Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11583 | 28 Jan 2025
Klinis : Anak "D" didiagnosis thalasemia sejak usia 2 tahun, wajah nampak pucat, kulit kehitaman. Klien nampak lemah dan terlihat kurus, BB: 9 kg Hasil pemeriksan laboratorium Hb: 6,2 mg%. Mendapatkan therapi transfusi darah PRC Gol. AB 2 kantong dan Nacl 0.9% 1 kolf = 2:1 Pertanyaan: a. Tegakkan diagnosis keperawatan pada anak sesuai kasus? b. Iintervensi keperawatan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? c. Tuliskan SOP tindakan pemberian transfusi pada anak dan praktikan saat bimbingan laboratorium?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan menjawab pertanyaan Anda terkait kasus anak "D" yang didiagnosis thalasemia.
a. Diagnosis Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai untuk anak "D" adalah:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia thalasemia.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan nutrisi.
3. Kelelahan berhubungan dengan anemia thalasemia.
b. Intervensi Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia thalasemia:
- Pantau tanda-tanda vital secara teratur.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian transfusi darah.
- Anjurkan istirahat yang cukup dan batasi aktivitas.
- Ajarkan teknik-teknik untuk mengkonservasi energi.
- Berikan motivasi dan dukungan psikologis.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan nutrisi:
- Lakukan pengkajian nutrisi secara komprehensif.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai.
- Berikan nutrisi enteral atau parenteral jika perlu.
- Pantau asupan dan output cairan.
- Ajarkan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
3. Kelelahan berhubungan dengan anemia thalasemia:
- Pantau tanda-tanda vital dan kadar Hb secara berkala.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian transfusi darah.
- Anjurkan istirahat yang cukup dan batasi aktivitas.
- Ajarkan teknik-teknik manajemen energi dan pacing.
- Berikan dukungan psikologis dan edukasi kepada keluarga.
c. SOP Pemberian Transfusi Darah pada Anak:
1. Persiapan Pasien:
- Lakukan pengkajian komprehensif terhadap pasien.
- Jelaskan prosedur transfusi kepada pasien dan keluarga.
- Dapatkan persetujuan tertulis dari pasien/keluarga.
- Siapkan akses intravena yang tepat.
2. Persiapan Darah:
- Verifikasi kelengkapan label darah dan kesesuaian golongan darah.
- Periksa kardus dan kemasan darah secara visual.
- Siapkan peralatan dan cairan infus yang dibutuhkan.
3. Proses Transfusi:
- Pantau tanda-tanda vital pasien sebelum, selama, dan setelah transfusi.
- Berikan terapi penunjang sesuai kebutuhan.
- Lakukan observasi ketat selama transfusi berlangsung.
- Segera hentikan transfusi jika terjadi reaksi yang tidak diinginkan.
4. Evaluasi dan Dokumentasi:
- Catat jumlah darah yang diberikan dan respon pasien.
- Dokumentasikan semua tindakan dan hasil evaluasi.
- Lakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang transfusi darah.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Intoleransi aktivitas: Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh: Berat badan pasien meningkat sesuai target.
3. Kelelahan: Pasien dapat beristirahat dengan cukup dan melakukan aktivitas tanpa kelelahan yang berlebihan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
1. Manajemen aktivitas
2. Manajemen nutrisi
3. Manajemen kelelahan
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 11584 | 28 Jan 2025
Klinis : menyusui tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Halo, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "menyusui tidak efektif" dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Menyusui tidak efektif
Definisi:
Ketidakmampuan bayi untuk mempertahankan pola menyusui yang efektif selama periode menyusui.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Tanda dan Gejala:
1. Bayi tidak dapat menempel pada payudara dengan baik
2. Bayi tidak dapat menyedot dengan kuat
3. Bayi tidak dapat menelan dengan lancar
4. Bayi menolak menyusu
5. Bayi terlihat frustasi saat menyusu
6. Bayi cepat lelah saat menyusu
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bayi dapat menyusu dengan efektif
2. Ibu dapat mempertahankan produksi ASI yang adekuat
3. Ibu dan bayi dapat menjalin ikatan kasih sayang yang kuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Mengkaji pola menyusu bayi
2. Mengajarkan teknik menyusui yang benar
3. Membantu ibu untuk memposisikan bayi dengan benar saat menyusui
4. Memfasilitasi pemberian ASI secara on-demand
5. Memonitor intake dan output bayi
6. Memberikan dukungan emosional kepada ibu
Dengan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI yang komprehensif, diharapkan kondisi "menyusui tidak efektif" pada bayi dapat ditangani dengan tepat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bayi dan ibu. -
Article No. 11585 | 28 Jan 2025
Klinis : menyusui tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, perkenankan saya sebagai seorang perawat ahli untuk memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Menyusui Tidak Efektif".
Diagnosa Keperawatan:
Menyusui Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Ketidakmampuan bayi untuk menghisap, menelan, atau mengkoordinasikan proses menyusu secara efektif.
- Faktor yang Berhubungan: Anatomis (bibir sumbing, palatum tinggi), neurologis (hipotonia, kerusakan saraf kranial), psikologis (kecemasan, depresi), dan masalah medis (prematuritas, hiperbilirubinemia).
- Karakteristik Utama: Bayi tidak dapat mengisap, menelan, atau mengkoordinasikan proses menyusu secara efektif.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang Diharapkan: Bayi dapat menyusu dengan efektif.
- Indikator:
a. Bayi menghisap dengan kuat dan konsisten.
b. Bayi dapat mengosongkan payudara dengan baik.
c. Bayi merasa puas setelah menyusu.
d. Berat badan bayi meningkat sesuai dengan usia.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Keperawatan:
a. Manajemen Laktasi: Memfasilitasi dan mendukung ibu dalam proses menyusui.
b. Perawatan Bayi Baru Lahir: Memastikan perawatan bayi baru lahir, termasuk nutrisi dan pola makan.
c. Konseling Menyusui: Memberikan edukasi dan dukungan kepada ibu terkait teknik menyusui yang efektif.
Dalam mengatasi kondisi "Menyusui Tidak Efektif", perawat berperan penting dalam memberikan intervensi yang komprehensif, meliputi manajemen laktasi, perawatan bayi baru lahir, dan konseling menyusui. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi dan mendukung ibu dalam proses menyusui yang efektif, sehingga bayi dapat menyusu dengan baik dan mencapai pertumbuhan yang optimal. -
Article No. 11586 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis pada area perut kanan atas.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis pada area perut kanan atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa keperawatan ini adalah pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif, dan pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain: pengkajian komprehensif nyeri, manajemen nyeri (farmakologi dan non-farmakologi), edukasi tentang nyeri dan manajemen nyeri, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan nyeri.
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, menginformasikan pasien tentang proses pengkajian dan rencana penanganan, serta melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan terkait intervensi yang akan diberikan. Tujuan utamanya adalah mencapai penurunan tingkat nyeri dan peningkatan kemampuan pasien dalam mengelola nyerinya. -
Article No. 11587 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien mengeluhkan nyeri perut bagian kanan atas, maka diagnosis keperawatan yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah:
Diagnosis Keperawatan: Nyeri akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Hasil yang diharapkan dari penanganan nyeri akut adalah pasien dapat melaporkan nyeri terkontrol, aktivitas sehari-hari dapat dilakukan, dan tidak terjadi komplikasi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut antara lain pemberian analgesik, terapi relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin, dan edukasi tentang manajemen nyeri.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 11588 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, terima kasih atas permintaan Anda. Berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R10.1
- Deskripsi: Nyeri perut, bagian atas
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R10.1 digunakan untuk menggambarkan nyeri perut yang dirasakan pada bagian atas abdomen, sesuai dengan keluhan pasien.
- Pasien mengeluh nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, yang dapat menunjukkan kemungkinan kondisi terkait organ-organ di area tersebut, seperti kandung empedu, hati, atau pankreatitis.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur spesifik
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang dapat diidentifikasi dari informasi yang diberikan. Evaluasi klinis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan tindakan yang sesuai.
Penjelasan:
- Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan atau prosedur medis yang dapat diidentifikasi secara spesifik.
- Evaluasi lebih lanjut oleh dokter, seperti pemeriksaan fisik, anamnesis, dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan), akan diperlukan untuk menentukan diagnosis yang tepat dan rencana tatalaksana yang sesuai. -
Article No. 11589 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang mengatakan nyeri perut kanan atas, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut (00132)
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut (NANDA-I, 2018).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Nyeri (1605)
2. Kontrol Nyeri (1605)
3. Status Fungsional (0303)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (1400)
2. Terapi Modalitas Nyeri (1450)
3. Edukasi Manajemen Nyeri (5240)
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Nyeri akut" dipilih karena pasien mengeluhkan nyeri di perut kanan atas, yang merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan. Luaran keperawatan yang dapat dicapai adalah penurunan tingkat nyeri, peningkatan kontrol nyeri, dan mempertahankan status fungsional pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, terapi modalitas nyeri, dan edukasi manajemen nyeri untuk membantu pasien mengatasi nyeri yang dirasakan. -
Article No. 11590 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan bagian atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis terkait pada Px
Penjelasan:
- Berdasarkan keluhan Px mengatakan nyeri perut kanan bagian atas, maka dapat diidentifikasi adanya kondisi nyeri akut yang dialami oleh Px.
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut (SDKI, 2017).
- Kondisi ini berhubungan dengan proses patologis yang terjadi pada Px, misalnya radang atau gangguan pada organ-organ di dalam abdomen kanan atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Penurunan tingkat nyeri
- Peningkatan kemampuan mengatasi nyeri
- Pemulihan fungsi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri
- Terapi modalitas nyeri
- Edukasi pengelolaan nyeri
Persona: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan membantu Px dalam mengelola nyeri akut yang dialaminya. Saya akan melakukan pengkajian lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab nyeri, kemudian merencanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi nyeri Px, serta memberikan edukasi mengenai pengelolaan nyeri yang efektif. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan tingkat nyeri, meningkatkan kemampuan Px dalam mengatasi nyeri, dan memulihkan fungsi yang terganggu akibat nyeri tersebut. -
Article No. 11591 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan bagian atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan sebagai seorang pakar keperawatan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Px yang mengeluhkan nyeri perut kanan bagian atas:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
2. Kenyamanan Terpenuhi
3. Pemulihan Kondisi Fisik Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Terapi Farmakologis
3. Terapi Komplementer
4. Edukasi Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
Px mengeluhkan nyeri perut kanan bagian atas, yang merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan atau potensi kerusakan jaringan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pemberian terapi farmakologis, terapi komplementer, serta edukasi manajemen nyeri. Tujuan luaran keperawatan yang diharapkan adalah tingkat nyeri terkontrol, kenyamanan Px terpenuhi, serta pemulihan kondisi fisik Px membaik. -
Article No. 11592 | 28 Jan 2025
Klinis : Px mengatakan nyeri perut kanan bagian atas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi Px yang mengeluhkan nyeri perut kanan bagian atas.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan keluhan Px, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Akut" (SDKI). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan. Nyeri akut pada perut kanan bagian atas dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti kolecistitis, pankreatitis, atau kondisi lain yang mempengaruhi organ-organ di daerah tersebut.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri.
2. Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
3. Pasien dapat menerapkan manajemen nyeri yang efektif.
4. Pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.
5. Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi/pencetus nyeri.
2. Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
3. Ajarkan pasien teknik-teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat/dingin.
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, fisioterapis, dll.) untuk menentukan etiologi nyeri dan penanganan yang tepat.
5. Pantau tanda-tanda vital pasien secara berkala untuk memastikan kondisi yang stabil.
6. Berikan dukungan emosional dan informasi yang dibutuhkan pasien untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola nyeri.
7. Libatkan keluarga dalam proses perawatan dan edukasi mengenai manajemen nyeri.
8. Evaluasi efektivitas intervensi yang diberikan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat mengalami penurunan intensitas nyeri, meningkatkan kemampuan dalam mengelola nyeri, dan mempertahankan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.