Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8765 | 12 Dec 2024
Klinis : jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada kiri.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Kardiak Berhubungan dengan Ketidakseimbangan Suplai dan Kebutuhan Oksigen
- Definisi: Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke jantung yang dapat berdampak pada fungsi jantung.
- Ciri-ciri: Jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada kiri.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemantauan Kardiovaskular
- Definisi: Pengumpulan dan analisis data terkait sistem kardiovaskular untuk memantau status kesehatan.
- Tujuan: Memantau tanda-tanda vital, mendeteksi perubahan status kardiovaskular, dan mencegah komplikasi.
2. Manajemen Perfusi Jaringan
- Definisi: Intervensi untuk mempertahankan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh.
- Tujuan: Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi proses penyembuhan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Pengukuran dan perekaman parameter vital tubuh untuk mendeteksi perubahan status kesehatan.
- Tujuan: Mengidentifikasi perubahan status kesehatan dan mengambil tindakan yang tepat.
2. Manajemen Nyeri
- Definisi: Intervensi untuk membantu pasien mengurangi atau mengendalikan rasa nyeri.
- Tujuan: Mengurangi atau menghilangkan nyeri dan meningkatkan kenyamanan pasien.
3. Terapi Oksigen
- Definisi: Pemberian oksigen tambahan untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
- Tujuan: Meningkatkan oksigenasi jaringan dan mencegah komplikasi akibat hipoksia.
Diharapkan intervensi keperawatan ini dapat membantu mengatasi kondisi jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada kiri yang dialami pasien. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut jika ada hal yang perlu klarifikasi. -
Article No. 8766 | 12 Dec 2024
Klinis : memiliki riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, dan pemasangan ring jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Intake Berlebih berhubungan dengan riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi.
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi. Kondisi ini meningkatkan risiko ketidakseimbangan nutrisi, yaitu intake berlebih. Pasien perlu diawasi dan dievaluasi asupan nutrisinya, terutama terkait konsumsi makanan tinggi kolesterol dan natrium.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak berhubungan dengan pemasangan ring jantung.
Penjelasan:
Pasien telah menjalani pemasangan ring jantung, yang menunjukkan adanya gangguan pada perfusi jaringan jantung. Hal ini perlu diperhatikan dan dipantau agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Perawat harus memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat dan memonitor tanda-tanda vital serta gejala terkait perfusi jantung.
3. Risiko Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan riwayat hipertensi dan pemasangan ring jantung.
Penjelasan:
Pasien dengan riwayat hipertensi dan pemasangan ring jantung memiliki risiko ketidakseimbangan cairan, baik kelebihan maupun kekurangan. Perawat perlu memantau asupan dan pengeluaran cairan pasien, serta mengidentifikasi tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan panduan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. -
Article No. 8767 | 12 Dec 2024
Klinis : merasa cemas dan khawatir
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi merasa cemas dan khawatir.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi merasa cemas dan khawatir adalah "Kecemasan". Kecemasan didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan respons otonom, perasaan tegang yang mempengaruhi perilaku dan dapat dirasakan sebagai ancaman. Kecemasan muncul akibat sumber penyebab yang tidak jelas dan bersifat subjektif.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Klien dapat mengidentifikasi faktor penyebab kecemasan.
2. Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
3. Klien dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan.
4. Klien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan beradaptasi dengan situasi yang menyebabkan kecemasan.
5. Klien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengatasi kecemasan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Kaji tingkat kecemasan klien menggunakan instrumen/alat ukur yang sesuai.
2. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan klien.
3. Berikan informasi tentang kecemasan, penyebab, dan cara mengatasi.
4. Ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam, distraksi, visualisasi, dll) untuk mengurangi kecemasan.
5. Libatkan keluarga/significant other dalam memberikan dukungan emosional.
6. Berikan reinforcement positif pada upaya klien dalam mengatasi kecemasan.
7. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog, psikiater) jika diperlukan.
8. Monitor tanda-tanda vital dan respons fisiologis klien terhadap kecemasan.
9. Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi jika diperlukan.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Kecemasan" dipilih karena klien menunjukkan gejala merasa cemas dan khawatir, yang merupakan indikator utama dari diagnosa tersebut. Luaran yang diharapkan meliputi kemampuan klien dalam mengidentifikasi penyebab, mendemonstrasikan teknik relaksasi, menunjukkan penurunan tingkat kecemasan, serta peningkatan kemampuan beradaptasi dan mengatasi kecemasan. Intervensi keperawatan diarahkan pada pengkajian, pemberian informasi, pelatihan teknik relaksasi, melibatkan keluarga, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas intervensi dan melakukan modifikasi jika diperlukan. -
Article No. 8768 | 12 Dec 2024
Klinis : Nyeri menjalar ke punggung belakang dengan skala nyeri 3 dari 10
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Punggung Bawah
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Punggung Bawah adalah rasa tidak nyaman yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah, dapat menyebar ke arah kaki, dengan intensitas bervariasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat mengontrol nyeri
2. Pasien dapat beraktivitas tanpa nyeri
3. Pasien dapat tidur dengan nyaman
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Monitor efektivitas intervensi
2. Peningkatan Mobilitas Fisik
- Perbaiki postur tubuh
- Latihan peregangan dan penguatan otot punggung
- Ajarkan teknik relaksasi
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, saya telah memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar PPNI untuk kondisi nyeri menjalar ke punggung belakang dengan skala nyeri 3 dari 10. Silakan bertanya jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 8769 | 12 Dec 2024
Klinis : Nyeri menjalar ke punggung belakang dengan skala nyeri 3 dari 10
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi nyeri menjalar ke punggung belakang dengan skala nyeri 3 dari 10.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain, 1994).
Karakteristik definisi nyeri akut dari SDKI adalah:
- Melaporkan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
- Menunjukkan perubahan fisiologis (misalnya, peningkatan tekanan darah, denyut nadi, atau respirasi)
- Menunjukkan perubahan perilaku (misalnya, ekspresi wajah, gerakan protektif, atau perubahan pola tidur)
- Menggambarkan nyeri sebagai menyakitkan
- Menunjukkan lokasi dan karakteristik nyeri (misalnya, menjalar ke punggung belakang)
- Melaporkan skala nyeri 3 dari 10
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien akan melaporkan penurunan skala nyeri menjadi 1 atau 2 dari 10 setelah intervensi keperawatan.
- Pasien akan menunjukkan penurunan perubahan fisiologis (misalnya, penurunan tekanan darah, denyut nadi, atau respirasi).
- Pasien akan menunjukkan penurunan perubahan perilaku (misalnya, ekspresi wajah yang lebih rileks, gerakan yang lebih santai, atau pola tidur yang lebih baik).
- Pasien akan menunjukkan kemampuan untuk mengatasi nyeri dengan menggunakan strategi manajemen nyeri yang efektif.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Nyeri:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi/pemicu nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk menentukan intervensi farmakologis yang sesuai, seperti pemberian analgesik.
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti teknik relaksasi, distraksi, atau terapi panas/dingin.
- Pantau efektivitas intervensi yang diberikan dan lakukan evaluasi secara berkala.
b. Kontrol Lingkungan:
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk mengurangi faktor-faktor yang dapat memperburuk nyeri.
- Fasilitasi istirahat dan tidur yang cukup bagi pasien.
- Minimalkan gangguan eksternal yang dapat memicu atau meningkatkan nyeri.
c. Dukungan Emosional:
- Berikan empati dan perhatian kepada pasien untuk membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan koping.
- Libatkan keluarga atau significant others dalam proses perawatan untuk memberikan dukungan emosional.
- Berikan edukasi dan informasi yang jelas kepada pasien dan keluarga mengenai nyeri dan manajemennya.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu penurunan skala nyeri, penurunan perubahan fisiologis dan perilaku, serta peningkatan kemampuan dalam mengatasi nyeri. -
Article No. 8770 | 12 Dec 2024
Klinis : tampak lemah, menggunakan otot bantu napas, terlihat cemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam menjawab pertanyaan ini, saya akan menggunakan pendekatan standar asuhan keperawatan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), yaitu SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang dipaparkan, yaitu tampak lemah, menggunakan otot bantu napas, dan terlihat cemas, maka diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Penurunan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat mempertahankan jalan napas terbuka
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif
- Pasien tidak mengalami kesulitan bernapas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen jalan napas
- Pemberian oksigen
- Fisioterapi dada
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan ini menggambarkan kondisi pasien yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan jalan napas yang terbuka, sehingga membutuhkan intervensi keperawatan untuk membantu pasien dalam membersihkan saluran napas dan mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti manajemen jalan napas, pemberian oksigen, dan fisioterapi dada, untuk membantu pasien mencapai luaran keperawatan yang diharapkan, yaitu dapat mempertahankan jalan napas terbuka, mengeluarkan sekret dengan efektif, dan tidak mengalami kesulitan bernapas. -
Article No. 8771 | 12 Dec 2024
Klinis : riwayat hipertensi, kolestrol tinggi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat pagi. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi dengan riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Faktor Risiko: Riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengatasi masalah kesehatan secara efektif.
Faktor Risiko: Riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
- Faktor Risiko: Penyakit kronis, seperti hipertensi dan dislipidemia (kolesterol tinggi).
- Intervensi Keperawatan: Edukasi tentang diet yang sesuai, pemantauan asupan nutrisi, dan kolaborasi dengan ahli gizi.
2. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengatasi masalah kesehatan secara efektif.
- Faktor Risiko: Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan diri, seperti pada penyakit kronis.
- Intervensi Keperawatan: Edukasi tentang penyakit, manajemen gaya hidup, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perilaku Nutrisi: Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pasien dapat menjaga asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
2. Manajemen Penyakit Kronis: Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pasien dapat mengelola penyakit kronis secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi: Intervensi untuk memastikan asupan nutrisi yang adekuat.
2. Pendidikan Kesehatan: Intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien dalam mengelola penyakit kronis.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 8772 | 12 Dec 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam merespon pertanyaan mengenai kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi "nyeri", saya sebagai seorang dokter atau perekam medik akan menjawab sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 R52 digunakan untuk mengklasifikasikan nyeri yang tidak terspesifikasi secara lebih detail. Ini merupakan kode yang mencakup berbagai jenis nyeri yang tidak dapat diklasifikasikan secara spesifik ke dalam kode lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik untuk "nyeri" secara umum.
- Deskripsi: Tidak ada prosedur/tindakan medis yang spesifik untuk menangani nyeri tanpa diagnosis yang lebih spesifik. Penanganan nyeri biasanya terkait dengan diagnosis yang mendasarinya, seperti pemberian analgetik, terapi fisik, dan lain-lain.
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM tidak memiliki kode prosedur yang spesifik untuk menangani "nyeri" secara umum. Penanganan nyeri biasanya disesuaikan dengan diagnosis yang mendasarinya, seperti pemberian analgetik, terapi fisik, intervensi bedah, dan lain-lain. Kode prosedur ICD-9-CM akan terkait dengan tindakan spesifik yang dilakukan untuk menangani penyebab nyeri tersebut. -
Article No. 8773 | 12 Dec 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan pasien mengeluh nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Tanda dan gejala utama: Pasien mengeluh nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman, dan tidak menunjukkan tanda-tanda komplikasi yang mengancam jiwa.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Intervensi untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan atau memperberat nyeri, serta meningkatkan kemampuan pasien untuk mentoleransi nyeri.
- Pemantauan Kardiovaskular: Intervensi untuk mengidentifikasi dan memantau tanda-tanda dan gejala gangguan kardiovaskular. -
Article No. 8774 | 12 Dec 2024
Klinis : Nyeri punggung bawah, nyeri perut, mual, muntah, nafsu makan menurun, BAB BAK dbn. Demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sebutkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Mual
3. Penurunan Nafsu Makan
4. Perubahan Pola Eliminasi
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut:
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah tersebut.
- SLKI: Tindakan untuk mengenali, mencegah, dan mengurangi nyeri.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk menilai, mencegah, dan mengurangi nyeri.
2. Mual:
- SDKI: Pengalaman subjektif tidak menyenangkan yang mengarah pada keinginan untuk memuntahkan isi perut.
- SLKI: Tindakan untuk mengenali, mencegah, dan mengurangi mual.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk menilai, mencegah, dan mengurangi mual.
3. Penurunan Nafsu Makan:
- SDKI: Berkurangnya keinginan untuk makan.
- SLKI: Tindakan untuk memelihara dan meningkatkan asupan nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan asupan nutrisi.
4. Perubahan Pola Eliminasi:
- SDKI: Perubahan dalam frekuensi, konsistensi, atau karakteristik eliminasi urin dan/atau feses yang tidak sesuai dengan kondisi normal.
- SLKI: Tindakan untuk mempertahankan pola eliminasi yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan pola eliminasi yang optimal.
Dalam konteks kondisi yang Anda sebutkan, yaitu nyeri punggung bawah, nyeri perut, mual, muntah, nafsu makan menurun, BAB BAK dengan demam, diagnosa keperawatan yang tepat mencakup nyeri akut, mual, penurunan nafsu makan, dan perubahan pola eliminasi. Setiap diagnosa keperawatan memiliki definisi, hasil yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI.