Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11264 | 20 Jan 2025
Klinis : UAP
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Urinari Asam Urat (UAP).
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan peningkatan asam urat dalam darah.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Faktor yang berhubungan: Peningkatan kadar asam urat dalam darah.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Manajemen Nyeri.
- Kriteria Hasil: Tingkat nyeri menurun, Kemampuan mengontrol nyeri meningkat.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, Terapi Farmakologis, Terapi Relaksasi.
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi karakteristik nyeri, Kolaborasi pemberian analgesik, Ajarkan teknik relaksasi.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian secara komprehensif untuk menggali informasi terkait nyeri yang dirasakan pasien, memantau tanda-tanda vital, serta berkolaborasi dengan tim medis untuk penatalaksanaan terapeutik yang tepat. Tujuannya adalah untuk mengurangi nyeri, meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola nyeri, serta mencapai luaran keperawatan yang optimal. -
Article No. 11265 | 20 Jan 2025
Klinis : Unstable angina pectoris
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Unstable angina pectoris.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan pola napas berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke jantung.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac output.
3. Nyeri dada akut berhubungan dengan penyempitan arteri koroner.
4. Kecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakstabilan pola napas: Pola napas yang tidak teratur, tidak adekuat atau tidak efektif yang disebabkan oleh penurunan suplai oksigen ke jantung.
2. Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat adanya penurunan cardiac output.
3. Nyeri dada akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat penyempitan arteri koroner.
4. Kecemasan: Respon emosional dan psikologis terhadap ancaman atau persepsi ancaman terhadap kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola napas stabil: Pasien menunjukkan pola napas yang teratur, adekuat, dan efektif.
2. Toleransi aktivitas meningkat: Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa adanya keluhan.
3. Nyeri dada terkontrol: Pasien melaporkan pengurangan nyeri dada dan mampu mengelola nyeri dengan efektif.
4. Kecemasan menurun: Pasien menunjukkan penurunan tanda-tanda fisik dan psikologis kecemasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen jalan napas: Mempertahankan jalan napas yang efektif dan memfasilitasi pertukaran gas.
2. Manajemen aktivitas: Membantu pasien dalam melakukan aktivitas sesuai dengan toleransinya.
3. Manajemen nyeri: Mengidentifikasi dan mengelola penyebab nyeri serta memfasilitasi penggunaan terapi nyeri yang efektif.
4. Manajemen kecemasan: Mengidentifikasi penyebab kecemasan dan memfasilitasi strategi koping yang efektif.
Dengan pendekatan akademis dan sebagai pakar perawat, saya berharap penjelasan ini dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi Unstable angina pectoris. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 11266 | 20 Jan 2025
Klinis : Unstable angina pectoris
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Unstable angina pectoris.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Perfusi Jaringan Kardiovaskular
Penjelasan: Pasien dengan unstable angina pectoris mengalami penurunan aliran darah ke jantung, sehingga menyebabkan perubahan pada perfusi jaringan kardiovaskular yang tidak stabil.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Penurunan kemampuan tubuh untuk mempertahankan suplai oksigen dan nutrisi yang adekuat ke jaringan jantung.
- Faktor risiko: Penyakit jantung iskemik, infark miokard, anemia, disfungsi kardiovaskular.
- Karakteristik: Nyeri dada, dispnea, perubahan irama jantung, perubahan tekanan darah, kelelahan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Hasil yang diharapkan: Pasien menunjukkan perbaikan perfusi jaringan jantung yang stabil.
- Kriteria hasil: Tanda-tanda vital dalam rentang normal, tidak ada nyeri dada, pasien dapat beraktivitas tanpa sesak napas.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, pemberian obat-obatan antiangina, manajemen nyeri, edukasi tentang penyakit dan pencegahan komplikasi.
Persona: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya memahami bahwa pasien dengan unstable angina pectoris membutuhkan penanganan yang komprehensif untuk menjaga stabilitas perfusi jantungnya. Dengan mengacu pada standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang optimal bagi pasien. -
Article No. 11267 | 20 Jan 2025
Klinis : Unstable angina pectoris
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan di tingkat yang diharapkan.
- Karakteristik Utama: Melaporkan kelelahan yang berlebihan, kesulitan bernapas, dan/atau nyeri dada saat aktivitas.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang Diharapkan: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dengan energi yang adekuat.
- Indikator:
- Pasien melaporkan kelelahan dan nyeri dada terkurangi.
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kesulitan.
- Pasien mampu beradaptasi dengan aktivitas sehari-hari.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
- Manajemen aktivitas: Mengidentifikasi aktivitas yang dapat dilakukan, mengatur dan merencanakan aktivitas, serta memantau toleransi pasien terhadap aktivitas.
- Manajemen energi: Mengajarkan teknik konservasi energi, mengatur ritme aktivitas, dan memberikan istirahat yang cukup.
- Manajemen nyeri: Mengevaluasi dan mengelola nyeri dada yang timbul saat aktivitas.
- Edukasi kesehatan: Memberikan edukasi tentang manajemen aktivitas dan penyakit jantung.
Dalam konteks kondisi Unstable Angina Pectoris, diagnosa keperawatan Intoleransi Aktivitas merupakan yang paling sesuai. Pasien dengan kondisi ini cenderung mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat gejala, seperti kelelahan, kesulitan bernapas, dan nyeri dada. Intervensi keperawatan yang diberikan berfokus pada manajemen aktivitas, manajemen energi, manajemen nyeri, dan edukasi kesehatan untuk membantu pasien beradaptasi dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas. -
Article No. 11268 | 20 Jan 2025
Klinis : tn.slamet dengan keluhan nyeri dada,sesak nafas, tidak kuat jalan diagnosa medis unstable angina
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang dialami oleh Tn. Slamet dengan keluhan nyeri dada, sesak napas, dan tidak kuat berjalan dengan diagnosa medis unstable angina:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain, 1994).
SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan sensasi nyeri yang dirasakan pasien.
SIKI: Manajemen nyeri, Terapi relaksasi, Terapi komplementer.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
SDKI: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
SLKI: Intervensi untuk memfasilitasi ventilasi dan oksigenasi yang adekuat.
SIKI: Manajemen jalan napas, Terapi oksigen, Latihan pernapasan.
3. Intoleransi Aktivitas
SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
SLKI: Intervensi untuk memfasilitasi kapasitas dan toleransi terhadap aktivitas.
SIKI: Manajemen aktivitas, Terapi latihan, Konseling aktivitas.
Dalam pemberian asuhan keperawatan pada Tn. Slamet, perawat perlu mempertimbangkan tone yang akademis dan persona sebagai pakar, sehingga dapat memberikan penjelasan yang rinci dan komprehensif terkait kondisi pasien, diagnosa keperawatan, serta intervensi keperawatan yang akan dilakukan. -
Article No. 11269 | 20 Jan 2025
Klinis : tn.slamet dengan keluhan nyeri dada,sesak nafas, tidak kuat jalan diagnosa medis unstable angina
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu Tn. Slamet dengan keluhan nyeri dada, sesak napas, tidak kuat berjalan, dan diagnosis medis unstable angina, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan gangguan aliran darah ke jantung.
Penjelasan Singkat:
Nyeri akut berhubungan dengan gangguan aliran darah ke jantung disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen pada otot jantung, yang dapat mengakibatkan rasa nyeri dada. Pasien dengan unstable angina mengalami penyempitan atau penyumbatan arteri koroner, sehingga aliran darah ke jantung menjadi terganggu.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Domain: Rasa Nyeri
2. Kelas: Nyeri Akut
3. Kode: 00132
4. Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Luaran: Kontrol Nyeri
2. Kode: 1605
3. Definisi: Tingkat kenyamanan selama pengalaman nyeri berlangsung.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intervensi: Manajemen Nyeri
2. Kode: 1400
3. Definisi: Penggunaan strategi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, penjelasan singkat di atas dapat disampaikan dengan lebih detail dan profesional sesuai dengan konteks dan kebutuhan pasien. -
Article No. 11270 | 20 Jan 2025
Klinis : tn.slamet dengan keluhan nyeri dada,sesak nafas, tidak kuat jalan diagnosa medis unstable angina
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Tn. Slamet dengan keluhan nyeri dada, sesak napas, dan tidak kuat berjalan dengan diagnosa medis unstable angina.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain).
- Penyebab: Proses penyakit atau cedera.
- Gejala dan Tanda: Klien mengeluhkan nyeri dada, seperti rasa tertekan atau berat di dada, menjalar ke lengan, leher, atau rahang.
2. Ketidakefektifan Pola Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernafas dengan mudah dan lancar.
- Penyebab: Penyakit kardiovaskular.
- Gejala dan Tanda: Klien mengeluhkan sesak napas, napas dangkal, dan tidak dapat berjalan jauh.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- Penyebab: Penyakit kardiovaskular.
- Gejala dan Tanda: Klien mengeluhkan tidak kuat untuk berjalan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat.
- Terdiri dari definisi, penyebab, dan gejala/tanda diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Terdiri dari definisi, kriteria hasil, dan indikator hasil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan.
- Terdiri dari definisi, tujuan, aktivitas, dan rasional intervensi keperawatan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 11271 | 20 Jan 2025
Klinis : tn.slamet dengan keluhan nyeri dada,sesak nafas, tidak kuat jalan diagnosa medis unstable angina
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk Tn. Slamet dengan keluhan nyeri dada, sesak napas, dan tidak kuat jalan dengan diagnosis medis unstable angina:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit jantung (unstable angina)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan fungsi jantung
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan semacam itu.
- Faktor yang Berhubungan: Proses penyakit, cedera fisik.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan toleransi terhadap aktivitas, penurunan kekuatan, penurunan daya tahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengendalian Nyeri
- Definisi: Kemampuan individu untuk mengontrol atau mengurangi rasa sakit.
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri terkendali, pasien dapat menggunakan teknik pengendalian nyeri secara efektif.
2. Toleransi Aktivitas
- Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat melakukan aktivitas rutin sehari-hari dengan lebih baik, pasien menunjukkan peningkatan daya tahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenali, menilai, dan mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dialami individu.
- Aktivitas Keperawatan: Mengkaji nyeri, mengajarkan teknik pengendalian nyeri, memberikan analgetik sesuai indikasi.
2. Peningkatan Toleransi Aktivitas
- Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Aktivitas Keperawatan: Mengkaji tingkat aktivitas dan toleransi pasien, mengembangkan rencana peningkatan aktivitas, memfasilitasi aktivitas sesuai kemampuan pasien.
Dalam konteks Tn. Slamet dengan diagnosa medis unstable angina, perawat akan fokus pada penanganan nyeri dada, upaya meningkatkan toleransi aktivitas, serta edukasi terkait penyakitnya. Pendekatan yang digunakan adalah akademis dengan persona pakar, agar dapat memberikan informasi dan edukasi yang tepat bagi pasien. -
Article No. 11272 | 20 Jan 2025
Klinis : tn.slamet dengan keluhan nyeri dada,sesak nafas, tidak kuat jalan diagnosa medis unstable angina
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi Tn. Slamet yang mengalami keluhan nyeri dada, sesak napas, dan diagnosis medis unstable angina, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Dada Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di dada.
- Penyebab: Penyakit jantung koroner (unstable angina).
- Gejala: Nyeri dada, sesak napas, kelelahan.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan.
- Penyebab: Penyakit jantung koroner (unstable angina).
- Gejala: Mudah lelah, sesak napas, penurunan kapasitas fungsional.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Dada Akut:
- Luaran: Tingkat nyeri menurun, Kontrol nyeri meningkat, Koping nyeri efektif.
2. Intoleransi Aktivitas:
- Luaran: Toleransi aktivitas meningkat, Kapasitas fungsional meningkat, Kelelahan menurun.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Intervensi: Identifikasi karakteristik nyeri, Ajarkan teknik non-farmakologis, Kolaborasi dalam pemberian analgesik.
2. Manajemen Aktivitas
- Intervensi: Identifikasi tingkat aktivitas, Ajarkan aktivitas bertingkat, Monitor toleransi aktivitas.
Tone: Akademis
Persona: Pakar
Nurse: Berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Tn. Slamet dengan keluhan nyeri dada, sesak napas, dan diagnosa medis unstable angina memiliki diagnosa keperawatan Nyeri Dada Akut dan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri dan Manajemen Aktivitas untuk mencapai luaran yang diharapkan, seperti penurunan nyeri, peningkatan kontrol nyeri, peningkatan toleransi aktivitas, dan pengurangan kelelahan. -
Article No. 11273 | 20 Jan 2025
Klinis : pasien mengatakan pusing, menggigil, nyeri saat bak, demam, tekanan darah 140/80 mmhg, nadi 98x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 38,1, spo2 98%
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang paling sesuai untuk kondisi pasien ini adalah "Infeksi Saluran Kemih". Pasien mengeluhkan gejala-gejala yang mengarah pada infeksi saluran kemih, seperti pusing, menggigil, nyeri saat berkemih, dan demam. Selain itu, pemeriksaan tanda vital juga mendukung adanya infeksi, seperti peningkatan denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Bebas dari gejala infeksi saluran kemih, ditandai dengan:
a. Tidak ada lagi keluhan pusing, menggigil, nyeri saat bak, dan demam.
b. Tanda vital dalam batas normal (tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80-100 x/menit, respirasi 16-20 x/menit, suhu 36,5-37,5°C).
2. Mampu mempertahankan higiene perineal yang baik.
3. Memahami faktor-faktor penyebab dan pencegahan infeksi saluran kemih.
4. Mampu melakukan perawatan diri secara mandiri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Infeksi
a. Identifikasi tanda dan gejala infeksi.
b. Pantau tanda-tanda vital secara rutin.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik.
d. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi serta pentingnya minum obat sesuai anjuran.
2. Perawatan Higiene
a. Ajarkan pasien teknik mencuci tangan yang benar.
b. Bantu pasien melakukan perawatan higiene perineal secara rutin.
c. Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan area genital.
3. Edukasi Kesehatan
a. Berikan edukasi tentang infeksi saluran kemih, penyebab, dan pencegahannya.
b. Ajarkan pasien dan keluarga cara meningkatkan asupan cairan dan nutrisi yang sesuai.
c. Dorong pasien untuk meningkatkan aktivitas sesuai toleransi.
Dengan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan dan bebas dari infeksi saluran kemih.