Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9049 | 16 Dec 2024
Klinis : anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi anemia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kekurangan volume cairan (SDKI)
Ketidakseimbangan antara asupan dan kehilangan cairan yang menyebabkan dehidrasi.
2. Pembekuan darah tidak efektif (SDKI)
Kondisi dimana tidak terbentuknya bekuan darah yang efektif untuk menghentikan perdarahan.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (SDKI)
Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kekurangan volume cairan: Anemia dapat menyebabkan pengurangan volume cairan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
- Pembekuan darah tidak efektif: Anemia dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk membentuk bekuan darah yang efektif.
- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh: Anemia dapat disebabkan oleh defisiensi nutrisi, seperti besi, vitamin B12, atau folat, yang berdampak pada asupan nutrisi yang tidak adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan cairan terpelihara
- Integritas kulit terpelihara
- Kadar hemoglobin dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen cairan
- Peningkatan sistem pembekuan
- Manajemen nutrisi
Sebagai seorang pakar perawat, saya akan melakukan assessment komprehensif, menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai, dan memantau progres pasien untuk mencapai luaran yang diharapkan dalam penanganan anemia. -
Article No. 9050 | 16 Dec 2024
Klinis : BAtuk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut kode ICD-10 untuk diagnosis batuk dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis jika ada:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R05
- Deskripsi: Batuk
Batuk adalah gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, termasuk infeksi saluran pernapasan, alergi, penyakit paru-paru, atau bahkan kondisi lainnya. Kode ICD-10 R05 mencakup batuk secara umum, tanpa spesifikasi penyebab yang mendasarinya.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode spesifik untuk batuk. Tindakan medis yang mungkin dilakukan terkait dengan batuk dapat mencakup:
- 89.01 - Pemeriksaan fisik lengkap
- 94.01 - Spirometri
- 93.08 - Tes alergi, tes kulit
- Berbagai prosedur diagnostik atau terapeutik lainnya yang sesuai dengan penyebab batuk yang mendasarinya.
Dalam penanganan pasien dengan keluhan batuk, dokter atau perekam medis akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab batuk dan menentukan tindakan medis yang sesuai. Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk penanganan batuk itu sendiri, tetapi akan ada kode untuk tindakan medis yang dilakukan terkait dengan penyebab batuk. -
Article No. 9051 | 16 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata merah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan mata merah.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Membran Mukosa Mata
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan integritas dan fungsi normal membran mukosa mata.
- SLKI: Pasien menunjukkan kondisi membran mukosa mata yang efektif, seperti tidak ada rasa nyeri, mata tidak merah, tidak ada iritasi, dan tidak ada perubahan penglihatan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian kompres hangat/dingin, pemberian obat tetes mata, edukasi tentang perawatan mata, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, saya dapat menjelaskan diagnosa dan penjelasan singkat tersebut secara rinci dan profesional kepada pasien. Saya juga dapat memberikan saran dan rekomendasi terkait penanganan kondisi pasien berdasarkan standar keperawatan yang berlaku. -
Article No. 9052 | 16 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata merah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan rinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan mata merah.
Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan mata merah adalah "Gangguan Penglihatan". Diagnosa ini mencakup adanya masalah pada fungsi visual, termasuk rasa tidak nyaman, iritasi, atau perubahan pada penglihatan. Ciri-ciri utama dari diagnosa ini adalah adanya keluhan terkait mata merah, nyeri, mata berair, dan sensasi terbakar atau gatal pada mata.
Luaran/Output SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan luaran/output yang dicapai adalah:
1. Pemulihan fungsi penglihatan: Pasien menunjukkan perbaikan pada fungsi penglihatan, dengan mata yang tidak lagi merah, tidak ada rasa sakit atau ketidaknyamanan.
2. Manajemen nyeri: Pasien dapat mengelola nyeri atau rasa tidak nyaman pada mata dengan baik.
3. Pengetahuan tentang perawatan mata: Pasien memahami dan mampu melakukan perawatan mata yang tepat untuk mengatasi kondisi mata merahnya.
4. Kemampuan beraktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan minimal gangguan penglihatan.
Intervensi Keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Nyeri
- Kaji intensitas, karakteristik, dan lokasi nyeri pada mata
- Berikan kompres hangat atau dingin pada mata untuk mengurangi nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengelola nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik jika perlu
2. Perawatan Mata
- Bersihkan mata dengan larutan salin steril atau obat tetes mata yang diresepkan
- Anjurkan pasien untuk menghindari faktor pencetus (debu, asap, sinar matahari langsung)
- Ajarkan teknik pemberian obat tetes mata yang benar
- Pantau tanda-tanda infeksi atau peradangan mata
3. Edukasi Kesehatan
- Jelaskan penyebab dan gejala mata merah pada pasien
- Ajarkan cara perawatan mata yang tepat di rumah
- Berikan informasi mengenai komplikasi yang dapat terjadi jika tidak diobati
- Diskusikan dengan pasien terkait perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mencegah kekambuhan
Penerapan intervensi keperawatan ini secara komprehensif diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran/output yang diharapkan dalam mengatasi kondisi mata merahnya. Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 9053 | 16 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata bengkak
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: pasien datang dengan keluhan mata bengkak
Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan mata bengkak, diagnosa keperawatan yang sesuai dari Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebab: Faktor fisik (pembengkakan pada mata)
Karakteristik Mayor: Kesulitan berkonsentrasi, Kelelahan
Penjelasan: Pembengkakan pada mata dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan untuk melihat dengan jelas dan kelelahan yang dialami pasien. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Aktivitas.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Berdasarkan diagnosa keperawatan Intoleransi Aktivitas, luaran/output yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan adalah:
Luaran Keperawatan: Toleransi Aktivitas
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kriteria Hasil:
1. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
2. Pasien menunjukkan tidak ada kelelahan saat melakukan aktivitas.
3. Pasien dapat berkonsentrasi saat melakukan aktivitas.
Penjelasan: Setelah pemberian asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat meningkatkan toleransi aktivitasnya, sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan minimal bantuan, tanpa mengalami kelelahan, dan dapat berkonsentrasi saat melakukan aktivitas.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran keperawatan Toleransi Aktivitas, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Aktivitas
- Identifikasi aktivitas yang dapat dilakukan pasien
- Bantu pasien dalam merencanakan dan melakukan aktivitas
- Ajarkan teknik aktivitas yang dapat mengurangi kelelahan
- Monitor respon pasien terhadap aktivitas
2. Manajemen Energi
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi energi pasien
- Bantu pasien dalam merencanakan penggunaan energi
- Ajarkan teknik konservasi energi
- Monitor dan evaluasi penggunaan energi pasien
3. Terapi Relaksasi
- Identifikasi kebutuhan relaksasi pasien
- Ajarkan teknik relaksasi yang sesuai
- Fasilitasi pelaksanaan teknik relaksasi
- Monitor dan evaluasi efektivitas teknik relaksasi
Penjelasan: Intervensi-intervensi tersebut bertujuan untuk membantu pasien dalam meningkatkan toleransi aktivitasnya, dengan mengidentifikasi aktivitas yang dapat dilakukan, mengajarkan teknik aktivitas dan konservasi energi, serta memberikan terapi relaksasi untuk mengurangi kelelahan. Implementasi intervensi ini secara komprehensif diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran keperawatan Toleransi Aktivitas. -
Article No. 9054 | 16 Dec 2024
Klinis : Mitral stenosis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Tentu, berikut kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur medis terkait kondisi mitral stenosis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I05.0
- Deskripsi: Stenosis mitralis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 35.01
- Deskripsi: Valvuloplasty atau kateterisasi balon jantung, prosedur perbaikan katup mitral
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I05.0 menggambarkan kondisi stenosis atau penyempitan katup mitral. Katup mitral adalah salah satu katup jantung yang bertanggung jawab untuk mengontrol aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri. Stenosis mitral dapat menyebabkan pembesaran atrium kiri dan peningkatan tekanan di dalamnya, sehingga menghambat aliran darah dari paru-paru ke jantung.
2. Terkait prosedur medis, kode ICD-9-CM 35.01 mengacu pada valvuloplasty atau kateterisasi balon jantung, yang merupakan tindakan perbaikan katup mitral. Prosedur ini dilakukan untuk melebarkan katup mitral yang menyempit, dengan cara memasukkan kateter berujung balon ke dalam katup dan mengembangkan balon tersebut untuk memecah jaringan yang menyempit. -
Article No. 9055 | 16 Dec 2024
Klinis : pasien lemes. muntah dan diare
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dokter/Perekam Medik,
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak terspesifikasi
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis infeksi yang diduga disebabkan oleh organisme yang tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.37
- Deskripsi: Pemberian cairan intravena
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R11.2 (Mual dan muntah, tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan kondisi pasien yang mengalami gejala mual dan muntah tanpa penyebab yang spesifik. Kode A09 (Diare dan gastroenteritis infeksi yang diduga disebabkan oleh organisme yang tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan kondisi diare yang dialami pasien, di mana penyebab infeksi tidak dapat ditentukan secara spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Prosedur 96.37 (Pemberian cairan intravena) dapat digunakan jika pasien memerlukan terapi penggantian cairan intravena sebagai bagian dari penanganan kondisi mual, muntah, dan diare. -
Article No. 9056 | 16 Dec 2024
Klinis : pasien anak datang kondisi lemah. riwayat muntah dan bab sering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Dehidrasi
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu pasien anak datang dalam kondisi lemah, dengan riwayat muntah dan buang air besar (BAB) yang sering, maka diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah Risiko Dehidrasi.
Risiko Dehidrasi adalah kondisi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan. Pasien anak dengan gejala muntah dan diare sering dapat menyebabkan kehilangan cairan yang berlebihan, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana terdapat potensi kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor risiko: Gangguan gastrointestinal (muntah, diare), demam, aktivitas fisik berlebihan, keterbatasan asupan cairan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital normal, intake dan output cairan seimbang, mempertahankan status hidrasi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Kaji tanda-tanda dehidrasi, monitor asupan dan output cairan, berikan edukasi kepada pasien/keluarga tentang pentingnya hidrasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan lebih lanjut jika diperlukan.
Dengan penanganan yang tepat, diharapkan pasien dapat mempertahankan status hidrasi yang adekuat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 9057 | 16 Dec 2024
Klinis : pusing berputar vertigo
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci untuk kondisi pusing berputar (vertigo):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Vertigo
Definisi: Sensasi kehilangan keseimbangan atau pusing yang berputar, yang disebabkan oleh masalah pada sistem vestibular.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Tubuh Membaik
Kriteria hasil:
a. Mampu mempertahankan posisi tubuh yang stabil
b. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kehilangan keseimbangan
c. Tidak ada lagi keluhan pusing berputar
d. Tidak ada lagi rasa tidak nyaman saat melakukan pergerakan kepala
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Vertigo
a. Kaji faktor penyebab dan durasi vertigo
b. Kaji tanda-tanda vital dan respon tubuh saat terjadi vertigo
c. Berikan posisi yang aman dan nyaman saat terjadi vertigo
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologi
e. Ajarkan teknik mengatasi vertigo (contoh: latihan Epley)
f. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan terkait vertigo
g. Berikan edukasi tentang gaya hidup dan aktivitas yang dapat membantu mengurangi vertigo
Penjelasan rinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Gangguan Sensori Persepsi: Vertigo" dipilih karena pasien mengalami sensasi pusing berputar yang disebabkan oleh masalah pada sistem vestibular. Sistem vestibular berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) adalah "Keseimbangan Tubuh Membaik". Hal ini bertujuan agar pasien dapat mempertahankan posisi tubuh yang stabil, melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kehilangan keseimbangan, tidak lagi merasakan pusing berputar, dan tidak ada rasa tidak nyaman saat melakukan pergerakan kepala.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) meliputi Manajemen Vertigo. Intervensi ini bertujuan untuk mengkaji penyebab dan durasi vertigo, memantau tanda-tanda vital dan respon tubuh, memberikan posisi yang aman dan nyaman, berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk terapi farmakologi, mengajarkan teknik mengatasi vertigo, teknik relaksasi, serta memberikan edukasi terkait gaya hidup dan aktivitas yang dapat membantu mengurangi vertigo.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu keseimbangan tubuh yang membaik sehingga pasien dapat kembali beraktivitas dengan baik. -
Article No. 9058 | 16 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam sakit kepala dan diare
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari kita bahas satu per satu.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: pasien datang dengan keluhan demam, sakit kepala, dan diare.
Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, yaitu demam, sakit kepala, dan diare, maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Definisi: Berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan cairan, elektrolit, dan/atau asam-basa yang dapat membahayakan kesehatan.
Penyebab: Intake cairan yang tidak adekuat, kehilangan cairan yang berlebihan, dan/atau gangguan mekanisme pengaturan cairan dan elektrolit.
b. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas 37,2°C (99°F).
Penyebab: Patogen, proses inflamasi, proses autoimun, dan/atau cedera jaringan.
c. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
Penyebab: Agen cedera biologis, kimia, atau fisik.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
a. Risiko Ketidakseimbangan Cairan:
- Cairan dan elektrolit dalam batas normal
- Tidak terjadi dehidrasi atau kelebihan cairan
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
b. Hipertermia:
- Suhu tubuh dalam batas normal
- Tidak terjadi komplikasi akibat hipertermia (misalnya kejang, delirium, dan lain-lain)
- Gejala demam berkurang
c. Nyeri Akut:
- Intensitas nyeri berkurang
- Pasien dapat beristirahat dengan nyaman
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
a. Risiko Ketidakseimbangan Cairan:
- Pantau tanda-tanda vital, intake, dan output cairan
- Berikan cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan
- Awasi kehilangan cairan melalui diare
- Berikan informasi tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengobatan penyebab diare
b. Hipertermia:
- Pantau suhu tubuh secara teratur
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu
- Berikan obat antipiretik sesuai indikasi
- Tingkatkan intake cairan untuk mencegah dehidrasi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen demam
c. Nyeri Akut:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan analgesik sesuai indikasi
- Gunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (misalnya relaksasi, distraksi)
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab nyeri
Penjelasan rinci di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi pasien dengan gejala demam, sakit kepala, dan diare.