Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8899 | 14 Dec 2024
Klinis : rasa nyeri pada dada
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi rasa nyeri pada dada.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan:
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain). Nyeri akut biasanya bersifat tiba-tiba, dengan durasi yang relatif singkat dan intensitas yang bervariasi.
SDKI:
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
- Faktor Risiko: Cedera fisik, penyakit, prosedur terapeutik, dan faktor psikologis.
- Gejala dan Tanda: Ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri, perilaku yang menghindari aktivitas, dan perubahan tanda-tanda vital.
SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri, pasien mampu mengontrol nyeri, dan pasien mampu beradaptasi dengan nyeri.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, terapi farmakologis, terapi non-farmakologis, dan edukasi pasien dan keluarga.
Jadi, dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut, dengan penekanan pada pengkajian faktor risiko, gejala dan tanda, serta intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi nyeri dada yang dirasakan oleh pasien. -
Article No. 8900 | 14 Dec 2024
Klinis : rasa nyeri pada dada
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi rasa nyeri pada dada.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri terkontrol.
2. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami nyeri.
3. Pasien dapat mengenali dan melaporkan tanda-tanda nyeri.
4. Pasien dapat menjelaskan strategi koping yang efektif untuk mengatasi nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
2. Berikan manajemen nyeri, baik farmakologis maupun non-farmakologis.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan nyeri.
4. Lakukan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai nyeri dan pengelolaannya.
Dengan pendekatan akademis dan sudut pandang pakar perawat, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi rasa nyeri pada dada adalah "Nyeri Akut", dengan penjelasan singkat mengenai standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 8901 | 14 Dec 2024
Klinis : rasa nyeri pada dada sebelah kiri menajalar dari kiri sampai kebelakang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke belakang, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kardiovaskular
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Kardiovaskular didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan aktual atau potensial pada struktur jantung dan pembuluh darah.
- Karakteristik utama: Keluhan nyeri pada dada, bahu, lengan, rahang, atau punggung, yang sering dirasakan sebagai tekanan, sensasi terbakar, atau rasa tajam.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan pada kondisi Nyeri Kardiovaskular antara lain:
a. Tingkat nyeri menurun
b. Kemampuan mengontrol nyeri meningkat
c. Kualitas hidup terkait kesehatan membaik
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Nyeri Kardiovaskular meliputi:
a. Manajemen nyeri
b. Terapi relaksasi
c. Terapi modalitas nyeri
d. Edukasi terkait penyakit jantung dan pengelolaan nyeri
Kesimpulan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Kardiovaskular. Penanganan keperawatan akan difokuskan pada upaya menurunkan tingkat nyeri, meningkatkan kemampuan pasien dalam mengontrol nyeri, serta membantu meningkatkan kualitas hidup terkait kesehatan. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen nyeri, terapi relaksasi, terapi modalitas nyeri, dan edukasi terkait penyakit jantung dan pengelolaan nyeri. -
Article No. 8902 | 14 Dec 2024
Klinis : Suatu unit perawatan menerapkan sistem manajemen untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan merekrut perawat baru yang mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan unit.Sistem manajemen apakah yang sedang dilaksanakan pada unit perawatan tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Sistem manajemen yang sedang dilaksanakan pada unit perawatan tersebut adalah Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Keperawatan. Hal ini terlihat dari upaya unit perawatan untuk merekrut perawat baru yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan unit.
Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Manajemen Sumber Daya Manusia Keperawatan
- SDKI: Manajemen Sumber Daya Manusia Keperawatan
- SLKI: Efektivitas Praktik Keperawatan
- SIKI: Pengembangan Sumber Daya Manusia Keperawatan
Penjelasan singkat:
- Manajemen Sumber Daya Manusia Keperawatan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusia keperawatan untuk mencapai tujuan organisasi keperawatan.
- Efektivitas Praktik Keperawatan adalah kemampuan perawat untuk melaksanakan praktik keperawatan secara efektif dan efisien sesuai dengan standar praktik keperawatan.
- Pengembangan Sumber Daya Manusia Keperawatan adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perawat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kompetensi perawat.
Dengan adanya upaya rekrutmen perawat baru yang kompeten, diharapkan unit perawatan dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Terima kasih. -
Article No. 8903 | 14 Dec 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah keadaan di mana individu mengalami sensasi ketidaknyamanan yang signifikan dan terbatas pada suatu area tubuh, yang disebabkan oleh adanya kerusakan aktual atau potensial pada jaringan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah intervensi keperawatan, pasien akan melaporkan penurunan nyeri, dapat mengenali faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, dan menggunakan teknik pengelolaan nyeri yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian oksigen, penggunaan nitrogliserin, dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
2. Gangguan perfusi jaringan kardiovaskular berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Gangguan perfusi jaringan kardiovaskular adalah keadaan di mana individu mengalami kekurangan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan jantung, yang disebabkan oleh gangguan pada sistem kardiovaskular.
- SLKI: Setelah intervensi keperawatan, pasien akan menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, kapasitas aktivitas yang meningkat, dan tidak ada tanda-tanda kegagalan jantung.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, manajemen cairan, dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengelola kondisi pasien dengan infark miokard akut. -
Article No. 8904 | 14 Dec 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan sekresi jalan napas, ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan suara napas bronkial di paru kanan atas.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan, ditandai dengan kehilangan berat badan.
3. Intoleransi Aktivitas
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan toleransi terhadap aktivitas, ditandai dengan sesak napas saat beraktivitas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif: Kemampuan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Status Nutrisi Adekuat: Asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Toleransi Aktivitas Meningkat: Kemampuan untuk mentoleransi dan menyelesaikan aktivitas rutin.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas: Tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki bersihan jalan napas.
2. Manajemen Nutrisi: Tindakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
3. Manajemen Aktivitas: Tindakan untuk meningkatkan toleransi pasien terhadap aktivitas.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk menangani kondisi pasien ini, yang mencakup manajemen jalan napas, nutrisi, dan aktivitas. -
Article No. 8905 | 14 Dec 2024
Klinis : syok kardiogenik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi syok kardiogenik.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung (SDKI)
Penjelasan:
Penurunan Curah Jantung merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi syok kardiogenik. Syok kardiogenik adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah secara efektif, sehingga menimbulkan penurunan aliran darah ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan penurunan curah jantung, yang ditandai dengan tanda-tanda seperti tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan lemah, serta penurunan perfusi jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Sirkulasi Efektif
2. Perfusi Jaringan Adekuat
3. Stabilitas Hemodinamik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Syok
2. Pemantauan Hemodinamik
3. Terapi Vasopressor
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penurunan curah jantung pada kondisi syok kardiogenik meliputi manajemen syok, pemantauan hemodinamik yang ketat, serta pemberian terapi vasopressor untuk meningkatkan tekanan darah dan perfusi jaringan. Perawat berperan penting dalam memantau tanda-tanda vital, memastikan stabilitas hemodinamik, dan melakukan intervensi yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 8906 | 14 Dec 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Akut berhubungan dengan paparan virus campak.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Akut adalah kerentanan terhadap invasi dan reproduksi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah tidak terjadi komplikasi infeksi dan pasien bebas dari tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pantau tanda-tanda vital dan gejala infeksi.
2. Berikan perawatan suportif sesuai kondisi pasien.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antivirus atau antibiotik.
4. Edukasi kepada keluarga tentang pencegahan penularan.
Sebagai perawat, saya akan berfokus pada upaya pencegahan komplikasi dan penularan, serta memantau perkembangan kondisi pasien secara cermat. Saya akan berkolaborasi dengan tim medis lain untuk memberikan perawatan yang optimal bagi pasien.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 8907 | 14 Dec 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus pasien pria berusia 45 tahun dengan dugaan tuberkulosis paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Berhubungan dengan peningkatan produksi sekret dan obstruksi jalan napas.
- Ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan suara napas bronkial.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Berhubungan dengan anoreksia, mual, dan demam.
- Ditandai dengan penurunan berat badan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Berhubungan dengan kelemahan dan sesak napas saat beraktivitas.
- Ditandai dengan kelelahan dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Penjelasan Singkat Terkait Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan diagnosa keperawatan yang tepat.
- Diagnosa keperawatan yang teridentifikasi pada pasien ini sesuai dengan SDKI, yaitu Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh, dan Intoleransi Aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
- Beberapa luaran keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan pasien ini antara lain: Bersihan Jalan Napas Efektif, Status Gizi Membaik, dan Toleransi Aktivitas Meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Nutrisi, dan Peningkatan Toleransi Aktivitas.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur dan sesuai dengan kondisi pasien, sehingga dapat membantu pemulihan dan peningkatan kualitas hidup pasien. -
Article No. 8908 | 14 Dec 2024
Klinis : Seorang perempuan 78 tahun, datang ke poliklinik lansia diantar oleh keluarganya. Hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa klien memiliki fungsi kognitif yang kacau ditandai dengan kesadaran berkabut yang dimanifestasikan oleh konsentrasi yang menurun, persepsi yang salah dan gangguan fikir. Apakah jenis gangguan kognitif yang dialami klien diatas ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa klien tersebut memiliki gangguan kognitif yang disebut dengan Delirium.
Delirium adalah kondisi penurunan kesadaran dan gangguan fungsi kognitif yang berkembang dengan cepat dan fluktuatif, dimanifestasikan dengan penurunan kemampuan memusatkan perhatian, gangguan orientasi, dan perubahan persepsi.
Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Delirium pada klien tersebut:
1. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir Berhubungan dengan Delirium
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Proses Pikir adalah keadaan di mana individu mengalami perubahan atau penurunan kemampuan berpikir yang berdampak pada fungsi kognitif, persepsi, dan perilaku.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tingkat Kesadaran: Pasien menunjukkan peningkatan tingkat kesadaran.
- Orientasi: Pasien menunjukkan peningkatan orientasi.
- Proses Pikir: Pasien menunjukkan perbaikan proses pikir.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Monitoring Tanda Vital: Memantau tanda-tanda vital pasien secara berkala.
- Manajemen Lingkungan: Menyediakan lingkungan yang tenang, aman, dan terkontrol untuk mencegah stimulasi berlebihan.
- Terapi Orientasi Realitas: Membantu pasien dalam mempertahankan orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang.
- Manajemen Delirium: Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab delirium, serta memonitor dan mengelola gejala delirium.
Dengan penanganan yang tepat dan komprehensif, diharapkan kondisi klien dapat membaik dan ia dapat kembali ke tingkat fungsi kognitif yang optimal.