Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 8998 | 15 Dec 2024
Klinis : kelang dermam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "kelang dermam":
Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan.
Penyebab: Keterbatasan fisik yang ditandai dengan kelang dermam (sesak napas saat beraktivitas).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan atau distres.
Indikator:
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelang dermam.
- Tidak mengalami kelelahan yang berlebihan setelah beraktivitas.
- Melaporkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas.
2. Status Sirkulasi
Definisi: Fungsi kardiovaskular yang adekuat untuk mendukung kebutuhan tubuh.
Indikator:
- Tekanan darah dalam batas normal.
- Denyut nadi dalam batas normal.
- Tidak mengalami kelang dermam saat beraktivitas.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas
Tujuan: Membantu klien untuk mengatur aktivitas sehari-hari sehingga dapat dilakukan dengan aman dan tidak menyebabkan kelelahan berlebihan.
Aktivitas:
- Identifikasi aktivitas yang dapat dilakukan klien tanpa menimbulkan kelang dermam.
- Ajarkan teknik relaksasi dan istirahat yang tepat saat beraktivitas.
- Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas secara bertahap dan disesuaikan dengan toleransinya.
- Monitoring tanda-tanda vital sebelum dan setelah beraktivitas.
2. Manajemen Pernapasan
Tujuan: Membantu klien untuk meningkatkan fungsi pernapasan sehingga dapat mengurangi kelang dermam.
Aktivitas:
- Ajarkan teknik pernapasan diafragmatik dan relaksasi pernapasan.
- Berikan oksigenasi supplemental sesuai dengan kebutuhan klien.
- Pantau tanda-tanda vital dan status pernapasan klien secara berkala.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (fisioterapis, dokter) untuk penanganan pernapasan yang optimal.
Penjelasan rinci:
Diagnosa Keperawatan Intoleransi Aktivitas dipilih karena kondisi kelang dermam (sesak napas saat beraktivitas) yang dialami klien menunjukkan adanya keterbatasan fisik dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Luaran yang diharapkan adalah Toleransi Aktivitas dan Status Sirkulasi yang adekuat, sehingga klien dapat melakukan aktivitas tanpa mengalami kelang dermam dan kelelahan berlebihan. Intervensi Keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Aktivitas untuk membantu klien mengatur dan meningkatkan aktivitas secara bertahap, serta Manajemen Pernapasan untuk membantu meningkatkan fungsi pernapasan klien. -
Article No. 8999 | 15 Dec 2024
Klinis : kejang dermam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci untuk kondisi kejang demam:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi kejang demam adalah "Risiko Cedera Berhubungan Dengan Perubahan Pola Aktivitas Saraf". Kondisi kejang demam meningkatkan risiko terjadinya cedera fisik pada pasien, seperti trauma kepala, gigitan pada lidah, atau kehilangan kontrol otot. Oleh karena itu, diagnosa ini tepat untuk menggambarkan masalah keperawatan utama yang perlu ditangani.
Luaran/Output yang diharapkan SLKI:
1. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Pasien tidak mengalami cedera selama episode kejang demam.
3. Pasien dan keluarga mampu mengidentifikasi faktor pencetus dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi kejang demam.
4. Pasien dan keluarga menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang manajemen kejang demam.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Memantau tanda-tanda vital secara berkala, termasuk suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi napas, dan tekanan darah.
2. Memposisikan pasien pada posisi aman untuk mencegah cedera, misalnya meletakkan bantal di bawah kepala dan menjauhkan pasien dari benda-benda keras.
3. Menyediakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk mengurangi stimulasi yang dapat memicu kejang.
4. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan untuk mempertahankan saturasi oksigen yang adekuat.
5. Memberikan obat antiepilepsi sesuai resep dokter untuk menghentikan episode kejang.
6. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan penanganan kejang demam, termasuk tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan.
7. Mengajari pasien dan keluarga tentang faktor-faktor pencetus yang harus dihindari, seperti demam tinggi, dehidrasi, dan infeksi.
8. Memantau respons pasien terhadap intervensi dan modifikasi rencana asuhan keperawatan sesuai kebutuhan.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu terbebas dari cedera, memiliki pengetahuan yang memadai tentang manajemen kejang demam, dan mampu mencegah episode kejang berulang di masa mendatang. -
Article No. 9000 | 15 Dec 2024
Klinis : Risiko disorganisasi perilaku bayi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode dan deskripsi untuk kondisi "Risiko disorganisasi perilaku bayi":
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z91.89
- Deskripsi: Faktor risiko lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Penjelasan:
Kode ICD-10 Z91.89 digunakan untuk mengindikasikan adanya faktor risiko lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, termasuk risiko disorganisasi perilaku bayi. Kondisi ini tidak memiliki kode diagnosis yang spesifik dalam ICD-10, sehingga kode Z91.89 digunakan sebagai kode yang paling sesuai.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak tersedia kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang terkait dengan kondisi "Risiko disorganisasi perilaku bayi". Hal ini disebabkan karena kondisi ini tidak memiliki kode diagnosis spesifik, sehingga tidak ada kode prosedur atau tindakan medis yang terkait.
Sebagai seorang dokter atau perekam medik, saya memahami bahwa kode diagnosis dan prosedur medis yang tepat sangat penting untuk dokumentasi dan pelaporan medis yang akurat. Dalam kasus "Risiko disorganisasi perilaku bayi", kode ICD-10 Z91.89 dapat digunakan untuk mengindikasikan adanya faktor risiko terkait dengan kondisi tersebut, meskipun tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik. -
Article No. 9001 | 15 Dec 2024
Klinis : kejang dermam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kejang demam.
Diagnosa Keperawatan:
Resiko Cedera berhubungan dengan kejang demam
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami luka fisik akibat ketidakmampuan untuk melindungi diri.
- Faktor risiko: Kejang demam, gangguan neurologis, kurangnya kemampuan mengontrol gerakan, keterbatasan fisik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Bebas cedera, tidak ada cedera, dan tidak ada komplikasi.
- Kriteria hasil: Tidak ada luka, tidak ada kehilangan kesadaran, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada aspirasi, tidak ada cedera kepala, dan tidak ada gangguan pernafasan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen kejang, pemantauan tanda-tanda vital, manajemen jalan napas, pemberian obat antikonvulsan, dan edukasi pasien/keluarga.
- Tujuan intervensi: Mencegah terjadinya cedera, menjaga keselamatan pasien, dan mengendalikan kejang.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan assessment yang komprehensif, memantau tanda-tanda vital, memastikan jalan napas pasien tetap terbuka, memberikan obat antikonvulsan sesuai dengan instruksi dokter, dan memberikan edukasi kepada pasien serta keluarga mengenai pencegahan dan penanganan kejang demam. Tujuan utama adalah untuk mencegah terjadinya cedera dan komplikasi pada pasien. -
Article No. 9002 | 15 Dec 2024
Klinis : Risiko disorganisasi perilaku bayi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi risiko disorganisasi perilaku bayi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Disorganisasi Perilaku Bayi
Definisi:
Risiko mengalami penurunan atau gangguan pada ekspresi, pengaturan, dan respons perilaku bayi terhadap lingkungan dan rangsangan.
Penyebab:
1. Faktor biologis (prematuritas, gangguan neurologis, malformasi)
2. Faktor lingkungan (stres, trauma, perpisahan dengan orang tua)
3. Faktor psikologis (depresi, kecemasan, kurang dukungan)
Gejala dan Tanda:
1. Kesulitan mengatur aktivitas dan istirahat
2. Kesulitan mengatur respons terhadap rangsangan
3. Perubahan pola makan dan tidur
4. Peningkatan atau penurunan aktivitas
5. Ekspresi wajah dan vokal yang tidak sesuai
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Lingkungan: Menyesuaikan lingkungan untuk mendukung perilaku bayi yang terorganisasi
2. Stimulasi Perkembangan: Memberikan stimulasi yang terstruktur dan sesuai dengan tahap perkembangan bayi
3. Dukungan Orang Tua: Memberikan edukasi dan dukungan kepada orang tua untuk membantu memfasilitasi perilaku bayi yang terorganisasi
Hasil yang Diharapkan (SLKI):
1. Bayi menunjukkan perilaku yang terorganisasi dengan baik
2. Orang tua mampu memfasilitasi dan merespons perilaku bayi dengan tepat
3. Tidak ada tanda-tanda disorganisasi perilaku bayi
Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami kondisi risiko disorganisasi perilaku bayi berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 9003 | 15 Dec 2024
Klinis : pasien selalu melihat ke arah halusinasinya, sulit diajak bicara
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang selalu melihat ke arah halusinasinya dan sulit diajak bicara adalah "Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi". Dalam SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), gangguan persepsi sensori didefinisikan sebagai "Persepsi pengalaman indera yang tidak sesuai dengan realita eksternal". Halusinasi merupakan salah satu bentuk dari gangguan persepsi sensori, di mana pasien mengalami persepsi panca indera yang tidak sesuai dengan realitas, seperti melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang tidak ada.
Luaran/Output yang Diharapkan SLKI:
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat:
1. Mengenali halusinasi yang dialami.
2. Mengontrol halusinasi yang muncul.
3. Melaporkan tanda-tanda atau gejala halusinasi kepada petugas kesehatan.
4. Berpartisipasi dalam memilih strategi untuk mengatasi halusinasi.
5. Mendemonstrasikan strategi yang efektif untuk mengatasi halusinasi.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, maka intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Identifikasi Halusinasi
- Mengkaji tipe, frekuensi, durasi, dan isi halusinasi
- Mengkaji faktor pencetus halusinasi
- Mengkaji respons pasien terhadap halusinasi
2. Kontrol Halusinasi
- Ajarkan teknik distraksi (misalnya, meminta pasien melakukan aktivitas yang menyenangkan)
- Ajarkan teknik relaksasi (misalnya, napas dalam, visualisasi, meditasi)
- Ajarkan teknik komunikasi internal (misalnya, mengajak pasien berbicara dalam hati)
- Berikan dukungan emosional dan motivasi pada pasien
3. Monitoring Halusinasi
- Pantau tanda-tanda vital pasien
- Pantau respons pasien terhadap halusinasi
- Dokumentasikan temuan pengkajian dan respons pasien terhadap intervensi
4. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (misalnya, dokter, terapis okupasi) untuk mengatasi halusinasi
- Koordinasikan rencana perawatan dengan keluarga dan orang terdekat pasien
Penerapan intervensi-intervensi tersebut secara komprehensif diharapkan dapat membantu pasien dalam mengenali, mengontrol, dan melaporkan halusinasi yang dialaminya, serta meningkatkan partisipasinya dalam memilih strategi penanganan yang efektif. Dengan demikian, luaran yang diharapkan dapat tercapai dan kualitas hidup pasien dapat meningkat. -
Article No. 9004 | 15 Dec 2024
Klinis : kesiapan peningkatan proses keliuarga berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi kesiapan peningkatan proses keluarga.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi kesiapan peningkatan proses keluarga adalah "Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga". Diagnosa ini menggambarkan bahwa klien dan/atau keluarga menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk meningkatkan fungsi dan proses dalam keluarga, misalnya dalam hal komunikasi, pengambilan keputusan, atau manajemen stres.
Luaran/Output SLKI:
Setelah diberikan asuhan keperawatan, luaran atau output yang diharapkan adalah:
1. Komunikasi Keluarga Efektif: Keluarga dapat berkomunikasi secara terbuka, jujur, dan saling menghargai satu sama lain.
2. Koping Keluarga Efektif: Keluarga dapat mengelola stres dan tantangan yang dihadapi dengan baik.
3. Pengambilan Keputusan Keluarga Efektif: Keluarga dapat membuat keputusan yang tepat dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.
4. Fungsi Peran Keluarga Efektif: Setiap anggota keluarga dapat menjalankan perannya dengan baik dalam keluarga.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Fasilitasi Komunikasi Keluarga
- Mengidentifikasi pola komunikasi dalam keluarga
- Memfasilitasi diskusi terbuka antar anggota keluarga
- Mengajarkan teknik komunikasi yang efektif
- Mendorong anggota keluarga untuk saling mendengarkan dan menghargai
2. Dukungan Koping Keluarga
- Mengkaji sumber daya dan strategi koping yang dimiliki keluarga
- Membantu keluarga mengidentifikasi masalah dan mengembangkan rencana penyelesaian
- Memberikan edukasi tentang manajemen stres
- Mendorong keterlibatan anggota keluarga dalam pemecahan masalah
3. Fasilitasi Pengambilan Keputusan Keluarga
- Memfasilitasi diskusi untuk mengidentifikasi masalah dan alternatif solusi
- Membantu keluarga mengevaluasi konsekuensi dari setiap alternatif
- Mendorong keluarga untuk membuat keputusan bersama
- Memfasilitasi implementasi dan evaluasi keputusan yang dibuat
4. Dukungan Fungsi Peran Keluarga
- Mengkaji pemahaman dan pelaksanaan peran masing-masing anggota keluarga
- Membantu keluarga mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam menjalankan peran
- Memberikan edukasi tentang pentingnya peran dan tanggung jawab dalam keluarga
- Mendorong keluarga untuk saling mendukung dan berkolaborasi dalam menjalankan peran
Melalui intervensi-intervensi ini, diharapkan keluarga dapat meningkatkan proses dan fungsinya secara efektif, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 9005 | 15 Dec 2024
Klinis : kesiapan peningkatan proses keliuarga berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan terperinci terkait kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi "kesiapan peningkatan proses keluarga" adalah "Kesiapan peningkatan proses keluarga". Diagnosa ini menggambarkan suatu kondisi di mana individu atau keluarga menunjukkan keinginan dan kemampuan untuk meningkatkan fungsi dan kekuatan keluarga.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, luaran/output yang diharapkan adalah:
1. Keluarga menunjukkan komitmen untuk meningkatkan proses keluarga
2. Keluarga mengidentifikasi sumber daya untuk meningkatkan proses keluarga
3. Keluarga menerapkan strategi untuk meningkatkan proses keluarga
4. Keluarga mengevaluasi efektivitas strategi yang diterapkan untuk meningkatkan proses keluarga
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan luaran yang diharapkan adalah:
1. Menggali harapan dan kesiapan keluarga untuk meningkatkan proses keluarga
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses keluarga, baik yang bersifat pendukung maupun penghambat
3. Memfasilitasi keluarga untuk menentukan prioritas dan menetapkan tujuan peningkatan proses keluarga
4. Memberikan edukasi dan konseling kepada keluarga terkait strategi-strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan proses keluarga
5. Mendorong keluarga untuk mengaktifkan sumber daya yang ada, baik internal maupun eksternal, untuk mendukung peningkatan proses keluarga
6. Memantau dan mengevaluasi efektivitas strategi yang diterapkan oleh keluarga dalam meningkatkan proses keluarga
7. Memberikan umpan balik dan dukungan kepada keluarga selama proses peningkatan proses keluarga
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada peningkatan proses keluarga, diharapkan keluarga dapat mencapai tujuan luaran yang telah ditetapkan, yaitu meningkatkan komitmen, mengidentifikasi sumber daya, menerapkan strategi, dan mengevaluasi efektivitas strategi untuk meningkatkan proses keluarga. -
Article No. 9006 | 15 Dec 2024
Klinis : Gangguan persepsi sensori : halusinasi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi gangguan persepsi sensori: halusinasi.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Definisi: Persepsi sensori yang tidak sesuai dengan realitas yang disebabkan oleh stimulasi internal atau eksternal.
Penyebab yang mungkin:
1. Faktor biologis (misalnya, gangguan neurologis, penggunaan zat, infeksi)
2. Faktor psikologis (misalnya, trauma, stres, kecemasan, depresi)
3. Faktor lingkungan (misalnya, perubahan lingkungan, isolasi sosial)
Karakteristik Definisi:
1. Melaporkan pengalaman sensorik yang tidak sesuai dengan realitas
2. Perilaku yang tidak sesuai dengan pengalaman sensorik yang dilaporkan
3. Kesulitan dalam membedakan pengalaman sensorik yang nyata dan tidak nyata
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Halusinasi Terkontrol
- Pasien dapat mengenali halusinasi yang dialami
- Pasien dapat mengontrol respon terhadap halusinasi
- Pasien dapat menjelaskan strategi untuk mengatasi halusinasi
2. Perilaku Sosial: Interaksi
- Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sosial
- Pasien dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain
- Pasien dapat menjalin hubungan yang memuaskan dengan orang lain
3. Integritas Identitas
- Pasien dapat mempertahankan konsep diri yang positif
- Pasien dapat mempertahankan fungsi kognitif yang optimal
- Pasien dapat mengekspresikan perasaan secara tepat
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Halusinasi
- Identifikasi tipe, frekuensi, dan karakteristik halusinasi
- Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi untuk mengurangi halusinasi
- Bimbing pasien untuk mengenali dan mengatasi halusinasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk terapi farmakologis, jika diperlukan
2. Terapi Perilaku
- Fasilitasi pasien untuk mengeksplorasi persepsi dan pengalaman halusinasi
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran atau perilaku maladaptif
- Terapkan teknik modifikasi perilaku untuk meningkatkan perilaku yang adaptif
3. Dukungan Sosial
- Fasilitasi partisipasi pasien dalam aktivitas sosial yang sesuai
- Kolaborasi dengan keluarga dan lingkungan sosial untuk memberikan dukungan
- Bantu pasien dalam mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif
4. Terapi Reminiscence
- Dorong pasien untuk menceritakan pengalaman positif di masa lalu
- Gunakan alat bantu visual atau audio untuk memfasilitasi proses reminiscence
- Bantu pasien dalam mengintegrasikan pengalaman masa lalu dengan kondisi saat ini
Dengan menerapkan diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam mengendalikan halusinasi, meningkatkan interaksi sosial, dan mempertahankan integritas identitasnya. -
Article No. 9007 | 15 Dec 2024
Klinis : os jatuh di rumah, nyeri lengan kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi os jatuh di rumah dengan nyeri lengan kiri.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Faktor Terkait:
- Cedera atau trauma fisik (os jatuh di rumah)
- Mobilisasi yang terbatas (nyeri lengan kiri)
Gejala dan Tanda:
- Keluhan nyeri lengan kiri
- Perubahan tanda-tanda vital
- Perubahan ekspresi wajah
Tujuan:
- Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman
Intervensi Keperawatan:
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
- Berikan analgesik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik non-farmakologis mengatasi nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan nyeri
Standar SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Akut
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tingkat Nyeri Terkontrol, Kemampuan Mengatasi Nyeri
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nyeri, Terapi Modalitas Nyeri
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan berpedoman pada praktik berbasis bukti untuk mengatasi nyeri akut yang dialami pasien.