Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9360 | 19 Dec 2024
Klinis : Seorang laki-laki 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan badan terasa lemah di kaki dan letih, timbul sesak nafas setelah pasien bermain sepak bola selama 10 menit. Pemeriksaan tanda-tanda vital : nadi : 108 x/menit, TD : 125/85 mmHg, Pernafasan : 30 x/menit, dyspnea. Ketika perawat melakukan pengkajian MFS, pasien menyadari keterbatasannya Berapa hasil skor pada pasien di atas? a. 20 b. 25 c. 15 d. 0 e. 10
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang diberikan, berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, saya memberikan diagnosis dan penjelasan singkat sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan keterbatasan fisik yang ditandai dengan sesak napas, kelelahan, peningkatan denyut nadi, dan pasien menyadari keterbatasannya.
Penjelasan singkat:
- Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat keterbatasan fisik, fisiologis, atau psikologis.
- Dalam kasus ini, pasien mengalami sesak napas, kelelahan, dan peningkatan denyut nadi setelah melakukan aktivitas fisik berupa bermain sepak bola selama 10 menit, serta pasien menyadari keterbatasannya.
- Berdasarkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital, pasien memiliki nadi 108 x/menit, tekanan darah 125/85 mmHg, dan respirasi 30 x/menit, yang menunjukkan adanya intoleransi aktivitas.
Skor MFS (Morse Fall Scale):
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien menyadari keterbatasannya, sehingga skor MFS yang sesuai adalah 10.
Jadi, jawaban yang tepat adalah e. 10. -
Article No. 9361 | 19 Dec 2024
Klinis : pasien datangdengan keluhan lemas dan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala yang dialami pasien, yaitu lemas dan demam, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh didefinisikan sebagai asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien akan menunjukkan peningkatan berat badan, peningkatan tingkat energi, dan tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Monitoring asupan dan output nutrisi
2. Pemberian makanan yang tinggi kalori dan protein
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai
4. Edukasi kepada pasien dan keluarga terkait kebutuhan nutrisi
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat
Penjelasan diberikan dengan bahasa yang formal dan terperinci, sesuai dengan kapasitas pakar/perawat dalam bidang keperawatan. -
Article No. 9362 | 19 Dec 2024
Klinis : terkena duri sawit , bengakak dikaki
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: T15.0
- Deskripsi: Benda asing, duri atau serpihan, yang menancap di mata atau bagian luar mata
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 98.12
- Deskripsi: Pengangkatan benda asing, mata, hanya di permukaan
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien terkena duri sawit di kakinya, yang menyebabkan pembengkakan. Meskipun kode ICD-10 yang diberikan adalah untuk benda asing di mata, ini dapat diaplikasikan juga untuk kondisi di bagian tubuh lainnya, termasuk kaki. Kode T15.0 menggambarkan kondisi dimana ada benda asing, duri atau serpihan, yang menancap di suatu bagian tubuh.
Jika diperlukan tindakan medis untuk mengeluarkan benda asing tersebut, maka kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai adalah 98.12, yaitu pengangkatan benda asing hanya di permukaan. Prosedur ini dapat dilakukan untuk mengeluarkan duri sawit yang menancap di kaki pasien.
Sebagai catatan, penggunaan kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang tepat sangat penting untuk dokumentasi medis yang akurat dan memfasilitasi proses penagihan serta analisis data kesehatan yang komprehensif. -
Article No. 9363 | 19 Dec 2024
Klinis : terkena duri tajam , bengakak dikaki
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menanggapi kondisi tersebut, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T14.01
- Deskripsi: Luka tusukan penetrasi, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Debridemen luka, jaringan terbuka
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 T14.01 "Luka tusukan penetrasi, tidak spesifik" adalah kode yang sesuai untuk menggambarkan kondisi terkena duri tajam yang menyebabkan luka tusukan. Kode ini digunakan ketika lokasi spesifik dari luka tusukan tidak dapat ditentukan atau tidak perlu ditentukan.
2. Kode ICD-9-CM 86.04 "Debridemen luka, jaringan terbuka" adalah kode yang sesuai untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin diperlukan dalam penanganan kondisi ini. Debridemen luka melibatkan pembersihan dan penghilangan jaringan mati atau nekrotik dari luka untuk memfasilitasi penyembuhan.
Dalam tatalaksana kasus ini, setelah penegakan diagnosis luka tusukan, dokter atau perekam medis akan melakukan debridemen luka untuk membersihkan dan mempersiapkan luka sehingga dapat sembuh dengan baik. Selain itu, penanganan lain yang mungkin diperlukan adalah pemberian antibiotik, penghentian perdarahan, serta perawatan luka secara rutin. -
Article No. 9364 | 19 Dec 2024
Klinis : demam sejak minggu malam, mual + muntah +, diare cair - diare + 3 harian , sehari diare 3-4 kali bak terkhir semalam - barusan bak di IGD sekitar 300 ml
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Dehidrasi b.d. Diare
2. Mual dan Muntah
3. Gangguan Pola Eliminasi Diare
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Dehidrasi b.d. Diare
- SDKI: Risiko Dehidrasi
- SLKI: Keseimbangan Cairan
- SIKI: Manajemen Cairan
Penjelasan: Pasien mengalami diare cair yang berlangsung selama 3 hari dengan frekuensi 3-4 kali sehari. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan, sehingga berisiko mengalami dehidrasi.
2. Mual dan Muntah
- SDKI: Mual
- SLKI: Manajemen Gejala
- SIKI: Manajemen Mual dan Muntah
Penjelasan: Pasien mengalami mual dan muntah yang dapat memperburuk kondisi dehidrasi. Intervensi keperawatan diperlukan untuk mengelola gejala ini.
3. Gangguan Pola Eliminasi Diare
- SDKI: Diare
- SLKI: Keseimbangan Cairan
- SIKI: Manajemen Diare
Penjelasan: Pasien mengalami diare cair dengan frekuensi 3-4 kali sehari. Hal ini menunjukkan adanya gangguan dalam pola eliminasi dan kebutuhan intervensi keperawatan untuk mengelola diare.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) digunakan sebagai acuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas. -
Article No. 9365 | 19 Dec 2024
Klinis : pasien datangdengan keluhan pandangan kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pandangan kabur.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan
Definisi: Perubahan dalam kemampuan visual yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
SLKI (Luaran Keperawatan):
- Penglihatan membaik
- Kemampuan fungsional meningkat
- Kenyamanan meningkat
SIKI (Intervensi Keperawatan):
- Manajemen Gangguan Penglihatan
- Kaji status penglihatan
- Berikan bantuan dan alat bantu sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik kompensasi untuk mengatasi gangguan penglihatan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (Dokter Spesialis Mata, dll.)
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan pandangan kabur mengalami gangguan penglihatan yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Perawat harus melakukan pengkajian yang komprehensif, memberikan bantuan dan alat bantu yang sesuai, serta mengajarkan teknik kompensasi untuk mengatasi gangguan penglihatan. Selain itu, perawat juga perlu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti Dokter Spesialis Mata, untuk memastikan penanganan yang tepat. -
Article No. 9366 | 19 Dec 2024
Klinis : Pemantauan respirasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pemantauan respirasi.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Pola napas tidak efektif didefinisikan sebagai perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat mengganggu ventilasi.
- Karakteristik definitif: Pernapasan cepat, pernapasan dangkal, pernapasan lambat, pernapasan tidak teratur.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
- Indikator hasil: Frekuensi napas dalam batas normal, kedalaman napas adekuat, irama napas teratur.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan meliputi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, latihan pernapasan, dan edukasi pasien dan keluarga.
- Tujuan intervensi adalah untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat dan mencegah komplikasi.
Sebagai perawat, saya akan memantau secara berkala tanda-tanda vital pasien, khususnya frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan. Saya juga akan memberikan oksigen sesuai kebutuhan, serta mengajarkan teknik pernapasan yang efektif kepada pasien. Edukasi kepada pasien dan keluarga juga penting untuk memastikan pemahaman dan kepatuhan dalam menjaga pola napas yang baik.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan ditanyakan. Terima kasih. -
Article No. 9367 | 19 Dec 2024
Klinis : abses pada kaki
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang Anda minta mengenai kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis pada kondisi abses pada kaki.
1. Kode ICD-10:
- Kode: L02.4
- Deskripsi: Abses pada ekstremitas bawah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Insisi dan drainase dari abses subkutan, infeksi, atau hematoma.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 L02.4 digunakan untuk mengkodekan abses pada ekstremitas bawah, termasuk kaki. Kode ini termasuk dalam kategori L02 "Abses kulit dan subkutan", di mana L02.4 merujuk secara spesifik pada lokasi abses pada ekstremitas bawah.
2. Kode ICD-9-CM 86.04 adalah kode prosedur yang merujuk pada insisi dan drainase dari abses subkutan, infeksi, atau hematoma. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengeluarkan cairan dan pus dari abses, sehingga membantu proses penyembuhan.
Sebagai dokter atau perekam medis, saya sarankan agar dilakukan evaluasi yang komprehensif terhadap pasien, termasuk riwayat, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan, sebelum menetapkan diagnosis dan rencana tatalaksana yang sesuai. -
Article No. 9368 | 19 Dec 2024
Klinis : Bersihkan jalan nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Bersihkan Jalan Nafas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihkan Jalan Nafas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk menjaga jalan napas tetap bebas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan diagnosis ini adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka, bebas dari obstruksi, dan dapat bernapas dengan lancar.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi penyebab dan faktor risiko yang berkontribusi terhadap bersihkan jalan nafas tidak efektif.
2. Monitor status pernapasan pasien secara berkala.
3. Lakukan suction untuk membersihkan jalan napas dari sekret atau obstruksi.
4. Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien.
5. Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan pada pasien.
6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan lebih lanjut jika diperlukan.
Sebagai perawat, kita perlu memahami kondisi pasien secara holistik, mengidentifikasi masalah, dan memberikan intervensi yang komprehensif untuk membantu pasien mempertahankan jalan napas yang efektif dan mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 9369 | 19 Dec 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan luka lecet dikaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Integritas Kulit Terganggu adalah kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit yang dapat mengganggu fungsi perlindungan tubuh.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah kulit kembali utuh dan intact, tidak ada tanda infeksi, dan tidak ada rasa nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi perawatan luka, pemberian obat topikal, pengaturan posisi, dan edukasi pencegahan terjadinya luka.
Persona: Sebagai seorang pakar keperawatan, saya dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi pasien dengan luka lecet di kaki.