Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8760 | 12 Dec 2024
Klinis : pasien batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan: Pasien mengalami batuk berdahak, yang mengindikasikan adanya hambatan pada pembersihan sekresi dari saluran napas. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien mengalami kesulitan dalam mengeluarkan dahak dan mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan.
- Faktor Risiko: Peningkatan produksi sekresi, retensidi sekresi, kelemahan otot pernapasan.
- Batasan Karakteristik: Batuk, produksi dahak yang berlebihan, napas cuping hidung, dispnea.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan Keperawatan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Kriteria Hasil: Frekuensi batuk menurun, produksi dahak menurun, tidak ada tanda-tanda sumbatan jalan napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Jalan Napas, Terapi Batuk, Perawatan Mulut.
- Aktivitas Keperawatan: Monitor status pernapasan, bantu pasien batuk efektif, berikan hidrasi yang adekuat, lakukan suction jika perlu. -
Article No. 8761 | 12 Dec 2024
Klinis : luka post op
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi luka post-op.
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi:
Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit dan jaringan di bawahnya.
Faktor Risiko:
- Prosedur pembedahan
Gejala dan Tanda:
- Adanya luka terbuka pada kulit
- Nyeri atau rasa tidak nyaman pada area luka
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Luas luka
- Kedalaman luka
- Tanda infeksi
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Integritas kulit membaik
- Tidak ada tanda infeksi
- Nyeri berkurang
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Perawatan luka
- Manajemen nyeri
- Pencegahan infeksi
Penjelasan Singkat:
Luka post-op dapat menyebabkan integritas kulit terganggu, di mana terdapat kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit dan jaringan di bawahnya. Diagnosa ini berfokus pada penilaian luas, kedalaman, dan tanda-tanda infeksi pada luka. Tujuan keperawatan adalah memulihkan integritas kulit, mencegah infeksi, dan mengelola nyeri. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi perawatan luka, manajemen nyeri, dan pencegahan infeksi. -
Article No. 8762 | 12 Dec 2024
Klinis : hamil di luar nikah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan persona sebagai pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi hamil di luar nikah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan Kehamilan di Luar Nikah
2. Stress Psikologis berhubungan dengan Kehamilan di Luar Nikah
3. Isolasi Sosial berhubungan dengan Kehamilan di Luar Nikah
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Citra Tubuh: Persepsi negatif individu terhadap tubuhnya yang dapat menimbulkan perasaan malu, rendah diri, dan ketidaknyamanan.
2. Stress Psikologis: Suatu kondisi yang ditandai dengan adanya respon psikologis, perilaku, dan fisiologis individu yang tidak adaptif terhadap tuntutan internal maupun eksternal.
3. Isolasi Sosial: Suatu keadaan di mana individu mengalami keterbatasan dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungannya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Citra Tubuh Positif: Individu dapat menerima dan menghargai tubuhnya.
2. Manajemen Stres: Individu dapat mengelola stres yang dialaminya secara efektif.
3. Interaksi Sosial: Individu dapat terlibat dalam interaksi sosial yang memuaskan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Citra Tubuh: Intervensi untuk membantu individu dalam menerima dan menghargai kondisi tubuhnya.
2. Manajemen Stres: Intervensi untuk membantu individu dalam mengelola stres yang dialaminya.
3. Peningkatan Interaksi Sosial: Intervensi untuk memfasilitasi individu dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungannya.
Dalam kasus hamil di luar nikah, perawat harus memahami dan menerapkan standar-standar tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas, serta mendukung klien dalam menghadapi tantangan yang dihadapinya. -
Article No. 8763 | 12 Dec 2024
Klinis : 50% remaja di desa berpacaran, 25% melakukan kontak fisik, 7% hamil di luar nikah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kehamilan yang tidak diinginkan
Penjelasan:
Risiko Kehamilan yang tidak diinginkan adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda paparkan, dimana 7% remaja di desa tersebut hamil di luar nikah. Hal ini menunjukkan adanya perilaku seksual yang berisiko pada remaja, yang dapat berdampak pada kehamilan yang tidak diinginkan.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak dikehendaki.
Faktor Risiko: Hubungan seksual aktif, kurangnya pengetahuan tentang kontrasepsi, ketidakmampuan mengakses kontrasepsi, penyalahgunaan narkoba.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Individu tidak mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Edukasi tentang kesehatan reproduksi dan metode kontrasepsi.
2. Fasilitasi akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi dan kontrasepsi.
3. Konseling terkait pengambilan keputusan dalam aktivitas seksual.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 8764 | 12 Dec 2024
Klinis : 50% remaja di desa berpacaran, 25% melakukan kontak fisik, 7% hamil di luar nikah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kasus yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Perilaku seksual berisiko
Definisi: Pola atau aktivitas seksual yang dapat menyebabkan konsekuensi negatif bagi individu.
Faktor yang mempengaruhi: Faktor perkembangan, sosial budaya, dan psikologis.
2. Kurang pengetahuan
Definisi: Kekurangan informasi kognitif yang diperlukan untuk berfungsi secara efektif.
Faktor yang mempengaruhi: Kurangnya paparan informasi, pemahaman yang salah, dan keterampilan belajar yang buruk.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perilaku seksual aman
Definisi: Individu menunjukkan perilaku seksual yang dapat mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan.
Kriteria hasil:
- Individu menunda aktivitas seksual
- Individu menggunakan kontrasepsi yang sesuai
- Individu menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
2. Pengetahuan: Kesehatan seksual
Definisi: Individu mendemonstrasikan pemahaman yang memadai tentang kesehatan seksual.
Kriteria hasil:
- Individu dapat menjelaskan informasi dasar tentang kesehatan seksual
- Individu dapat mengidentifikasi perilaku seksual yang aman
- Individu dapat menjelaskan konsekuensi dari perilaku seksual berisiko
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pendidikan Kesehatan: Kesehatan Reproduksi Remaja
- Memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi, kehamilan, dan kontrasepsi
- Menggunakan media visual dan diskusi interaktif untuk meningkatkan pemahaman
- Melibatkan orang tua dan guru untuk mendukung edukasi
2. Konseling: Pengambilan Keputusan Seksual
- Memfasilitasi diskusi tentang nilai-nilai, sikap, dan perilaku seksual
- Membantu remaja mengidentifikasi risiko dan konsekuensi dari perilaku seksual
- Membantu remaja membuat rencana untuk menunda aktivitas seksual atau menggunakan kontrasepsi
3. Dukungan Psikososial: Pencegahan Kehamilan Remaja
- Menyediakan konseling dan dukungan emosional bagi remaja yang berisiko atau hamil
- Mengkoordinasikan layanan kesehatan, sosial, dan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan remaja
- Melibatkan keluarga dan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu perilaku seksual yang aman dan peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan seksual. Hal ini akan membantu mencegah dampak negatif seperti kehamilan di luar nikah dan meningkatkan kesejahteraan remaja.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Wassalamualaikum. -
Article No. 8765 | 12 Dec 2024
Klinis : jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada kiri.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Kardiak Berhubungan dengan Ketidakseimbangan Suplai dan Kebutuhan Oksigen
- Definisi: Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke jantung yang dapat berdampak pada fungsi jantung.
- Ciri-ciri: Jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada kiri.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemantauan Kardiovaskular
- Definisi: Pengumpulan dan analisis data terkait sistem kardiovaskular untuk memantau status kesehatan.
- Tujuan: Memantau tanda-tanda vital, mendeteksi perubahan status kardiovaskular, dan mencegah komplikasi.
2. Manajemen Perfusi Jaringan
- Definisi: Intervensi untuk mempertahankan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh.
- Tujuan: Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi proses penyembuhan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Pengukuran dan perekaman parameter vital tubuh untuk mendeteksi perubahan status kesehatan.
- Tujuan: Mengidentifikasi perubahan status kesehatan dan mengambil tindakan yang tepat.
2. Manajemen Nyeri
- Definisi: Intervensi untuk membantu pasien mengurangi atau mengendalikan rasa nyeri.
- Tujuan: Mengurangi atau menghilangkan nyeri dan meningkatkan kenyamanan pasien.
3. Terapi Oksigen
- Definisi: Pemberian oksigen tambahan untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
- Tujuan: Meningkatkan oksigenasi jaringan dan mencegah komplikasi akibat hipoksia.
Diharapkan intervensi keperawatan ini dapat membantu mengatasi kondisi jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada kiri yang dialami pasien. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut jika ada hal yang perlu klarifikasi. -
Article No. 8766 | 12 Dec 2024
Klinis : memiliki riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, dan pemasangan ring jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Intake Berlebih berhubungan dengan riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi.
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi. Kondisi ini meningkatkan risiko ketidakseimbangan nutrisi, yaitu intake berlebih. Pasien perlu diawasi dan dievaluasi asupan nutrisinya, terutama terkait konsumsi makanan tinggi kolesterol dan natrium.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak berhubungan dengan pemasangan ring jantung.
Penjelasan:
Pasien telah menjalani pemasangan ring jantung, yang menunjukkan adanya gangguan pada perfusi jaringan jantung. Hal ini perlu diperhatikan dan dipantau agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Perawat harus memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat dan memonitor tanda-tanda vital serta gejala terkait perfusi jantung.
3. Risiko Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan riwayat hipertensi dan pemasangan ring jantung.
Penjelasan:
Pasien dengan riwayat hipertensi dan pemasangan ring jantung memiliki risiko ketidakseimbangan cairan, baik kelebihan maupun kekurangan. Perawat perlu memantau asupan dan pengeluaran cairan pasien, serta mengidentifikasi tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan panduan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. -
Article No. 8767 | 12 Dec 2024
Klinis : merasa cemas dan khawatir
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi merasa cemas dan khawatir.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi merasa cemas dan khawatir adalah "Kecemasan". Kecemasan didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan respons otonom, perasaan tegang yang mempengaruhi perilaku dan dapat dirasakan sebagai ancaman. Kecemasan muncul akibat sumber penyebab yang tidak jelas dan bersifat subjektif.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Klien dapat mengidentifikasi faktor penyebab kecemasan.
2. Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
3. Klien dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan.
4. Klien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan beradaptasi dengan situasi yang menyebabkan kecemasan.
5. Klien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengatasi kecemasan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Kaji tingkat kecemasan klien menggunakan instrumen/alat ukur yang sesuai.
2. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan klien.
3. Berikan informasi tentang kecemasan, penyebab, dan cara mengatasi.
4. Ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam, distraksi, visualisasi, dll) untuk mengurangi kecemasan.
5. Libatkan keluarga/significant other dalam memberikan dukungan emosional.
6. Berikan reinforcement positif pada upaya klien dalam mengatasi kecemasan.
7. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog, psikiater) jika diperlukan.
8. Monitor tanda-tanda vital dan respons fisiologis klien terhadap kecemasan.
9. Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi jika diperlukan.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Kecemasan" dipilih karena klien menunjukkan gejala merasa cemas dan khawatir, yang merupakan indikator utama dari diagnosa tersebut. Luaran yang diharapkan meliputi kemampuan klien dalam mengidentifikasi penyebab, mendemonstrasikan teknik relaksasi, menunjukkan penurunan tingkat kecemasan, serta peningkatan kemampuan beradaptasi dan mengatasi kecemasan. Intervensi keperawatan diarahkan pada pengkajian, pemberian informasi, pelatihan teknik relaksasi, melibatkan keluarga, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas intervensi dan melakukan modifikasi jika diperlukan. -
Article No. 8768 | 12 Dec 2024
Klinis : Nyeri menjalar ke punggung belakang dengan skala nyeri 3 dari 10
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Punggung Bawah
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Punggung Bawah adalah rasa tidak nyaman yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah, dapat menyebar ke arah kaki, dengan intensitas bervariasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat mengontrol nyeri
2. Pasien dapat beraktivitas tanpa nyeri
3. Pasien dapat tidur dengan nyaman
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Monitor efektivitas intervensi
2. Peningkatan Mobilitas Fisik
- Perbaiki postur tubuh
- Latihan peregangan dan penguatan otot punggung
- Ajarkan teknik relaksasi
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, saya telah memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar PPNI untuk kondisi nyeri menjalar ke punggung belakang dengan skala nyeri 3 dari 10. Silakan bertanya jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 8769 | 12 Dec 2024
Klinis : Nyeri menjalar ke punggung belakang dengan skala nyeri 3 dari 10
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi nyeri menjalar ke punggung belakang dengan skala nyeri 3 dari 10.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain, 1994).
Karakteristik definisi nyeri akut dari SDKI adalah:
- Melaporkan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
- Menunjukkan perubahan fisiologis (misalnya, peningkatan tekanan darah, denyut nadi, atau respirasi)
- Menunjukkan perubahan perilaku (misalnya, ekspresi wajah, gerakan protektif, atau perubahan pola tidur)
- Menggambarkan nyeri sebagai menyakitkan
- Menunjukkan lokasi dan karakteristik nyeri (misalnya, menjalar ke punggung belakang)
- Melaporkan skala nyeri 3 dari 10
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien akan melaporkan penurunan skala nyeri menjadi 1 atau 2 dari 10 setelah intervensi keperawatan.
- Pasien akan menunjukkan penurunan perubahan fisiologis (misalnya, penurunan tekanan darah, denyut nadi, atau respirasi).
- Pasien akan menunjukkan penurunan perubahan perilaku (misalnya, ekspresi wajah yang lebih rileks, gerakan yang lebih santai, atau pola tidur yang lebih baik).
- Pasien akan menunjukkan kemampuan untuk mengatasi nyeri dengan menggunakan strategi manajemen nyeri yang efektif.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Nyeri:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi/pemicu nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk menentukan intervensi farmakologis yang sesuai, seperti pemberian analgesik.
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti teknik relaksasi, distraksi, atau terapi panas/dingin.
- Pantau efektivitas intervensi yang diberikan dan lakukan evaluasi secara berkala.
b. Kontrol Lingkungan:
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk mengurangi faktor-faktor yang dapat memperburuk nyeri.
- Fasilitasi istirahat dan tidur yang cukup bagi pasien.
- Minimalkan gangguan eksternal yang dapat memicu atau meningkatkan nyeri.
c. Dukungan Emosional:
- Berikan empati dan perhatian kepada pasien untuk membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan koping.
- Libatkan keluarga atau significant others dalam proses perawatan untuk memberikan dukungan emosional.
- Berikan edukasi dan informasi yang jelas kepada pasien dan keluarga mengenai nyeri dan manajemennya.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu penurunan skala nyeri, penurunan perubahan fisiologis dan perilaku, serta peningkatan kemampuan dalam mengatasi nyeri.