Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9220 | 18 Dec 2024
Klinis : Keluhan ses keluhan sesak nafas yang terjadi lama setelah beraktivitas ringan seperti berjalan atau naik tangga sesak nafas juga semakin terasa saat berbaring terlentang penurunan nafsu makan keluhan sesak nafas yang semakin memburuk dalam beberapa hari terakhir mual dan perutnya terasa penuh merasa sangat lelah dan lesu tampak gelisah tampak lelah nyeri Terasa seperti ditekan dan datang secara tiba-tiba intensitas nyeri dada meningkat setiap kali Ia melakukan aktivitas fisik dampak kesulitan dalam bernapas tanpa gelisah tampak pucat mengeluhkan pembekakan pada kedua kakinya yang semakin parah di malam hari nyeri di dada kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi klien yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
Penyebab: Peningkatan sekresi, kelemahan otot pernapasan, penurunan refleks batuk.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan akibat perasaan tidak sanggup.
Penyebab: Penurunan daya tahan, gangguan neuromuskular, nyeri.
3. Kelebihan Volume Cairan
Definisi: Kelebihan cairan intravaskular, interstitial, dan/atau rongga tubuh.
Penyebab: Penurunan fungsi ginjal, penurunan kapasitas pompa jantung, asupan cairan yang berlebihan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
- Klien dapat mempertahankan jalan napas yang bebas dari sumbatan.
- Klien dapat mengeluarkan sekret dengan efektif.
- Klien menunjukkan pola napas yang adekuat.
2. Toleransi Aktivitas
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
- Klien tidak menunjukkan tanda-tanda intoleransi saat beraktivitas.
- Klien dapat beristirahat dan tidur dengan cukup.
3. Keseimbangan Cairan
- Klien menunjukkan tanda-tanda tidak ada kelebihan atau kekurangan cairan.
- Klien tidak menunjukkan edema atau gejala kelebihan cairan.
- Klien mempertahankan berat badan yang stabil.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Monitoring tanda-tanda vital dan status pernapasan
- Auskultasi dan perkusi dada
- Suction/penghisapan lendir
- Terapi oksigen sesuai indikasi
- Latihan batuk efektif dan fisioterapi dada
- Edukasi mengenai manajemen bersihan jalan napas
2. Intoleransi Aktivitas
- Monitor tanda-tanda intoleransi aktivitas
- Atur aktivitas dan istirahat yang seimbang
- Latihan aktivitas secara bertahap
- Berikan dukungan emosional dan motivasi
- Edukasi mengenai manajemen energi dan aktivitas
3. Kelebihan Volume Cairan
- Monitor intake dan output cairan
- Manajemen cairan parenteral dan oral
- Pemberian diuretik sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk mengatasi penyebab kelebihan cairan
- Edukasi mengenai pembatasan asupan cairan dan garam
Penjelasan rinci untuk setiap poin:
Diagnosa keperawatan SDKI dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala yang dipaparkan, seperti sesak napas, penurunan nafsu makan, pembekakan kaki, dan nyeri dada. Diagnosa yang muncul mencakup masalah utama pada sistem pernapasan, kardiovaskular, dan cairan.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI) mencakup tujuan yang ingin dicapai untuk setiap diagnosa, seperti mempertahankan bersihan jalan napas, meningkatkan toleransi aktivitas, dan mencapai keseimbangan cairan yang adekuat.
Intervensi keperawatan (SIKI) mencakup tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan, seperti pemantauan status klinis, manajemen pernapasan, latihan aktivitas, dan manajemen cairan.
Keseluruhan rencana asuhan keperawatan ini disusun dengan pendekatan yang komprehensif dan sistematis untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami klien. -
Article No. 9221 | 18 Dec 2024
Klinis : Hepatoma
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis Hepatoma, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: C22.0
- Deskripsi: Hepatocellular carcinoma (Hepatoma)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 50.22
- Deskripsi: Partial hepatectomy
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 C22.0 merupakan kode untuk diagnosis Hepatoma, yang merupakan jenis kanker hati primer yang paling umum. Hepatoma berasal dari sel-sel hati yang telah mengalami transformasi neoplastik.
2. Kode ICD-9-CM 50.22 untuk prosedur Partial hepatectomy adalah tindakan bedah pengangkatan sebagian dari hati, yang dapat dilakukan sebagai terapi untuk Hepatoma. Tindakan ini dilakukan untuk mengangkat massa tumor dan menyisakan jaringan hati yang sehat.
Dalam penatalaksanaan Hepatoma, selain partial hepatectomy, tindakan medis lain yang mungkin dilakukan antara lain:
- Liver transplantation (kode ICD-9-CM 50.51)
- Radiofrequency ablation (kode ICD-9-CM 50.23)
- Transarterial chemoembolization (TACE) (kode ICD-9-CM 99.25)
- Targeted therapy (misalnya sorafenib) (kode ICD-9-CM 99.28)
Pemilihan tindakan medis akan bergantung pada stadium penyakit, karakteristik tumor, dan kondisi klinis pasien secara keseluruhan. Evaluasi dan penentuan rencana tatalaksana harus dilakukan oleh tim multidisipliner yang berpengalaman dalam penanganan Hepatoma. -
Article No. 9222 | 18 Dec 2024
Klinis : Secondary aminothea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan mengenai kondisi "Secondary aminothea" dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pertukaran Gas didefinisikan sebagai keadaan di mana individu mengalami ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi di alveoli, yang dapat menyebabkan gangguan pada oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status Pertukaran Gas Membaik
2. Pola Napas Membaik
3. Oksigenasi Adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Respirasi
2. Manajemen Jalan Napas
3. Terapi Oksigen
Kondisi "Secondary aminothea" dapat menyebabkan gangguan pada pertukaran gas di paru-paru, sehingga dapat berdampak pada pola napas, oksigenasi, dan keseimbangan gas darah. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Gangguan Pertukaran Gas, dengan tujuan meningkatkan status pertukaran gas, pola napas, dan oksigenasi yang adekuat melalui intervensi pemantauan respirasi, manajemen jalan napas, dan terapi oksigen. -
Article No. 9223 | 18 Dec 2024
Klinis : Secondary aminorhea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi secondary amenorrhea.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pola menstruasi berhubungan dengan disfungsi ovarium sekunder (secondary amenorrhea)
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan pola menstruasi adalah ketidaksesuaian siklus, durasi, atau jumlah perdarahan menstruasi dengan pola normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola menstruasi kembali normal
2. Tidak ada komplikasi terkait gangguan pola menstruasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen gangguan pola menstruasi
- Identifikasi penyebab gangguan pola menstruasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan terkait untuk evaluasi dan penatalaksanaan medis
- Edukasi pasien dan keluarga terkait gangguan pola menstruasi dan penatalaksanaannya
2. Pemantauan pola menstruasi
- Evaluasi pola menstruasi secara berkala
- Identifikasi perubahan pola menstruasi
- Dokumentasi pola menstruasi
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif, menjalin kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, serta memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 9224 | 18 Dec 2024
Klinis : pasien mengeluh air susu ibu belum keluar, hanya menetes, payudara teraba keras, nyeri luka post operasi sectio caesaria, skala nyeri 4, nyeri saat mobilisasi, diagnosa utama nya apa?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Produksi ASI (00016)
Definisi: Ketidakmampuan untuk memproduksi jumlah ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Karakteristik Definisi:
- Keluhan air susu ibu belum keluar atau hanya menetes
- Payudara teraba keras
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang timbul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik Definisi:
- Nyeri luka post operasi sectio caesaria, skala nyeri 4
- Nyeri saat mobilisasi
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Ketidakefektifan Produksi ASI (00016)
- Peningkatan Produksi ASI
- Peningkatan Kenyamanan Payudara
- Kepuasan Ibu terhadap Produksi ASI
2. Nyeri Akut (00132)
- Kontrol Nyeri
- Peningkatan Kemampuan Mobilisasi
- Peningkatan Kenyamanan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Ketidakefektifan Produksi ASI (00016)
- Manajemen Laktasi
- Bantu ibu dalam teknik menyusui yang benar
- Anjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya, minimal 8-12 kali dalam 24 jam
- Ajarkan ibu teknik pemompaan ASI
- Berikan dukungan emosional dan motivasi kepada ibu
- Peningkatan Produksi ASI
- Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi ASI
- Ajarkan ibu teknik pemijatan payudara untuk merangsang pengeluaran ASI
- Berikan kompres hangat pada payudara sebelum menyusui
2. Nyeri Akut (00132)
- Manajemen Nyeri
- Kaji tanda dan gejala nyeri secara komprehensif
- Berikan analgesik sesuai indikasi medis
- Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri, seperti distraksi, relaksasi, dan kompres hangat/dingin
- Peningkatan Mobilisasi
- Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini sesuai dengan kemampuannya
- Berikan bantuan dalam melakukan mobilisasi
- Ajarkan latihan gerak dan latihan pernapasan untuk memfasilitasi mobilisasi
Demikian penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang perlu diklarifikasi. -
Article No. 9225 | 18 Dec 2024
Klinis : pasien mengeluh air susu ibu belum keluar, hanya menetes, payudara teraba keras, nyeri luka post operasi sectio caesaria, skala nyeri 4, nyeri saat mobilisasi, diagnosa keperawatan yang utama apa?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosis Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien:
Berdasarkan gejala yang disampaikan, yaitu air susu ibu belum keluar, hanya menetes, payudara teraba keras, nyeri luka post operasi sectio caesaria dengan skala nyeri 4, serta nyeri saat mobilisasi, maka diagnosis keperawatan yang utama adalah:
a. Ketidakefektifan Penyusuan Menyusu
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan produksi dan pengeluaran ASI yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Etiologi: Trauma payudara, stres, kecemasan, pengosongan payudara yang tidak adekuat.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat:
a. Menunjukkan peningkatan produksi ASI.
b. Melakukan penyusuan menyusu yang efektif.
c. Menunjukkan rasa nyaman selama penyusuan menyusu.
d. Menyatakan rasa nyaman saat mobilisasi.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Laktasi
- Mengkaji produksi dan pengeluaran ASI
- Mengajarkan teknik menyusui yang benar
- Menganjurkan frekuensi penyusuan yang adekuat
- Memberikan obat-obatan untuk meningkatkan produksi ASI, jika diperlukan
b. Manajemen Nyeri
- Mengkaji nyeri, termasuk lokasi, durasi, karakteristik, dan skala nyeri
- Memberikan analgesik sesuai dengan kebutuhan
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti kompres hangat
- Memfasilitasi mobilisasi dini sesuai toleransi pasien
c. Manajemen Perawatan Luka
- Melakukan perawatan luka post operasi secara aseptik
- Memantau tanda-tanda infeksi luka
- Memberikan intervensi untuk mempercepat penyembuhan luka
Penjelasan rinci:
Diagnosis keperawatan "Ketidakefektifan Penyusuan Menyusu" dipilih karena pasien mengeluhkan produksi ASI yang tidak optimal, dengan gejala air susu hanya menetes dan payudara teraba keras. Ini menunjukkan adanya masalah pada proses laktasi yang dapat menghambat pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi.
Luaran yang diharapkan mencakup peningkatan produksi ASI, efektivitas penyusuan menyusu, serta rasa nyaman selama penyusuan dan mobilisasi. Ini akan memastikan bahwa kebutuhan nutrisi bayi dapat terpenuhi dan membantu proses pemulihan pasca operasi sectio caesaria.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen laktasi untuk meningkatkan produksi dan pengeluaran ASI, manajemen nyeri untuk mengatasi rasa nyeri saat mobilisasi dan perawatan luka, serta manajemen perawatan luka untuk mempercepat penyembuhan luka pasca operasi. Intervensi ini akan membantu mencapai luaran yang diharapkan dan mendukung pemulihan pasien secara holistik. -
Article No. 9226 | 18 Dec 2024
Klinis : pasien mengeluh air susu ibu belum keluar, hanya menetes, payudara teraba keras, nyeri luka post operasi sectio caesaria, skala nyeri 4, nyeri saat mobilisasi, buatlah prioritas diagnosa keperawatan nya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Ketidakefektifan Produksi ASI
- Definisi: Penurunan atau tidak adanya produksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
- Penyebab: Pembedahan, kecemasan, dan kurangnya stimulasi payudara.
- Tanda dan Gejala: Air susu ibu belum keluar atau hanya menetes, payudara teraba keras.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Cedera atau pembedahan, seperti pada luka post operasi sectio caesaria.
- Tanda dan Gejala: Skala nyeri 4, nyeri saat mobilisasi.
Prioritas Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Produksi ASI
2. Nyeri Akut
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Ketidakefektifan Produksi ASI:
- Outcome: Peningkatan Produksi ASI
- Kriteria Hasil:
- Payudara teraba lunak dan tidak ada nyeri tekan
- Ibu dapat memerah ASI minimal 100 ml/hari
- Ibu dapat menyusui bayi dengan baik
2. Nyeri Akut:
- Outcome: Penurunan Nyeri
- Kriteria Hasil:
- Skala nyeri berkurang menjadi 2 atau kurang
- Ibu dapat melakukan mobilisasi tanpa peningkatan nyeri
- Ibu dapat beristirahat dengan nyaman
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Ketidakefektifan Produksi ASI:
- Manajemen Laktasi
- Lakukan pengkajian laktasi secara komprehensif
- Berikan pendidikan dan dukungan untuk meningkatkan produksi ASI
- Ajarkan teknik pemijatan dan pengisapan payudara yang benar
- Anjurkan ibu untuk menyusui secara on-demand dan memperbanyak frekuensi menyusui
- Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan
- Berkolaborasi dengan dokter atau ahli laktasi untuk mengatasi penyebab rendahnya produksi ASI
2. Nyeri Akut:
- Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan intervensi farmakologi dan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi nyeri
- Ajarkan ibu untuk menggunakan analgetik sesuai indikasi
- Perawatan Luka
- Lakukan perawatan luka post operasi secara aseptik
- Pantau tanda-tanda infeksi dan berkolaborasi dengan dokter jika terjadi komplikasi
Penjelasan rinci untuk setiap poin:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Diagnosa keperawatan didasarkan pada gejala dan tanda yang dialami pasien, serta penyebab yang mendasarinya.
- Ketidakefektifan Produksi ASI dan Nyeri Akut merupakan diagnosa yang sesuai dengan kondisi pasien yang diberikan.
2. Prioritas Diagnosa Keperawatan:
- Prioritas diagnosa ditentukan berdasarkan tingkat kegawatdaruratan dan potensi dampak yang dapat terjadi.
- Ketidakefektifan Produksi ASI menjadi prioritas utama karena dapat mempengaruhi kesehatan dan kebutuhan nutrisi bayi.
- Nyeri Akut menjadi prioritas kedua karena dapat menghambat proses pemulihan dan mobilisasi pasien.
3. Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Luaran yang diharapkan merupakan tujuan yang ingin dicapai setelah pemberian asuhan keperawatan.
- Untuk Ketidakefektifan Produksi ASI, luaran yang diharapkan adalah peningkatan produksi ASI sehingga ibu dapat menyusui bayi dengan baik.
- Untuk Nyeri Akut, luaran yang diharapkan adalah penurunan nyeri sehingga ibu dapat beristirahat dengan nyaman dan melakukan mobilisasi tanpa peningkatan nyeri.
4. Intervensi Keperawatan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
- Intervensi keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Untuk Ketidakefektifan Produksi ASI, intervensi yang dilakukan meliputi manajemen laktasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan.
- Untuk Nyeri Akut, intervensi yang dilakukan meliputi manajemen nyeri dan perawatan luka post operasi.
- Setiap intervensi dilakukan secara komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 9227 | 18 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan flu, pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan flu dan pilek, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Penyebab: Akumulasi sekret, edema, kekuatan otot pernapasan yang menurun, dan iritasi saluran napas.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang dirasakan atau ditunjukkan.
- Penyebab: Keterbatasan fisik, penurunan energi, dan gejala penyakit.
3. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Penyebab: Proses penyakit, inflamasi, dan cedera.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Penilaian terhadap jalan napas, bunyi napas, dan adanya sputum.
- Intoleransi Aktivitas: Penilaian terhadap kapasitas fungsional, kelelahan, dan kesulitan bernapas saat aktivitas.
- Nyeri Akut: Penilaian terhadap lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan intensitas nyeri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Tercapainya jalan napas yang terbuka, tidak ada sputum, dan frekuensi napas normal.
- Intoleransi Aktivitas: Peningkatan toleransi aktivitas, tidak ada kesulitan bernapas, dan penurunan kelelahan.
- Nyeri Akut: Penurunan intensitas nyeri, kemampuan mengontrol nyeri, dan tidak ada keluhan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Terapi inhalasi, suction, dan manajemen sekret.
- Intoleransi Aktivitas: Manajemen aktivitas, latihan fisik, dan manajemen energi.
- Nyeri Akut: Manajemen nyeri, pemberian analgesik, dan teknik nonfarmakologis. -
Article No. 9228 | 18 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan benjolan di perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan benjolan di perut, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perubahan Integritas Kulit (SDKI)
Penjelasan: Risiko adanya perubahan pada struktur dan fungsi kulit, yang dapat disebabkan oleh faktor internal (seperti usia, nutrisi, sirkulasi) atau eksternal (seperti tekanan, gesekan, kelembapan). Kondisi benjolan di perut dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan integritas kulit.
2. Ketidakefektifan Aktivitas Fisik (SDKI)
Penjelasan: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik secara mandiri, yang dapat disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, atau lingkungan. Benjolan di perut dapat membatasi pergerakan dan aktivitas fisik pasien.
3. Risiko Gangguan Citra Tubuh (SDKI)
Penjelasan: Risiko perubahan persepsi dan perasaan individu terhadap penampilan dan fungsi tubuhnya, yang dapat disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, sosial, atau budaya. Benjolan di perut dapat memengaruhi persepsi dan perasaan pasien terhadap citra tubuhnya.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perawatan Integritas Kulit
2. Peningkatan Aktivitas Fisik
3. Dukungan Citra Tubuh
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Kulit
2. Manajemen Lingkungan: Peningkatan Aktivitas
3. Konseling Citra Tubuh
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik, termasuk aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Perawat juga perlu melibatkan pasien dan keluarga dalam proses perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan untuk memastikan intervensi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasien. -
Article No. 9229 | 18 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan ada benjolan di perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu pasien datang dengan keluhan ada benjolan di perut, maka berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Penyebab: Adanya benjolan di perut yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada organ dalam dan mengakibatkan nyeri.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
- Definisi: Kemampuan untuk mengontrol rasa nyeri.
- Indikator:
a. Melaporkan penurunan intensitas nyeri
b. Menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
c. Menggunakan obat analgesik sesuai anjuran
d. Mengenali faktor-faktor yang memperberat nyeri
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu pasien mengurangi nyeri yang dialami.
- Tindakan:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi, terapi musik, dan lain-lain)
d. Monitor efektivitas intervensi nyeri dan lakukan penyesuaian jika diperlukan
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan benjolan di perut adalah Nyeri Akut. Perawat perlu melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, memberikan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, serta memantau efektivitas intervensi yang diberikan.