Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 9504 | 21 Dec 2024
Klinis : pasien mengatakan memiliki diabetes kaki kesemutan bengkak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Diabetes Mellitus
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, dimana pasien mengatakan memiliki diabetes kaki dengan gejala kesemutan dan bengkak, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Diabetes Mellitus.
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), risiko kerusakan integritas kulit adalah kerentanan terhadap perubahan pada epidermis dan/atau dermis yang dapat mengganggu fungsi kulit sebagai barier. Diabetes mellitus merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan kerusakan integritas kulit, terutama pada pasien dengan komplikasi diabetes seperti neuropati perifer dan gangguan sirkulasi.
Berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran yang diharapkan dari diagnosa ini antara lain integritas kulit, perfusi jaringan perifer, dan sensasi perifer yang membaik. Sedangkan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi perawatan kaki diabetik, peningkatan perfusi jaringan, dan manajemen nyeri.
Penting bagi pasien dengan diabetes untuk menjaga kebersihan, kelembapan, dan integritas kulit kaki, serta melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Peran perawat dalam mengelola kondisi ini sangat vital untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 9505 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak A, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lima tahun lalu, dengan tekanan darah sering berada di atas 150/90 mmHg. Riwayat Penyakit Keluarga ayah pasien meninggal karena stroke pada usia 65 tahun dan ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil vital signs: tekanan darah: 180/100 mmHg, nadi: 92 kali/menit, frekuensi pernapasan: 20 kali/menit dan suhu: 36,8°C. Hasil pemeriksaan fisik Kepala dan Leher (tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, konjungtiva anemis ringan, sklera anikterik, nadi karotis terasa kuat dan simetris). Thoraks (Inspeksi: Dada simetris, tidak ada retraksi otot napas tambahan, palpasi: tidak ada nyeri tekan, auskultasi: Bunyi jantung regular, terdapat bising sistolik ringan pada apeks). Abdomen (inspeksi: Datar, tidak ada distensi, palpasi: Tidak ada nyeri tekan, hati tidak teraba. Perkusi: Normal, tidak ada pembesaran organ. Auskultasi: Peristaltik usus normal). Pemeriksaan Diagnostik LDL: 160 mg/dL (meningkat), HDL: 38 mg/dL (menurun), Trigliserida: 180 mg/dL (meningkat) dan Kolesterol Total: 240 mg/dL (hiperkolesterolemia)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I10
- Deskripsi: Hipertensi esensial (primer)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.94
- Deskripsi: Pemantauan tekanan darah, non-invasif
Penjelasan:
Pasien Bapak A, usia 58 tahun, mengeluhkan sakit kepala hebat, pusing, rasa berdebar-debar, pandangan kabur, mudah lelah, dan nyeri dada ringan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan tekanan darah yang tinggi (180/100 mmHg) dan riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan profil lipid yang tidak normal, termasuk peningkatan kadar LDL dan trigliserida serta penurunan HDL, menunjukkan adanya hiperkolesterolemia.
Oleh karena itu, diagnosis yang sesuai adalah Hipertensi esensial (primer) (kode ICD-10: I10). Selain itu, tindakan medis yang dilakukan adalah pemantauan tekanan darah non-invasif (kode ICD-9-CM: 93.94) untuk memantau dan mengelola kondisi hipertensi pasien.
Pengelolaan hipertensi pada pasien ini dapat meliputi pengaturan gaya hidup, pemberian obat antihipertensi, serta pemeriksaan dan pemantauan profil lipid secara berkala. Tindakan lebih lanjut seperti pemeriksaan diagnostik dan intervensi medis lainnya dapat dipertimbangkan berdasarkan evaluasi komprehensif oleh dokter. -
Article No. 9506 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak A, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lima tahun lalu, dengan tekanan darah sering berada di atas 150/90 mmHg. Riwayat Penyakit Keluarga ayah pasien meninggal karena stroke pada usia 65 tahun dan ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil vital signs: tekanan darah: 180/100 mmHg, nadi: 92 kali/menit, frekuensi pernapasan: 20 kali/menit dan suhu: 36,8°C. Hasil pemeriksaan fisik Kepala dan Leher (tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, konjungtiva anemis ringan, sklera anikterik, nadi karotis terasa kuat dan simetris). Thoraks (Inspeksi: Dada simetris, tidak ada retraksi otot napas tambahan, palpasi: tidak ada nyeri tekan, auskultasi: Bunyi jantung regular, terdapat bising sistolik ringan pada apeks). Abdomen (inspeksi: Datar, tidak ada distensi, palpasi: Tidak ada nyeri tekan, hati tidak teraba. Perkusi: Normal, tidak ada pembesaran organ. Auskultasi: Peristaltik usus normal). Pemeriksaan Diagnostik LDL: 160 mg/dL (meningkat), HDL: 38 mg/dL (menurun), Trigliserida: 180 mg/dL (meningkat) dan Kolesterol Total: 240 mg/dL (hiperkolesterolemia)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I10
- Deskripsi: Hipertensi esensial (primer)
Penjelasan: Pasien mengalami hipertensi dengan tekanan darah sistolik 180 mmHg dan diastloik 100 mmHg, sesuai dengan kriteria hipertensi esensial atau hipertensi primer.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.94
- Deskripsi: Pemantauan tekanan darah
Penjelasan: Pasien memerlukan pemantauan tekanan darah secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas penatalaksanaan hipertensi.
Selain itu, berdasarkan pemeriksaan penunjang, pasien juga mengalami dislipidemia dengan peningkatan kadar LDL, trigliserida, dan kolesterol total, serta penurunan kadar HDL. Hal ini dapat dikodekan sebagai:
3. Kode ICD-10:
- Kode: E78.0
- Deskripsi: Hiperkolesterolemia murni
Penjelasan: Pasien mengalami peningkatan kadar kolesterol total yang memenuhi kriteria hiperkolesterolemia murni.
Secara keseluruhan, pasien ini memerlukan penatalaksanaan yang komprehensif, termasuk kontrol tekanan darah, perbaikan profil lipid, dan pemantauan gejala serta risiko kardiovaskular yang menyertai. -
Article No. 9507 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak Ahmad, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lima tahun lalu, dengan tekanan darah sering berada di atas 150/90 mmHg. Riwayat Penyakit Keluarga ayah pasien meninggal karena stroke pada usia 65 tahun dan ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil vital signs: tekanan darah: 180/100 mmHg, nadi: 92 kali/menit, frekuensi pernapasan: 20 kali/menit dan suhu: 36,8°C. Hasil pemeriksaan fisik Kepala dan Leher (tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, konjungtiva anemis ringan, sklera anikterik, nadi karotis terasa kuat dan simetris). Thoraks (Inspeksi: Dada simetris, tidak ada retraksi otot napas tambahan, palpasi: tidak ada nyeri tekan, auskultasi: Bunyi jantung regular, terdapat bising sistolik ringan pada apeks). Abdomen (inspeksi: Datar, tidak ada distensi, palpasi: Tidak ada nyeri tekan, hati tidak teraba. Perkusi: Normal, tidak ada pembesaran organ. Auskultasi: Peristaltik usus normal). Pemeriksaan Diagnostik LDL: 160 mg/dL (meningkat), HDL: 38 mg/dL (menurun), Trigliserida: 180 mg/dL (meningkat) dan Kolesterol Total: 240 mg/dL (hiperkolesterolemia)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan peningkatan afterload sekunder akibat hipertensi.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Penurunan Curah Jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa volume darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah mencapai curah jantung yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat-obatan antihipertensi, pengaturan aktivitas, dan edukasi pasien tentang manajemen hipertensi.
2. Nyeri Kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan darah.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Nyeri Kepala adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau gangguan pada struktur atau fungsi kepala.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah penurunan intensitas dan frekuensi nyeri kepala.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian analgesik, relaksasi, dan edukasi pasien tentang pengelolaan nyeri kepala.
3. Risiko Perdarahan Serebrovaskular berhubungan dengan hipertensi.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Risiko Perdarahan Serebrovaskular adalah kerentanan individu untuk mengalami pendarahan pada pembuluh darah otak.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah tidak terjadi perdarahan serebrovaskular pada pasien.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat-obatan antihipertensi, dan edukasi pasien tentang pentingnya kontrol tekanan darah.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi perawat di Indonesia yang mengembangkan dan menerapkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) sebagai panduan praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 9508 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak Ahmad, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien Bapak Ahmad, usia 58 tahun, mengalami kondisi yang kemungkinan berkaitan dengan masalah kardiovaskular. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
- SDKI: Ketidakmampuan aliran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan otak.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memulihkan atau mempertahankan aliran darah yang adekuat ke otak.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memulihkan atau mempertahankan kecukupan aliran darah ke otak.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memulihkan atau meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas.
Penjelasan singkat:
Pasien Bapak Ahmad mengalami gejala-gejala yang mengindikasikan adanya masalah kardiovaskular, seperti sakit kepala hebat, pusing, rasa berdebar-debar, pandangan kabur, mudah lelah, dan nyeri dada. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, yang mungkin terkait dengan peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol. Selain itu, pasien juga mengalami nyeri akut dan intoleransi aktivitas yang terkait dengan kondisi tersebut. Evaluasi dan penanganan yang komprehensif oleh tim kesehatan, termasuk perawat, diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh pasien. -
Article No. 9509 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak Ahmad, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien Bapak Ahmad.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Kronis
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskuler
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Nyeri Kepala Kronis:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah kepala yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan berkurangnya intensitas nyeri kepala, meningkatnya kemampuan beraktivitas, dan terpenuhinya kebutuhan istirahat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, terapi relaksasi, terapi modalitas fisik, dan edukasi tentang nyeri kepala.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Pasien mencapai berat badan ideal, menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin, dan melaporkan peningkatan nafsu makan.
- SIKI: Pemantauan status nutrisi, konseling gizi, dan pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan.
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiovaskuler:
- SDKI: Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke jantung dan pembuluh darah yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal, tidak ada keluhan nyeri dada, dan tidak ada pembatasan aktivitas.
- SIKI: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen aktivitas, dan edukasi tentang gaya hidup sehat.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien Bapak Ahmad adalah nyeri kepala kronis, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dan ketidakefektifan perfusi jaringan kardiovaskuler. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen nyeri, terapi relaksasi, konseling gizi, dan pemantauan status kardiovaskular. -
Article No. 9510 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak Ahmad, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM terkait kondisi pasien Bapak Ahmad:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I10
- Deskripsi: Hipertensi esensial (primer)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.94
- Deskripsi: Pengukuran tekanan darah
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan pasien Bapak Ahmad, yaitu sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing, rasa berdebar-debar, pandangan kabur, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri, serta riwayat tekanan darah tinggi yang tidak dikelola dengan baik, kode ICD-10 yang sesuai adalah I10 untuk Hipertensi esensial (primer).
Hipertensi esensial atau hipertensi primer adalah kondisi peningkatan tekanan darah yang tidak memiliki penyebab yang jelas, dan merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 93.94 untuk Pengukuran tekanan darah, merupakan tindakan yang perlu dilakukan untuk memantau dan mengelola kondisi hipertensi yang dialami oleh pasien.
Penanganan yang disarankan untuk pasien Bapak Ahmad adalah pemantauan tekanan darah secara rutin, penggunaan obat antihipertensi sesuai resep dokter, serta modifikasi gaya hidup seperti pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres. -
Article No. 9511 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak Ahmad, usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membahas diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien Bapak Ahmad berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Berhubungan dengan Hipertensi
- SDKI: Nyeri Kepala
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Terapi Farmakologi
Penjelasan:
Pasien Bapak Ahmad mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar. Pasien juga mengaku tekanan darahnya sering tinggi, namun tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara sakit kepala yang dialami pasien dengan kondisi hipertensi yang tidak terkontrol.
2. Risiko Cedera Berhubungan dengan Gangguan Penglihatan
- SDKI: Risiko Cedera
- SLKI: Kontrol Risiko
- SIKI: Identifikasi Risiko, Edukasi Keselamatan, Supervisi
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan pandangan kabur sesekali, yang dapat meningkatkan risiko cedera, terutama saat beraktivitas. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan ini diperlukan untuk mengelola risiko cedera yang mungkin terjadi akibat gangguan penglihatan yang dialami pasien.
3. Kelelahan Berhubungan dengan Penyakit Kardiovaskular
- SDKI: Kelelahan
- SLKI: Pemulihan Energi
- SIKI: Manajemen Energi, Terapi Aktivitas, Edukasi Manajemen Energi
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan mudah lelah, yang dapat disebabkan oleh kondisi penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi yang tidak terkontrol. Diagnosa keperawatan ini bertujuan untuk mengelola kelelahan yang dialami pasien dan meningkatkan pemulihan energinya.
4. Nyeri Dada Berhubungan dengan Penyakit Kardiovaskular
- SDKI: Nyeri Dada
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Relaksasi, Terapi Farmakologi
Penjelasan:
Pasien juga mengeluhkan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri, yang dapat terkait dengan kondisi penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi. Diagnosa keperawatan ini bertujuan untuk mengelola nyeri dada yang dialami pasien.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan yang teridentifikasi untuk pasien Bapak Ahmad berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI adalah Nyeri Kepala Berhubungan dengan Hipertensi, Risiko Cedera Berhubungan dengan Gangguan Penglihatan, Kelelahan Berhubungan dengan Penyakit Kardiovaskular, dan Nyeri Dada Berhubungan dengan Penyakit Kardiovaskular. Perawat dapat menggunakan standar tersebut sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur bagi pasien Bapak Ahmad. -
Article No. 9512 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien nama Bapak A , usia: 58 tahun, jenis kelamin: Laki-laki, berat badan: 80 kg, tinggi badan: 165 cm. Pasien mengeluhkan sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar sejak tiga hari terakhir. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang terus-menerus, terutama saat beraktivitas. Pasien juga merasakan pandangan kabur sesekali, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri. Pasien mengaku tekanan darahnya sering tinggi, tetapi tidak rutin memeriksakan diri atau minum obat antihipertensi secara teratur.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk pasien Bapak A.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Kronis
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial di area kepala.
- Penyebab: Hipertensi, stres, ketegangan otot, dan masalah kardiovaskular.
- Gejala: Sakit kepala hebat, terutama di bagian belakang kepala, disertai pusing dan rasa berdebar-debar.
2. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Perubahan nilai normal tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, yang dapat mengancam kesehatan.
- Penyebab: Hipertensi, stres, dan masalah kardiovaskular.
- Gejala: Tekanan darah sering tinggi, pandangan kabur, mudah lelah, dan nyeri dada ringan yang menjalar ke bahu kiri.
3. Aktivitas Intoleransi
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik pada tingkat yang diharapkan.
- Penyebab: Hipertensi, masalah kardiovaskular, dan kelelahan.
- Gejala: Mudah lelah saat beraktivitas.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Memberikan kerangka kerja untuk identifikasi dan perumusan diagnosis keperawatan yang akurat dan komprehensif.
- Membantu perawat dalam mengumpulkan data, menganalisis, dan menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- Membantu perawat dalam menetapkan tujuan dan target yang realistis untuk memantau kemajuan pasien.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Memberikan panduan bagi perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang efektif.
- Membantu perawat dalam memilih intervensi yang sesuai dengan diagnosa keperawatan dan kondisi pasien.
Dengan menggunakan standar SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terstruktur, dan berpusat pada pasien untuk membantu Bapak A mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya. -
Article No. 9513 | 21 Dec 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk memebersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Faktor Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, adanya obstruksi jalan napas.
- Gejala dan Tanda: Batuk produktif, sesak napas, suara napas bronkial.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor Berhubungan: Penurunan nafsu makan.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Faktor Berhubungan: Penyakit paru-paru.
- Gejala dan Tanda: Sesak napas saat beraktivitas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- Berisi daftar diagnosis keperawatan yang dapat digunakan oleh perawat dalam praktik klinis.
- Membantu perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan yang akurat berdasarkan tanda, gejala, dan faktor yang berhubungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar luaran keperawatan yang disusun oleh PPNI.
- Berisi daftar luaran keperawatan (outcome) yang dapat dicapai oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
- Membantu perawat dalam menetapkan tujuan dan kriteria hasil yang ingin dicapai dalam proses keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar intervensi keperawatan yang disusun oleh PPNI.
- Berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.