Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9039 | 16 Dec 2024
Klinis : Penurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Curah Jantung didefinisikan sebagai kondisi di mana volume darah yang dipompa oleh jantung tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan kontraktilitas miokard, gangguan pengisian jantung, atau peningkatan beban kerja jantung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Penurunan Curah Jantung adalah peningkatan kemampuan jantung untuk memompa darah, penurunan gejala-gejala gagal jantung, peningkatan toleransi aktivitas, dan stabilitas hemodinamik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Penurunan Curah Jantung meliputi:
1. Pemantauan tanda-tanda vital dan hemodinamik
2. Pemberian oksigen dan terapi cairan jika diperlukan
3. Pengaturan aktivitas dan istirahat
4. Manajemen nyeri dan gejala-gejala lain
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit dan penatalaksanaannya
Dalam konteks akademis, perawat sebagai pakar dapat memberikan penjelasan yang komprehensif tentang diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan terkait Penurunan Curah Jantung berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 9040 | 16 Dec 2024
Klinis : Hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan Peningkatan Tekanan Darah
Penjelasan:
- Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer: Kondisi di mana terjadi pengiriman oksigen dan nutrisi yang tidak memadai ke jaringan perifer, sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
- Peningkatan Tekanan Darah: Kondisi di mana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.
- Hubungan: Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke jaringan perifer, sehingga mengganggu perfusi jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan Perifer Membaik
2. Tekanan Darah Terkendali
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertensi
- Identifikasi penyebab hipertensi
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan hipertensi
- Edukasi pasien tentang hipertensi dan manajemen gaya hidup
2. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Pemantauan tekanan darah secara berkala
- Pemantauan laju nadi, respirasi, dan suhu
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer yang disebabkan oleh hipertensi pada pasien. -
Article No. 9041 | 16 Dec 2024
Klinis : Manajemen penurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Manajemen Penurunan Curah Jantung, dengan tone yang akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Penurunan Curah Jantung
Definisi:
Manajemen penurunan curah jantung adalah keadaan di mana individu mengalami penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan jaringan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosa Keperawatan: Manajemen Penurunan Curah Jantung
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan curah jantung yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan.
Penyebab: Kondisi kardiovaskular, kondisi paru, cairan dan elektrolit yang tidak seimbang, efek obat-obatan.
Gejala dan Tanda: Palpitasi, takikardi, dispnea, ortopnea, edema perifer, berat badan meningkat, refluks hepatojugular positif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas Hemodinamik
2. Perfusi Jaringan
3. Manajemen Cairan
4. Toleransi Aktivitas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda-tanda Vital
2. Manajemen Cairan
3. Pemberian Oksigen
4. Manajemen Aktifitas
5. Edukasi Pasien dan Keluarga
Kesimpulan:
Manajemen Penurunan Curah Jantung merupakan diagnosa keperawatan yang penting untuk ditangani dengan tepat, dengan fokus pada stabilitas hemodinamik, perfusi jaringan, manajemen cairan, dan toleransi aktivitas pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan, pemberian oksigen, manajemen aktivitas, serta edukasi pasien dan keluarga. -
Article No. 9042 | 16 Dec 2024
Klinis : Hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) berdasarkan kondisi Hipertensi, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pengendalian Tekanan Darah
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan ini mengacu pada SDKI, yang menggambarkan adanya masalah atau potensi masalah kesehatan yang membutuhkan intervensi keperawatan. Dalam kasus hipertensi, Ketidakefektifan Pengendalian Tekanan Darah adalah diagnosa yang tepat, menunjukkan bahwa pasien tidak dapat mempertahankan tekanan darah dalam batas normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dalam kasus hipertensi ini adalah Tekanan Darah Terkendali. Hal ini berarti pasien dapat mempertahankan tekanan darah dalam rentang normal melalui manajemen yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran tersebut antara lain:
1. Manajemen Hipertensi: Tindakan untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah, seperti pemantauan tekanan darah, pemberian obat antihipertensi, dan modifikasi gaya hidup.
2. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi dan pemahaman kepada pasien mengenai hipertensi, faktor risiko, dan pentingnya manajemen yang tepat.
3. Konseling Gaya Hidup: Membantu pasien dalam mengadopsi gaya hidup sehat, seperti diet rendah garam, aktivitas fisik, dan manajemen stres.
4. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Bekerjasama dengan dokter, ahli gizi, dan profesional lain untuk memberikan perawatan komprehensif bagi pasien hipertensi.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur dan terfokus pada upaya mencapai luaran yang diharapkan bagi pasien dengan hipertensi. -
Article No. 9043 | 16 Dec 2024
Klinis : Hipertensi krisis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Hipertensi Krisis:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan peningkatan Tekanan Darah.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
- SDKI: Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak, yang dapat menyebabkan disfungsi serebral.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang fokus pada upaya mencegah, mengatasi, atau meminimalkan risiko penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang ditujukan untuk mempertahankan perfusi jaringan otak yang adekuat, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pengelolaan hipertensi, dan pencegahan komplikasi serebrovaskular.
Pada kasus Hipertensi Krisis, individu berisiko mengalami penurunan perfusi jaringan serebral akibat peningkatan Tekanan Darah yang signifikan. Hal ini dapat menyebabkan iskemia otak, stroke, dan gangguan fungsi neurologis lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan yang tepat dan segera diperlukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. -
Article No. 9044 | 16 Dec 2024
Klinis : Penurunan curah hantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung
Definisi:
Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00029
Definisi: Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Karakteristik Definisi:
1. Perubahan irama jantung
2. Perubahan tekanan darah
3. Perubahan saturasi oksigen
4. Perubahan suara jantung
5. Edema perifer
6. Intoleransi aktivitas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00008
Judul: Pemulihan Curah Jantung
Definisi: Tercapainya peningkatan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00046
Judul: Manajemen Hemodinamik
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan performa kardiovaskular.
Penjelasan Singkat:
Penurunan curah jantung adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan fungsi otot jantung, masalah katup jantung, atau gangguan irama jantung. Perawatan yang tepat diperlukan untuk memulihkan curah jantung dan memastikan perfusi jaringan yang adekuat. Melalui penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi yang efektif untuk mengatasi penurunan curah jantung. -
Article No. 9045 | 16 Dec 2024
Klinis : Penurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Penurunan curah jantung.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung
Definisi:
Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Curah Jantung didefinisikan sebagai keadaan di mana volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah mendapatkan intervensi keperawatan, pasien akan menunjukkan peningkatan curah jantung yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, nadi, dan perfusi jaringan yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Penurunan Curah Jantung meliputi:
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
3. Manajemen cairan dan elektrolit
4. Pemberian obat-obatan sesuai instruksi medis
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mengatasi penyebab penurunan curah jantung
Sebagai seorang perawat, saya memahami pentingnya menjaga curah jantung pasien agar mencukupi kebutuhan metabolik tubuh. Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, saya akan berupaya memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan efektif untuk mengatasi Penurunan Curah Jantung pada pasien. -
Article No. 9046 | 16 Dec 2024
Klinis : Manajemen curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Manajemen Curah Jantung:
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung
Definisi:
Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
Faktor Risiko:
1. Gangguan fungsi jantung (misal: penyakit jantung koroner, gagal jantung)
2. Gangguan hemodinamik (misal: hipovolemia, sepsis)
3. Gangguan neurologi (misal: stroke)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Penurunan Frekuensi Nadi
2. Penurunan Tekanan Darah Sistolik
3. Penurunan Perfusi Jaringan
4. Kelelahan
5. Dispnea
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Curah Jantung Membaik
2. Hemodinamik Stabil
3. Perfusi Jaringan Membaik
4. Ketahanan Fisik Meningkat
5. Pola Napas Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Hemodinamik
2. Manajemen Cairan
3. Terapi Oksigen
4. Manajemen Aktivitas
5. Edukasi Pasien dan Keluarga
Penjelasan Singkat:
Penurunan curah jantung merupakan kondisi di mana volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti gangguan fungsi jantung, hipovolemia, atau kondisi lain yang mempengaruhi hemodinamik. Intervensi keperawatan yang dilakukan meliputi pemantauan hemodinamik, manajemen cairan, terapi oksigen, manajemen aktivitas, serta edukasi pasien dan keluarga. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan curah jantung, stabilitas hemodinamik, perfusi jaringan, ketahanan fisik, dan perbaikan pola napas. -
Article No. 9047 | 16 Dec 2024
Klinis : Hipertensi krisis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Hipertensi Krisis
Penjelasan Singkat Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertensi Krisis adalah peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba dan sangat signifikan, melebihi 180/120 mmHg, yang dapat mengancam nyawa dan memerlukan intervensi segera untuk menurunkan tekanan darah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Hipertensi Krisis adalah penurunan tekanan darah ke dalam batas normal, tidak terjadi komplikasi, serta tidak ada gejala sisa yang mengganggu aktivitas sehari-hari pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Hipertensi Krisis meliputi pemberian obat antihipertensi, manajemen stres, pembatasan asupan garam, pemantauan tanda vital, serta edukasi gaya hidup yang sehat. Tujuannya adalah untuk menurunkan tekanan darah secara cepat dan aman.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya penanganan yang komprehensif dan tepat waktu pada kasus Hipertensi Krisis untuk mencegah komplikasi yang mengancam nyawa. Standar SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan panduan yang jelas bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan praktik keperawatan terbaik. -
Article No. 9048 | 16 Dec 2024
Klinis : KB Suntik
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi KB Suntik:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z30.4
- Deskripsi: Penggunaan kontrasepsi suntik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.23
- Deskripsi: Pemberian kontrasepsi suntik
Penjelasan:
Kode ICD-10 Z30.4 menggambarkan penggunaan kontrasepsi suntik sebagai diagnosis. Kode ini digunakan untuk mencatat penggunaan metode kontrasepsi suntik oleh pasien sebagai bagian dari perawatan kesehatan reproduksi.
Kode ICD-9-CM 99.23 merujuk pada prosedur pemberian kontrasepsi suntik. Kode ini digunakan untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan suntikan kontrasepsi kepada pasien.
Penggunaan kode-kode ini penting dalam pencatatan dan dokumentasi medis untuk memastikan ketepatan diagnosis dan tindakan yang dilakukan, serta untuk keperluan statistik dan pelaporan kesehatan.