Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20879 | 20 Aug 2025
Klinis : oral mucositis pada bayi dan anak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Jaringan Oral Terganggu (00045)
Definisi: Kerusakan atau potensi kerusakan pada membran mukosa oral.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menetapkan diagnosis keperawatan yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia. Kode diagnosis keperawatan untuk "Integritas Jaringan Oral Terganggu" adalah 00045.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Beberapa luaran yang relevan untuk kondisi oral mucositis pada bayi dan anak meliputi:
- Integritas Jaringan Oral (1100)
- Pemulihan Jaringan (1105)
- Kontrol Nyeri (1400)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk kondisi oral mucositis pada bayi dan anak meliputi:
- Perawatan Mulut (3820)
- Manajemen Nyeri (1400)
- Terapi Nutrisi (1120)
Secara akademis, pendekatan ini memungkinkan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terdokumentasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan bagi pasien, khususnya bayi dan anak dengan kondisi oral mucositis. -
Article No. 20880 | 20 Aug 2025
Klinis : oral mucositis pada bayi dan anak
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi oral mucositis pada bayi dan anak, sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi oral mucositis pada bayi dan anak adalah "Integritas Jaringan Mukosa Oral Terganggu". Diagnosa ini menggambarkan adanya perubahan atau kerusakan pada jaringan mukosa oral, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti iritasi mekanis, infeksi, paparan bahan kimia, atau kondisi medis tertentu.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Sesuai dengan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan untuk kondisi oral mucositis pada bayi dan anak adalah:
1. Pemulihan Integritas Jaringan Mukosa Oral: Pasien menunjukkan perbaikan pada kondisi mukosa oral, ditandai dengan berkurangnya eritema, edema, dan ulserasi.
2. Kontrol Rasa Nyeri: Pasien menunjukkan penurunan tingkat rasa nyeri pada rongga mulut.
3. Peningkatan Kemampuan Makan dan Minum: Pasien dapat makan dan minum dengan lebih baik, tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh oral mucositis.
4. Pencegahan Komplikasi: Pasien tidak mengalami komplikasi yang lebih buruk, seperti infeksi sekunder atau dehidrasi.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran pada kondisi oral mucositis pada bayi dan anak adalah:
1. Manajemen Nyeri: Melakukan pengkajian nyeri, pemberian analgesik sesuai kebutuhan, dan teknik non-farmakologis (misalnya, kompres dingin, relaksasi).
2. Perawatan Mukosa Oral: Melakukan pembersihan dan hidrasi mukosa oral secara teratur, menggunakan bahan yang lembut dan tidak mengiritasi.
3. Edukasi dan Dukungan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, tanda-tanda, dan penatalaksanaan oral mucositis. Memberikan dukungan emosional dan bantuan praktis untuk meningkatkan kemampuan perawatan diri.
4. Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan terhadap perkembangan kondisi mukosa oral, tingkat nyeri, dan status nutrisi pasien. Mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya diharapkan dapat membantu mencapai luaran yang diharapkan dan memfasilitasi pemulihan pasien dengan oral mucositis. -
Article No. 20881 | 20 Aug 2025
Klinis : oral mucositis pada bayi dan anak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, dan kode serta definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi oral mucositis pada bayi dan anak:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Makan (00102)
Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima atau mencerna makanan atau cairan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00102
Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima atau mencerna makanan atau cairan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1102
Definisi: Tingkat kemampuan klien untuk menerima dan mencerna makanan atau cairan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6570
Definisi: Pemberian bantuan untuk meningkatkan kemampuan klien dalam menerima dan mencerna makanan atau cairan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.
Penjelasan singkat:
Oral mucositis pada bayi dan anak dapat menyebabkan intoleransi makan, di mana klien mengalami ketidakmampuan untuk menerima atau mencerna makanan atau cairan yang dibutuhkan oleh tubuh. Diagnosa keperawatan ini berfokus pada membantu klien untuk meningkatkan kemampuan dalam menerima dan mencerna makanan atau cairan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. -
Article No. 20882 | 20 Aug 2025
Klinis : oral mucositis pada bayi dan anak
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi oral mucositis pada bayi dan anak, sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi oral mucositis pada bayi dan anak berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Integritas Membran Mukosa Oral Terganggu". Diagnosa ini menggambarkan adanya perubahan pada membran mukosa oral yang menyebabkan nyeri, eritema, dan ulserasi pada rongga mulut.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien akan mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Integritas Membran Mukosa Oral Membaik
- Indikator: Tidak ada nyeri/rasa tidak nyaman pada rongga mulut, tidak ada eritema, edema, atau ulserasi pada membran mukosa oral.
2. Manajemen Nyeri Efektif
- Indikator: Pasien melaporkan nyeri berkurang dan dapat beraktivitas dengan baik.
3. Pengetahuan Perawatan Oral Meningkat
- Indikator: Pasien dan keluarga dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan rongga mulut dan mengatasi komplikasi oral mucositis.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, durasi, kualitas, intensitas)
- Berikan analgesik sesuai resep
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri (misalnya relaksasi, distraksi)
2. Perawatan Oral
- Lakukan kebersihan rongga mulut secara rutin (misalnya gosok gigi lembut, penggunaan obat kumur antiseptik)
- Aplikasikan pelembab/pelindung pada membran mukosa oral
- Hindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi rongga mulut
3. Edukasi Perawatan Oral
- Jelaskan pentingnya perawatan oral yang tepat untuk mencegah dan mengatasi oral mucositis
- Ajarkan pasien dan keluarga cara melakukan perawatan oral yang benar
- Libatkan pasien dan keluarga dalam perawatan oral secara aktif
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan oral mucositis dapat memperoleh perawatan yang optimal, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu perbaikan integritas membran mukosa oral, manajemen nyeri yang efektif, serta peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai perawatan oral. -
Article No. 20883 | 20 Aug 2025
Klinis : Mukositis oral pada bayi dan anak adalah peradangan pada lapisan mulut (selaput lendir) yang dapat menyebabkan nyeri, kesulitan makan, minum, dan menelan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Mukosa Oral (00045)
Definisi: Kerusakan pada permukaan mukosa oral.
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut.
3. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengkompromikan kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Integritas Mukosa Oral (00045)
Kode: D.2.1.3
Definisi: Kerusakan pada permukaan mukosa oral yang dapat disebabkan oleh faktor mekanis, kimiawi, termal, atau mikroorganisme.
2. Nyeri Akut (00132)
Kode: N.1.1.1
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut.
3. Risiko Infeksi (00004)
Kode: R.1.1.1
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengkompromikan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Mukosa Oral Membaik (1100)
Definisi: Pemulihan struktur dan fungsi mukosa oral.
2. Kontrol Nyeri (1605)
Definisi: Tingkat kenyamanan yang dilaporkan atau ditunjukkan saat rasa sakit dapat diminimalkan.
3. Kontrol Infeksi (1842)
Definisi: Tingkat bebas dari infeksi atau komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Mulut (3820)
Definisi: Pembersihan dan pemeliharaan kebersihan rongga mulut.
2. Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan nyeri hingga ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
3. Pencegahan Infeksi (6540)
Definisi: Minimalisasi transmisi dan penyebaran organisme infeksius. -
Article No. 20884 | 20 Aug 2025
Klinis : peradangan pada lapisan mulut (selaput lendir) yang dapat menyebabkan nyeri, kesulitan makan, minum, dan menelan.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi peradangan pada lapisan mulut (selaput lendir) yang dapat menyebabkan nyeri, kesulitan makan, minum, dan menelan.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah "Gangguan Mukosa Oral" (SDKI, 2017). Gangguan Mukosa Oral didefinisikan sebagai kerusakan atau perubahan pada lapisan mukosa oral, termasuk gusi, lidah, palatum, dan pipi, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Mukosa Oral: Pasien akan menunjukkan mukosa oral yang sehat, tidak ada tanda-tanda inflamasi, dan dapat makan, minum, serta menelan dengan nyaman.
2. Kontrol Nyeri: Pasien akan melaporkan penurunan tingkat nyeri pada mulut dan dapat melakukan aktivitas makan, minum, dan menelan dengan lebih nyaman.
3. Peningkatan Intake Nutrisi: Pasien akan mampu mengonsumsi makanan dan cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri Oral
- Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, durasi, intensitas, penyebab)
- Berikan intervensi farmakologis (analgesik topikal atau sistemik) sesuai resep dokter
- Berikan intervensi non-farmakologis (kompres hangat, masase, distraksi)
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri mandiri
2. Perawatan Mukosa Oral
- Lakukan pembersihan dan perawatan mulut secara rutin (gosok gigi, kumur, aplikasi obat topikal)
- Anjurkan konsumsi makanan dan minuman yang tidak mengiritasi mukosa
- Berikan informasi dan edukasi tentang perawatan mulut yang tepat
3. Peningkatan Intake Nutrisi
- Identifikasi preferensi dan toleransi makanan pasien
- Berikan makanan dan minuman yang mudah dikonsumsi (tekstur lembut, bernutrisi)
- Pantau intake nutrisi dan cairan pasien, serta lakukan intervensi untuk memenuhi kebutuhan
- Berikan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat selama pemulihan
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu pemulihan mukosa oral, kontrol nyeri, dan peningkatan intake nutrisi, sehingga dapat mendukung proses penyembuhan dan pemulihan secara keseluruhan. -
Article No. 20885 | 20 Aug 2025
Klinis : peradangan pada lapisan mulut (selaput lendir) yang dapat menyebabkan nyeri, kesulitan makan, minum, dan menelan.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu peradangan pada lapisan mulut (selaput lendir) yang dapat menyebabkan nyeri, kesulitan makan, minum, dan menelan, maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik: Nyeri yang dilaporkan pada rongga mulut, kesulitan makan, minum, dan menelan.
Penjelasan: Peradangan pada lapisan mulut (selaput lendir) dapat menyebabkan rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien. Nyeri ini dapat menimbulkan kesulitan dalam makan, minum, dan menelan makanan atau minuman. Oleh karena itu, Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut merupakan yang paling sesuai untuk kondisi ini.
Luaran/Output yang Diharapkan SLKI:
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
Definisi: Ekspresi verbal atau perilaku individu yang menunjukkan bahwa nyeri dapat dikelola pada tingkat yang dapat diterima.
Kriteria Hasil:
a. Pasien melaporkan bahwa nyeri terkontrol.
b. Pasien dapat mengelola nyeri dengan efektif.
c. Pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nyeri yang terkontrol.
Penjelasan: Tujuan utama Asuhan Keperawatan adalah untuk membantu pasien mengelola nyeri yang dirasakan akibat peradangan pada lapisan mulut (selaput lendir). Luaran/output yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan bahwa nyeri terkontrol, dapat mengelola nyeri dengan efektif, dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nyeri yang terkontrol.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut beberapa Intervensi Keperawatan SIKI yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Nyeri
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pengurangan nyeri atau rasa tidak nyaman yang dialami individu.
Aktivitas:
a. Mengkaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan skala nyeri).
b. Menjelaskan penyebab dan manajemen nyeri.
c. Mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis (misalnya kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi).
d. Memonitor efektivitas intervensi manajemen nyeri.
e. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
2. Manajemen Disfagia
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi individu dengan kesulitan menelan.
Aktivitas:
a. Mengkaji kemampuan menelan (refleks menelan, batuk, kesulitan menelan, rasa sakit saat menelan).
b. Mengatur posisi saat makan dan minum.
c. Menganjurkan makanan dan minuman yang sesuai dengan kemampuan menelan.
d. Mengajarkan teknik makan dan minum yang aman.
e. Memonitor asupan nutrisi dan cairan.
Penjelasan: Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran/output yang diharapkan meliputi Manajemen Nyeri dan Manajemen Disfagia. Manajemen Nyeri bertujuan untuk memfasilitasi pengurangan nyeri yang dirasakan pasien, sedangkan Manajemen Disfagia bertujuan untuk memfasilitasi pasien dengan kesulitan menelan akibat peradangan pada lapisan mulut (selaput lendir).
Dengan demikian, Diagnosa Keperawatan, Luaran/Output, dan Intervensi Keperawatan yang telah saya paparkan diharapkan dapat membantu Anda dalam memberikan Asuhan Keperawatan yang komprehensif untuk pasien dengan kondisi peradangan pada lapisan mulut (selaput lendir). -
Article No. 20886 | 20 Aug 2025
Klinis : Nyeri mulut: Bayi atau anak mungkin menangis atau rewel saat makan atau minum karena mulut terasa sakit. Kemerahan, bengkak, dan luka di mulut: Area yang terkena mukositis akan terlihat merah, bengkak, dan mungkin terdapat luka atau sariawan. Kesulitan makan, minum, dan menelan: Rasa sakit dan luka di mulut membuat bayi atau anak enggan untuk makan atau minum, bahkan menelan air liur pun bisa terasa sakit. Mulut kering: Mukositis dapat menyebabkan mulut terasa kering, yang bisa membuat bibir pecah-pecah. Pendarahan: Area yang meradang bisa mudah berdarah, terutama saat disikat giginya. Lidah berwarna putih atau kekuningan: Lidah bisa ditutupi lapisan putih atau kekuningan. Rewel dan menangis: Bayi atau anak mungkin lebih rewel dari biasanya karena merasa tidak nyaman. Penurunan berat badan: Karena kesulitan makan dan minum, bayi atau anak bisa mengalami penurunan berat badan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri mulut pada bayi atau anak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Gangguan menelan (00103)
Definisi: Kesulitan dalam memulai atau menyelesaikan proses menelan makanan, cairan, atau saliva.
3. Defisit perawatan diri: makan (00102)
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan secara mandiri.
4. Mukositis (00195)
Definisi: Inflamasi dan ulserasi mukosa yang dapat terjadi akibat berbagai penyebab, seperti penggunaan obat-obatan, penyinaran, atau penyakit.
5. Intoleransi aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri akut (00132): Bayi atau anak mengalami rasa sakit di area mulut yang dapat menyebabkan tangisan atau rewel saat makan atau minum.
2. Gangguan menelan (00103): Rasa sakit dan luka di mulut membuat bayi atau anak enggan untuk makan, minum, atau bahkan menelan air liur.
3. Defisit perawatan diri: makan (00102): Kesulitan makan karena nyeri mulut dapat menyebabkan penurunan asupan makanan dan cairan pada bayi atau anak.
4. Mukositis (00195): Kemerahan, bengkak, dan luka di area mulut menunjukkan adanya inflamasi dan ulserasi mukosa.
5. Intoleransi aktivitas (00092): Nyeri dan kesulitan makan dapat menyebabkan bayi atau anak menjadi lebih rewel dan tidak nyaman, serta dapat mengakibatkan penurunan berat badan. -
Article No. 20887 | 20 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kebas anggota gerak sejak 12 jam smrs, kebas tiba tiba, lemah kiri, nyeri kepala sejak 5 hari smrs. kejang (-) penurunan kesadaran (-) mual (-) muntah (-) bab dan bak dbn rpd : ht (-) dm (-) jantung(-) rpo :-
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Defisit Neurologis Akut
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00085
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh gangguan neuromuskular, muskuloskeletal, atau fungsi kardiovaskular.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01501
Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan gerakan tubuh secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 01802
Definisi: Memfasilitasi mobilitas fisik individu dengan menggunakan terapi fisik atau alat bantu mobilitas.
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan kebas anggota gerak, lemah kiri, dan nyeri kepala, yang menunjukkan adanya gangguan neurologis akut. Diagnosis keperawatan yang tepat adalah Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Defisit Neurologis Akut. Hal ini karena pasien mengalami keterbatasan dalam melakukan gerakan fisik yang disebabkan oleh gangguan neuromuskular. Tujuan keperawatan adalah meningkatkan kemampuan pasien untuk melakukan gerakan tubuh secara mandiri, dengan intervensi yang dapat memfasilitasi mobilitas fisik pasien. -
Article No. 20888 | 20 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kebas anggota gerak sejak 12 jam smrs, kebas tiba tiba, lemah kiri, nyeri kepala sejak 5 hari smrs. kejang (-) penurunan kesadaran (-) mual (-) muntah (-) bab dan bak dbn rpd : ht (-) dm (-) jantung(-) rpo :-
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan keluhan pasien yang disajikan, yaitu kebas anggota gerak sejak 12 jam sebelumnya, kebas tiba-tiba, lemah pada sisi kiri, dan nyeri kepala sejak 5 hari sebelumnya, serta tidak adanya gejala kejang, penurunan kesadaran, mual, muntah, bab, dan bak, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral (00204)
Definisi: Penurunan sirkulasi darah dan oksigen ke otak, yang dapat mengakibatkan kerusakan seluler.
Karakteristik Definisi: Perubahan status neurologis (kebas, kelemahan), nyeri kepala, kehilangan fungsi kognitif.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan Serebral (0406)
- Stabilitas Neurologis (040601)
- Fungsi Motorik (040602)
- Fungsi Sensorik (040603)
- Tekanan Intrakranial (040604)
Kriteria Hasil:
- Menunjukkan status neurologis yang stabil
- Menunjukkan fungsi motorik yang membaik
- Menunjukkan fungsi sensorik yang membaik
- Menunjukkan penurunan tekanan intrakranial
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Neurologi (6680)
- Pantau status kesadaran, fungsi motorik, dan fungsi sensorik pasien secara berkala
- Lakukan tes neurologi yang sesuai, seperti penilaian skala Glasgow Coma Scale (GCS)
- Pantau tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu
2. Manajemen Stroke (2322)
- Lakukan penilaian awal dan identifikasi gejala stroke
- Berikan intervensi yang sesuai, seperti pengaturan posisi, manajemen nyeri, dan pencegahan komplikasi
- Lakukan kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan lebih lanjut, seperti pemeriksaan penunjang dan pemberian obat-obatan
3. Peningkatan Perfusi Serebral (4310)
- Pantau dan pertahankan oksigenasi yang adekuat
- Pertahankan tekanan darah dalam batas normal
- Berikan posisi yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak, seperti elevasi kepala
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi oksigen, pengaturan ventilasi, dan pemberian obat-obatan yang dapat meningkatkan perfusi serebral
Penjelasan rinci dan terperinci di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien dengan kondisi yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya kembali. Semoga informasi ini bermanfaat. Terima kasih.