Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19002 | 25 Jun 2025
Klinis : Kasus: Searang laki-laki Usla 52 tahun datang dengan keluhan muntah >3x/hari, diare >6x/hari, dan Hurayat bra tidak terkontrol (tipe 2) sejak 5 taha lalu. Pasien tampak lemas, kesulitan makan, dar mengalami Penurunan BB 2kg dalam 3 hari. Peluk osa bible kering sturgor kulit menurun, TD 100/70 mmtty, nadi 98x/menit. Keluaran Urin menurun (Oliguria). Has?l lab: Nat 130 mEq/L, k+ 3.2 mEq/L, GDP 240 mg/dL. HbAlc 9.1%.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: E11.65
- Deskripsi: Diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi kardiovaskular
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.01
- Deskripsi: Rehidrasi intravena
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien laki-laki berusia 52 tahun memiliki keluhan utama muntah, diare, dan diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu. Pasien tampak lemas, kesulitan makan, dan mengalami penurunan berat badan 2 kg dalam 3 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti turgor kulit menurun, tekanan darah rendah, dan oliguria. Hasil laboratorium menunjukkan kadar natrium rendah (130 mEq/L), kalium rendah (3,2 mEq/L), glukosa darah tinggi (240 mg/dL), dan HbA1c yang tinggi (9,1%).
1. Kode ICD-10:
- Kode: E11.65
- Deskripsi: Diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi kardiovaskular
- Pasien memiliki diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkendali, dengan komplikasi kardiovaskular yang ditandai dengan hipotensio, dehidrasi, dan gangguan elektrolit.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.01
- Deskripsi: Rehidrasi intravena
- Pasien memerlukan rehidrasi intravena untuk mengatasi dehidrasi dan gangguan elektrolit akibat muntah dan diare yang terjadi. -
Article No. 19003 | 25 Jun 2025
Klinis : Kasus: Searang laki-laki Usla 52 tahun datang dengan keluhan muntah >3x/hari, diare >6x/hari, dan Hurayat bra tidak terkontrol (tipe 2) sejak 5 taha lalu. Pasien tampak lemas, kesulitan makan, dar mengalami Penurunan BB 2kg dalam 3 hari. Peluk osa bible kering sturgor kulit menurun, TD 100/70 mmtty, nadi 98x/menit. Keluaran Urin menurun (Oliguria). Has?l lab: Nat 130 mEq/L, k+ 3.2 mEq/L, GDP 240 mg/dL. HbAlc 9.1%.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI 00025)
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan jumlah dan komposisi cairan dan elektrolit yang melebihi atau di bawah rentang normal.
b. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI 00002)
Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi individu tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
c. Intoleransi Aktivitas (SDKI 00092)
Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan dan dibutuhkan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Keseimbangan Cairan (SLKI 01015)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam batas normal.
b. Status Nutrisi (SLKI 01024)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan asupan dan penyerapan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
c. Toleransi Aktivitas (SLKI 01028)
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Manajemen Cairan (SIKI 03061)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam rentang normal.
b. Manajemen Nutrisi (SIKI 03089)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan asupan dan penyerapan nutrisi yang adekuat.
c. Manajemen Aktivitas (SIKI 03008)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan kemampuan individu dalam melakukan aktivitas rutin.
Dalam kasus ini, pasien mengalami risiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan nutrisi, serta intoleransi aktivitas yang perlu ditangani dengan intervensi keperawatan yang sesuai berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 19004 | 25 Jun 2025
Klinis : Kasus: Searang laki-laki Usla 52 tahun datang dengan keluhan muntah >3x/hari, diare >6x/hari, dan Hurayat bra tidak terkontrol (tipe 2) sejak 5 taha lalu. Pasien tampak lemas, kesulitan makan, dar mengalami Penurunan BB 2kg dalam 3 hari. Peluk osa bible kering sturgor kulit menurun, TD 100/70 mmtty, nadi 98x/menit. Keluaran Urin menurun (Oliguria). Has?l lab: Nat 130 mEq/L, k+ 3.2 mEq/L, GDP 240 mg/dL. HbAlc 9.1%.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
*(Berdasarkan Standar PPNI untuk Kasus yang Diberikan)*
---
### **1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit**
**Kode SDKI:** 00027
**Definisi:** Keadaan di mana individu mengalami atau berisiko mengalami kehilangan cairan atau elektrolit secara berlebihan atau tidak seimbang.
**Data Pendukung:**
- Muntah >3x/hari, diare >6x/hari.
- Turgor kulit menurun, oliguria, TD 100/70 mmHg.
- Hasil lab: Natrium 130 mEq/L (hiponatremia), Kalium 3.2 mEq/L (hipokalemia).
**SLKI (Standar Luaran Keperawatan):**
- **Kode SLKI:** 1401 (Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai).
- Kriteria:
- Turgor kulit normal.
- Keseimbangan intake-output cairan.
- Elektrolit serum dalam batas normal.
**SIKI (Standar Intervensi Keperawatan):**
- **Kode SIKI:** 2120 (Manajemen Cairan).
- Tindakan:
- Pemantauan tanda vital dan status hidrasi.
- Pemberian terapi cairan sesuai protokol.
- Edukasi asupan cairan dan elektrolit.
---
### **2. Hiperglikemia**
**Kode SDKI:** 00179
**Definisi:** Peningkatan kadar glukosa darah di atas rentang normal.
**Data Pendukung:**
- GDP 240 mg/dL, HbA1c 9.1% (kontrol glikemik buruk).
- Riwayat DM tipe 2.
**SLKI:**
- **Kode SLKI:** 1403 (Kontrol glikemik adekuat).
- Kriteria:
- Kadar glukosa darah dalam rentang target.
- Tidak ada gejala hiperglikemia (poliuria, polidipsia).
**SIKI:**
- **Kode SIKI:** 2160 (Manajemen Hiperglikemia).
- Tindakan:
- Pemantauan kadar glukosa darah.
- Pemberian insulin/obat oral sesuai resep.
- Edukasi diet dan manajemen DM.
---
### **3. Intoleransi Aktivitas**
**Kode SDKI:** 00092
**Definisi:** Ketidakmampuan individu untuk melakukan aktivitas fisik akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
**Data Pendukung:**
- Pasien lemas, penurunan BB 2 kg dalam 3 hari.
- Nadi 98x/menit (tanda kelelahan).
**SLKI:**
- **Kode SLKI:** 0303 (Toleransi aktivitas membaik).
- Kriteria:
- Pasien mampu melakukan aktivitas harian tanpa kelelahan berlebihan.
**SIKI:**
- **Kode SIKI:** 0220 (Dukungan Aktivitas).
- Tindakan:
- Latihan bertahap sesuai kemampuan.
- Manajemen energi (prioritaskan istirahat).
---
### **4. Risiko Syok Hipovolemik**
**Kode SDKI:** 00220
**Definisi:** Risiko penurunan perfusi jaringan akibat kehilangan cairan akut.
**Data Pendukung:**
- TD rendah (100/70 mmHg), oliguria, turgor kulit menurun.
**SLKI:**
- **Kode SLKI:** 1402 (Stabilitas hemodinamik terjaga).
- Kriteria:
- TD dan nadi dalam rentang normal.
- Tidak ada tanda syok.
**SIKI:**
- **Kode SIKI:** 4150 (Pemantauan Syok).
- Tindakan:
- Pemantauan ketat tanda vital.
- Persiapan akses IV untuk resusitasi cairan.
---
### **Catatan Akademis:**
- **Prioritas Intervensi:** Gangguan keseimbangan cairan-elektrolit dan hiperglikemia memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi (e.g., syok, ketoasidosis diabetik).
- **Pendekatan Holistik:** Kombinasi manajemen klinis (cairan, glukosa) dan edukasi pasien (diet, aktivitas) diperlukan untuk outcome optimal.
*(Referensi: Buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), SLKI, SIKI Edisi Terbaru PPNI)*
---
**Format RTF** dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumen klinis atau laporan akademis. -
Article No. 19005 | 25 Jun 2025
Klinis : risiko perilaku kekerasan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi risiko perilaku kekerasan yang Anda sampaikan. Sebagai seorang pakar perawat, saya akan menyajikannya dalam nada akademis.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan (00138)
Definisi:
Risiko Perilaku Kekerasan adalah keadaan di mana individu memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00138
Judul: Risiko Perilaku Kekerasan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1850
Judul: Kontrol Perilaku
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan atau mengatur perilaku yang dapat menyebabkan cedera pada diri sendiri atau orang lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 5340
Judul: Manajemen Perilaku
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memodifikasi perilaku yang tidak sesuai.
Kode: 5350
Judul: Terapi Perilaku
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk membantu individu mengembangkan perilaku yang lebih adaptif.
Kode: 5360
Judul: Kontrol Diri
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk membantu individu mengembangkan kemampuan mengendalikan emosi, pikiran, dan perilaku.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang terkait dengan risiko perilaku kekerasan, diharapkan perawat dapat melakukan penilaian yang komprehensif, menetapkan luaran yang realistis, dan mengembangkan rencana intervensi yang efektif untuk mengelola risiko perilaku kekerasan pada pasien. -
Article No. 19006 | 25 Jun 2025
Klinis : ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi ansietas, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas (00146)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ansietas (10001)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang dialami individu terkait dengan antisipasi bahaya atau masalah yang tidak jelas penyebabnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Ansietas (10002)
Definisi: Kemampuan individu untuk mengenali, mengelola, dan mengatasi rasa khawatir, ketakutan, dan keprihatinan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Ansietas (10003)
Definisi: Upaya perawat untuk membantu individu mengurangi rasa takut, kekhawatiran, dan ketegangan terkait dengan sumber yang dapat diidentifikasi.
Kode dan Definisi:
10001 - Ansietas: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang dialami individu terkait dengan antisipasi bahaya atau masalah yang tidak jelas penyebabnya.
10002 - Kontrol Ansietas: Kemampuan individu untuk mengenali, mengelola, dan mengatasi rasa khawatir, ketakutan, dan keprihatinan.
10003 - Manajemen Ansietas: Upaya perawat untuk membantu individu mengurangi rasa takut, kekhawatiran, dan ketegangan terkait dengan sumber yang dapat diidentifikasi. -
Article No. 18944 | 24 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan post op
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien dengan kondisi post-operatif:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Kode SDKI: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Risiko Infeksi
Kode SDKI: 00004
Definisi: Peningkatan risiko terkena organisme patogen.
3. Risiko Perdarahan
Kode SDKI: 00206
Definisi: Peningkatan risiko kehilangan darah yang melebihi batas normal.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut:
Pasien mengalami nyeri akibat prosedur pembedahan yang baru dilakukan. Nyeri ini memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi dan memfasilitasi proses penyembuhan.
2. Risiko Infeksi:
Pasien berisiko mengalami infeksi karena adanya luka operasi yang dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme patogen. Perawatan luka yang tepat dan pemantauan tanda-tanda infeksi menjadi penting.
3. Risiko Perdarahan:
Pasien berisiko mengalami perdarahan akibat prosedur pembedahan yang baru dilakukan. Pemantauan tanda-tanda perdarahan dan penanganan yang cepat dan tepat diperlukan untuk mencegah komplikasi.
Kode dan Definisi SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Kode dan definisi telah disebutkan di atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (10019)
Definisi: Kemampuan untuk mengontrol rasa sakit yang dialami.
2. Integritas Jaringan (10013)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi jaringan tubuh.
3. Pencegahan Infeksi (10028)
Definisi: Kemampuan untuk melindungi diri dari infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (3550)
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit yang dialami pasien.
2. Perawatan Luka (3660)
Definisi: Memfasilitasi penyembuhan luka dan mencegah komplikasi.
3. Pencegahan Perdarahan (4010)
Definisi: Mencegah dan mengendalikan perdarahan. -
Article No. 18945 | 24 Jun 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan TD 150/100 mmHg, RR 28x/menit, HR 100x/menit, Suhu 36.80 C. Pasien mengatakan sejak 1 bulan belakangan mengeluh tidak nafsu makan, mual (+), muntah (+), dan mulut terasa kering. Pasien mengalami penurunan BB sebanyak ± 3 kg. Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda uraikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (SDKI: 10021)
Definisi: Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Intoleransi aktivitas (SDKI: 10049)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
3. Hipertensi (SDKI: 10041)
Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik dan atau diastolik.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien.
- Kode diagnosa diawali dengan angka 10 (contoh: 10021, 10049, 10041).
- Definisi menjelaskan secara rinci mengenai masing-masing diagnosa keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Kode luaran diawali dengan angka 20 (contoh: 20021, 20049, 20041).
- Definisi menjelaskan secara rinci mengenai masing-masing luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Kode intervensi diawali dengan angka 30 (contoh: 30021, 30049, 30041).
- Definisi menjelaskan secara rinci mengenai masing-masing intervensi keperawatan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 18946 | 24 Jun 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat diruang bedah dengan diagnosa Benigna Prostat Hipertrophy (BPH) dengan keluhan sering berkemih. Pada pengkajian ditemukan abdomen tegang, urin terus menetes setelah berkemih, merasa nyeri dan tidak puas saat berkemih, serta ada dorongan untuk berkemih. Keadaan umum: lemah TD: 110/80 mmHgS: 36,5° C Nadi: 80 x/menit Pernafasan: 24 x/menit. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Inkontinensia Urin (INKRI) [00016]
Definisi SDKI:
Inkontinensia Urin adalah ketidakmampuan untuk menahan urin sehingga terjadi kebocoran urin.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami gejala-gejala inkontinensia urin, seperti sering berkemih, urin terus menetes setelah berkemih, merasa nyeri dan tidak puas saat berkemih, serta ada dorongan untuk berkemih. Hal ini dapat disebabkan oleh Benigna Prostat Hipertrofi (BPH) yang dialami pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
L-INKRI-01: Pasien mampu mengontrol pengeluaran urin
L-INKRI-02: Pasien bebas dari komplikasi inkontinensia urin
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
I-INKRI-01: Manajemen Inkontinensia Urin
I-INKRI-02: Latihan Otot Dasar Panggul
Kode:
SDKI: [00016] Inkontinensia Urin
SLKI: L-INKRI-01, L-INKRI-02
SIKI: I-INKRI-01, I-INKRI-02
Jadi, berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan utama pada kasus ini adalah Inkontinensia Urin yang disebabkan oleh Benigna Prostat Hipertrofi (BPH) yang dialami pasien. -
Article No. 18947 | 24 Jun 2025
Klinis : Seorang laki-laki 45 tahun dirawat di diruang penyakit dalam dengan diagnose gagal ginjal kronik. Hasil pemeriksaan fisik: TD 150/100 mmHg, HR 88x/menit, RR 26x/menit, nafas cepat dan dangkal, penggunaan otot bantu nafas (+), Suhu 37,9 0 C dan ditemukan adanya edema pada kedua tungkai, oliguria dan peningkatan berat badan. Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi klinis yang telah diberikan, berikut adalah beberapa masalah keperawatan yang dapat ditetapkan untuk pasien tersebut, beserta penjelasan singkat, kode, dan definisi berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Kelebihan Volume Cairan
- Kode SDKI: 00026
- Definisi: Kondisi di mana terdapat peningkatan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intrasel.
- Penjelasan: Pasien mengalami edema pada kedua tungkai, oliguria, dan peningkatan berat badan, yang menunjukkan adanya kelebihan volume cairan.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- Kode SDKI: 00032
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
- Penjelasan: Pasien mengalami napas cepat dan dangkal, serta penggunaan otot bantu napas, yang menunjukkan ketidakefektifan pola napas.
3. Hipertensi
- Kode SDKI: 00011
- Definisi: Tekanan darah sistolik dan/atau diastolik melebihi batas normal.
- Penjelasan: Pasien memiliki tekanan darah 150/100 mmHg, yang menunjukkan hipertensi.
4. Hipertermia
- Kode SDKI: 00007
- Definisi: Suhu tubuh yang lebih tinggi dari batas normal.
- Penjelasan: Pasien memiliki suhu tubuh 37,9°C, yang menunjukkan adanya hipertermia.
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, perawat perlu mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan diagnostik, dan riwayat kesehatan pasien. Diagnosis keperawatan yang ditetapkan akan menjadi dasar bagi perencanaan, implementasi, dan evaluasi tindakan keperawatan yang diperlukan untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 18948 | 24 Jun 2025
Klinis : Seorang pria usia 55 tahun datang ke IGD dengan perut membesar, kaki bengkak, dan lemas. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya asites dan hipoalbuminemia. Ia memiliki riwayat konsumsi alkohol berat selama 15 tahun. Apa diagnosa keperawatan yang paling tepat?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk pasien pria usia 55 tahun dengan perut membesar, kaki bengkak, lemas, asites, hipoalbuminemia, dan riwayat konsumsi alkohol berat selama 15 tahun adalah:
Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas (NANDA-I Kode: 00092)
Definisi (SIKI): Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau dibutuhkan karena adanya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen pada tingkat seluler.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami gejala-gejala seperti perut membesar, kaki bengkak, dan lemas yang menunjukkan adanya intoleransi aktivitas. Hal ini dapat disebabkan oleh asites dan hipoalbuminemia yang dialami pasien sebagai akibat dari konsumsi alkohol berat dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas harian.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), kode dan definisi terkait diagnosa keperawatan ini adalah:
SDKI Kode: 00092
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau dibutuhkan karena adanya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen pada tingkat seluler.
SLKI Kode: 1209
Definisi: Kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas harian yang diinginkan atau dibutuhkan.
SIKI Kode: I0129
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pasien dalam melakukan aktivitas harian yang diinginkan atau dibutuhkan.
Dengan pemahaman yang diberikan, diharapkan Anda dapat memahami diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan, serta kode dan definisi terkait yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).