Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8689 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki usia 14 bulan dibawa ibunya ke rumah sakit. Ibu merasa sangat khawatir karena kepala anaknya semakin membesar. Hasil pengkajian: lingkar kepala 52 cm (diatas percentile 97%), adanya tanda setting-sun, anak rewel, dan sulit menggerakkan kepala. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? * Gangguan mobilitas fisik Perubahan proses keluarga Ansietas Gangguan perfusi jaringan serebral Risiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Berikut adalah analisis saya tentang kasus tersebut:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Masalah keperawatan utama pada kasus ini adalah Gangguan Perfusi Jaringan Serebral. Hal ini didasarkan pada tanda dan gejala yang dialami anak, yaitu kepala yang semakin membesar, adanya tanda setting-sun, serta anak yang rewel dan sulit menggerakkan kepala. Tanda-tanda ini menunjukkan adanya peningkatan tekanan intrakranial yang dapat mengganggu perfusi darah ke otak.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perfusi jaringan serebral membaik, ditandai dengan:
- Ukuran lingkar kepala dalam rentang normal
- Tidak ada tanda peningkatan tekanan intrakranial (tanda setting-sun hilang)
- Anak dapat bergerak leluasa dan tidak rewel
2. Kecemasan keluarga menurun, ditandai dengan:
- Keluarga dapat mengungkapkan perasaan cemas dengan tenang
- Keluarga dapat menjelaskan kembali informasi yang diberikan terkait kondisi anak
- Keluarga menunjukkan sikap kooperatif dalam pemberian asuhan keperawatan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
- Pantau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (lingkar kepala, tanda setting-sun, perubahan kesadaran)
- Pertahankan posisi semi-fowler untuk meningkatkan aliran balik vena
- Berikan oksigen jika diperlukan untuk menjaga oksigenasi adekuat
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan intrakranial
2. Manajemen Kecemasan
- Kaji tingkat kecemasan keluarga
- Berikan informasi yang jelas dan mudah dipahami terkait kondisi anak
- Dukung keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan pemikiran mereka
- Libatkan keluarga dalam perawatan anak untuk meningkatkan rasa kontrol
- Berikan dukungan emosional dan spiritual jika dibutuhkan
Penjelasan rinci:
Gangguan Perfusi Jaringan Serebral merupakan masalah keperawatan utama pada kasus ini karena adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, seperti kepala yang semakin membesar, tanda setting-sun, serta kesulitan dalam menggerakkan kepala. Hal ini dapat mengganggu aliran darah ke otak dan menyebabkan kerusakan jaringan serebral.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah perbaikan perfusi jaringan serebral, ditandai dengan ukuran lingkar kepala yang kembali normal, hilangnya tanda setting-sun, serta anak yang dapat bergerak leluasa dan tidak rewel lagi. Selain itu, diharapkan juga penurunan kecemasan keluarga, ditandai dengan kemampuan keluarga untuk mengungkapkan perasaan cemas dengan tenang, memahami informasi yang diberikan, serta berpartisipasi aktif dalam perawatan anak.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen peningkatan tekanan intrakranial dan manajemen kecemasan. Pada manajemen peningkatan tekanan intrakranial, perawat perlu memantau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, mempertahankan posisi semi-fowler, memberikan oksigen jika diperlukan, serta berkolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian obat-obatan. Pada manajemen kecemasan, perawat perlu mengkaji tingkat kecemasan keluarga, memberikan informasi yang jelas, mendukung keluarga untuk mengungkapkan perasaan, melibatkan keluarga dalam perawatan anak, serta memberikan dukungan emosional dan spiritual jika dibutuhkan.
Semoga penjelasan ini dapat membantu. Jika ada pertanyaan lain, silakan sampaikan. -
Article No. 8690 | 12 Dec 2024
Klinis : Anak perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke Poliklinik MTBS karena mengalami diare. Hasil pengkajian: anak tampak lemah, tidak nafsu makan, mata cekung, turgor kulit kembali lambat, BB 10 Kg. Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut? * Beri oralit dalam 3 jam pertama Anjurkan minum air matang Berikan makanan tinggi kalori dan protein Beri cairan NaCl 700 ml melalui intravena Kolaborasi pemberian antibiotik
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, tindakan yang tepat, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran pada kasus anak perempuan usia 2 tahun dengan diare.
Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Risiko Dehidrasi Berat
Definisi: Risiko terjadinya penurunan volume cairan ekstraseluler dan intrasellular yang dapat mengancam jiwa.
Karakteristik Definisi: Diare, mata cekung, turgor kulit kembali lambat, berat badan menurun.
Tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut adalah:
1. Beri oralit dalam 3 jam pertama
Pemberian oralit (cairan rehidrasi oral) dalam 3 jam pertama bertujuan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare. Oralit mengandung glukosa dan elektrolit yang dapat cepat diserap oleh tubuh.
2. Anjurkan minum air matang
Pemberian air matang dapat membantu mencegah dehidrasi dan menggantikan cairan yang hilang melalui diare.
3. Berikan makanan tinggi kalori dan protein
Pemberian makanan tinggi kalori dan protein bertujuan untuk mempercepat pemulihan dan mencegah malnutrisi akibat asupan nutrisi yang berkurang.
4. Beri cairan NaCl 700 ml melalui intravena
Pemberian cairan NaCl (natrium klorida) melalui intravena diperlukan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang, terutama pada kasus dehidrasi berat.
5. Kolaborasi pemberian antibiotik
Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian antibiotik diperlukan jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan Terpelihara
Definisi: Tercapainya keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan tubuh.
Kriteria Hasil:
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal
b. Turgor kulit kembali dengan segera
c. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
d. Berat badan meningkat sesuai usia
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Cairan
Tujuan: Mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan cairan tubuh.
Aktivitas:
a. Pantau tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor kulit, berat badan)
b. Catat jumlah dan karakteristik cairan masuk dan keluar
c. Kolaborasi pemberian cairan intravena jika dibutuhkan
2. Terapi Cairan
Tujuan: Memperbaiki keseimbangan cairan tubuh.
Aktivitas:
a. Berikan oralit sesuai rekomendasi
b. Anjurkan minum air putih atau cairan hangat secara bertahap
c. Kolaborasi pemberian cairan intravena jika dibutuhkan
3. Manajemen Nutrisi
Tujuan: Memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pemulihan.
Aktivitas:
a. Berikan makanan tinggi kalori dan protein
b. Anjurkan makan sedikit tapi sering
c. Kolaborasi pemberian suplemen nutrisi jika dibutuhkan
Dengan tindakan dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan anak dapat pulih dari diare dan mencapai keseimbangan cairan serta status nutrisi yang baik.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. -
Article No. 8691 | 12 Dec 2024
Klinis : Pasien perempuan, 60 tahun, mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual. Sakit kepala dirasakan sejak tadi malam. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien tampak menringis, skala nyeri 8/10, Tekanan darah: 180/100 mmHg, HR: 80 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi oksigen: 98%, hasil pemeriksaan Diagnostik menunjukkan Tidak ada kelainan struktural pada CT scan kepala.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri akut
Pasien mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual, dengan skala nyeri 8/10. Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang dirasakan oleh pasien.
2. Ketidakefektifan pola napas
Meskipun saturasi oksigen pasien normal, laju pernapasan pasien meningkat menjadi 22 x/menit, yang dapat menunjukkan adanya ketidakefektifan pola napas.
3. Risiko tinggi perubahan perfusi serebral
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan tekanan darah yang sangat tinggi (180/100 mmHg), yang dapat meningkatkan risiko terjadinya perubahan perfusi serebral.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Terkontrol
a. Pasien mampu mengontrol nyeri kepala hingga mencapai skala nyeri ≤4/10.
b. Pasien dapat mengenali tanda dan gejala nyeri serta mampu melakukan intervensi untuk mengurangi nyeri.
2. Pola Napas Efektif
a. Pasien menunjukkan laju pernapasan normal (12-20 x/menit).
b. Pasien menunjukkan upaya napas yang efektif tanpa tanda-tanda distres pernapasan.
3. Perfusi Serebral Membaik
a. Pasien menunjukkan penurunan tekanan darah ke dalam batas normal.
b. Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan status mental atau defisit neurologis.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
b. Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter.
c. Ajarkan pasien teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
d. Monitor efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
2. Manajemen Jalan Napas
a. Pantau tanda-tanda vital, khususnya laju pernapasan.
b. Ajarkan teknik pernapasan diafragmatik untuk meningkatkan efektivitas pernapasan.
c. Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab ketidakefektifan pola napas.
3. Manajemen Perfusi
a. Pantau tekanan darah secara berkala.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengendalikan hipertensi.
c. Berikan edukasi tentang pentingnya manajemen hipertensi.
d. Pantau tanda-tanda perubahan status mental atau defisit neurologis.
Dalam menyelesaikan kasus ini, perawat harus bekerja sama dengan tim kesehatan lain, seperti dokter, untuk menentukan penyebab dan memberikan pengobatan yang tepat. Perawat juga harus memberikan edukasi dan dukungan kepada pasien dalam mengelola kondisinya. -
Article No. 8692 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang wanita berusia 27 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS karena mengalami perdarahan pasca melahirkan. Pada saat pengkajian, perdarahan sudah tinggal sedikit konjungtiva, bibir, dan kuku terlihat pucat, badan lemah, nafsu makan menurun. Tekanan darah 110/90 mmHg, frekuensi nadi 72 x/menit, frekuensi pernafasan 18 x/menit, Nilai Hb 6,2 g/dL. Apakah diagnosa keperawatan prioritas dari kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, diagnosa keperawatan SDKI yang paling prioritas adalah:
1. Risiko Perdarahan Aktual
Definisi: Risiko terjadinya kehilangan darah dalam jumlah berlebihan dari sistem kardiovaskular.
Faktor Risiko: Perdarahan pasca melahirkan, Nilai Hemoglobin 6,2 g/dL.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengendalian Perdarahan
- Frekuensi perdarahan berkurang
- Tanda-tanda vital stabil
- Tidak ada tanda-tanda syok hipovolemik
2. Perfusi Jaringan Perifer
- Warna konjungtiva, bibir, dan kuku membaik
- Capillary Refill Time (CRT) < 3 detik
- Tidak ada edema perifer
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Monitor Perdarahan
- Observasi jumlah, warna, dan konsistensi perdarahan
- Catat jumlah dan karakteristik perdarahan
- Lakukan kompresi bila perdarahan aktif
2. Manajemen Syok Hipovolemik
- Monitoring Tanda-Tanda Vital secara ketat
- Berikan oksigen jika perlu
- Berikan cairan intravena untuk resusitasi cairan
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi lanjutan (misal: Transfusi Darah)
3. Peningkatan Perfusi Jaringan
- Observasi warna dan suhu kulit
- Lakukan stimulasi sirkulasi (misal: massage ekstremitas)
- Berikan nutrisi/suplemen untuk meningkatkan kadar Hb
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Risiko Perdarahan Aktual" dipilih karena pasien mengalami perdarahan pasca melahirkan yang masih berlangsung, sehingga berisiko mengalami komplikasi syok hipovolemik. Luaran yang diharapkan adalah pengendalian perdarahan dan perbaikan perfusi jaringan perifer. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi monitor perdarahan, manajemen syok hipovolemik, serta peningkatan perfusi jaringan untuk mencapai tujuan tersebut. Kolaborasi dengan tim medis juga diperlukan untuk pemberian terapi lanjutan yang tepat. -
Article No. 8693 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 35 tahun menderita pneumonia. Hasil pengkajian pasien batuk disertai dahak, bernafas dengan otot bantu pernafasan, pernafasan cubing hidung terdengar ronchi di lobus bagian bawah, frekuensi nafas 38 derajat celcius dan frekuensi naf as 35 x/menit apakah tindakan mandiri perawat pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk menghirup dan/atau mengeluarkan udara secara normal.
Faktor yang Berhubungan:
- Peningkatan produksi sekret
- Kelemahan otot pernapasan
Gejala dan Tanda:
- Batuk dengan dahak
- Penggunaan otot bantu pernapasan
- Suara napas tambahan (ronki)
- Peningkatan frekuensi napas
Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI):
1. Pemantauan Pernapasan
2. Manajemen Jalan Napas
3. Manajemen Sekresi
4. Terapi Oksigen
5. Manajemen Demam
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Monitoring Tanda-Tanda Vital
2. Manajemen Jalan Napas
- Bersihkan jalan napas dari sekret
- Berikan posisi semi fowler
3. Manajemen Sekresi
- Bantu batuk efektif
- Lakukan suction jika diperlukan
4. Terapi Oksigen
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
5. Manajemen Demam
- Berikan antipiretik sesuai resep
Tindakan Mandiri Perawat:
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Manajemen jalan napas dengan membersihkan sekret dan memberikan posisi semi fowler
3. Manajemen sekresi dengan membantu batuk efektif dan suction jika diperlukan
4. Pemberian terapi oksigen sesuai kebutuhan
5. Manajemen demam dengan pemberian antipiretik sesuai resep
Peran perawat dalam kondisi ini adalah melakukan tindakan keperawatan secara mandiri untuk memfasilitasi proses penyembuhan pasien dengan pneumonia. Perawat bekerja berdasarkan standar praktik keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melalui SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 8694 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang wanita berusia 27 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS karena mengalami perdarahan pasca melahirkan. Pada saat pengkajian, perdarahan sudah tinggal sedikit konjungtiva, bibir, dan kuku terlihat pucat, badan lemah, nafsu makan menurun. Tekanan darah 110/90 mmHg, frekuensi nadi 72 x/menit, frekuensi pernafasan 18 x/menit, Nilai Hb 6,2 g/dL. Apakah diagnosa keperawatan prioritas dari kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis yang rinci untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan prioritas untuk kasus ini adalah Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif. Pasien mengalami perdarahan pascamelahirkan yang menyebabkan anemia, dengan tanda-tanda seperti konjungtiva, bibir, dan kuku yang pucat, badan lemah, dan penurunan nafsu makan. Hal ini menunjukkan adanya risiko gangguan pada perfusi/aliran darah ke jaringan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan Efektif
- Tanda-tanda vital dalam batas normal (tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 60-100 x/menit, respirasi 12-20 x/menit)
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan
- Kadar Hb dalam batas normal (12-16 g/dL)
- Pasien melaporkan peningkatan energi dan aktivitas
- Pasien melaporkan peningkatan nafsu makan
2. Manajemen Energi
- Pasien dapat beristirahat cukup
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
- Pasien melaporkan peningkatan energi dan penurunan kelelahan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Perdarahan
- Monitor tanda-tanda vital, jumlah, warna, dan karakteristik perdarahan
- Berikan perlakuan local untuk menghentikan perdarahan
- Berikan terapi farmakologis untuk menghentikan perdarahan jika perlu
- Kolaborasi dengan dokter untuk intervensi medis yang tepat
2. Manajemen Cairan
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Berikan transfusi darah jika diperlukan untuk mengatasi anemia
3. Manajemen Nutrisi
- Evaluasi status nutrisi pasien
- Berikan diet yang sesuai untuk meningkatkan kadar Hb
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk intervensi nutrisi yang tepat
4. Manajemen Energi
- Bantu pasien beristirahat cukup
- Anjurkan pasien melakukan aktivitas sesuai toleransi
- Ajarkan teknik manajemen energi
5. Edukasi Kesehatan
- Edukasi pasien dan keluarga terkait kondisi, perawatan, dan pencegahan komplikasi
Implementasi dari intervensi-intervensi ini diharapkan dapat memulihkan perfusi jaringan yang efektif, meningkatkan manajemen energi, dan mencapai luaran yang diharapkan bagi pasien. Evaluasi secara berkala terhadap kondisi pasien sangat penting untuk memastikan efektivitas asuhan keperawatan. -
Article No. 8695 | 12 Dec 2024
Klinis : Pasien perempuan, 60 tahun, mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual. Sakit kepala dirasakan sejak tadi malam. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien tampak menringis, skala nyeri 8/10, Tekanan darah: 180/100 mmHg, HR: 80 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi oksigen: 98%, hasil pemeriksaan Diagnostik menunjukkan Tidak ada kelainan struktural pada CT scan kepala.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Penyebab: Agen pencedera fisik/kimiawi, prosedur diagnostik/terapeutik.
Gejala dan Tanda: Ekspresi wajah mengernyit, merintih, gelisah, mengindikasikan skala nyeri, dan perubahan tanda-tanda vital.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengatur sensasi nyeri.
Indikator:
a. Melaporkan nyeri terkendali
b. Mengenali faktor yang mempengaruhi nyeri
c. Mendemonstrasikan teknik pengurangan nyeri
d. Menunjukkan ekspresi wajah yang rileks
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
Tujuan: Pasien dapat mengontrol nyeri.
Aktivitas:
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/skala nyeri)
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri
c.Kolaborasi pemberian analgesik yang sesuai (misal: parasetamol, NSAID)
d. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri (misal: teknik relaksasi, distraksi)
e. Monitor efektivitas intervensi dan respon pasien terhadap nyeri
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, pusing, dan mual dengan skala nyeri 8/10, serta memiliki riwayat hipertensi. Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang disebabkan oleh agen pencedera fisik/kimiawi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan adalah Kontrol Nyeri, dimana pasien dapat melaporkan nyeri terkendali, mengenali faktor yang mempengaruhi nyeri, mendemonstrasikan teknik pengurangan nyeri, dan menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran adalah Manajemen Nyeri. Intervensi ini bertujuan agar pasien dapat mengontrol nyerinya melalui berbagai aktivitas, seperti mengkaji karakteristik nyeri, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, kolaborasi pemberian analgesik, serta mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output Kontrol Nyeri dan mengatasi kondisi nyeri akut yang dialaminya. -
Article No. 8696 | 12 Dec 2024
Klinis : Pasien perempuan, 60 tahun, mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual. Sakit kepala dirasakan sejak tadi malam. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien tampak menringis, skala nyeri 8/10, Tekanan darah: 180/100 mmHg, HR: 80 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi oksigen: 98%, hasil pemeriksaan Diagnostik menunjukkan Tidak ada kelainan struktural pada CT scan kepala.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengatur atau mengendalikan sensasi tidak nyaman atau rasa sakit.
Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor pencetus nyeri
- Pasien dapat memilih dan melakukan tindakan non-farmakologi untuk mengurangi nyeri
- Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri hingga di bawah skala 4
2. Kenyamanan: Tidak Terganggu
Definisi: Keadaan terespon secara positif terhadap situasi atau kondisi.
Kriteria Hasil:
- Pasien dapat melaporkan nyeri berkurang
- Pasien dapat rileks dan tidur dengan baik
- Pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus nyeri
- Mengkaji riwayat dan respons nyeri sebelumnya
- Mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi nyeri
- Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, terapi musik, atau kompres hangat
- Mengkoordinasikan pemberian analgesik dan memantau efektivitasnya
- Mengevaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri
2. Peningkatan Kenyamanan
- Mengkaji tingkat kenyamanan pasien
- Memfasilitasi lingkungan yang tenang dan kondusif untuk istirahat
- Mengajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres
- Mempertahankan posisi yang nyaman bagi pasien
- Memantau tanda-tanda vital dan gejala yang mempengaruhi kenyamanan
Penjelasan rinci:
Pasien perempuan, 60 tahun, mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual, dengan riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien tampak menringis, skala nyeri 8/10, Tekanan darah: 180/100 mmHg, HR: 80 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi oksigen: 98%, dan tidak ada kelainan struktural pada CT scan kepala. Kondisi ini menunjukkan adanya nyeri akut yang perlu ditangani.
Tujuan asuhan keperawatan adalah agar pasien dapat mengendalikan nyerinya (Kontrol Nyeri) dan mencapai kenyamanan yang tidak terganggu. Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Nyeri dan Peningkatan Kenyamanan. Manajemen Nyeri bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, serta menggunakan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri. Peningkatan Kenyamanan bertujuan untuk memfasilitasi lingkungan yang kondusif dan mengajarkan teknik relaksasi untuk meningkatkan kenyamanan pasien. -
Article No. 8697 | 12 Dec 2024
Klinis : Seorang wanita berusia 27 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS karena mengalami perdarahan pasca melahirkan. Pada saat pengkajian, perdarahan sudah tinggal sedikit konjungtiva, bibir, dan kuku terlihat pucat, badan lemah, nafsu makan menurun. Tekanan darah 110/90 mmHg, frekuensi nadi 72 x/menit, frekuensi pernafasan 18 x/menit, Nilai Hb 6,2 g/dL. Apakah diagnosa keperawatan prioritas dari kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan prioritas yang sesuai dengan kasus tersebut adalah:
1. Risiko Perdarahan Aktif (00206)
- Definisi: Rentan mengalami kehilangan darah dalam jumlah yang membahayakan, yang dapat diobservasi atau dilaporkan.
- Faktor Risiko: Perdarahan pasca persalinan, Penurunan kadar hemoglobin.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Perdarahan (0413)
- Definisi: Kemampuan untuk mencegah atau mengendalikan kehilangan darah.
- Indikator:
a. Perdarahan terkontrol
b. Volume darah terkompensasi
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal
d. Kadar hemoglobin dalam batas normal
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Perdarahan (6540)
- Definisi: Mengidentifikasi dan mengendalikan perdarahan aktual atau potensial.
- Aktivitas:
a. Pantau tanda-tanda vital secara berkala
b. Observasi lokasi, jumlah, dan karakteristik perdarahan
c. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
d. Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan
e. Berikan terapi farmakologis untuk menghentikan perdarahan (misalnya, oksitosin, misoprostol)
f. Terapkan tindakan untuk menghentikan perdarahan (misalnya, kompresi, tampon)
g. Jelaskan penyebab, prognosis, dan penatalaksanaan perdarahan kepada pasien dan keluarga
2. Manajemen Hipovolemia (4120)
- Definisi: Intervensi untuk mengatasi ketidakseimbangan volume cairan.
- Aktivitas:
a. Pantau tanda-tanda vital secara berkala
b. Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan
c. Pantau intake dan output cairan
d. Pantau kadar hemoglobin/hematokrit
e. Berikan terapi darah (transfusi) sesuai indikasi
f. Anjurkan pasien untuk beristirahat
3. Edukasi Kesehatan (5510)
- Definisi: Memfasilitasi pembelajaran yang terencana untuk mempengaruhi perilaku dan gaya hidup yang mendukung kesehatan.
- Aktivitas:
a. Identifikasi kebutuhan belajar pasien dan keluarga
b. Jelaskan penyebab, pencegahan, dan penatalaksanaan perdarahan pasca persalinan
c. Berikan informasi tentang tanda-tanda perdarahan yang perlu dilaporkan
d. Dorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan prioritas adalah "Risiko Perdarahan Aktif" karena pasien mengalami perdarahan pasca melahirkan, penurunan kadar hemoglobin, dan tanda-tanda hipoperfusi jaringan (konjungtiva, bibir, dan kuku pucat, badan lemah, nafsu makan menurun). Tujuan luaran yang diharapkan adalah Kontrol Perdarahan, yaitu kemampuan pasien untuk mencegah atau mengendalikan kehilangan darah. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Perdarahan, Manajemen Hipovolemia, dan Edukasi Kesehatan untuk mengatasi perdarahan dan komplikasi terkait, serta memfasilitasi pembelajaran pasien dan keluarga dalam pencegahan dan penanganan perdarahan pasca persalinan. -
Article No. 8698 | 12 Dec 2024
Klinis : Pasien perempuan, 60 tahun, mengeluh sakit kepala hebat, pusing, dan mual. Sakit kepala dirasakan sejak tadi malam. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien tampak menringis, skala nyeri 8/10, Tekanan darah: 180/100 mmHg, HR: 80 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,7°C, Saturasi oksigen: 98%, hasil pemeriksaan Diagnostik menunjukkan Tidak ada kelainan struktural pada CT scan kepala.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci terkait kondisi pasien yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (hipertensi) sebagaimana ditunjukkan dengan keluhan sakit kepala hebat, pusing, dan skala nyeri 8/10.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
a. Pasien dapat melaporkan penurunan skala nyeri.
b. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
c. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
a. Kaji nyeri secara komprehensif, mencakup lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus nyeri.
b. Berikan obat-obatan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, dan distraksi.
d. Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi manajemen nyeri.
e. Kolaborasi dengan dokter untuk mengevaluasi efektivitas manajemen nyeri dan melakukan penyesuaian pengobatan, jika diperlukan.
Penjelasan Rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (hipertensi) ditunjukkan dengan keluhan sakit kepala hebat, pusing, dan skala nyeri 8/10. Hipertensi dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, yang menimbulkan gejala nyeri kepala.
2. Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Manajemen Nyeri: Mengacu pada kemampuan pasien untuk melaporkan penurunan skala nyeri, mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif, dan beristirahat dengan nyaman. Ini merupakan tujuan utama dalam mengatasi nyeri akut yang dialami pasien.
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
- Manajemen Nyeri: Meliputi pengkajian nyeri secara komprehensif, pemberian analgesik sesuai resep, pengajaran teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, pelibatan pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan dokter untuk mengevaluasi dan menyesuaikan pengobatan, jika diperlukan. Tujuannya adalah membantu pasien mencapai penurunan skala nyeri, penguasaan teknik manajemen nyeri, dan kenyamanan beristirahat.
Saya harap penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan atau hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya.