Pada kasus hipovolemia, salah satu tindakan medis yang dapat dilakukan adalah pemberian cairan infus atau transfusi darah untuk mengembalikan volume cairan dan elektrolit yang hilang. Tindakan ini dapat membantu mengatasi hipovolemia dan mencegah komplikasi lebih lanjut.