Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10905 | 14 Jan 2025
Klinis : nyeri dada
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat professional, saya akan memberikan rekomendasi yang rinci dan terperinci untuk penanganan kondisi nyeri dada berdasarkan standar asuhan keperawatan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai untuk kondisi nyeri dada adalah "Nyeri Akut" (00132). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut. Kondisi ini ditandai dengan keluhan nyeri dada yang mendadak, kuat, dan tajam.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Tingkat Nyeri Terkontrol (0408): Pasien dapat melaporkan bahwa nyeri dada berkurang hingga level yang dapat diterima, dengan skor nyeri ≤ 3 pada skala 0-10.
2. Pengendalian Nyeri (1605): Pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik-teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri dada secara efektif.
3. Status Kardiovaskular (0902): Tanda-tanda vital pasien (tekanan darah, nadi, respirasi) stabil dan berada dalam rentang normal.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang diperlukan:
1. Manajemen Nyeri (1400):
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor pencetus nyeri.
- Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri dada.
- Ajarkan pasien teknik-teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan terapi panas/dingin.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Pemantauan Tanda-Tanda Vital (6680):
- Pantau tanda-tanda vital pasien (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu) secara teratur.
- Identifikasi perubahan atau penyimpangan dari nilai normal dan laporkan kepada dokter.
- Lakukan interpretasi data dan analisis tren untuk memantau status kardiovaskular pasien.
3. Edukasi Kesehatan (5510):
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan penatalaksanaan nyeri dada.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang faktor risiko penyakit kardiovaskular dan langkah-langkah pencegahan.
- Dorong pasien untuk aktif berpartisipasi dalam perawatan diri dan mengikuti rencana pengobatan.
Melalui penerapan diagnosa keperawatan yang tepat, pencapaian luaran/output yang diharapkan, dan implementasi intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan kondisi nyeri dada pada pasien dapat teratasi dan status kardiovaskularnya dapat ditingkatkan. -
Article No. 10906 | 14 Jan 2025
Klinis : terpasang ventilator mekanik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang terpasang ventilator mekanik.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
- Definisi: Ketidakmampuan sistem pernapasan untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida.
- Penyebab: Ketidakmampuan sistem pernapasan, obstruksi jalan napas, penyakit paru-paru, dan penggunaan ventilator mekanik.
2. Kesiapan Meningkatkan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan atau meningkatkan bersihan jalan napas yang efektif.
- Penyebab: Adanya obstruksi jalan napas, penggunaan ventilator mekanik, dan ketidakmampuan untuk mengeluarkan secret.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan replikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan penyakit.
- Penyebab: Penggunaan ventilator mekanik dan prosedur invasif lainnya.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Menyediakan standar diagnosis keperawatan yang diakui secara nasional dan dapat digunakan sebagai acuan dalam praktik keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan intervensi yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menyediakan standar luaran keperawatan yang diakui secara nasional dan dapat digunakan sebagai acuan dalam praktik keperawatan.
- Membantu perawat dalam menetapkan tujuan dan mengukur keberhasilan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Menyediakan standar intervensi keperawatan yang diakui secara nasional dan dapat digunakan sebagai acuan dalam praktik keperawatan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat dan efektif.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI yang terintegrasi dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan terstandar, khususnya pada pasien yang terpasang ventilator mekanik. -
Article No. 10907 | 14 Jan 2025
Klinis : terpasang ventilator mekanik
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang terpasang ventilator mekanik:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
a. Pola Nafas Tidak Efektif
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat.
- Penyebab: Adanya hambatan pada saluran napas, otot-otot pernapasan yang lemah, dan/atau perubahan pada struktur atau fungsi paru-paru.
- Tanda dan Gejala: Irama napas tidak teratur, pola napas dangkal, penggunaan otot bantu pernapasan, sianosis, dan sesak napas.
b. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Penyebab: Kelemahan otot pernapasan, sekresi yang berlebihan, dan/atau adanya obstruksi pada saluran napas.
- Tanda dan Gejala: Bunyi napas tambahan, produksi sekret yang berlebihan, dan sesak napas.
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI)
a. Pola Nafas Efektif
- Definisi: Inspirasi dan ekspirasi yang memberikan ventilasi adekuat.
- Kriteria Hasil:
1) Irama napas teratur
2) Kedalaman napas normal
3) Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
4) Tidak ada sianosis
5) Tidak ada sesak napas
b. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- Kriteria Hasil:
1) Tidak ada suara napas tambahan
2) Produksi sekret minimal
3) Tidak ada sesak napas
3. Intervensi Keperawatan (SIKI)
a. Manajemen Jalan Napas
- Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki ventilasi spontan dan mempertahankan jalan napas yang paten.
- Aktivitas Keperawatan:
1) Lakukan suction jalan napas sesuai kebutuhan
2) Auskultasi suara napas, identifikasi adanya suara napas tambahan
3) Atur posisi pasien untuk memfasilitasi ekspansi paru
4) Berikan bronkodilator sesuai instruksi medis
5) Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pengaturan ventilator mekanik
b. Manajemen Ventilasi Mekanik
- Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki ventilasi dan oksigenasi dengan bantuan alat ventilasi mekanik.
- Aktivitas Keperawatan:
1) Monitor parameter ventilator seperti volume tidal, laju pernapasan, FiO2, dan PEEP
2) Lakukan suction jalan napas sesuai kebutuhan
3) Lakukan pengaturan parameter ventilator sesuai instruksi medis
4) Monitor tanda-tanda vital dan status oksigenasi pasien
5) Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk penyesuaian pengaturan ventilator
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien yang terpasang ventilator mekanik dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu pola napas efektif dan bersihan jalan napas efektif. Hal ini akan membantu memperbaiki ventilasi dan oksigenasi, serta mencegah komplikasi terkait penggunaan ventilator mekanik. -
Article No. 10908 | 14 Jan 2025
Klinis : gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gatal.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Integritas Kulit (Kode: 00047)
Definisi:
Risiko terjadi perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
Faktor Risiko:
1. Paparan agen iritan
2. Paparan agen alergen
3. Perubahan iklim
4. Faktor psikologis
Penjelasan Singkat:
SDKI: Diagnosa keperawatan ini mengidentifikasi potensi terjadinya gangguan integritas kulit akibat berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan gejala gatal pada pasien.
SLKI: Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan adalah pasien dapat mempertahankan integritas kulit yang optimal dan bebas dari gejala gatal.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen gatal, perawatan kulit, pengelolaan faktor risiko, serta edukasi dan konseling untuk pasien.
Dengan demikian, perawat dapat menggunakan standar-standar ini sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan kondisi gatal. -
Article No. 10909 | 14 Jan 2025
Klinis : gatal
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnostik keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai untuk kondisi gatal.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi gatal adalah "Pruritus" atau "Gatal". Pruritus merupakan sensasi tidak nyaman pada kulit yang mendorong keinginan untuk menggaruk. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti iritasi kulit, alergi, infeksi, atau kondisi sistemik lainnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, pasien diharapkan dapat mencapai beberapa luaran sebagai berikut:
1. Penurunan intensitas gatal: Pasien dapat menunjukkan penurunan tingkat keparahan dan frekuensi gatal yang dirasakan.
2. Peningkatan kenyamanan: Pasien dapat merasakan peningkatan kenyamanan kulit dan pengurangan sensasi tidak nyaman akibat gatal.
3. Pemeliharaan integritas kulit: Pasien dapat mempertahankan integritas dan kesehatan kulit, dengan mengurangi kerusakan kulit akibat gatal dan menggaruk.
4. Peningkatan kemampuan mengatasi gatal: Pasien dapat menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola gatal, termasuk penggunaan strategi non-farmakologis.
5. Penurunan gangguan tidur: Pasien dapat mengalami perbaikan kualitas tidur dengan berkurangnya gejala gatal yang mengganggu.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, perawat dapat melakukan beberapa intervensi keperawatan, antara lain:
1. Manajemen Gejala Pruritus
- Identifikasi penyebab dan faktor pemicu gatal
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menangani penyebab primer
- Terapkan intervensi non-farmakologis, seperti penggunaan pelembab, lotion dingin, atau kompres dingin
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pengelolaan gatal
2. Perawatan Kulit
- Evaluasi kondisi kulit dan identifikasi kerusakan atau lesi
- Lakukan perawatan kulit yang tepat, seperti penggunaan emolien, pelembab, atau obat topikal
- Ajarkan pasien tentang perawatan kulit yang sesuai
3. Manajemen Stres dan Koping
- Identifikasi faktor-faktor penyebab stres dan kecemasan yang dapat memperparah gatal
- Berikan dukungan emosional dan strategi koping yang efektif
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan mental jika diperlukan
4. Pemantauan dan Evaluasi
- Lakukan pemantauan intensitas gatal, kualitas tidur, dan parameter lainnya secara berkala
- Evaluasi efektivitas intervensi yang diberikan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan
- Libatkan pasien dan keluarga dalam proses evaluasi dan pengambilan keputusan
Dengan pendekatan komprehensif yang mencakup manajemen gejala, perawatan kulit, manajemen stres, serta pemantauan dan evaluasi, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan dan memperoleh pengurangan gejala gatal serta peningkatan kualitas hidup. -
Article No. 10910 | 14 Jan 2025
Klinis : batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi batuk berdahak:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi batuk berdahak berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Diagnosa ini menggambarkan ketidakmampuan individu untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
Karakteristik definisi dari Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif meliputi:
- Adanya sputum yang berlebihan
- Batuk yang tidak produktif
- Adanya suara napas tambahan (ronchi, mengi, atau krekels)
- Perubahan frekuensi napas
- Perubahan irama napas
- Ketidakmampuan untuk batuk secara efektif
- Perubahan warna sputum
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan untuk mengatasi Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, diharapkan dapat tercapai luaran sebagai berikut berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1) Bersihan Jalan Napas
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif
- Pasien tidak mengalami perubahan frekuensi napas
- Pasien tidak mengalami perubahan irama napas
- Pasien tidak mengalami perubahan warna sputum
2) Status Pernapasan
- Pasien tidak mengalami perubahan pola napas
- Pasien tidak mengalami perubahan kedalaman napas
- Pasien tidak mengalami suara napas tambahan (ronchi, mengi, atau krekels)
Pencapaian luaran ini akan menunjukkan bahwa bersihan jalan napas pasien telah efektif dan status pernapasannya stabil.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan pada pasien dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah:
1) Manajemen Jalan Napas
- Melakukan suction untuk membersihkan sekresi jalan napas
- Mengajarkan teknik batuk efektif
- Memposisikan pasien untuk memfasilitasi drainase sekresi
- Memberikan humidifikasi oksigen atau terapi uap
2) Manajemen Pernapasan
- Memantau pola, kedalaman, dan irama pernapasan
- Mendengarkan suara napas tambahan (ronchi, mengi, atau krekels)
- Mengatur posisi untuk meningkatkan ekspansi paru
- Mengajarkan teknik pernapasan dalam/nafas lambat
3) Edukasi Kesehatan
- Memberikan edukasi tentang manajemen batuk berdahak
- Mengajarkan teknik batuk efektif
- Menjelaskan pentingnya hidrasi untuk melarutkan sekret
Melalui intervensi-intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu bersihan jalan napas yang efektif dan status pernapasan yang stabil.
Kesimpulannya, manajemen keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif sangat diperlukan untuk mengatasi kondisi batuk berdahak pada pasien. Pemilihan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang tepat akan membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 10911 | 14 Jan 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sesuai dengan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko infeksi terkait faktor biologis (virus campak) yang ditandai dengan demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah.
Penjelasan:
SDKI:
- Risiko Infeksi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor Biologis: Faktor internal atau eksternal yang dapat menyebabkan atau mempertahankan risiko infeksi.
SLKI:
- Bebas Infeksi: Kondisi individu yang terbebas dari tanda dan gejala infeksi.
SIKI:
- Manajemen Infeksi: Tindakan untuk mencegah, mengendalikan, dan mengelola infeksi.
- Pemantauan Tanda dan Gejala Infeksi: Pengamatan, pencatatan, dan pelaporan tanda dan gejala infeksi.
- Edukasi Pencegahan Infeksi: Pemberian informasi kepada pasien dan keluarga tentang cara mencegah terjadinya infeksi.
Sebagai perawat, saya akan fokus pada pemantauan tanda dan gejala infeksi serta edukasi pencegahan infeksi kepada pasien dan keluarganya. Hal ini penting untuk memantau perkembangan kondisi pasien dan memastikan pencegahan infeksi yang efektif. -
Article No. 10912 | 14 Jan 2025
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Infark miokard akut.
- Gejala: Nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri, sesak napas, mual, dan keringat dingin.
2. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak (SDKI)
- Definisi: Berisiko mengalami pengurangan aliran darah ke jantung, yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor Risiko: Riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
3. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Ketidakcukupan energi fisik atau fisiologis untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- Penyebab: Infark miokard akut.
- Gejala: Sesak napas.
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
- Tujuan: Mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan pasien.
- Intervensi: Pemberian analgesik, terapi relaksasi, terapi kompres hangat/dingin.
2. Pemantauan Perfusi Kardiak
- Tujuan: Memantau dan menjaga perfusi jaringan jantung yang adekuat.
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan EKG, pemberian oksigen.
3. Manajemen Aktivitas
- Tujuan: Meningkatkan toleransi pasien terhadap aktivitas.
- Intervensi: Pengaturan aktivitas, pemberian latihan fisik yang sesuai.
Hasil Keperawatan (SIKI):
1. Kontrol Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, skala nyeri menurun, dan tanda-tanda vital stabil.
2. Perfusi Jaringan Jantung Membaik
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, tidak ada gejala distress pernapasan, dan tes diagnostik menunjukkan perbaikan.
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Kriteria Hasil: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal dan tidak mengalami kelelahan yang berlebihan.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan intervensi berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan. Mohon maaf jika ada yang kurang jelas, dan saya terbuka untuk menjawab pertanyaan lebih lanjut. -
Article No. 10913 | 14 Jan 2025
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI - SLKI - SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut berdasarkan EKG.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain). Nyeri akut ditandai dengan onset tiba-tiba, intensity dapat ringan hingga berat, dan berlangsung kurang dari 3 bulan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan untuk pasien dengan nyeri akut adalah pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan strategi pengelolaan nyeri yang efektif, dan pasien dapat beradaptasi terhadap nyeri yang dialami.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, terapi relaksasi, terapi distraksi, dan edukasi tentang nyeri.
Dengan demikian, berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI, diagnosa keperawatan utama pada pasien ini adalah Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut. Pengelolaan nyeri dan strategi penanganan lainnya sesuai standar SIKI akan menjadi fokus intervensi keperawatan. -
Article No. 10914 | 14 Jan 2025
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta. Tone saya akan akademis, dan saya akan berperan sebagai pakar perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
a. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan adanya nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kebugaran fisik, ditandai dengan sesak napas.
c. Ketidakseimbangan nutrisi: mual berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan mual.
d. Risiko perfusi jaringan kardiak tidak efektif berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan adanya riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
a. Nyeri akut teratasi, dengan kriteria hasil: pasien melaporkan nyeri dada berkurang, dapat beraktivitas tanpa nyeri yang bermakna.
b. Toleransi aktivitas meningkat, dengan kriteria hasil: pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari tanpa disertai sesak napas.
c. Keseimbangan nutrisi membaik, dengan kriteria hasil: pasien tidak mengalami mual dan dapat mengonsumsi makanan secara adekuat.
d. Perfusi jaringan kardiak membaik, dengan kriteria hasil: tidak ada tanda-tanda gagal jantung, profil lipid dan glukosa darah terkontrol.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
a. Untuk mengatasi nyeri akut:
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
- Berikan analgesik yang sesuai
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis (misalnya nafas dalam, relaksasi)
- Evaluasi efektivitas intervensi dan sesuaikan jika diperlukan
b. Untuk meningkatkan toleransi aktivitas:
- Lakukan pengkajian toleransi aktivitas
- Berikan latihan fisik yang sesuai dan progresif
- Ajarkan teknik konservasi energi
- Pantau tanda-tanda vital selama aktivitas
- Berikan dukungan emosional
c. Untuk memperbaiki keseimbangan nutrisi:
- Lakukan pengkajian status nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai
- Berikan antiemetik jika diperlukan
- Pantau asupan dan pengeluaran cairan
- Ajarkan teknik manajemen mual
d. Untuk meningkatkan perfusi jaringan kardiak:
- Lakukan pengkajian fungsi kardiovaskular
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengontrol faktor risiko (hipertensi, diabetes)
- Ajarkan manajemen gaya hidup yang sehat (diet, aktivitas, pengontrolan stres)
- Pantau tanda-tanda gagal jantung dan komplikasi
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam merencanakan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk pasien dengan infark miokard akut. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang jelas.